Share

33

Penulis: pasaazka
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-18 20:32:14

“Apa kamu punya pacar?” tanya emak langsung ke pokok masalah.

Wajah Tarno langsung berubah pucat saat mendengar pertanyaan emak. Ketiga orang di depannya memandang dengan wajah penasaran. Membuat Tarno semakin tegang. Dadanya berdegup dengan cepat. Telapak tangannya terasa dingin tanpa bisa dicegah.

“Siapa yang punya pacar? Aku? Pacar dari mana, Mak?” Tarno berusaha menyembunyikan rasa gugupnya dengan mengusap pucuk hidungnya.

“Benar Kamu nggak punya pacar?” Emak melihat Tarno dengan tatapan menyelidik. Seakan mencoba membaca isi kepalanya.

“Sumpah, Mak. Aku baru saja bercerai, aktanya saja masih belum jadi. Mana ada pikiran untuk pacaran-pacaran. Sekarang Aku cuma ingin fokus mencari nafkah untuk anak-anak.”

Emak menghembuskan nafas pelan. Wajahnya terlihat lega saat mendengar penjelasan Tarno.

“Sebenarnya ada apa ini? Kenapa tiba-tiba bahas masalah pacar?” tanya Tarno penasaran.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   34

    Tarno sedang duduk di luar toko saat ponsel di saku celananya berdering. Sebuah lagu mengalun dari ponselnya memberitahukan bahwa seseorang sedang menghubunginya. Dirogohnya saku celananya.Ia segera bangkit dari duduknya saat melihat nama yang tertulis di layar telepon. Setelah berjalan menjauh dari pekerja yang lain dan merasa jaraknya cukup aman agar tidak terdengar yang lainnya, ia mengangkat teleponnya.“Ya, Halo, Las,” bisik Tarno.Ia terdiam mendengarkan suara dari ponselnya.“Sekarang?” tanya Tarno memastikan. “Baiklah. Aku kesana sekarang,” balas Tarno setelah terdiam sejenak.Dimasukkan lagi ponselnya ke dalam saku celananya. Lalu dengan langkah ragu ia berjalan dengan pelan memasuki toko.Pikirannya penuh dengan pertanyaan tentang telepon yang baru saja diterimanya. Lastri menghubunginya dan memintanya untuk masuk ke toko sekarang juga.Aneh. Itulah yang Tarno pikirkan saat ini. Jika butu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   35

    Tarno segera duduk di halaman toko bergabung bersama pekerja yang lainnya. Saat ia baru saja mendaratkan bokongnya pada kursi kayu tempat mereka biasa duduk, Anto sudah menyambutnya dengan sebuah pertanyaan.“Mas, apa yang dikatakan Mbak Wina di grup itu benar?” tanya Anto sambil memegangi ponselnya.Tarno melirik ponsel yang dipegang Anto. Layarnya masih menyala memperlihatkan ia sedang membaca pesan di grup percakapan yang dibuat khusus untuk pekerja toko. Anggotanya adalah semua orang yang bekerja di toko bahan bangunan Lastri. Lastri sendiri tidak masuk dalam grup karena dia bukan pekerja tapi pemilik, bos mereka semuaTarno menghembuskan nafas kasar. Ia tidak menjawab pertanyaan Anto dan segera memeriksa ponselnya sendiri untuk melihat sendiri apa saja yang sudah dikatakan Wina saat ini.Saat membuka aplikasi percakapan berwarna hijau itu, ia melihat grup yang biasanya sepi kini sangat ramai. Semua terlihat aktif mengetik kecuali Samsul y

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   36

    Tarno disambut emak sesampainya di rumah. Tadinya ia pikir emak akan menanyainya juga tentang hubungannya dengan Lastri. Ia pikir Ratih yang sudah dikabari oleh Samsul sebelumnya, bergegas memberitahu emak kabar tentang cerita yang sedang beredar di toko. Rupanya ia salah duga.Wanita yang melahirkannya itu tengah duduk di ruang tamu saat ia dan Samsul tiba. Emak sedang menonton televisi bersama Ratih ditemani kerupuk sambal.“No, ada undangan buatmu,” panggil Emak saat melihat Tarno masuk ke rumah.“Undangan apa, Mak?” Tarno mendatangi emak yang mengangsurkan sebuah kertas undangan.Tarno langsung membacanya. Rupanya undangan pernikahan dari Edi, teman kerjanya saat di luar negeri kemarin.“Wah, undangan pernikahan dari siapa, Mas?” timpal Samsul yang ternyata sudah berdiri di dekatnya ikut melihat undangan yang dipegang Tarno.“Teman kerjaku pas di luar negeri dulu,” jawab Tarno.&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   37

