Bab 46. Ling Vs Hun Men Satu hari berlalu, di pagi hari yang begitu cerah terlihat penduduk berdatangan menuju turnamen pertandingan, banyaknya orang membuat siapa saja harus berdesakan untuk masuk, dalam waktu singkat kursi penonton sudah terisi penuh. Terompet berbunyi memberitahu kalau Keluarga kerajaan sudah tiba, saat itu juga ratusan juta penduduk berlutut secara bersamaan."Hormat Yang Mulia!" ucap semua penonton "Terimakasih, bangunlah!" Raja Liu dan keluarganya duduk di kursi VIP, pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, semua orang bersorak ketika turnamen hendak dimulai."Penonton…!""Hoi….!" "Hari ini adalah pertandingan terakhir dari babak ketiga… kalian pasti tahu siapa yang akan bertanding bukan? Langsung kita sambut saja!""Hoi…!""Ling dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… kedua peserta dipersilahkan untuk memperlihatkan diri!""Hoi…!" Satu sosok melesat cepat mengejutkan semua orang, Hun Men melompat kesana-kemari dengan p
Ban 47. Pertarungan SengitDi tengah arena pertandingan pemuda menggunakan pita hitam berdiri, bola mata bersinar keemasan membuat siapa saja yang menatapnya terkena serangan mental. Hun Men merapalkan segel tangan saat melihat Ling mengeluarkan kekuatan besar, semua penonton begitu tegang menonton jalannya pertarungan."Ling… kamu kira aku tidak memilikinya!" ucap Hun Men menarik Kultivasi suci "Yeaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Ini gila… gunakan formasi pelindung!" teriak Jenderal Wang memerintahkan pembawa acara"Baik!" Formasi Pelindung di aktifkan, dua sosok di arena dalam mode mengamuk, arena pertandingan retak seribu lalu hancur menjadi batuan kecil, semua orang bersorak gembira menantikan mereka beradu kekuatan. "Yeaaaaaaaaaa…!"Trak-DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Kehampaan retak seribu saat dua buah pedang berbenturan, kilatan cahaya menghiasi arena pertandingan, gerakan dua peserta semakin cepat dan tidak bisa diikuti oleh mata telanjang, langit bergemuruh dengan
Bab 48. Babak Final Wang Jin dinyatakan mendapatkan juara tiga, sekarang waktu perebutan juara satu dan dua. Semua orang berkumpul untuk menonton pertandingan, semua kursi penonton sudah penuh. Suara sorakan menggetarkan jiwa semua orang, kembang api melesat terbang memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba di tempat tersebut."Berlutut…!" teriak semua Prajurit"Meriah sekali… aku juga tidak sabar ingin menyaksikan langsung babak final ini… berdirilah!" ucap Raja Liu Hong Putri Liu melihat kesana kemari "Wah… dimana dia ya!" "Masih bersembunyi!" bisik Ratu kepada putrinya Keluarga kerajaan duduk di kursi VIP, pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, semua orang bersorak gembira melihat acara turnamen akan segera dimulai."Penonton…!" "Hoi….!" "Hari ini adalah babak Final Turnamen ini… kalian pasti tahu siapa yang akan bertanding?" "Hoi…!" sorak semua orang "Langsung kita sambut saja, dua peserta kita… Qin Chen dan Ling dari sekte tiga lantai!" "Kakak Ling
Bab 49. Akhir turnamenPertarungan babak final memakan waktu satu hari satu malam, semua orang tetap duduk di kursi penonton untuk menunggu hasil pertandingan. Dua peserta yang tidak lain adalah Qin Chen dan Ling berdiri mengatur nafas lelah, sekujur tubuh dipenuhi luka-luka, kekuatan leluhur membuat batu-batu sekitar bergetar. Perlahan matahari mulai terbit memerangi arena pertandingan."Yeaaaaaaaaa…!" teriak dua sosok berlari"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Aku tidak akan kalah!" teriak Ling melancarkan tendanganQin Chen menangkap kaki "akulah yang akan mendapatkan juara satu!" ucapnya ingin membanting Ling memutar badan mengincar bagian tubuh "mari kita lihat siapa yang akan bertahan sampai garis akhir!"Qin Chen menundukkan badan mengepal erat tangannya "aku tidak takut!" "Terimalah ini!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ling terdorong mundur, darah segar kembali di muntahkan. "Tinju Batu Giok!" "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Qin Ch
