Sore itu Sena, Satya dan Wayan Wira duduk di ruang dalam Gallery milik Satya. Satya berpamitan menyalakan lampu penerangan dalam Gallerynya. dan membuatkan minuman kopi panas buat mereka bertiga. Wayan Wira ditemani Sena melihat hasil karya Sang adik sepupunya terpajang. disetiap dinding dan diletakkan dibawah lantai dengan berbagai macam pigura.Satya datang lalu menaruh tiga cangkir minuman panas disisi meja tamu Gallerynya.
"Beli Wira dan Beli Sena Ayo diminum mumpung masih panas...!,Kutinggal sebentar Aku lupa mau mengambil Rokokku...hhe...hhe..hhe.."kata Satya meminta kepada mereka supaya lekas meminum kopi buatannya sambil tersenyum."Iya...,Ayo…,Silahkan Beli Sena…!"kata Wayan Wira mempersilakan Sena duduk kembali.Wayan Wira dan Sena duduk bersama sembari menikmati hangatnya secangkir Kopi.Tidak berapa lama kemudian Satya kembali. kearah mereka berdua."Beli Sena…,sepertinya ada Tamu agung nyari Beli SenaSiang itu Wayan Wira mengantar Sang Istri,putra -putrinya, Istri Sahabatnya beserta putri kembar Sang Sahabat di depan Angkul -angkul Rumah Sang Kakek.Dia melambaikan tangannya pada mobil yang dikendarai Adri, Adik sepupunya dan Rombongan Keluarga besarnya. Setelah melihat Mereka agak jauh Wayan Wira kembali masuk ke dalam Rumah Sang Kakek.Dia Lalu mengeluarkan sesuatu dari balik kantongnya yang ternyata adalah sebuah telepon genggam.Wayan Wira memencet digit angka di telepon genggam menggunakan jempol jari tangan kanannya lalu memasangkan ke arah telinga."Halo...!!"Kata Wayan Wira."Hei...,Iya Wira...!"Jawab suara diseberang sana."Hei...,Suta...,Apa Kau bisa kesini lebih cepat...!"Kata Wayan Wira ternyata yang ditelpon adalah Sahabatnya sendiri Yaitu Kolonel Made Suta."Iya...,Tunggu kira-kira lima belas menit lagi Aku sampai Wira...,Apa Anak Istriku Sudah Beranjak dari Situ...?"terdengar Suara Kolonel Sut
Pagi itu mereka bersiap siap mau kerumah Arya Susena di daerah Gianyar. Satya membantu membukakan pintu Sang Istri dan Anak -anak Kakak Sepupunya."Beli…,Aku atau Beli Wira yang nyetir...?"Tanya Satya pada Kakak sepupunya."Kamu saja...,Satya...!"jawab Wira tersenyum ramah kepada Sang Adik sepupunya."Okay...,Siap Laksanakan...!"gurau Satya pada Kakaknya Sambil menghormat ala aparat. Wayan Wira tersenyum melihat tingkah Sang Adik sambil menggeleng -gelengkan kepala. Dan Mereka pun mulai perjalanan menuju Kabupaten Gianyar. Didalam Mobil Wayan Wira dan Satya sesekali mengobrol bersama Istri dan Putra -putrinya."Oh iya Aji...,Kita nanti selesai acara mungkin bisa mampir kearah Goa gajah..?"tanya Sang Istri."Bisa Embok...,Kan juga paling Acaranya cuma Dua atau Tiga jam… "kata Satya sambil menyetir mobilnya."Disini Yang berulang tahun ada Dua Sa
Clara dan Kadek Gita berjalan jalan di sekitar Taman Rumah Arya Susena. Mereka berdua kelihatan sangat akrab walaupun baru bertemu."Boleh…,Kakak Saya panggil,Kak Gita...?"tanya Clara dengan Bahasa Indonesia Walaupun logatnya masih seperti Orang Luar negeri.Kadek Gita hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu Mereka berdua duduk di bangku Taman."Ma'afkan Saya…,Kak Gita...,Kalau boleh tahu Apa dulu Suami Kak Gita...,Juga seperti Sena...?"tanya Clara."Maksudnya Bagaimana...,Bu Clara...?""Please...,Kak Gita, jangan Panggil Saya Bu Clara…!,"kata Clara dicampur dengan Bahasa Inggris."Just Clara...!"Sambung Clara. Kadek Gita menganggukkan kepalanya sambil memandang wajah Clara."Maksudnya Bagaimana Clara...?"tanya Gita.Clara tersenyum sambil mengangkat jempolnya kearah Gita."Saya sangat mencintai Sena...,Kak Gita...?,Apa Kak Gita...,Ma'af …,Dulu
Wayan Wira berlari kecil menghampiri Sang Istri tercinta dan Putri kesayanganya."Aji...,Mau minta tolong bisa…?"Kata Sang Istri."Apa itu Yang...,Mau minta tolong apa…?""Arnawa rewel…, Asthra sampai terbangun barusan...?""Ohhh...,Susunya habis...?"tanya Wayan Wira.Sang Istri mengangguk sambil tersenyum."Aji pegang uang kan…?,Sama titip belikan jajanan buat Galuh...!,Ya...,Aji...!?"kata Galuh merengek ke Sang Ayah."EHmmm...,Galuh Pengen apa Sayang…?"tanya Wayan Wira kearah Putrinya."Kue coklat sama kripik kentang...?"kata Galuh tersipu sambil tersenyum."Kalau gitu Kamu ikut Aji saja...,Sayang..."kata Sang Ibu."Nggak...,nggak usah...,Aji bisa sendiri..."kata Wayan Wira."Lagipula…,Minimarketnya dekat ini..."sambung Wayan Wira sambil tersenyum."Kripik kentangnya seperti biasanya atau Merk Lain...?"tanya Wayan Wira kepada Sang putri."Ya seperti biasanya.Aji...?"kata Galuh."Siap tuan
