Pelayan perempuan yang mendengar suara tersebut, seketika merinding dan penuh akan rasa takut. ‘Mengapa sampah ini begitu menakutkan?’
Sementara itu, di ruangan atas toko. Seorang perempuan cantik tengah duduk sambil memejamkan mata. Namun, ketika merasakan niat membunuh di bawah. Mata perempuan ini melebar dan tubuhnya sedikit gemetar.“Niat membunuh yang kuat, sudah berapa manusia yang sudah dia bunuh!” Perempuan cantik itu melebarkan matanya. Dia menyadari asal dari niat membunuh tersebut.Hal ini membuat perempuan itu bergegas turun ke bawah dan tepat di lantai satu, dirinya melihat pemuda yang dianggap sampah oleh klannya sendiri.Perempuan cantik tersebut mengerut, kemudian dia merasakan niat membunuh itu berasal dari pemuda di depan. ‘Bagaimana mungkin? Orang yang dianggap sampah memiliki niat membunuh yang begitu padat!’“Oh, apakah kau pemilik toko ini?” Kong Lao yang semenjak tadi mengarahkan niat membunuh ke arah pelayan, segera teralih menuju seorang perempuan yang berada di ujung tangga.“Itu... Bisakah Anda menghilangkan niat membunuh tersebut, Tuan?” Perempuan cantik tersebut tentu tidak kuat menahan tekanan yang diberikan oleh Kong Lao itu.Tentu selepas mendengar permintaan perempuan tersebut, Kong Lao menghilangkan niat membunuh dan matanya tetap datar memandang ke arah perempuan itu.“Sebelum itu, perkenalkan namaku ialah Yin Hua, pemilik dari toko ini.” Perempuan cantik tersebut sedikit menunduk. Dia masih memahami etika, apalagi orang di depannya berasal dari klan besar.Pelayan yang menghina kini menjadi pucat ketika melihat tuannya menunduk. Dirinya juga ikut menunduk dan tubuhnya bergetar setiap saat.“Ya, kau sudah mengenal diriku. Juga, aku datang kesini hanya membeli Kristal Penentu Awan dan beberapa rempah-rempah. Namun, pelayan kecilmu mengatakan semua sudah dibeli. Apakah itu benar atau tidak?”Menghadapi pertanyaan itu, Yin Hua jelas tahu bahwa penyebab amukan lelaki di depan karena kebodohan dari pelayan kecilnya. Tentu hal ini membuat dia berangsur-angsur menjadi dingin.“Semua stok masihlah penuh, apa maksudmu mengatakan bahwa tidak ada barang-barang yang diinginkan Tuan itu?” Yin Hua mulai bertanya, dia mengingat bahwa dirinya sudah mengajar bahwa harus rendah hati dan tidak membedakan pelanggan.Namun, pengajarannya tersebut ternyata diabaikan begitu mudahnya.“Selepas ini, pergi kemasi barangmu dan carilah tempat kerja lain! Semua pelajaran yang kuberikan sama sekali tidak dirimu terima! Sungguh aku sudah memutuskan bahwa kamu kali ini tidak perlu bekerja di sini lagi!”Mendengar pernyataan Yin Hua, mata pelayan melebar. Dirinya gemetar dan ingin meminta maaf, akan tetapi dia tahu bahwa kepala toko sudah sering memaafkan dirinya.Bukan sekali atau dua kali pelayan tersebut melakukan kesalahan yang sama. Meski awalnya benar-benar orang rendahan, akan tetapi hal ini merusak reputasi toko.Yin Hua tidak peduli akan pelayan miliknya itu. Matanya yang cerah memandang ke arah Kong Lao, dia kemudian tersenyum dan berkata, “Maaf atas tindakan pelayan itu. Sebagai kompensasinya, Anda dapat membeli benda yang disukai dengan setengah harga.”Kong Lao mendengar itu tentu segera mengangguk. Hatinya mudah untuk ditenangkan, sehingga dia juga tersenyum dan menjawab, “Aku akan menerimanya dengan senang hati.”“Jadi, apa saja rempah-rempah yang diinginkan oleh Tuan Muda?” Yin Hua bertanya sambil memiringkan kepalanya, dia bingung apa yang dicari oleh Kong Lao tersebut.Tentu, Kong Lao tidaklah sopan. Dia mengambil kertas yang sudah disiapkan dan memberikan kertas tersebut kepada Yin Hua.Perempuan itu menerima surat dengan elegan, kemudian melihat daftar rempah-rempah yang ingin dibeli Kong Lao dengan penuh minat dan rasa penasaran tinggi.‘Tanaman Kumis Biru, Tanaman Hati Emas, Bunga Krisan, semua rempah-rempah ini bukannya kelas rendah? Juga beberapa tanaman tidak berguna.’Yin Hua semakin merasa aneh. Sebenarnya rempah-rempah kelas rendah dan tidak berguna ini, baginya sampah dan diletakkan di gudang belakang.“Tuan Muda, bukankah ini kelas rendah semua? Juga ini tumbuh liar di berbagai bukit di dekat sini.” Perempuan ini berkata dengan nada tenang.Kong Lao mendengar itu ada rasa terkejut di dalam hati. ‘Ha... Memang bisa dikatakan rendah, akan tetapi ini adalah rempah yang paling berguna dalam alkemis.’Tentu Kong Lao tidak mengucapkan hal itu secara langsung. “Jadi begitu, akan tetapi apakah kamu memiliki stok untuk rempah-rempah itu?”“Banyak Tuan Muda, sebenarnya ini bagiku sampah di gudang. Awalnya aku bingung mau membersihkan bagaimana.” Yin Hua memandu Kong Lao selepas menyerahkan kertas itu kembali. “Namun, kemungkinan sekarang dapat hilang semua barang tersebut.”Mendengar perkataan Yin Hua, Kong Lao merasa bahwa perempuan di depan tidak tahu manfaat asli dari tanaman-tanaman yang dirinya beli itu.“Lalu, mengapa Anda memilikinya jika itu hanya sampah?” Kong Lao bertanya dengan penasaran. Dia belum mengetahui manfaat yang digunakan rempah-rempah tersebut dalam kehidupan barunya sekarang.“Eh, apakah Tuan Muda benar-benar tidak mengetahuinya? Rempah-rempah seperti ini cocok untuk para petani menghilangkan hama dan beberapa untuk mengusir nyamuk.” Yin Hua menjelaskan dengan santai.Kong Lao mendengar itu seketika paham. Aroma yang diberikan tanaman-tanaman tersebut memang sesuai untuk mengusir serangga dan menyejukkan ruangan.Selesai itu, mereka berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sampai akhirnya, mereka telah mencapai sebuah pintu cukup besar.“Di sini adalah gudang tempat rempah-rempah itu berada, Tuan Muda. Anda dapat mengambilnya sesuka hati.” Yin Hua tidak terlalu peduli berapa yang akan diambil oleh Kong Lao.Bahkan jika itu seluruh rempah-rempah di gudang tersebut, dia sama sekali tidak keberatan. Malah dirinya senang karena gudang yang ingin dikosongkan akhirnya tercapai.“Oh, apakah tidak masalah semuanya?” Kong Lao yang masuk ke dalam gudang bersama Yin Hua, terpana akan banyaknya rempah-rempah kelas rendah tersebut.“Tidak masalah.” Yin Hua mengangguk setuju. Kemudian, Kong Lao mengingat bahwa dirinya tidak memiliki cincin ruang.“Pemilik, apakah aku bisa mendapatkan cincin ruang?”“Eh, sebentar.” Yin Hua segera pergi dari gudang. Tak lama kemudian perempuan itu kembali dengan cincin ruang yang kristalnya memiliki warna merah.“Di dalam cincin ruang ini, sudah ada Kristal Penentu Awan yang Anda inginkan, Tuan.” Yin Hua memberitahu isi dari cincin tersebut.Kong Lao mengangguk dan memakai cincin ruang itu, kemudian mengambil seluruh rempah-rempah yang berada di gudang tersebut.“Total keseluruhan berapa, Pemilik?”