Bab 50. Kota 1000 tangga di serang Acara turnamen sudah selesai, semua orang dari beberapa sekte pergi meninggalkan ibukota kerajaan, di jalur utama menuju kota 1000 tangga dua sekte melakukan perjalanan bersama. Sebagai tanda persahabatan, Qin Chen berencana memberikan emas yang didapatkan kepada sekte danau lotus, sedangkan emas yang ada di tangan Ling digunakan untuk kebutuhan sekte tiga lantai.Tetua Qin Yang berhenti berjalan "saudaraku, terimalah emas ini… aku tahu kalian membutuhkannya bukan, aku harap kamu tidak menolaknya!" Tetua He merasa terharu "Qin Yang, dan kalian semua… terimakasih Banyak, aku akan mengingat kebaikan kalian semua!" "Haha… paman, tenang saja… kami masih memilikinya, anggap saja itu sebagai persaudaraan!" ucap Ling memperlihatkan 100.000 keping emas "Haha… iya paman, ambil saja!""Terimakasih? Kalau begitu kita akan menuju jalan pulang!" "Iya!" Semua orang memberikan hormat atas pemberian dari sekte tiga lantai, sekte danau lotus berbalik pergi ke
Bab 51. Merebut kembali kota 1000 tangga Sekte tiga lantai berduka atas serangan yang dilakukan kerajaan Den De, semua orang menunggu pemimpin keluarga Qin dan pasukan kerajaan. Di bawah kegelapan malam terlihat Ling berkultivasi sendirian, ia mendapatkan keistimewaan di tahap lima yaitu mampu merespon sekitar apabila ada bahaya. "Terimakasih leluhur!""Haha… untuk saat ini kamu tidak bisa langsung ke tahap enam, tapi kamu mendapatkan keistimewaan di tahap lima… itulah kelebihan kultivasi suci!" "Iya!" "Sekarang cobalah!" Ling memfokuskan pikirannya, pendengaran semakin tajam dan bisa merasakan setiap benturan angin kulit tubuh, respon otak juga semakin baik."Luar biasa… aku merasakan jejak gelombang energi meskipun sekecil apapun, ternyata ini sangat berguna!""Haha… aku sudah bilang, itu lebih bagus daripada yang lain dan bisa membantu pertarungan mu… sekarang aku akan mengajarimu teknik dasar dari keluarga Ling, Teknik Bertarung Ayam Hutan!" "Apa …. Tehnik apa itu, aku baru
Bab 52. Pertempuran Kota 1000 tanggaSemua murid sekte sudah menghabisi 20 penjaga gerbang, tetua Qin Yang dan Tetua Vendor membuka pintu gerbang, setelah itu bersiul memberitahu semua orang yang berada di persembunyian segera masuk kota. Jenderal Wang dan Tetua He menarik pedangnya, melihat itu semua murid juga menarik senjata."Serang….!" teriak semua orang penuh semangat Semua murid sekte tiga lantai berkumpul di tengah gerbang menunggu pasukan Jendral Wang dan pasukan sekte danau lotus. Salah satu prajurit melaporkan kalau ada serangan, pemimpin sekte gajah tersedak arak mendengar kabar kalau semua penjaga sudah di bunuh."Lapor… gerbang kota terbuka..!""Bersiap untuk bertempur!""Siap!" Semua pasukan sekte gajah mengambil kapak besar, setelah itu berkumpul di tengah kota, mereka melihat ke arah semua orang yang berada di tengah gerbang kota. Di atas atap pasukan keluarga Qin bersembunyi siap menerkam secara tiba-tiba, Jendral Wang mengangkat tombak."Semuanya… serang…!" "Sera
Bab 53. Menjadi Asisten Jendral WangSemua orang berhasil melarikan diri dari kota 1000 tangga, di tengah hutan semua orang berkumpul dengan wajah murung. Tetua Qin Yang begitu terpukul mendengar kabar kalau semua penduduk kota dibakar hidup-hidup, di tambah lagi ia gagal mendapatkan kembali kota 1000 tangga. Jumlah korban di pertempuran sebelumnya juga cukup banyak.Tetua Qin Yang memukul pohon "sial… sekarang apa yang harus aku lakukan!" ucapnya dengan wajah marah"Selama ini sekte tiga lantai melindungi kota 1000 tangga, tapi saat serangan terjadi? Aku gagal melindungi semua orang!" Semua orang terdiam membisu, Tetua pertama terdiam meneteskan air mata. Jendral Wang berjalan menghampiri sosok tua, ia juga meminta semua orang untuk meninggalkannya berdua. Setelah keadaan mulai sepi dan tidak ada orang di sekitar, Jendral Wang memberikan sebuah surat dari Raja Liu."Apa ini?""Bukalah, ini surat dari Raja Liu?""Ling?""Benar… aku ingin mengangkatnya menjadi asistenku, dengan begitu
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan