Share

07

Author: Daisy
last update Last Updated: 2021-08-13 14:46:45

“Nak, kamu itu cerdas dan teteh-teteh kamu juga cerdas, tapi sayang waktu teteh kamu ayah belum mampu membiayai mereka sampai kuliah. Dan sekarang giliran kamu, ayah ingin salah satu anak ayah bisa sukses dan membanggakan orang tua. Kalau ada yang mengejek kamu bahwa kamu anak petani bilang kepada mereka, saya bangga menjadi anak petani. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu anak seorang petani bisa sukses seperti anak lainnya.”

Kata-kata itu terus saja Laras ingat, dan kadang Laras menangis saat nilainya turun. Laras merasa tidak berguna kuliah, setelah itu Laras mencoba belajar dan terus belajar supaya bisa mewujudkan impian ayah. Melihatnya menjadi seorang yang sukses dan membanggakan orangtuanya.

Cita-cita Laras Cuma satu, bisa menjadi kebanggaan keluarganya dan bisa membuat ayah dan ibunya tersenyum penuh haru saat melihat anaknya menjadi lulusan terbaik nanti. Sangat mulia cita-citanya semoga cita-citanya tercapai.

Setelah jam istirahat, Laras terus saja melamun memikirkan gimana bayar kuliahnya setelah ini. Laras belum memiliki pekerjaan sekarang, dan mungkin setelah ini Laras akan melamar pekerjaan.

Bekerja separuh waktu tidak terlalu buruk bukan? Maka Laras akan melakukannya, setelah pulang kuliah nanti mungkin Laras akan mencari pekerjaan di restoran atau di tempat kerja lainnya.

Pulang kuliah, seperti janji tadi pagi, Laras menunggu Banyu di depan kampus.

Setelah beberapa lama, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan Laras

“Apa ini mobilnya?.” Pikir Laras

“Laras ayo masuk.” Ucap Banyu dari balik jendela mobil yang di buka.

Tidak seperti biasanya, sekarang Laras membuka pintu mobilnya sendiri dan masuk duduk di samping Banyu.

Selama perjalanan, Laras terus saja melamun. Bahkan saat Banyu mengajak ngobrol Laras pun hanya di jawab beberapa kata saja oleh Laras.

“Laras kamu tidak apa-apa kan?.” Tanya Banyu

“Eoh. Tidak apa-apa mas.” Ucap Laras, kemudian bersandar di kaca mobil dan melihat jalanan

“Benar tidak apa-apa? Mas lihat sepertinya kamu banyak masalah, apa benar?.” Tanya Banyu

Kepekaan Banyu itu sangat kuat, lihat saja bahkan dia bisa menebak keadaan Laras sekarang. Memang lelaki idaman.

“Tidak apa-apa kok mas, Laras baik-baik saja.” Ucap Laras kemudian tersenyum melihat ke arah Banyu.

Setelah beberapa lama, Laras merasa aneh. Ini bukan jalan menuju kos an nya, ini mau kemana?

“Mas ini bukan jalan pulang ke kos an Laras, kita mau kemana?.” Tanya Laras bingung

“Kita jalan-jalan sebentar ya, setelah itu kita pulang oke.” Ucap Banyu sambil tersenyum kepada Laras

“Heum oke mas.” Ucap Laras

Setelah beberapa lama, mobil Banyu pun di parkirkan di sebuah kafe yang sangat cantik. Baru kali ini Laras melihat kafe yang sangat cantik dan indah.

Kafe tersebut terletak di daerah samping pegunungan, dengan di depannya terdapat lautan yang sangat indah.

Sekarang pukul 17:30 waktu yang lama untuk menempuh perjalanan ke kafe tersebut, sekitar satu setengah jam di perjalanan.

Saat Laras turun dari mobil, Laras melihat lautan yang sangat indah dengan di hiasi matahari terbenam di sana.

"Mas coba lihat, mataharinya sangat indah." Ucap Laras saat Banyu keluar dari mobil.

"Iya sangat indah, seperti kamu." Ucap Banyu sambil memeluk Laras dari belakang

"E,eh mas." Ucap Laras kaget saat melihat Banyu memeluknya dari belakang

"Heum, Laras." Ucap Banyu sambil menghadapkan Laras ke hadapannya.

"I,iya mas kenapa?." Tanya Laras

Setelah itu, datang berbagai penari tradisional yang menari mengelilingi Laras dan Banyu.

"Mas ini ada apa?." Tanya Laras bingung sambil melihat para penari di sekitarnya.

Banyu tidak menjawab apapun, Banyu hanya tersenyum dan terus melihat ke arah Laras.

"Mas, ini ada apa?." Tanya Laras sekali lagi.

Setelah itu, para penari tersebut menari di satu tempat tidak mengelilingi Laras dan Banyu lagi.

"Laras, memang belum lama kita kenalan. Tapi, maukah kamu jadi pacar saya." Ucap Banyu sambil berjongkok di depan Laras yang tengah menatapnya bingung.

"H,hah. K,kita baru saja kenalan beberapa hari mas. Tidak kah ini terlalu cepat." Ucap Laras sambil menunduk. Jujur saja, Laras merasa tidak pantas menjadi pacar seorang Banyu

"Mas tau, tapi cinta datang begitu saja. Jadi mas tanya sekali lagi, Laras mau tidak menjadi pacar mas?." Tanya Banyu kembali memastikan

"M,mau mas. Laras mau jadi pacar mas." Ucap Laras

Setelah itu Banyu memeluk erat Laras dan tiba-tiba banyak kembang api yang meletus. Laras pun yang merasa di peluk oleh Banyu membalas pelukan tersebut.

"Love you." Ucap Banyu setelah melepas pelukannya, dan mencium kening Laras dengan penuh kasih sayang

Laras yang merasa di kecup keningnya pun menutup matanya dan merasakan ciuman Banyu di keningnya.

"Love you too mas." Ucap Laras, lalu Banyu kembali memeluk Laras

Tidak terasa, banyak pasang mata yang melihat 2 remaja tersebut yang tengah berbunga-bunga. Sangat serasi, Laras dengan wajah dan sifatnya yang cantik, dan Banyu dengan sifat dan wajahnya yang tampan. Pasangan yang sangat serasi

"Kamu pasti lapar, kita makan dulu ya." Ucap Banyu

Related chapters

  • Laras love story   08

    "Eum iya mas, eh nggak papa kan aku panggil mas? Atau aku panggil sayang seperti yang lain?." Tanya Laras, sangat lucu. Nama panggilan saja harus tanya dulu ke Banyu."Terserah kamu aja sayang." Ucap Banyu lalu kembali mencium kening Laras"Eoh Laras panggil mas atau sayang saja ya." Ucap Laras sambil melihat ke arah Banyu"Iya sayang, yaudah ayo makan dulu. Semua makanan sudah siap." Ucap Banyu"Mas udah pesan makanannya?." Tanya Laras"Iya, yaudah ayo makan." Ucap Banyu"Ih mas, lain kali jangan asal pesan. kalo nggak di makan kan sayang mubazir." Ucap Laras"Astaga sayang, iya-iya nanti mas kalo ajak kamu jangan nggak kayak gini lagi deh." Ucap Banyu sambil mengusak rambut Laras"Ehehe makasih mas." Ucap Laras"Iya sayang, yaudah yuk makan."

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   09

    Setelah sekitar 5 menit Laras menunggu, akhirnya ada sebuah mobil yang terparkir di depan kafe. Mungkin saja itu bosnya, kita liat saja.Saat sedang memperhatikan mobil tersebut, Laras seperti mengenal mobil itu. Tapi apakah benar itu Banyu? Ya mobil itu mirip sekali dengan mobil Banyu, tapi apakah mungkin dia pemilik kafe ini? Semoga sana itu bukan BanyuSetelah mobil itu terparkir, turunlah seorang lelaki tampan dengan setelan anak kuliahan."Itu Banyu, apakah dia hanya kebetulan mampir di kafe ini? Semoga saja iya. Kalau dia atasanku bagaimana?." Pikir LarasLaras berpura-pura tidak memperhatikan Banyu, tapi saat Banyu sampai kenapa kasir tadi menunjuk ke arah Laras? Apakah? Jangan-jangan benar Banyu bos dia nanti. Oh tidak, ini bisa kacau."Pagi." Ucap Banyu kepada kasir"Pagi juga, ouh iya bos ada yang melamar pekerjaa

