Home / Romansa / LOVELY MAN / BENCI MENCINTAI KAMU

Share

BENCI MENCINTAI KAMU

Author: Kumara
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Maya yang baru keluar dari kamar mandi berhenti mengeringkan rambutnya yang masih basah lantaran matanya jatuh pada sebuah kotak misterius yang ada di atas tempat tidur. Kotak merah muda itu dihiasi pita ungu. "Kotak apa ini?" lirihnya pelan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • LOVELY MAN   TERUNGKAPNYA KEBENARAN

    "Ngapain kamu ada di sini?" Suara mama Maya sontak mencuri perhatian orang-orang yang semeja dengan mereka. Lirikannya tajam dan sinis mengarah kepada Bhara yang kikuk, bingung harus ikut bicara atau tidak.Cepat-cepat Maya berdiri dan menggandeng lengan ibunya, "Ma ... kita ngobrol di luar dulu, yuk. Malu di sini jangan ngomong kenceng-kenceng," bisiknya membujuk.Mama Maya menuruti permintaan puterinya, mereka keluar dariballroom, Bhara diam-diam menyusul tapi cuma berani memandang dari jarak dua meter."Itu Bhara yang dulu, kan? Anak miskin di kampus kamu yang dulu itu? Kamu masih berhubungan sama dia?" Sang Mama bertanya tanpa basa-basi.

  • LOVELY MAN   KOMPLOTAN BANDIT

    Selama perjalanan di mobil menuju rumah, baik Bhara maupun Maya tak ada yang berinisiatif untuk membuka mulut lebih dulu, keduanya kompak membisu walau ribuan kata saling adu jotos di kepala mereka masing-masing.

  • LOVELY MAN   GUNUNG ES

    "Non ... Non Maya ...!"Suara panggilan Mbok Aya mengu

  • LOVELY MAN   MENIKAH DENGANKU

    Bhara menepikan mobilnya di depan sebuah kios bunga. Dia tak ingin pulang dengan tangan kosong hari ini. Pertengkaran waktu lalu dia sadari tak luput dari egonya yang terlalu tinggi, karenanya dia berinisiatif untuk berbaikan dengan membawakan bunga untuk Maya.Dari bunga mawar sampai krisan, lily sampai anggrek. Bhara berpikir sebentar.Laki-laki sialan itu bawa lily kemarin buat Maya, aku harus bawa yang beda,pikirnya, mengingat apa yang terjadi di rumah sakit."Pak, mau bawa bunga untuk siapa?" Florist bertanya."Pacar saya. Cuma saya nggak tau dia sukanya bunga apa.""Kalau boleh tau

  • LOVELY MAN   INI PEMERASAN

    "Tin, tadi pagi-pagi banget Maya telepon Mama." Nenek Maya yang baru duduk di meja makan menuang susu ke dalam gelas sembari membuka percakapan.

  • LOVELY MAN   GANGGUAN DI WAKTU GENTING

    "Aku nggak ngerti cara berpikir kamu, Bhar. Dari mana kamu bisa dapat uang sebanyak itu?"

  • LOVELY MAN   JANGAN TINGGALKAN AKU

    Bhara melirik ke kanan dan kiri di sepanjang lokasi yang disebut oleh Alisa melalui panggilan tadi. Orang yang dia cari masih belum dia temukan. Karena telah menjelang pukul 9 malam, satu per satu kios maupun toko di sepanjang jalan pun mulai bertutupan, kebanyakan lampu utama telah padam, hanya lampu jalan di beberapa titik saja yang masih menyala.

  • LOVELY MAN   AIB YANG TERSEBAR

    "Eh ... liat, deh ...""Apaan?"

Latest chapter

  • LOVELY MAN   KESEMPATAN KEDUA

    Dengan agak kesusahan, Alisa menarik koper besarnya keluar dari kamar. Di luar rumah, taksi yang akan membawa dia ke stasiun kereta sudah siap menunggu. Tepat saat kopernya baru sampai di anak tangga pertama, Damar masuk dengan derap langkah kaki yang cepat, pintu mobil bahkan dibantingnya tadi.