Setelah berwisata ke wilayah Pantai Kuta. Akhirnya Mereka pun balik kerumah Sang Kakek. Ketika Hari menjelang Senja diantar Oleh Kolonel Made Suta. Wayan Wira mengendong Asthra kecil yang tertidur Sedangkan Sang Istri juga menggendong Arnawa. Galuh Putri mereka Turun lebih dulu dari mobil membukakan pintu untuk Ibundanya."Om...,makasih..."kata Galuh pada Suta."Ya...,Sayang...,sama-sama..."Jawab Suta tersenyum pada Galuh."Apa tidak mau masuk kedalam dulu...?"Tanya Wayan Wira pada Sahabatnya."Nanti kemalaman Wira...!,Oh Iya…,seminggu lagi mau kan Embok Gita sama Anak -anak pergi ke Water park. biar nanti Aku telpon Beli Adri...,sama-sama Ayu dan putriku...?!"Tanya Suta kearah Gita."Boleh Iya Aji...?"tanya Gita kearah Sang Suami.Wayan Wira Tersenyum kearah Sang Istri dengan mengangguk pelan."Horreee..."kata Galuh sambil setengah berjingkrak."Nanti bakal banyak acara minggu -minggu ini buat Anak -a
Selang Tiga Hari setelah Pertemuan Dirumah Kakek A.K.P I Wayan Wira. Wayan Wira beserta rekan rekannya merencanakan pertemuan kembali. Kali ini pergi kearah Rumah Dokter Harjito di daerah Denpasar. Perjalanan Mereka tidak terlalu jauh. Sekitar 45menit mereka sudah sampai di depan sebuah Rumah di kawasan perumahan elite. Tampak sosok Pemuda berperawakan sedang menunggu mereka.Mereka berempat mendekati Pemuda Ramah itu dan berjabat tangan dengannya."Apa kabar Pak Kolonel...,Suta...?"Kata Sang Pemuda."Baik...,Dokter.Arman Resnu Harjito…,Oh iya ini Sahabat -sahabat Saya...,A.K.B.P I Wayan Wira,IPDA Edy Susanto,Lha kalo yang ini..."kata Kolonel Suta Seraya memperkenalkan teman -temannya."Lettu Catur...!"jawab Pemuda itu sambil tersenyum.Lettu Catur membalas senyumannya sambil menundukkan kepalanya sebentar."Mari Bapak-bapak...,Saya persilakan masuk...!"Kata Dokter Arman Harjito mempersilakan mereka masuk kedalam rumahnya
Dokter Arman mengantar Kolonel Suta dan A.K.B.P Wayan Wira bersama Rekan sampai masuk kedalam mobil. Lalu mereka berpamitan dengan mengklakson dan melambaikan tangan kearah Dokter Arman. Dokter Arman Harjito membalas Lambaian Tangan mereka dengan mengangguk dari kejauhan."Sekarang…,Apa yang akan Kita lakukan, Wira...?"kata Kolonel Suta sambil menyetir Mobil."Sebetulnya ada lagi Sobat…,Selain Kantung darah dan Tabung reaksi itu Aku menemukan Foto tua...,Foto Kakekku bersama teman -temannya waktu di militer...,Tapi dari banyak temannya ada Enam orang yang dilingkari dengan tanda merah...,Apa mungkin Mereka pemilik darah ini...?!,Tapi Besok saja kita selidiki bersama...,Bagaimana…?"Tanya Wayan Wira."Lalu Apa Rencanamu,Wira...?"Tanya Suta."Seperti Biasa Kita akan Berkumpul dan membahas masalah ini setelah Istri dan Anak-anak Menikmati Liburnya..."kata Wayan Wira sambil tersenyum."Jadi Aku harus telpon Adri Lagi...?"sa
Kolonel Made Suta segera menghormat sebentar lalu mencium tangan Pak KOMJEN, diikuti Oleh A.K.B.P Wayan Wira. Lalu mereka tertawa sejenak."Ayo Kita duduk dulu...!"Kata Bapak KOMJEN Nuarsa."Mari…!,Silahkan duduk...!,Komandan Wira…, Kolonel Suta…,dan lainnya...!" Kata IPTU Artha tersenyum sambil melapangkan telapak tangannya sebentar mempersilakan .Dan Mereka pun menuruti perintah Atasan Yang berada disitu mengambil posisi tempat duduk di meja melingkar."Begini IPTU Artha…,Kedatangan Kami kemari mau menanyakan perihal Kasus Penculikan terhadap anak dibawah umur yang bernama Dhani Susena…,Dan mengenai Mobil tersangka penculikan yang mengalami Lakalantas diwilayah Daerah Singaraja menuju kearah Pelabuhan Gilimanuk...?"Kata A.K.B.P I Wayan Wira megawali pembicaraan."Sedangkan Mungkin Karena suatu kendala waktu…, Kami tadi berempat menuju kerumah Korban. Tapi hanya mendapatkan Informasi dari potongan Surat kabar yang memang disi