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   10

    Mas, tapi aku belum kerja sama sekali hari ini." Ucap Laras"Nggak papa, ayo." Ucap Banyu, sambil mengulurkan tangannya"Heum yaudah, ayo mas." Ucap Laras lalu memegang tangan BanyuKe esokan harinya, Laras bersiap seperti biasa karena kuliahnya siang sekarang, Laras bersiap untuk kerja terlebih dahulu.Setelah bersiap, Laras menyiapkan perlengkapan untuk kuliah nanti karena saat selesai bekerja nanti Laras akan langsung berangkat kuliah dan agar tidak pulang lagi ke kos an nya."Pagi semuanya." Ucap Laras saat sampai di restoran"Pagi juga." Ucap sang kasir sambil kembali menyusun tempat kerjanya

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   11

    Di rumah Banyu. Sepulang dari restoran, Banyu langsung membersihkan badannya seperti biasa."Sayang, sini makan dulu." Ucap ibu Banyu yang sedang menyiapkan piring."Iya mah Sebentar." Ucap Banyu yang sedang menyisir rambutnya. Selesai menyisir rambut, Banyu pun segera turun dan berjalan ke ruang makan"Sini sayang." Ucap ibu BanyuLalu Banyu pun duduk di kursi dan melihat ibunya menaruh makanan di piringnya."Bagaimana keadaan restoran sekarang." Ucap ayah banyu"Baik pah." Ucap Banyu, setelah itu kembali memakan makanannya."Papah dengar ada sekertaris baru benar?." Tanya ayah Banyu"Iya, ada." Ucap Banyu lalu kembali makan"Sayang, mamah dengar kamu sedang dekat dengan sekertaris kamu? Benar?." Tanya ibu Banyu"Iya mah, dia pacar Banyu." Ucap Banyu"Jangan lupa kenalin dia ke mamah, mamah harus tau sikap dan etika dia." Ucap ibu Banyu"Iya, ini kenapa Banyu kaya di introgasi sih?." Selesai makan,

    Last Updated : 2021-08-22
  • Laras love story   12

    Laras yang menerima suapan dari banyu pun tersenyum senang, dia sangat perhatian. Beruntung sekali orang yang akan mendapatkan dia seutuhnya."Makasih mas." Ucap Laras, lalu kembali mengunyah makanan"Iya sayang." Ucap Banyu tersenyumSetelah menelan makanannya, Laras menatap mata Banyu dalam lalu tersenyum, dan memegang tangan Banyu.Banyu yang tangannya di pegang pun membalas pegangan Laras."Kenapa sayang hm, ada masalah?." Tanya BanyuSetelah pertanyaan itu, Laras menunduk mukanya."Hei kenapa hm." Ucap Banyu sambil mengangkat muka Laras."Mas, makasih untuk semuanya." Ucap Laras ambil melihat Banyu"Iya sayang, iya." Ucap Banyu"Bukan itu, makasih sudah hadir di hidup aku. Kalau nanti jodoh kamu bukan aku, aku beruntung bisa ketemu kamu." Ucap LarasBanyu yang mendengar perkataan Laras tadi terdiam, lalu melihat dalam mata Laras."Sayang, kenapa tiba-tiba bilang begitu? Ada masalah? Apa kamu rag

