Sesampainya di rumah, Clarissa bergegas naik ke kamarnya. Ia langsung mengambil handuk lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Setelah ritual bersih-bersih badannya selesai Clarissa langsung merebahkan dirinya ke kasur kesayangannya, tempat ternyaman untuk rebahan. Pinggangnya terasa pegal, saat ia tiduran dengan gaya terlentang seperti ini membuat pinggangnya terasa lebih baik. Clarissa ingin sekali pergi pijat, rasanya badannya sudah lama tidak dipijat. Padahal saat berada di Singapura ia rutin pergi pijat agar badannya bugar kembali.
“Huh, cape banget!” keluhnya sambil menghela nafas.
Badan Clarissa rasanya seperti habis tertimpa benda berat sehingga menyebabkan badannya terasa remuk. Padahal kalau dilihat pekerjaannya memang hanya duduk di depan computer, walau sesekali harus ke sana ke mari mengantar dokumen atau melaksanakan tugas absurd dari Axcel seperti membuat kopi, mengambilkan cemilan, dan lain sebagai
Hari ini adalah hari Minggu, hari yang membuat Axcel harus tidur di rumah orangtuanya. Karena sedari kemarin sang mama sudah mendesaknya untuk pulang. Padahal malas sekali rasanya pulang ke rumah, pasti tidak jauh-jauh dari Axcel yang selalu didesak untuk cepat menikah atau membawa calon istri kehadapan kedua orangtuanya."Axcel malam ini kita makan malam sama keluarganya teman papa yah," ujar sang Mama membuat Axcel mengendus kesal, dia sudah bisa mencium bau-bau perjodohan lagi."Mah, udah deh. Stop untuk jodoh-jodohin Axcel terus," kesal Axcel."Axcel, Mama dan Papa gak akan berhenti jodohin kamu sebelum kamu membawa calon istri kehadapan kami!" tegas mamanya tanpa bisa diganggu gugat, hingga akhirnya Axcel hanya bisa menurut saja seperti biasanya. Biarpun Axcel keras kepala dan seenaknya, tapi dia juga bukan anak durhaka. Tentu saja Axcel tidak bisa membantah ucapan mamanya. Karena dia sangat menyayangi keluarganya, dia juga tidak mau mamanya sedih.&
Saat ini Clarissa sedang makan siang bersama para rekan kerjanya, siapa lagi kalau bukan Amanda, Dodit dan Tio. Seperti biasa tidak lengkap rasanya kalau waktu berkumpul seperti ini tidak dimanfaatkan untuk bergosip, apalagi Amanda sangat update tentang gossip-gosip panas terbaru. Sudah pasti gadis itu akan langsung mendongeng."Gaes, ada kabar terbaru, katanya boss besar kita, Pak Axcel yang tampan cetar membahana badai itu akan segera menikah!" pekik Amanda dengan hebohnya seperti biasa, ucapan Amanda tersebut sontak langsung membuat Clarissa tersedak makanannya saking kagetnya. Dari mana mereka tau? Dan kenapa beritanya bisa menyebar secepat ini.“Uhuk.. uhuk…” Clarissa langsung mengambil air putih miliknya dan langsung menenggaknya sampai habis."Ya elah, Clarissa, bisa-bisanya sampai tersedak saking kagetnya hihi.. gue sih udah tau.” Tio menanggapi Amanda dengan santai karena ternyata dia sudah mengetahui tentang gossip itu, jadi ha
Hari ini Clarissa diajak oleh Axcel untuk fitting baju pengantin di butik milik Angel. Walaupun Angel masih sangat kesal juga masih belum rela jika adiknya menikah dengan pria sejenis Axcel, tapi mau bagaimana lagi kalau Clarissanya sudah menyetujuinya. Angel juga terpaksa harus professional membuatkan baju pernikahan untuk Clarissa dan Axcel. Sekali lagi dia bukannya belum bisa move on, hanya saja Angel tidak rela adiknya menikah dengan lelaki sekejam Axcel. Angel juga sangat takut kalau nantinya Clarissa akan disakiti kembali oleh Axcel seperti di masalalu.“Dek, kamu bisa pilih baju pengantin yang kamu suka. Oh iya, tadinya Kakak mau membuatkan baju khusus untukmu yang sesuai dengan keinginanmu. Tapi sayangnya pernikahan kalian dipercepat sehingga tidak ada waktu jika harus membuat baju baru.” Angel memang berniat membuatkan gaun pengantin khusus untuk adiknya, tapi mau bagaimana lagi waktunya sangat mendesak. Sehingga rencana Angel untuk membuatkan baju pernik
