Beranda / Romansa / LOVELY MAN / PERINGATAN TERAKHIR

Share

PERINGATAN TERAKHIR

Penulis: Kumara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Maya tengah menyesap pelan cappucino hangat ketika seorang pria berjaket kulit duduk di hadapannya. Pandangan Maya yang semula terlempar ke luar kaca jendela kafe beralih kepada pria bertubuh sedang itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LOVELY MAN   DI MANA LUNA?!

    Langkah Luna yang semula cepat perlahan melambat lantaran disergap rasa ragu tiba-tiba ketika Alex menuntunnya masuk menuju sebuah lorong yang tampak gelap dari luar, akan tetapi terlihat bias-bias lampu neon berwarna merah terang dari dalam lorong mencurigakan itu.

  • LOVELY MAN   PEMBAWA SIAL

    "Berhenti di sini!" seru Maya yang langsung dituruti oleh Bhara.

  • LOVELY MAN   ENAM MINGGU

    "Siapa?"Hati Bhara berdesir lega, beberapa hari ini t

  • LOVELY MAN   MAS DEWA

    Terbilang mujur nasib Bhara, kehadiran Alisa lekas memulihkan kembali suasana hati Luna. Dua gadis itu kerap pergi bersama, nonton film atau berbelanja. Alisa selalu ada menjadi teman bicara bagi Luna, dalam tiga hari, dia sudah mau kembali ke sekolah, dan Bhara bisa kembali fokus dengan pekerjaannya.

  • LOVELY MAN   SITUASI TERJEPIT

    "Aku udah bilang kan, Bhar ... dia itu yang membantu aku dan bawa aku ke sini," terang Maya. Benar pikirnya, Bhara bahkan jauh lebih posesif ketimbang Dev.

  • LOVELY MAN   PERANG DINGIN

    "Mbok Aya mau masak makan malam?" tanya Maya sambil menghampiri.

  • LOVELY MAN   BENCI MENCINTAI KAMU

    Maya yang baru keluar dari kamar mandi berhenti mengeringkan rambutnya yang masih basah lantaran matanya jatuh pada sebuah kotak misterius yang ada di atas tempat tidur. Kotak merah muda itu dihiasi pita ungu. "Kotak apa ini?" lirihnya pelan.

  • LOVELY MAN   TERUNGKAPNYA KEBENARAN

    "Ngapain kamu ada di sini?" Suara mama Maya sontak mencuri perhatian orang-orang yang semeja dengan mereka. Lirikannya tajam dan sinis mengarah kepada Bhara yang kikuk, bingung harus ikut bicara atau tidak.Cepat-cepat Maya berdiri dan menggandeng lengan ibunya, "Ma ... kita ngobrol di luar dulu, yuk. Malu di sini jangan ngomong kenceng-kenceng," bisiknya membujuk.Mama Maya menuruti permintaan puterinya, mereka keluar dariballroom, Bhara diam-diam menyusul tapi cuma berani memandang dari jarak dua meter."Itu Bhara yang dulu, kan? Anak miskin di kampus kamu yang dulu itu? Kamu masih berhubungan sama dia?" Sang Mama bertanya tanpa basa-basi.

Bab terbaru

  • LOVELY MAN   KESEMPATAN KEDUA

    Dengan agak kesusahan, Alisa menarik koper besarnya keluar dari kamar. Di luar rumah, taksi yang akan membawa dia ke stasiun kereta sudah siap menunggu. Tepat saat kopernya baru sampai di anak tangga pertama, Damar masuk dengan derap langkah kaki yang cepat, pintu mobil bahkan dibantingnya tadi.