    Last Updated : 2021-08-22
  • Laras love story   13

    "Dia pacar kamu?." Tanya ayah banyu"Iya pah." Ucap Banyu sambil merangkul Laras"Cantik, pantas kamu suka." Ucap ayah Banyu"Eh sini nak duduk." Ucap ibu Banyu"Iya tante." Ucap Laras"Mamah, panggil mamah saja hm." Ucap ibu Banyu, lalu merangkul karas dan duduk di ruang tamu bersama banyu, ibu dan ayah Banyu.Setelah beberapa waktu mereka berbincang-bincang, ibu Banyu pun mengajak Laras untuk memasak makan.Saat berada di dapur, Laras di tanyai masalah keluarganya. Tentang apa pekerjaan orang tua Laras, dan lainnya.Laras yang memang sangat jujur pun menjawab semua pertanyaan ibu Banyu, saat selesai masak. Tingkah dan sifat ibu Banyu seperti berubah kepada Laras, ntah kenapa.Saat akan pulang, Laras merasa sedikit agak aneh dengan tingkah dan sifat ibu Banyu, ingin bertanya kepada Banyu tapi takut di kira kurang suka sama ibunya. Maka Laras pun hanya diam saat perjalanan pulang.Saat sampai kos an, Laras pun seg

    Last Updated : 2021-08-23
  • Laras love story   01

    Hai perkenalkan nama Aku Laras, saya seorang wanita biasa seperti yang lainnya. Tapi mungkin ada beberapa yang menarik dari kisah saya, yaitu kisah cinta ku.Aneh tapi menarik buat ku untuk menceritakannya ke kalian, jadi aku Laras ayu Ningsih akan menceritakan keluh kesah dalam hidupku dalam kisahku.Laras, itu nama yang orang tuaku berikan setelah lahir, Laras ayu Ningsih itu nama setelah Aku besar. Ya ada sedikit penambahan dalam namaku, tapi itu tidak mempengaruhi sikapku. Karna Aku tetap AkuDamar, perkenalkan dia teman masa kecilku. Kami berteman dekat setelah kami bertemu saat sekolah dasar bersama, semenjak itu kami berteman sampai sekarang. Susah senang harus cerita satu sama lain, jika ada yang tidak cerita musuhan sampai salah satu dari kami mau menceritakan masalah yang belum di ceritakan&nb

    Last Updated : 2021-07-31
  • Laras love story   02

    “Jijik tau nggak liat muka kamu kayak tadi.” Ucap Laras sambil menjauhkan muka Damar dengan telunjuknya. Seperti menjauhkan seonggok Sampah bukan? Ya memang kalo sudah berhadapan dengan muka memelas Damar Laras akan seperti itu. Terserah sang pemilik muka tersinggung atau tidak, yang pasti itulah yang Laras lakukan sekarang.“Ish padahal ini muka udah imut tau, kamu nya aja yang kayak gini.” Ucap Damar lalu membenarkan posisi duduknya di samping Laras“Memangnya tiap Damar keluarin muka kayak tadi Laras selalu iba? Nggak ya, jijik tau liat muka Damar kayak tadi.” Ucap Laras sambil kembali mengecek hp nya“Hm iya-iya Damar tau.” Ucap Damar sedikit nada sebal“Jangan ngambek, udah ayo pulang. Udah sore soalnya.” Ucap Laras sambil menunjukkan jam tangan yang menunjukkan pukul 16:30“Iya-iya nggak ngambek k

    Last Updated : 2021-08-02

Latest chapter

  • Laras love story   13

    "Dia pacar kamu?." Tanya ayah banyu"Iya pah." Ucap Banyu sambil merangkul Laras"Cantik, pantas kamu suka." Ucap ayah Banyu"Eh sini nak duduk." Ucap ibu Banyu"Iya tante." Ucap Laras"Mamah, panggil mamah saja hm." Ucap ibu Banyu, lalu merangkul karas dan duduk di ruang tamu bersama banyu, ibu dan ayah Banyu.Setelah beberapa waktu mereka berbincang-bincang, ibu Banyu pun mengajak Laras untuk memasak makan.Saat berada di dapur, Laras di tanyai masalah keluarganya. Tentang apa pekerjaan orang tua Laras, dan lainnya.Laras yang memang sangat jujur pun menjawab semua pertanyaan ibu Banyu, saat selesai masak. Tingkah dan sifat ibu Banyu seperti berubah kepada Laras, ntah kenapa.Saat akan pulang, Laras merasa sedikit agak aneh dengan tingkah dan sifat ibu Banyu, ingin bertanya kepada Banyu tapi takut di kira kurang suka sama ibunya. Maka Laras pun hanya diam saat perjalanan pulang.Saat sampai kos an, Laras pun seg