    Tarno merasa penasaran siapakah orang yang disapa Lastri dengan panggilan ibu dan bapak. Siapakah kedua orang tersebut. Seingat Tarno kedua orang tua Lastri sudah meninggal.Ia mempercepat langkah kakinya dengan membawa empat kantong belanjaan dari mobil setelah sebelumnya Lastri mengambil dua kantong belanjaan untuk dibawa masuk terlebih dulu.Lastri tampak menyalami kedua orang tua tersebut dengan sukacita. Tak lupa diciumnya punggung tangan keduanya dengan takzim. Senyum lebar terkembang di bibirnya.“Sudah lama sampainya, Pak, Bu? Kenapa tidak menghubungiku?” tanya Lastri setelah duduk di depan kedua orang tersebut.“Kami juga belum lama sampai, Las,” ucap wanita yang memakai gamis coklat tua.“Syukurlah. Bagaimana kabarnya Bapak dan Ibu? Sehat kan? Maaf akhir-akhir ini Aku sibuk, jadi belum bisa berkunjung,” kata Lastri.“Tidak papa. Kami tahu Kamu pasti sedang sibuk mempersiapkan toko meb

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   38

    Lastri dan Tarno saling melirik. Memberi isyarat lewat tatapan mata seakan mendiskusikan tentang jawaban yang akan diberikan pada Pak Sudrajat.“Tarno, benarkah itu? Menurut Anto, Kamu dan Lastri sedang menjalin sebuah hubungan sekarang dan sedang merencanakan untuk menikah?” Kali ini Bu Sundari yang bertanya.Sementara Pak Sudrajat menatap keduanya tanpa berkedip. Ia mengangkat ujung bibirnya perlahan. Sangat pelan dan singkat agar tidak terlihat oleh kedua orang yang duduk di depannya.Tangan Tarno tiba-tiba berkeringat dan teraba dingin. Jantungnya berdebar cukup kencang.“I-iya, Bu. Kami memang sedang menjalin hubungan saat ini. Namun mengenai masalah pernikahan itu tidak benar. Sebenarnya semua itu adalah gertakan Lastri agar Pak Bambang tidak mendekatinya lagi. Ini hanya kesalahpahaman saja,” jelas Tarno dengan suara bergetar. “Iya, kan, Las?”“Jadi rencana menikah itu tidak benar?” tanya Pak Su

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   39

    Tarno pulang dengan perasaan yang campur aduk. Senang, bingung, terkejut dan cemas semua berkumpul menjadi satu. Menari-nari dalam kepalanya. Namun semua hal itu tidak mempengaruhi rasa bahagianya. Rasa yang paling dominan di antara semua rasa yang ia rasakan.Ada gelenyar aneh yang muncul di dadanya. Senyum lebar terus menerus menghiasi wajahnya. Membayangkan hidup berdua dengan Lastri sungguh membuat hatinya menjadi senang. Sampai tanpa disadarinya ia sudah sampai di depan rumahnya.“Mas, sudah sampai,” ucap tukang ojek pada Tarno yang masih belum turun juga saat motor sudah berhenti di depan rumah emak.Tarno yang masih melamun membayangkan kehidupannya dengan Lastri langsung kaget.“Eh, i-iya, Mas.” Tarno segera turun dari motor dan melepas helmnya.Setelah memberikan uang pembayaran, motor segera melaju pergi meninggalkan Tarno yang masih memandangi jalan. Pandangannya memang ke jalan, tapi pikirannya ada di tempat lain

