Share

19

Tarno berkendara dengan kecepatan tinggi. Ia membayangkan senyum kedua putrinya untuk meredakan emosinya yang sempat meledak saat Joko mengajaknya berbicara tadi. Ia tahu lelaki itu sengaja memanas-manasinya dengan mengatakan hal tersebut. Dan sialnya, Tarno tetap terpancing meskipun ia sudah mengetahui niatnya.

Hati dan perasaan adalah sesuatu yang sulit dikendalikan. Terkadang otak bisa mengatakan tidak namun tidak dengan hati.

Tarno mencoba untuk tetap fokus. Ia tidak mau kejadian dulu terulang lagi. Menuruti emosi hanya akan membuatnya rugi. Ditariknya nafas dalam-dalam, mencoba meraup oksigen sebanyak mungkin lalu dihembuskannya dengan pelan.

Dikuranginya laju motornya lalu berhenti saat ia melihat penjual es degan. Ia turun dari motor dan memesan segelas es degan.

Segera diteguknya es degan yang baru saja diterimanya hingga tandas. Setelah itu ia duduk sembari melihat kendaraan yang lalu lalang di depannya. Setelah tenang, ia membayar es degan y

pasaazka

Terima kasih sudah mampir dan membaca tulisaan ini. Semoga menghibur ya. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan berikan gem pada cerita ini jika kalian suka

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status