  • Laras love story   12

    Laras yang menerima suapan dari banyu pun tersenyum senang, dia sangat perhatian. Beruntung sekali orang yang akan mendapatkan dia seutuhnya."Makasih mas." Ucap Laras, lalu kembali mengunyah makanan"Iya sayang." Ucap Banyu tersenyumSetelah menelan makanannya, Laras menatap mata Banyu dalam lalu tersenyum, dan memegang tangan Banyu.Banyu yang tangannya di pegang pun membalas pegangan Laras."Kenapa sayang hm, ada masalah?." Tanya BanyuSetelah pertanyaan itu, Laras menunduk mukanya."Hei kenapa hm." Ucap Banyu sambil mengangkat muka Laras."Mas, makasih untuk semuanya." Ucap Laras ambil melihat Banyu"Iya sayang, iya." Ucap Banyu"Bukan itu, makasih sudah hadir di hidup aku. Kalau nanti jodoh kamu bukan aku, aku beruntung bisa ketemu kamu." Ucap LarasBanyu yang mendengar perkataan Laras tadi terdiam, lalu melihat dalam mata Laras."Sayang, kenapa tiba-tiba bilang begitu? Ada masalah? Apa kamu rag

  • Laras love story   11

    Di rumah Banyu. Sepulang dari restoran, Banyu langsung membersihkan badannya seperti biasa."Sayang, sini makan dulu." Ucap ibu Banyu yang sedang menyiapkan piring."Iya mah Sebentar." Ucap Banyu yang sedang menyisir rambutnya. Selesai menyisir rambut, Banyu pun segera turun dan berjalan ke ruang makan"Sini sayang." Ucap ibu BanyuLalu Banyu pun duduk di kursi dan melihat ibunya menaruh makanan di piringnya."Bagaimana keadaan restoran sekarang." Ucap ayah banyu"Baik pah." Ucap Banyu, setelah itu kembali memakan makanannya."Papah dengar ada sekertaris baru benar?." Tanya ayah Banyu"Iya, ada." Ucap Banyu lalu kembali makan"Sayang, mamah dengar kamu sedang dekat dengan sekertaris kamu? Benar?." Tanya ibu Banyu"Iya mah, dia pacar Banyu." Ucap Banyu"Jangan lupa kenalin dia ke mamah, mamah harus tau sikap dan etika dia." Ucap ibu Banyu"Iya, ini kenapa Banyu kaya di introgasi sih?." Selesai makan,

  • Laras love story   10

    Mas, tapi aku belum kerja sama sekali hari ini." Ucap Laras"Nggak papa, ayo." Ucap Banyu, sambil mengulurkan tangannya"Heum yaudah, ayo mas." Ucap Laras lalu memegang tangan BanyuKe esokan harinya, Laras bersiap seperti biasa karena kuliahnya siang sekarang, Laras bersiap untuk kerja terlebih dahulu.Setelah bersiap, Laras menyiapkan perlengkapan untuk kuliah nanti karena saat selesai bekerja nanti Laras akan langsung berangkat kuliah dan agar tidak pulang lagi ke kos an nya."Pagi semuanya." Ucap Laras saat sampai di restoran"Pagi juga." Ucap sang kasir sambil kembali menyusun tempat kerjanya

  • Laras love story   09

    Setelah sekitar 5 menit Laras menunggu, akhirnya ada sebuah mobil yang terparkir di depan kafe. Mungkin saja itu bosnya, kita liat saja.Saat sedang memperhatikan mobil tersebut, Laras seperti mengenal mobil itu. Tapi apakah benar itu Banyu? Ya mobil itu mirip sekali dengan mobil Banyu, tapi apakah mungkin dia pemilik kafe ini? Semoga sana itu bukan BanyuSetelah mobil itu terparkir, turunlah seorang lelaki tampan dengan setelan anak kuliahan."Itu Banyu, apakah dia hanya kebetulan mampir di kafe ini? Semoga saja iya. Kalau dia atasanku bagaimana?." Pikir LarasLaras berpura-pura tidak memperhatikan Banyu, tapi saat Banyu sampai kenapa kasir tadi menunjuk ke arah Laras? Apakah? Jangan-jangan benar Banyu bos dia nanti. Oh tidak, ini bisa kacau."Pagi." Ucap Banyu kepada kasir"Pagi juga, ouh iya bos ada yang melamar pekerjaa