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   40

    Tarno mendapat pesan dari pengadilan agama yang menyatakan bahwa akta cerainya sudah jadi dan bisa diambil di kantor pengadilan agama besok. Ia sangat senang sehingga tanpa sadar mengucap alhamdulillah cukup keras.Senyum lebar tampak menghiasi wajahnya saat ia berjalan menuju mobil. Hatinya sangat senang sehingga dengan penuh semangat dibukakannya pintu mobil untuk Lastri yang sudah menunggunya di samping mobil.Dibisikannya dengan pelan ke telinga Lastri, “Akta ceraiku sudah bisa diambil besok.”Bisikan Tarno di telinga Lastri membuat wajahnya memanas. Pipinya memerah tanpa disadarinya. Ia merasa senang hari ini karena acara yang dipersiapkannya dengan sungguh-sungguh berjalan dengan baik dan lancar. Ditambah kabar barusan dari Tarno membuat kebahagiaannya bertambah lebih.Setelah keduanya masuk mobil, Tarno segera menjalankan mobil menuju toko yang disebutkan Lastri tadi. Toko oleh-oleh yang besar dan lengkap isinya dipilih Lastri untuk mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-28
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   41

    Tarno duduk di samping emak menunggu salah satu dari mereka berbicara. Namun tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali. Emak, Ratih dan Samsul malah saling berpandangan seakan berbicara lewat tatapan matanya.“Katanya tadi ada yang mau ditanyakan. Tanya apa?” ucap Tarno. Ia ingin segera mandi karena badannya sudah lengket semua. Setelah mandi ia ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur seperti biasa. Lalu mengabari Lastri kalau ia sudah di rumah.“Mas, Kamu aja yang tanya,” bisik Ratih pada Samsul.Meskipun suaranya lirih, tapi Tarno masih mampu mendengar apa yang dikatakan Ratih yang duduk di depannya.“Ini ada kue brownies dari Lastri, Mak.” Tarno menyerahkan bungkusan keresek yang diberikan Lastri sebelum ia pulang tadi pada emak.Saat dalam perjalanan pulang, ia tadi mengintip isinya. Ternyata kue brownies kesukaan emak. Emak mengintip isinya sebentar lalu menaruhnya di meja.“Kamu beneran mau

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-29

Bab terbaru

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   80

    Dokter yang rambutnya sudah memutih sebagian itu tidak langsung menjawab. Ia terdiam cukup lama sambil memandang Lastri dengan tatapan serius. Lalu pandangannya berpindah ke layar monitor, wajahnya tampak mengernyit sesaat lalu tersenyum hangat pada Lastri, “Selamat ya, Bu Lastri, Anda hamil. Saat ini usia janin sudah 10 minggu. Sepertinya bayinya kembar dilihat dari kantung kehamilan yang ada dua ini.”“K-kembar, Dok?” tanya Lastri tidak percaya. Perasaan cemas yang menderanya langsung hilang berubah menjadi rasa senang yang tidak terkira saat mendengar ada dua janin di dalam rahimnya. Ia menatap Tarno yang terlihat kaget juga saat mendengar penjelasan dokter.“Iya, karena masih kecil jadi belum terlihat jelas. Tapi ada dua kantung yang terlihat di sini, jadi kemungkinan besar bayinya kembar. Nah untuk lebih jelasnya nanti USG lagi saat kandungan lebih besar lagi.”Mata Lastri berkaca-kaca mendengar penjelasan Dokter mengenai

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   79

    “Dek ... Ada apa?” Tarno mengetuk pintu dengan panik setelah mendengar teriakan Lastri dari dalam kamar mandi.Tidak ada jawaban dari Lastri. Merasa panik dan penasaran, Tarno mendekatkan kepala ke pintu. Mencoba mencari tahu apa yang terjadi di dalam kamar mandi. Isak tangis Lastri terdengar lirih dari dalam kamar mandi, membuat Tarno yang berada di luar tambah cemas.“Dek ... Buka pintunya. Kamu kenapa? Apakah ada yang sakit?” Tarno mengetuk pintu semakin keras setelah mendengar tangisan Lastri. Takut terjadi sesuatu pada Lastri di dalam, ia bersiap untuk mendobrak pintu kamar mandi. Saat berancang-ancang untuk mendobrak, daun pintu terbuka perlahan.Lastri keluar dari kamar mandi dengan kepala menunduk. Sementara tangan kirinya sibuk menghapus sisa-sisa air mata di pipi.“Dek, apa yang terjadi? Kamu sakit? Kita ke rumah sakit sekarang ya,” tanya Tarno cemas. Dipandanginya mata Lastri yang sembap sehabis menangis.

