Share

Kartasakti Muda (2)

Puas berendam, Kartasakti menyudahi mandinya. Dia segera memakai kembali pakaiannya. Kemudian, dia memutuskan untuk berjalan kembali menuju padepokan.

"Itu dia, Tuan Guru! dia menyerangku setelah latihan. Mungkin dia ndak terima setelah aku kalahkan," lapor Mursidi sambil menunjuk-nunjuk.

"Kartasakti!?" tegas gurunya itu.

Kartasakti melangkah mendekat. Langkah kakinya lebar-lebar. Dia berpikir kali ini dia harus melakukan pembelaan diri.

"Tapi Guru, dia dulu yang memulai! Mursidi menghina Bapak, dia juga bilang saya murid yang gagal dan memalukan! hati saya sakit, Guru. Saya ndak bisa menerima penghinaan ini," belanya.

"Apa benar begitu? yang lain, jawab!" titah Tuan Guru Birawa.

Pria berusia 57 tahun itu menatap satu-persatu muridnya. Dia seolah menunggu sebuah jawaban. "Jawab!" titahnya lagi membuat 40 orang muridnya tersentak.

"Saya ndak suka di dalam padepokan ini ada keributan, ada permusuhan. Kalian ini saudara satu guru. Ndak ada murid yang gagal, yang ada cuma murid yang cepat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status