  • LOVELY MAN   CINTA SEJATI

    "Sayang ...!!"Jantung Bhara nyaris mau copot rasanya ketika suara nyaring Maya tiba-tiba memekakkan telinga, perempuan cantik itu masuk ke dalam ruang kerja Bhara membawa serantang makanan, menggunakan gaunsummerberwarna putih bermotif bunga seroja."Ngapain kamu di sini?" tanya Bhara bingung."Kunjungan mendadak ~" jawab Maya manja seraya mendekat lalu duduk di atas pangkuan Bhara. "Aku juga buatin makan sing, loh. Kamu belum makan, kan?""May, nggak usah berlebihan, deh. Ini tuh kantor, minggir sana. Atau turun tuh, temui Tommy aja di bawah, liat kerjaannya," ujar Bhara pura-pura seb

  • LOVELY MAN   DANSA TERAKHIR

    Kedua tangan Alisa memegang hasil pemeriksaan USG kehamilan yang baru tadi siang dia lakukan. Dipegangnya perut yang mulai membesar. Genap kandungannya memasuki usia enam bulan, dan menurut tes USG, jenis kelamin janin yang dia kandung adalah laki-laki. Lantas hasil pemeriksaan USG itu dia letakkan di atas meja lampu, di samping sebuah undangan pernikahan yang juga baru saja dia baca.

  • LOVELY MAN   HADIAH TAK DISANGKA-SANGKA

    Pria di hadapan Bhara masih membolak-balik foto-foto yang tadi diserahkan kepadanya. Bhara sendiri sembari menyesap kopinya pelan-pelan terus mengawasi.

  • LOVELY MAN   MAAF

    "Mana Bang Bhara? Kak Maya?" tanya Tommy ketika dia temukan hanya ada Luna di rumah.Luna yang tengah asyik membaca novel di ruang tengah cuma melirik sinis sesaat lalu menjawab datar, "Di rumah sakit.""Eh? Siapa yang sakit?" tanyanya lagi.Novel di tangan ditutup Luna dengan kasar, dia mulai tak senang dengan gempuran pertanyaan dari Tommy, terlebih rasanya, pertanyaan itu hanya sekadar basa-basi cuma untuk mendekatkan diri dengannya."Kalau mau tau, tanya aja sendiri." Luna bangkit berdiri.Sebelum gadis remaja itu menaiki anak tangga, Tommy kembali membuka mulutnya, "Heh, B

  • LOVELY MAN   SEBUAH TRAGEDI

    Tulilit Tulilit ...

  • LOVELY MAN   TOLONG CINTAI AKU LAGI

    Lebih dari dua menit sudah Alisa mondar-mandir di depan TV, jam dinding klasik sudah berdentang tanda sudah lewat tengah malam. Bukan baru kali ini saja dia menunggu kepulangan Damar dengan hati resah, malah bisa dikatakan malam-malamnya hanya diisi dengan resah dan gelisah saja sejak hari pernikahan mereka. Padahal dokter kerap kali meminta dia untuk menghindari stres, tapi bagaimana bisa dia menghindari stres jika dia dihadapkan dengan situasi seperti ini setiap hari.Tepat saat Alisa baru meletakkan pantat di atas sofa, didengarnya suara pintu gerbang terbuka. Sesegera mungkin dia berlari untuk membukakan pintu. Dan tepat seperti dugaannya, Damar baru pulang, dengan kemeja agak acakadut dan berbagai aroma yang menguar dari tubuhnya."Aku mulai capek sama tingkah kamu, Mas," kritik

  • LOVELY MAN   TOMMY

    Maya terbangun dari tidur singkatnya di sofa usai telinganya menangkap suara pintu terbuka. Bhara akhirnya pulang setelah jarum pendek jam menunjuk angka 2. Sudah lewat pukul dua dini hari.

  • LOVELY MAN   LUMPUR

    Senyum tipis tersungging di wajah tampan Bhara setelah dilihatnya kehadiran Alisa kembali di belakang meja kerjanya. Gadis itu berdiri tegak lalu menyapa dengan wajah berseri-seri, "Selamat pagi, Pak! Baru balik bulan madu dari Bali, ya?!" tanyanya bermaksud berkelakar.

DMCA.com Protection Status