Share

Ilusi Pandangan

"Hemp! Jadi sekarang Paman bersedia menerima pendapatku?" Sadarga malah kembali bertanya pada Utar.

"Yah, silahkan katakan maksud mu bocah!" Jawab Utar.

"Baik kalau begitu, kita mulai perbincangan kita." Ujar Sadarga yang terlihat sedang memilah batu kecil.

"Sebenarnya, aku hanya ingin memberi tahu pada Paman, bahwa orang yang Paman kenal itu tak seperti dulu lagi. Ia merupakan anggota sekte terlarang. Mungkin sudah tak ada kesempatan lagi untuk Paman, mengenal sosoknya yang dulu," Ucap bocah sebelas tahun itu dengan santai.

"Hah? Apa kamu bilang?"

Tentu saja Utar tak bisa mengerti perkataan Sadarga.

"Hhe, Ya tentu saja Paman tak akan mengerti maksudku. Sejak keberangkatan kakek menuju pusat kerajaan aku mendapatkan pesan isyarat darinya. Beliau berpesan suapaya aku terus mengawasi pria itu!" 

"Hei Nak! Semakin kau banyak bicara, otak ku semakin pusing. Lebih baik katakan saja inti dari pembicaraanmu!" geram Utar sembari menatap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status