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   78

    Dila menangis sesenggukan di pelukan Susanti. Menenangkan diri setelah keluar dari kantor polisi. Wajahnya tampak ketakutan dan pucat. Dengan tubuh gemetar, gadis kecil itu berjalan perlahan keluar dari kantor polisi. Andaikan Susanti tidak sigap menangkap, Dila pasti sudah ambruk ke lantai karena masih merasa kaget setelah diinterogasi polisi.Sesuai dengan janji sebelumnya, Lastri mencabut laporan segera setelah selesai berbicara dengan Susanti. Lastri menanyakan semua hal yang selalu menjadi pertanyaan di hatinya pada Susanti. Dengan terbata-bata Susanti menjawab semua pertanyaan yang diajukan Lastri secara jujur. Alasan ia menyuruh Dila untuk mencuri dan awal mula tercetusnya hal tersebut serta hal penting lainnya.Sebelum masuk ke kantor polisi untuk mencabut laporan, Lastri membuat kesepakatan dengan Susanti agar tidak mengulangi perbuatan ini lagi. Meminta uang secara tidak jujur, dengan alasan anak-anak. Padahal uang tersebut digunakan untuk kebutuhan yang lain

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   77

    Setelah memarkirkan mobil, Tarno segera mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Susanti. Telepon tersambung tapi tidak diangkat. Tarno tidak menyerah dan mencoba mengirim pesan.[Aku sudah sampai ke lokasi yang kamu kirimkan, tapi malah tiba di kantor polisi. Benarkah ini? Kamu tidak keliru kan?]Tarno memastikan sekali lagi lokasi yang dikirimkan Susanti sudah benar. Lama menunggu masih belum ada balasan dari Susanti. Karena bosan ia akhirnya memutuskan turun dari mobil dan berjalan sambil melihat sekitar. Pandangannya terhenti pada sesosok yang sangat dikenalinya.Susanti dan Lastri sedang duduk di kursi di depan kantor polisi tampak membicarakan sesuatu yang serius. Dengan langkah cepat hampir berlari, Tarno mendatangi Lastri dan Susanti.“Sayang, kamu ke mana saja selama ini? Kenapa tidak pernah mengabariku? Apakah kamu tidak tahu betapa khawatirnya aku?” berondong Tarno setelah sampai di dekat Lastri dengan nafas menderu. Ia hampir kehab

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   76

    Kepergian Lastri yang tidak meninggalkan kabar sama sekali membuat Tarno semakin cemas dan khawatir. Ia takut jika terjadi apa-apa dengan wanita yang sangat dicintainya itu. Ia panik dan gelisah, tidak bisa berpikir dengan jernih sehingga bingung harus melakukan apa. Setiap saat ia terus menerus memandang ponsel, berharap ada kabar dari Lastri.Karena takut jika Lastri akan menelepon atau mengabari sewaktu-waktu, Tarno membawa ponsel itu ke mana pun ia pergi. Bahkan saat ke kamar mandi sekalipun. Begitu pula saat tidur, ponsel itu terus digenggam dengan erat di tangan.Sudah dua hari Lastri pergi meninggalkan rumah. Tarno tampak kusut dan awut-awutan. Bahkan ia memakai sandal yang berbeda saat berangkat ke toko hari ini. Puluhan pesan sudah ia kirimkan, tapi tetap tidak ada balasan dari Lastri. Ia juga tidak menyerah dan terus menerus menghubungi nomor Lastri meskipun tetap tidak diangkat sampai sekarang.“Kok kusut banget, Pak? Ada masalah di rumah?&rdquo