Tanpa terasa hari ini adalah hari pernikahan antara Clarissa dan Axcel, saat ini Clarissa tengah berada di kamarnya untuk dirias oleh MUA yang akan mendandaninya sebagai ratu pada hari ini. Clarissa mengenakan gaun yang waktu itu dia dan Axcel pilih saat di butik milik Angel. Sebenarnya Clarissa dan Axcel harus berganti baju sebanyak empat kali. Yaitu saat pagi, siang, sore dan juga malam.Pernikahan Axcel dan Clarissa digelar di kediaman Clarissa, kebetulan halaman rumahnya lumayan luas apalagi ditambah dengan lahan kosong diseberang jalan yang merupakan tanah milik papa Clarissa. Angel selalu setia menemani Clarissa serta membantunya kalau Clarissa memerlukan sesuatu. Walau sejujurnya Angel sedih melihat adiknya terpaksa berkorban demi keluarga mereka agar bisnis papanya tidak bangkrut.“Dek, kamu serius akan melakukan ini?” tanya Angel pada Clarissa saat keduanya sedang berada di kamar Clarissa dan adiknya itu sudah selesai dipakaikan make up. Mereka tin
Axcel POVHari ini tepat seminggu setelah pernikahanku dengan Clarissa, entah mengapa hatiku sangat senang mengetahui Clarissa telah menjadi milikku sepenuhnya. Bahkan aku selama seminggu ini selalu menyiksa dia di atas ranjang, Clarissa telah aku paksa berhenti bekerja dan hanya focus mengurus rumah sebagai seorang istri. Mengurus kebutuhanku terutama kebutuhan ranjangku.Entah kenapa saat aku berdua dengan Clarissa sikapku jadi tidak terkendali, kadang aku manja, kekanakan bahkan aku selalu mesum bila berada di dekatnya. Aku akui diriku selalu melayang setiap menyentuh tubuhnya, semuanya jadi tidak terkendali dan akhirnya kami akan berakhir diatas ranjang. Dan tak terasa rasa ini semakin hari semakin tumbuh untuknya, aku sudah sepakat untuk melupakan masalalu, lagipula aku rasa semuanya telah impas. Aku ingin memulai kehidupan baruku bersama Clarissa, istriku."Sayang, nanti siang bawain aku makan siang ke kantor, yah?" pintaku pada C
Clarissa baru saja ke luar dari kamar mandi setelah selesai mandi dan berganti pakaian, kini giliran Axcel yang masuk ke dalam kamar mandi. Clarissa mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja yang berada di samping tempat tidur mereka. Dia berniat memberikan kabar pada keluarganya dan juga keluarga suaminya.Namun saat baru saja membuka ponselnya, ternyata ada banyak sekali notifikasi yang masuk membuat Clarissa bertanya-tanya. Padahal dirinya merasa tidak mengunggah apapun di social media, tapi mengapa banyak sekali notifikasi masuk dari salah satu aplikasi sosmednya.Karena penasaran, Clarissa langsung mengeceknya. Betapa kagetnya dia saat melihat unggahan foto dirinya dan Axcel saat berjalan-jalan tadi di akun sosmed miliknya. Apalagi caption yang tertulis membuatnya mengernyitkan dahi, perasaan Clarissa tidak pernah mengunggah hal tersebut. Tapi mengapa foto itu terunggah diakun miliknya, dan saat melihat waktunya itu belum lama terunggah. Kemungkinan saat Cl
Malam hari ini setelah seharian mereka menghabiskan waktu di tempat yang Clarissa pilih, kini akhirnya mereka datang ke tempat pilihan Axcel. Saat ini Axcel dan Clarissa tengah menikmati pemandangan indah di Bianglala Tempozan, pemandangan malam di sana benar-benar indah sekali. Nuansanya begitu romantis membuat Axcel dan Clarissa terhanyut oleh suasana. Kini mereka sedang naik bianglala sambil melihat pemandangan malam yang indah dari atas.“Bagus banget, sumpah!” pekik Clarissa merasa kagum.“Sayang, kata orang kalau ciuman saat bianglala yang kita tumpangi sedang berada dipuncak, nanti kita bisa jadi pasangan seumur hidup loh! Coba yuk, biar kita bisa bersama selamanya.” Axcel yang sejak dulu sama sekali tidak percaya pada mitos akhirnya kini entah mengapa dia merasa seperti orang bodoh yang akhirnya mempercayai mitos.Axcel begitu antusias meminta berciuman saat biang lala tengah berada dipuncak, hal membuat Clarissa merasa m
Clarissa memicingkan matanya menatap Axcel yang kini tengah memohon dengan wajah memelas. Dia tidak habis pikir kalau Axcel bisa memohon dengan wajah melas seperti itu hanya demi berbuat mesum. Sungguh sangat berbeda dengan Axcel yang dulu Clarissa kenal. Lelaki dingin, tukang perintah dan yang pastinya gengsian.“Kamu mah mesum terus, males ah!” kesal Clarissa membuat Axcel yang kini gantian berubah menjadi lesu.“Ya, kenapa sih, Sayang. Tau ah, kamu mah gak peka jadi orang.” Kini malah Axcel yang ngambek, membuat Clarissa mengernyitkan alisnya.“Jangan kaya anak bocah yang ngambek karena gak dibeliin jajan deh,” tegur Clarissa.Ternyata Axcel hanya diam saja masih dalam mode ngambek, dia sengaja mendiamkan Clarissa dan memilih untuk tetap merajuk sampai keinginannya terpenuhi. Selesai sarapan di restoran hotel, mereka kembali ke kamar. Tidak disangka orangtua Axcel dan Clarissa kompak melakukan panggilan video. Axcel