“Untuk rempah-rempah tida-““Tambahkan saja tidak apa-apa, bagaimana mungkin aku mengambil tanpa membeli.” Kong Lao berkata dengan datar, dia tidak ingin mengambil sesuatu di toko secara gratis.Yin Hua terpana, baru kali ini ada seorang Tuan Muda yang tidak ingin mengambil barang rendah dengan gratis. ‘Tuan Muda ini benar-benar menarik.’Perlahan-lahan dalam diri Yin Hua tumbuh semacam perasaan ingin tahu. Dia tidak menekan perasaan tersebut, sehingga membuat senyum di wajahnya mekar.“Kalau begitu, cincin ruang beserta kristal ialah tiga ratus perak. Sementara rempah-rempah, anggap saja lima puluh perak.” Yin Hua sudah memikirkan dalam benaknya jumlah dari rempah-rempah tersebut.Kong Lao tersenyum dan dia mengeluarkan kantong yang berisikan dengan uang. Yin Hua menerimanya dan dia dapat merasakan bahwa di dalam kantong tersebut ada sekitar empat ratus perak.“Tuan, ini sedikit berlebihan.”“Tidak masalah, anggap saja itu bonus untuk pemiliknya sendiri karena cantik.” Kong Lao memuji dan dia keluar dari gedung. “Kapan-kapan aku akan kembali, kalau bisa siapkan beberapa rempah-rempah rendah lainnya.”Yin Hua seketika tersipu ketika mendengar perkataan pertama Kong Lao, dia kemudian senang ketika mendengar kalimat terakhir.“Aku usahakan untuk memenuhi kebutuhan Anda nanti, Tuan Muda.” Yin Hua tidak bisa berjanji, meski begitu dia merasa bisa mencari hanya rempah-rempah kelas rendah.Kong Lao mengangguk senang dan akhirnya pergi dari toko tersebut, semua kebutuhan sudah dia dapatkan. Kali ini, waktunya untuk mengolah barang-barang tersebut.Tepat saat Kong Lao akan pergi menuju ke bukit. Di depannya seorang perempuan menghalangi jalan dari lelaki itu.To be Continued.“Berhenti, sampah!” Seorang perempuan cantik menghadang perjalanan dari Kong Lao. Tentu hal ini membuat lelaki itu sedikit mengerut.“Siapa kau!” Kong Lao tidak pernah mengenali perempuan di depannya itu. Bahkan dalam ingatan asli pemilik tubuh, tidak ada sama sekali ingatan terkait dirinya.“Cih, ini pertemuan pertama kali kita! Juga, kedatanganku kesini ialah menghentikan kontrak pernikahan kita! Aku ingin memutuskan hal itu!” Perempuan tersebut berkata dengan suara keras.Seluruh orang di sekitar mereka berhenti dan memandang ke arah pertengkaran tersebut. Mereka semua juga mengenali Kong Lao itu.“Hei, mengapa sampah Klan Kong berada di tempat ini!”“Mana kutahu, seingatku dia hidup di pinggiran Klan dan tidak pernah masuk ke dalam Kota!”“Lalu siapa perempuan itu?”“Bukankah dia berasal dari Klan Hu, putri dari Patriark klan tersebut, Hu Rong!”Seluruh warga di sekitar area pertengkaran Kong Lao, seketika ramai. Mereka semua bergosip terkait pertempuran tersebut dan akhirnya ident
“Apakah benar begitu?” Seorang pria paruh baya tengah memandang ke arah luar jendela. Tepat di belakangnya sendiri ialah sosok berpakaian serba hitam layaknya bayangan.“Benar, Patriark. Tuan Muda sepertinya bersembunyi terlalu dalam.” Orang berpakaian serba hitam menunduk ke arah pria paruh baya tersebut.“Menarik, awasi saja terus. Sampai Turnamen Klan di mulai. Ingat, awasi jika ada gerakan mencurigakan dari Klan lain!” Patriark memberikan perintah dengan serius.“Dimengerti, Patriark!” Orang berpakaian serba hitam menjawab dengan patuh. Kemudian, dia melihat pria paruh baya di depannya melambaikan tangan.Tentu hal ini dirinya ketahui. Isyarat tanda bahwa dirinya boleh pergi. Orang berpakaian serba hitam seketika berubah menjadi kepulan kabut gelap, kemudian melesat pergi dari ruangan.Dalam ruangan sendiri, Patriark menatap keluar. Kemudian, tatapannya tertuju ke arah lembaran kertas di atas mejanya. Kertas-kertas tersebut ialah peserta yang akan ikut turnamen nantinya.Juga, di d
