"Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M
Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar
"Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta
Silakan Dibaca.Bukit yang luas, di mana padang rumput tumbuh membentang jauh. Tidak ada pepohonan, akan tetapi tempat itu sangat cocok untuk bersantai.Terlihat seorang pemuda tengah terbaring pucat di sana. Di sebelahnya terdapat botol yang bertulisan ‘Air Roh.’Air Roh sendiri ialah sebuah ramuan yang paling dicari oleh berbagai orang. Mereka mencari air tersebut untuk meningkatkan kualitas kultivasi mereka itu.Namun, sayangnya pemuda yang meminum Air Roh tersebut, telah ditipu. Botol itu sendiri terlihat mengeluarkan cairan hijau dan tepat saat cairan mengenai rumput di tanah, hal yang menakjubkan terjadi.Terlihat rumput hijau perlahan menguning, kemudian layu dan berubah menjadi potongan-potongan kecil, lalu berakhir diterpa oleh angin. Melihat kejadian itu, racun tersebut menandakan sangat berbahaya bagi makhluk yang menyentuhnya.Pemuda ini mati, akan tetapi sebuah pusaran tak terlihat muncul di langit. Bola putih cerah melesat cepat menuju ke tubuh pemuda tersebut.Tubuh pemu
Hamparan rumput hijau yang luas, terlihat seorang lelaki tengah duduk dengan ekspresi bingung. Lelaki ini memandang ke kanan dan kiri, akan tetapi tidak menemukan apa yang dirinya cari.“Aku berada di mana?” pemuda ini memakai pakaian putih yang mana dilapisi lagi oleh pakaian berwarna biru. Sabuk hitam mengikat pinggangnya, sehingga terlihat pakaian tersebut layaknya milik seorang seniman bela diri.Detik berikutnya, pemuda ini memegang kepalanya segera. Rasa sakit menghantam pikirannya dan berbagai rangkaian ingatan muncul dalam sekejap.Ingatan pertama ialah saat pemuda tersebut berhadapan dengan pria paruh baya. Mata pria paruh baya tersebut dingin dan dirinya mengucapkan kata yang benar-benar menusuk. “Kong Lao, kau benar-benar sampah dan aib Klan.”Ingatan kedua ialah saat pemuda itu berjalan di jalanan kota. Semua orang menertawakan dirinya dan terus mengejek sampah dan tidak berguna untuk Klan. Bahkan ada yang melempari dirinya dengan telur busuk.Ingatan ketiga ialah yang pali
Di pohon tak jauh dari tempat Kong Lao berada. Satu sosok orang berpakaian serba hitam memandang penuh dengan keseriusan. “Aku tidak menyangka, Tuan Muda benar-benar menyembunyikan dirinya.”Pria berpakaian serba hitam ini benar-benar terkejut, dia sebenarnya tahu bahwa tuan muda tidaklah ada harapan. Dia sebenarnya merasa kasihan akan Patriark. Namun, ketika melihat pertandingan di depan mata, perasaan kasihan itu menghilang dalam sekejap.‘Level Tuan Muda sama sekali tidak berubah. Masih nol, akan tetapi aku merasa dia berada di level yang lain.’ Pria serba hitam ini berpikir dengan tenang, kemudian dia tetap diam dan mengawasi tuan mudanya itu.Sementara itu, bayangan hitam terus melesat dan akhirnya masuk ke bangunan megah di kota. Bangunan besar itu berlantai tiga, pemilik asli bangunan tersebut berada di ruangan lantai tiga.Tiba di ruangan lantai tiga, bayangan hitam berhenti di belakang sosok pria paruh baya dalam ingatan Kong Lao sebelumnya. Bayangan hitam menunduk dan berubah
Kota Bulan Merah, sebuah kota yang terletak di antara dua gunung yang paling dikenal gunung kembar. Mereka memiliki ketinggian yang sama dan penuh akan pepohonan yang mana daunnya tertutup oleh salju tebal.Kota ini sendiri memiliki tiga musim yang selalu berganti setiap saat. Ketiga musim itu ialah semi, panas dan salju.Kota Bulan Merah juga dikenal sebagai kota yang memiliki penjualan kayu tertinggi. Hal ini karena berbagai pohon di kota tersebut benar-benar berkualitas bagus.Juga, mereka memiliki berbagai toko yang menjual obat, ramuan, rempah-rempah, senjata dan masih banyak lagi. Tentu dengan hadirnya toko-toko itu, membuat kota semakin semarak.Keramaian kota sangat wajar, banyak pedagang asing yang ingin singgah dan membeli untuk perdagangan di kota selanjutnya.Tidak ada yang berani membuat onar di kota tersebut. Di bawah tuan kota sendiri, ada empat klan terkuat dan ada juga klan-klan kecil yang tentu memiliki kekuatan tidak lemah dari mereka.Kali ini, Kong Lao berjalan di
Pelayan perempuan yang mendengar suara tersebut, seketika merinding dan penuh akan rasa takut. ‘Mengapa sampah ini begitu menakutkan?’Sementara itu, di ruangan atas toko. Seorang perempuan cantik tengah duduk sambil memejamkan mata. Namun, ketika merasakan niat membunuh di bawah. Mata perempuan ini melebar dan tubuhnya sedikit gemetar.“Niat membunuh yang kuat, sudah berapa manusia yang sudah dia bunuh!” Perempuan cantik itu melebarkan matanya. Dia menyadari asal dari niat membunuh tersebut.Hal ini membuat perempuan itu bergegas turun ke bawah dan tepat di lantai satu, dirinya melihat pemuda yang dianggap sampah oleh klannya sendiri.Perempuan cantik tersebut mengerut, kemudian dia merasakan niat membunuh itu berasal dari pemuda di depan. ‘Bagaimana mungkin? Orang yang dianggap sampah memiliki niat membunuh yang begitu padat!’“Oh, apakah kau pemilik toko ini?” Kong Lao yang semenjak tadi mengarahkan niat membunuh ke arah pelayan, segera teralih menuju seorang perempuan yang berada d
"Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta
Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar
"Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M
Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si
Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.
Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are
Mendengar perkataan Su Ling, Hu Rong tertegun. Dia tidak menyangka bahwa dirinya sudah melaju ke babak selanjutnya, apalagi bersama dengan lawannya itu.Di sisi lain, Long Yanqi yang turun dari ring menatap ke arah lelakinya. “Apakah kamu baik-baik saja, Kakak Lang?”Mu Gou Lang menatap ke arah Long Yanqi, dia tersenyum tak berdaya ketika mendengar itu. “Aku baik-baik saja, hanya maaf aku tidak bisa melaju ke babak selanjutnya.”“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Juga, semangat! Lain kali, kamu pasti bisa melaju ke babak selanjutnya.” Long Yanqi memberikan semangat kepada lelakinya itu, senyum di wajahnya membuat lelakinya terpana.Mu Gou Lang seketika sadar dan mengangguk. “Tenang saja, juga kamu harus hati-hati. Kemungkinan besar pertarungan selanjutnya akan lebih dari kali ini.”“Tentu.” Long Yanqi menatap ke arah Hu Rong. Dirinya jelas tahu bahwa dia dan Hu Rong ialah peserta yang maju ke babak selanjutnya. Di saat bertarung, dia benar-benar melupakan kehadiran lelakinya itu.Hu
“Dentang!” benturan terus terjadi, masing-masing perempuan sama sekali tidak menyerah. Mereka meningkatkan kecepatan sampai akhirnya terpisah beberapa meter. Hu Rong dengan cepat mengayunkan pedang ke depan, Dia menggunakan teknik milik keluarga yaitu Teknik Harimau Putih. Teknik ini merupakan kelas bumi awal dan merupakan sebuah teknik yang tidak mudah untuk ditiru setiap orang. Hanya khusus dari Klan Hu saja yang dapat menggunakannya. Hal ini karena bentuk dari kekuatan harus Harimau Putih yang dimiliki Klan Hu seorang. Pertarungan berlanjut, proyektil tebasan memperlihatkan Harimau tengah melintas cepat menuju ke tempat Long Yanqi berada. Sementara itu, Long Yanqi sama sekali tidak takut akan serangan tersebut. Dia memancarkan jejak niat pertarungan yang cukup kuat, sehingga pedang miliknya bersinar terang. Kemudian, dia menebus kuat ke depan. Proyektil tebasan melesat, memperlihatkan sosok naga biru melesat secara berputar. Raungan kedua serangan itu benar-benar membuat semua
Ring pertama, Han Ji cukup kesal dengan Mu Gou Lang. Dia termakan amarah ketika melihat lawan terus menghindar dan menahan serangannya, tanpa ada serangan balik.“Sial! Apakah kau hanya bisa menghindar dan menepis saja!” Han Ji mengerahkan kekuatannya. Ayunan pedang semakin kuat, tentu hal ini dirasakan oleh Gou Lang.Namun, ekspresi Gou Lang sama sekali tidak berubah. Tenang dan terus bergerak mempersiapkan rencananya. Perlahan-lahan, dia menggiring Han Ji memutari ring. Kemudian, dirinya tersenyum ketika sudah kembali ke tempat awal.Han Ji sendiri berhenti, dirinya terengah-engah. Jelas kekuatan yang dikeluarkan cukup banyak, akan tetapi lawan hanya menerima luka sedikit saja.Lelaki ini tidak bisa untuk tidak menggertakkan giginya. Jelas dia geram akan tindakan menghindar Gou Lang.Tepat saat dirinya menghela nafas panjang. Rasa krisis dalam sekejap menyapa. Han Ji memasuki mode waspada dan menatap ke sekeliling tempatnya itu.Dia sama sekali tidak melihat adanya Mu Gou Lang, bahk