  • LOVELY MAN   CINTA SEJATI

    "Sayang ...!!"Jantung Bhara nyaris mau copot rasanya ketika suara nyaring Maya tiba-tiba memekakkan telinga, perempuan cantik itu masuk ke dalam ruang kerja Bhara membawa serantang makanan, menggunakan gaunsummerberwarna putih bermotif bunga seroja."Ngapain kamu di sini?" tanya Bhara bingung."Kunjungan mendadak ~" jawab Maya manja seraya mendekat lalu duduk di atas pangkuan Bhara. "Aku juga buatin makan sing, loh. Kamu belum makan, kan?""May, nggak usah berlebihan, deh. Ini tuh kantor, minggir sana. Atau turun tuh, temui Tommy aja di bawah, liat kerjaannya," ujar Bhara pura-pura seb

  • LOVELY MAN   DANSA TERAKHIR

    Kedua tangan Alisa memegang hasil pemeriksaan USG kehamilan yang baru tadi siang dia lakukan. Dipegangnya perut yang mulai membesar. Genap kandungannya memasuki usia enam bulan, dan menurut tes USG, jenis kelamin janin yang dia kandung adalah laki-laki. Lantas hasil pemeriksaan USG itu dia letakkan di atas meja lampu, di samping sebuah undangan pernikahan yang juga baru saja dia baca.

  • LOVELY MAN   HADIAH TAK DISANGKA-SANGKA

    Pria di hadapan Bhara masih membolak-balik foto-foto yang tadi diserahkan kepadanya. Bhara sendiri sembari menyesap kopinya pelan-pelan terus mengawasi.

  • LOVELY MAN   MAAF

    "Mana Bang Bhara? Kak Maya?" tanya Tommy ketika dia temukan hanya ada Luna di rumah.Luna yang tengah asyik membaca novel di ruang tengah cuma melirik sinis sesaat lalu menjawab datar, "Di rumah sakit.""Eh? Siapa yang sakit?" tanyanya lagi.Novel di tangan ditutup Luna dengan kasar, dia mulai tak senang dengan gempuran pertanyaan dari Tommy, terlebih rasanya, pertanyaan itu hanya sekadar basa-basi cuma untuk mendekatkan diri dengannya."Kalau mau tau, tanya aja sendiri." Luna bangkit berdiri.Sebelum gadis remaja itu menaiki anak tangga, Tommy kembali membuka mulutnya, "Heh, B

  • LOVELY MAN   SEBUAH TRAGEDI

    Tulilit Tulilit ...

  • LOVELY MAN   TOLONG CINTAI AKU LAGI

    Lebih dari dua menit sudah Alisa mondar-mandir di depan TV, jam dinding klasik sudah berdentang tanda sudah lewat tengah malam. Bukan baru kali ini saja dia menunggu kepulangan Damar dengan hati resah, malah bisa dikatakan malam-malamnya hanya diisi dengan resah dan gelisah saja sejak hari pernikahan mereka. Padahal dokter kerap kali meminta dia untuk menghindari stres, tapi bagaimana bisa dia menghindari stres jika dia dihadapkan dengan situasi seperti ini setiap hari.Tepat saat Alisa baru meletakkan pantat di atas sofa, didengarnya suara pintu gerbang terbuka. Sesegera mungkin dia berlari untuk membukakan pintu. Dan tepat seperti dugaannya, Damar baru pulang, dengan kemeja agak acakadut dan berbagai aroma yang menguar dari tubuhnya."Aku mulai capek sama tingkah kamu, Mas," kritik

  • LOVELY MAN   TOMMY

    Maya terbangun dari tidur singkatnya di sofa usai telinganya menangkap suara pintu terbuka. Bhara akhirnya pulang setelah jarum pendek jam menunjuk angka 2. Sudah lewat pukul dua dini hari.

  • LOVELY MAN   LUMPUR

    Senyum tipis tersungging di wajah tampan Bhara setelah dilihatnya kehadiran Alisa kembali di belakang meja kerjanya. Gadis itu berdiri tegak lalu menyapa dengan wajah berseri-seri, "Selamat pagi, Pak! Baru balik bulan madu dari Bali, ya?!" tanyanya bermaksud berkelakar.

DMCA.com Protection Status