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   75

    Sebenarnya banyak hal yang ingin Tarno tanyakan pada Dila mengenai masalah pencurian uang yang telah dilakukannya tersebut. Namun, melihat putri sulungnya masih menangis terus sepanjang perjalanan pulang, hal itu membuat Tarno terpaksa menahan keinginannya tersebut. Ia hanya sempat menanyakan dua hal yang dijawab dengan jawaban kurang jelas dan tidak bisa dipahami karena dijawab sambil menangis.Akhirnya Tarno memutuskan untuk diam dan menunggu Dila menenangkan diri terlebih dulu. Setelah menangis hampir sejam, Dila terlihat mulai tenang dan berhenti menangis. Dari kaca depan, Tarno bisa melihat Dila sibuk melihat pemandangan di luar sambil menyeka sisa air mata yang mengalir di pipi. Sesekali suara isak tangis masih terdengar lirih di telinga Tarno.“Dil,” panggil Tarno pelan tapi masih cukup terdengar.Dila yang sudah berhenti menangis langsung menangis lagi saat mendengar panggilan Tarno. Membuat Tarno urung bertanya lagi. Sampai mereka tiba di de

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   74

    Sesuai perkataannya di mobil tadi, Lastri memanggil Dila dan Dinda untuk berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan sesuatu yang membuat Tarno sangat penasaran dari tadi.Setelah semua berkumpul, Lastri tidak segera memulai pembicaraan dan malah diam sembari memperhatikan Dila dengan tatapan tajam. Membuat gadis kecil itu jadi salah tingkah dan menunduk, tidak berani membalas tatapan Lastri.Sepertinya Dila sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan Lastri. Ia terus menunduk sambil memainkan kedua tangan yang ditaruh di atas paha. Kakinya digoyang-goyangkan untuk mengurangi rasa gelisah dan rasa cemas yang menyerangnya.“Dek, apa yang ingin kamu bicarakan? Katanya ada hal penting yang mau kau tunjukkan padaku. Kenapa harus mengajak anak-anak juga?” bisik Tarno ke telinga Lastri.Ia pikir Lastri tidak serius saat mengatakan akan mengajak anak-anak untuk berbicara. Ternyata dugaannya keliru, Lastri benar-benar serius dengan perkataannya. Membu

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   73

    Lastri bertekad untuk mencari bukti dan menyelidiki masalah uang yang selalu berkurang setiap kali Dila dan Dinda menginap di rumahnya. Saat anak-anak berkunjung, ia memindah letak penyimpanan uang di tempat yang lain. Ia juga mengamati pergerakan Dila dan Dinda, ke mana pun mereka berdua pergi tak luput dari perhatiannya.Tidak ada yang aneh yang bisa ditemukan. Dila dan Dinda bersikap seperti biasanya. Malah Lastri yang terlihat aneh karena selalu memperhatikan mereka berdua. Dan anehnya saat setor uang ke bank keesokan harinya, uang tetap berkurang.“Lihat, Mas. Uangnya berkurang lima ratus ribu setelah anak-anak menginap kemarin. Padahal minggu sebelumnya tidak.” Lastri memberitahukan masalah itu pada Tarno sekali lagi untuk membuktikan kecurigaannya.“Masa sih, Dek. Kamu salah ngitung mungkin.” Tarno melihat kertas setruk dari bank dan membandingkan dengan catatan kecil yang ditulis Lastri. Selisih lima ratus ribu, sesuai ucapan Last

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   72

    “Apakah Kamu butuh sesuatu? Atau sudah lapar?” tanya Lastri sambil berjalan mendekat pada Dila.“Eh ... Aku baru saja dari kamar mandi,” jawab Dila dengan gugup. Ia berbalik untuk melihat Lastri yang tengah tersenyum menatapnya.“Aku mau ke kamar dulu,” imbuh Dila lirih.Tidak ingin berlama-lama berdua saja dengan Lastri, Dila segera berjalan menuju kamar yang ditempatinya karena Lastri tidak mengatakan apa pun setelahnya.Lastri hanya mengangguk sambil tersenyum dan membatin dalam hati, “Apakah Dila masih marah padaku? Kenapa dia tidak mau menatap mataku saat berbicara denganku.”“Sepertinya wanita itu tidak melihatku keluar dari kamarnya. Buktinya dia diam saja, tidak mengatakan apa pun tadi. Atau ada sesuatu yang direncanakannya?” pikir Dila sambil berjalan dengan cepat.Ternyata hal yang ditakutkan Dila tidak terjadi. Lastri tidak membahas atau menanyakan apa pun mengenai ia yan

DMCA.com Protection Status