“Hutan Musibah, cocok untuk pelatihan Teknik Surga Petir milikku ini!” Kong Lao memandang ke arah hutan di depannya. Kemudian, dia melesat masuk ke dalam hutan tersebut.***Sementara itu, dua pengawas yang mengawasi Kong Lao, kini tiba di rumah tempat Kong Lao berada. Namun, ekspresi kedua orang itu berubah.“Adik Ji, sepertinya Tuan Muda tidak ada di rumah. Apakah kau bisa melacak keberadaannya?” Pria yang berpakaian serba hitam bertanya dengan nada khawatir.“Tenang Kakak Lu, aku bisa melacak keberadaan Tuan Muda!”Zhan Ji, dia adalah pria yang mengawasi Kong Lao bersama dengan Zhou Lu. Mereka berdua sangatlah setia dengan keluarga Kong, bahkan mereka siap untuk mati demi keselamatan keluarga Kong tersebut.Zhan Ji berdiri di depan tempat tinggal Kong Lao, kemudian ekspresi wajahnya mulai menjadi serius. “Kakak Lu, ikuti aku. Tuan Muda tengah melesat ke arah bukit bunga.”Zhou Lu mengangguk, kemudian kedua orang itu berubah menjadi bayangan hitam dan melesat pergi menuju ke arah buk
“Air ini, jangan bilang mata air seribu tahun, Stuci.” Kong Lao benar-benar terkejut ketika merasakan dinginnya air tersebut. Stuci, bisa dibilang air yang telah mengembunkan roh air selama bertahun-tahun. Air ini sendiri tidaklah mudah untuk ditemukan karena tempat yang biasa digunakan tidaklah banyak orang tahu. Kong Lao kali ini cukup beruntung menemui Stuci. Manfaat air itu sendiri ialah dapat memiliki sedikit esensi air, juga meningkatkan kekuatan di dalam tubuh. Menurut perkiraan Kong Lao sendiri, dia tidak bisa menyerap seluruh air Stuci tersebut. Namun dia tidak akan membiarkan seluruh mata air sia-sia begitu saja. Lelaki ini segera menemui masalah, bagaimana agar mata air tetap terjaga sampai semua dapat dirinya serap? Butuh beberapa menit untuk Kong Lao berpikir. Hanya satu cara yaitu menggunakan segel ilusi. Meski tingkat rendah itu sudah cukup untuk menyembunyikan tempat tersebut. “Dengan begitu, tidak akan ada orang yang mengetahui area ini. Sementara itu, aku perlu
Kong Zhan Yu benar-benar tertarik dengan kekuatan putranya tersebut. dia juga cukup penasaran bagaimana putranya itu dapat mengalahkan orang-orang di atasnya itu. Hal tersebutlah yang membuat Kong Zhan Yu tidak sabar untuk bertemu dengan putranya itu. *** Satu hari dalam sekejap berlalu... Di dalam gua yang cukup dalam, terdengar suara langkah kaki dan gemuruh petir. Perlahan terlihat Kong Lao tengah mempraktikkan teknik surga petir miliknya. Teknik sendiri dibedakan menjadi dua arah. Satu teknik alam dan satu teknik ilahi. Teknik alam sendiri ialah teknik yang mana kekuatannya sudah ditetapkan semenjak dibuatnya teknik tersebut. Teknik ini sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Di antara lain ialah, Bumi, Langit dan Legenda. Meski begitu masing-masing dari bagian tersebut dibagi kembali menjadi awal, menengah dan akhir. Sementara itu, teknik ilahi ialah teknik yang berkembang bersama dengan pengguna. Teknik ini akan terus meningkat berdasarkan kekuatan pengguna itu sendiri. Tid