  • Laras love story   08

    "Eum iya mas, eh nggak papa kan aku panggil mas? Atau aku panggil sayang seperti yang lain?." Tanya Laras, sangat lucu. Nama panggilan saja harus tanya dulu ke Banyu."Terserah kamu aja sayang." Ucap Banyu lalu kembali mencium kening Laras"Eoh Laras panggil mas atau sayang saja ya." Ucap Laras sambil melihat ke arah Banyu"Iya sayang, yaudah ayo makan dulu. Semua makanan sudah siap." Ucap Banyu"Mas udah pesan makanannya?." Tanya Laras"Iya, yaudah ayo makan." Ucap Banyu"Ih mas, lain kali jangan asal pesan. kalo nggak di makan kan sayang mubazir." Ucap Laras"Astaga sayang, iya-iya nanti mas kalo ajak kamu jangan nggak kayak gini lagi deh." Ucap Banyu sambil mengusak rambut Laras"Ehehe makasih mas." Ucap Laras"Iya sayang, yaudah yuk makan."

  • Laras love story   07

    “Nak, kamu itu cerdas dan teteh-teteh kamu juga cerdas, tapi sayang waktu teteh kamu ayah belum mampu membiayai mereka sampai kuliah. Dan sekarang giliran kamu, ayah ingin salah satu anak ayah bisa sukses dan membanggakan orang tua. Kalau ada yang mengejek kamu bahwa kamu anak petani bilang kepada mereka, saya bangga menjadi anak petani. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu anak seorang petani bisa sukses seperti anak lainnya.”Kata-kata itu terus saja Laras ingat, dan kadang Laras menangis saat nilainya turun. Laras merasa tidak berguna kuliah, setelah itu Laras mencoba belajar dan terus belajar supaya bisa mewujudkan impian ayah. Melihatnya menjadi seorang yang sukses dan membanggakan orangtuanya.Cita-cita Lara

  • Laras love story   06

    Karena saat itu posisinya sepi tidak ada orang, maka Laras pun berinisiatif dan mempercepat langkahnya. Takutnya itu orang yang akan menjahati Laras, maka nya Laras segera mempercepat langkahnyaNamun semakin cepat langkah Laras, semakin cepat pula mobil itu mengikuti Laras. Ya Tuhan ini sangat menakutkan, bagaimana bisa dirinya dalam situasi se tegang ini. Bak di film-film yang di kejar orang jahat, seperti itulah situasinya.Setelah beberapa lama, karena posisinya Laras capek. Maka Laras pun menghentikan langkahnya sebentar, ntah sejak kapan pula mobil yang tadi mengejar tiba-tiba berada di depan Laras sekarang. Mengerikkan“Semoga saja itu bukan orang jahat.” Ucap Laras, sambil terus menetralkan nafas

  • Laras love story   05

    “Ah sebenarnya bukan rumah, saya ngekos dan kos an nya ada di daerah ****.” Ucap Laras“Ouh ngekos, loh itu searah dengan rumah saya Laras.” Ucap Banyu“Eoh benarkah?.” Tanya Laras“Iya, Cuma beda beberapa blok dari kos an kamu.” Ucap Banyu“Eoh? Wah tapi itu kan daerah perumahan elit kak.” Ucap Laras“Sama saja rumah di sana, menurut saya tidak ada yang namanya rumah elit.“ Ucap Banyu“Eum.”“Jadi saya boleh kan antar kamu pulang?.” Tanya Banyu“Boleh kak kalau kakak tidak repot.” Ucap Laras“Baik, pulang nanti tunggu saya di parkiran, kakak permisi dulu ya. Habis ini ada pelajaran terakhir.” Ucap Banyu lalu berdiri dari duduknya“Eum iya kak.” Ucap Laras ikut bangu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status