Suasana di Bandara Kolonel I Gusti Ngurah Rai Sangat ramai. Banyak Wisatawan Domestik dan Wisatawan asing tiba disana. I Wayan Wira dan keluarga telah sampai. Tampak Seorang Pemuda berambut gondrong memakai udeng khas Bali melambaikan tangannya kearah Wayan Wira.Wayan Wira juga melambaikan tangannya dan langsung mendekatinya dengan menggendong Arnawa.
"Pffff...,Lama sekali nunggu Beli Wira...!?"kata Sang Pemuda pada I Wayan Wira."Hha...Hha...Hha...,Kamu tetap saja menggerutu Satya.Kalau disuruh Nyusul Aku..."jawab I Wayan Wira sambil memencet hidung Pemuda yang bernama Satya. Sampai Sang Pemuda itu meringis kesakitan tapi langsung tertawa."Mana Embok dan keponakanku Beli...?"Tanya Satya."Ehh...,Tolong bantu angkat kopornya Embokmu itu...!"seru I Wayan Wira sambil menunjuk Istrinya yang menggendong Asthra kecil Sedangkan Galuh menggerutu disuruh seret -seret Koper sama Ibunya.Padahal barang lainnya sudahPagi itu Terasa sangat cerah, Wayan Wira bersama Adik -adik sepupunya pergi ke rumah Mendiang Sang Kakek yang tidak terlalu jauh dari Rumah Uwaknya. Ketika sampai Mereka pun berbagi tugas."Beli Wira sebetulnya Isi dalam Rumah Kakiang ini Tidak berubah dari segi penataan ruang dan barang -barangnya..."kata Satya pada Kakak sepupunya."Apa iya...,Begitu…?"tanya Wayan Wira heran."Iya Beli...Kita hanya membersihkan debu-debunya saja....sambil menata kembali barang pada tempatnya.."sahut Adri."Beli Wira lihat-lihat saja dulu Di Bale Manten...,Terutama Kamar mendiang Kakiang dan Naniang,…Beli Wira.Nanti yang lainnya Biar Kita yang bersihkan."kata Nyoman."Baiklah kalau begitu,Aku segera kearah Bale Manten..."kata Wayan Wira sambil tersenyum kearah Adik -adik sepupunya. Dengan membawa Sapu Lalu melangkah ke bagian lain Rumah itu.Wayan Wira memasuki Bagian Rumah yang dinamakan
Setelah melihat Pagelaran Tari Genjek di wilayah Karangasem dan berkunjung ke banyak tempat disana. Akhirnya Mereka balik kearah Uluwatu kembali. Wayan Wira dan Keluarga berpisah dengan Made Suta. Kolonel Made Suta dan Keluarga segera balik menuju ke arah Hotel tempat Mereka menginap. Sedangkan A.K.P Wayan Wira dan Keluarga kembali ke rumah mendiang Sang Kakek.Sesampainya Di rumah Merekapun segera melepas lelah. Pak Putu dan Ibu Suasti bersama Putra dan menantunya hanya mampir sebentar, lalu berpamitan balik ke rumah Mereka sendiri. Arnawa dan Asthra kecil tidur digendong kedua Orang tuanya sedangkan Galuh Kalinda menggandeng tangan Sang Ayah sambil terus menguap karena ngantuk dan lelah. Setelah mengantar Putri sulung Mereka ke kamarnya. Wayan Wira dan Istri segera membaringkan kedua putra kecilnya dipinggir Sang Kakak. Sembari mencium kening ketiganya. Lalu Sepasang Suami Istri menuju ke tempat pembaringan d
Sore itu Sena, Satya dan Wayan Wira duduk di ruang dalam Gallery milik Satya. Satya berpamitan menyalakan lampu penerangan dalam Gallerynya. dan membuatkan minuman kopi panas buat mereka bertiga. Wayan Wira ditemani Sena melihat hasil karya Sang adik sepupunya terpajang. disetiap dinding dan diletakkan dibawah lantai dengan berbagai macam pigura.Satya datang lalu menaruh tiga cangkir minuman panas disisi meja tamu Gallerynya."Beli Wira dan Beli Sena Ayo diminum mumpung masih panas...!,Kutinggal sebentar Aku lupa mau mengambil Rokokku...hhe...hhe..hhe.."kata Satya meminta kepada mereka supaya lekas meminum kopi buatannya sambil tersenyum."Iya...,Ayo…,Silahkan Beli Sena…!"kata Wayan Wira mempersilakan Sena duduk kembali.Wayan Wira dan Sena duduk bersama sembari menikmati hangatnya secangkir Kopi.Tidak berapa lama kemudian Satya kembali. kearah mereka berdua."Beli Sena…,sepertinya ada Tamu agung nyari Beli Sena