11“Itu, bukankah Kong Lao? Si sampah dari keluarga Kong?”“Mengapa lelaki itu datang ke mari.”“Apakah mungkin untuk mengikuti turnamen?”“Haha, bagaimana dia bisa menang jika mengikuti turnamen ini!”Berbagai orang di sekitar mulai berbisik dengan antusias. Mereka mencibir tiada henti ke arah Kong Lao tersebut.Sementara itu, Kong Lao mengabaikan orang-orang itu. Dia melangkah dengan santai menuju ke gerbang masuk arena pertandingan.Tak lama kemudian, tepat dirinya tiba di gerbang arena turnamen. Dua penjaga melihat ke arah Kong Lao, pandangan mereka sedikit tidak senang. Namun mereka tetap diam dan membiarkan pria itu masuk.Kong Lao memasuki arena pertandingan. Pandangan lelaki ini tertuju ke arah empat ring yang cukup luas. Kemudian, dia mendengar suara wasit yang tengah mengumumkan siapa saja yang akan naik ke panggung pertama.Ada sekitar dua ratus peserta, entah itu dari klan besar maupun kecil. Semuanya berpartisipasi dalam pertandingan tersebut.Ketika Kong Lao masuk, seluru
“Krisis aneh ini...” Tae Shin bingung dengan perasaan aneh tersebut, setiap detik muncul dan menghilang. Perasaan itu benar-benar membuatnya menjadi lebih serius dan penuh akan waspada. Kong Lao yang melihat kewaspadaan lawan, seketika tersenyum. ‘Layak menjadi orang yang ahli dalam pedang. Aura barusan dapat dia rasakan.’ Pedang terhunus ke samping, kemudian Kong Lao menggunakan teknik meringankan tubuh. Dia melesat ke depan dan kecepatan tersebut sama sekali tidak bisa diikuti mata orang-orang di seluruh tempat penonton berada. Tae Shin yang merasakan krisis bahaya, dengan sigap mengangkat pedangnya. Kemudian, dua kilatan terus beradu pedang menciptakan percikan api di udara. Mata para penonton dan peserta sebagian di ring empat dalam sekejap kosong. Sampah? Apakah itu benar-benar sampah? Mereka semua menyangkal kata tersebut ketika melihat kecepatan dan serangan yang dimiliki oleh Kong Lao tersebut. Orang-orang yang berada di kursi penonton, menelan ludah. Mereka semua takut j
Kong Lao yang tengah dihentikan, seketika mengerutkan keningnya. Dia tahu siapa yang menghalanginya itu, akan tetapi dirinya bingung mengapa pria paruh baya itu menghentikan dirinya.“Apa maumu?” Mata Kong Lao berkilat penuh kewaspadaan.“Tidak, hanya saja kau berbeda dari biasanya. Sepertinya kau memang bersembunyi sangat dalam.”Pria paruh baya yang tak lain Kong Zhan Yu menatap lekat ke arah putranya itu. Entah mengapa, pria ini merasa tengah menatap sosok yang berlapis penuh akan awan misterius.Kong Lao seketika memahami. Kekuatan miliknya tersebut benar-benar mengejutkan seluruh orang. Sementara itu, ayahnya berpikir bahwa dirinya telah menyembunyikan kekuatan terlalu dalam.“Pernah ada ungkapan pepatah. Kenali duniamu, sebelum menjadi dirimu sendiri.” Kong Lao berubah mode bijak dalam sekejap. Tentu ungkapan tersebut membuat Kong Zhan Yu sedikit terkejut.Kenali duniamu sebelum dirimu sendiri. Terlalu dalam untuk memahami maknanya, Kong Zhan Yu sendiri perlu mencerna beberapa k
"Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta
Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar
"Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M
Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si
Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.
Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are
Mendengar perkataan Su Ling, Hu Rong tertegun. Dia tidak menyangka bahwa dirinya sudah melaju ke babak selanjutnya, apalagi bersama dengan lawannya itu.Di sisi lain, Long Yanqi yang turun dari ring menatap ke arah lelakinya. “Apakah kamu baik-baik saja, Kakak Lang?”Mu Gou Lang menatap ke arah Long Yanqi, dia tersenyum tak berdaya ketika mendengar itu. “Aku baik-baik saja, hanya maaf aku tidak bisa melaju ke babak selanjutnya.”“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Juga, semangat! Lain kali, kamu pasti bisa melaju ke babak selanjutnya.” Long Yanqi memberikan semangat kepada lelakinya itu, senyum di wajahnya membuat lelakinya terpana.Mu Gou Lang seketika sadar dan mengangguk. “Tenang saja, juga kamu harus hati-hati. Kemungkinan besar pertarungan selanjutnya akan lebih dari kali ini.”“Tentu.” Long Yanqi menatap ke arah Hu Rong. Dirinya jelas tahu bahwa dia dan Hu Rong ialah peserta yang maju ke babak selanjutnya. Di saat bertarung, dia benar-benar melupakan kehadiran lelakinya itu.Hu
“Dentang!” benturan terus terjadi, masing-masing perempuan sama sekali tidak menyerah. Mereka meningkatkan kecepatan sampai akhirnya terpisah beberapa meter. Hu Rong dengan cepat mengayunkan pedang ke depan, Dia menggunakan teknik milik keluarga yaitu Teknik Harimau Putih. Teknik ini merupakan kelas bumi awal dan merupakan sebuah teknik yang tidak mudah untuk ditiru setiap orang. Hanya khusus dari Klan Hu saja yang dapat menggunakannya. Hal ini karena bentuk dari kekuatan harus Harimau Putih yang dimiliki Klan Hu seorang. Pertarungan berlanjut, proyektil tebasan memperlihatkan Harimau tengah melintas cepat menuju ke tempat Long Yanqi berada. Sementara itu, Long Yanqi sama sekali tidak takut akan serangan tersebut. Dia memancarkan jejak niat pertarungan yang cukup kuat, sehingga pedang miliknya bersinar terang. Kemudian, dia menebus kuat ke depan. Proyektil tebasan melesat, memperlihatkan sosok naga biru melesat secara berputar. Raungan kedua serangan itu benar-benar membuat semua
Ring pertama, Han Ji cukup kesal dengan Mu Gou Lang. Dia termakan amarah ketika melihat lawan terus menghindar dan menahan serangannya, tanpa ada serangan balik.“Sial! Apakah kau hanya bisa menghindar dan menepis saja!” Han Ji mengerahkan kekuatannya. Ayunan pedang semakin kuat, tentu hal ini dirasakan oleh Gou Lang.Namun, ekspresi Gou Lang sama sekali tidak berubah. Tenang dan terus bergerak mempersiapkan rencananya. Perlahan-lahan, dia menggiring Han Ji memutari ring. Kemudian, dirinya tersenyum ketika sudah kembali ke tempat awal.Han Ji sendiri berhenti, dirinya terengah-engah. Jelas kekuatan yang dikeluarkan cukup banyak, akan tetapi lawan hanya menerima luka sedikit saja.Lelaki ini tidak bisa untuk tidak menggertakkan giginya. Jelas dia geram akan tindakan menghindar Gou Lang.Tepat saat dirinya menghela nafas panjang. Rasa krisis dalam sekejap menyapa. Han Ji memasuki mode waspada dan menatap ke sekeliling tempatnya itu.Dia sama sekali tidak melihat adanya Mu Gou Lang, bahk