Share

Bab XXIV - Satu persatu

Hari duka datang tanpa ditanya, hari yang sedih namun tidak tepat pada waktunya. Pria yang mendedikasikan hidupnya sebagai Undead hanya untuk membalas dendam, kini harus merasakan kembali rasanya pahit di dunia.

Suatu saat memang setiap mahluk akan mati, namun rasanya sakit begitu kematian datang pada orang terdekat. Rasa tidak rela terus muncul di dada seakan memberontak dan terus menyangkal tentang kematiannya.

Ini terjadi pada temannya yang bertempat tinggal di sebuah pedesaan. Nama pria itu adalah Ramon. Ia meninggalkan dunia ini setelah berdebat dengan Diana. Ramon melonjak marah lantaran Diana menyepelekan tentang kematiannya.

Tapi apa yang Halbert heran, ternyata Ramon sudah lama mengetahui jati dirinya bahkan sebelum pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya.

“Ramon, aku tidak tahu harus memakamkanmu di mana. Tapi sebentar lagi, akan ada prajurit yang datang. Maaf.”

Ia menahan tangis dan rasa sesak di dada. Ia berharap bahwa dendam ini akan segera berakhir namun setelah mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status