Siang itu Wayan Wira mengantar Sang Istri,putra -putrinya, Istri Sahabatnya beserta putri kembar Sang Sahabat di depan Angkul -angkul Rumah Sang Kakek.Dia melambaikan tangannya pada mobil yang dikendarai Adri, Adik sepupunya dan Rombongan Keluarga besarnya. Setelah melihat Mereka agak jauh Wayan Wira kembali masuk ke dalam Rumah Sang Kakek.Dia Lalu mengeluarkan sesuatu dari balik kantongnya yang ternyata adalah sebuah telepon genggam.Wayan Wira memencet digit angka di telepon genggam menggunakan jempol jari tangan kanannya lalu memasangkan ke arah telinga."Halo...!!"Kata Wayan Wira."Hei...,Iya Wira...!"Jawab suara diseberang sana."Hei...,Suta...,Apa Kau bisa kesini lebih cepat...!"Kata Wayan Wira ternyata yang ditelpon adalah Sahabatnya sendiri Yaitu Kolonel Made Suta."Iya...,Tunggu kira-kira lima belas menit lagi Aku sampai Wira...,Apa Anak Istriku Sudah Beranjak dari Situ...?"terdengar Suara Kolonel Sut
Pagi itu mereka bersiap siap mau kerumah Arya Susena di daerah Gianyar. Satya membantu membukakan pintu Sang Istri dan Anak -anak Kakak Sepupunya."Beli…,Aku atau Beli Wira yang nyetir...?"Tanya Satya pada Kakak sepupunya."Kamu saja...,Satya...!"jawab Wira tersenyum ramah kepada Sang Adik sepupunya."Okay...,Siap Laksanakan...!"gurau Satya pada Kakaknya Sambil menghormat ala aparat. Wayan Wira tersenyum melihat tingkah Sang Adik sambil menggeleng -gelengkan kepala. Dan Mereka pun mulai perjalanan menuju Kabupaten Gianyar. Didalam Mobil Wayan Wira dan Satya sesekali mengobrol bersama Istri dan Putra -putrinya."Oh iya Aji...,Kita nanti selesai acara mungkin bisa mampir kearah Goa gajah..?"tanya Sang Istri."Bisa Embok...,Kan juga paling Acaranya cuma Dua atau Tiga jam… "kata Satya sambil menyetir mobilnya."Disini Yang berulang tahun ada Dua Sa
Clara dan Kadek Gita berjalan jalan di sekitar Taman Rumah Arya Susena. Mereka berdua kelihatan sangat akrab walaupun baru bertemu."Boleh…,Kakak Saya panggil,Kak Gita...?"tanya Clara dengan Bahasa Indonesia Walaupun logatnya masih seperti Orang Luar negeri.Kadek Gita hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu Mereka berdua duduk di bangku Taman."Ma'afkan Saya…,Kak Gita...,Kalau boleh tahu Apa dulu Suami Kak Gita...,Juga seperti Sena...?"tanya Clara."Maksudnya Bagaimana...,Bu Clara...?""Please...,Kak Gita, jangan Panggil Saya Bu Clara…!,"kata Clara dicampur dengan Bahasa Inggris."Just Clara...!"Sambung Clara. Kadek Gita menganggukkan kepalanya sambil memandang wajah Clara."Maksudnya Bagaimana Clara...?"tanya Gita.Clara tersenyum sambil mengangkat jempolnya kearah Gita."Saya sangat mencintai Sena...,Kak Gita...?,Apa Kak Gita...,Ma'af …,Dulu
Wayan Wira berlari kecil menghampiri Sang Istri tercinta dan Putri kesayanganya."Aji...,Mau minta tolong bisa…?"Kata Sang Istri."Apa itu Yang...,Mau minta tolong apa…?""Arnawa rewel…, Asthra sampai terbangun barusan...?""Ohhh...,Susunya habis...?"tanya Wayan Wira.Sang Istri mengangguk sambil tersenyum."Aji pegang uang kan…?,Sama titip belikan jajanan buat Galuh...!,Ya...,Aji...!?"kata Galuh merengek ke Sang Ayah."EHmmm...,Galuh Pengen apa Sayang…?"tanya Wayan Wira kearah Putrinya."Kue coklat sama kripik kentang...?"kata Galuh tersipu sambil tersenyum."Kalau gitu Kamu ikut Aji saja...,Sayang..."kata Sang Ibu."Nggak...,nggak usah...,Aji bisa sendiri..."kata Wayan Wira."Lagipula…,Minimarketnya dekat ini..."sambung Wayan Wira sambil tersenyum."Kripik kentangnya seperti biasanya atau Merk Lain...?"tanya Wayan Wira kepada Sang putri."Ya seperti biasanya.Aji...?"kata Galuh."Siap tuan
Setelah berwisata ke wilayah Pantai Kuta. Akhirnya Mereka pun balik kerumah Sang Kakek. Ketika Hari menjelang Senja diantar Oleh Kolonel Made Suta. Wayan Wira mengendong Asthra kecil yang tertidur Sedangkan Sang Istri juga menggendong Arnawa. Galuh Putri mereka Turun lebih dulu dari mobil membukakan pintu untuk Ibundanya."Om...,makasih..."kata Galuh pada Suta."Ya...,Sayang...,sama-sama..."Jawab Suta tersenyum pada Galuh."Apa tidak mau masuk kedalam dulu...?"Tanya Wayan Wira pada Sahabatnya."Nanti kemalaman Wira...!,Oh Iya…,seminggu lagi mau kan Embok Gita sama Anak -anak pergi ke Water park. biar nanti Aku telpon Beli Adri...,sama-sama Ayu dan putriku...?!"Tanya Suta kearah Gita."Boleh Iya Aji...?"tanya Gita kearah Sang Suami.Wayan Wira Tersenyum kearah Sang Istri dengan mengangguk pelan."Horreee..."kata Galuh sambil setengah berjingkrak."Nanti bakal banyak acara minggu -minggu ini buat Anak -a