Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Kedatangan Sekutu

Share

Kedatangan Sekutu

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-28 13:08:24

Celah dimensi, apa yang terjadi? Lanting Beruga tidak tahu, dia juga belum bisa memastikan siapa yang akan datang dari celah dimensi itu, apakah lawan atau pula kawan.

Namun demikian, Lanting Beruga tidak berharap jika yang datang adalah teman-temannya di dunia manusia.

Dewa Tersesat juga menatap ke langit yang terbuka seperti kelopak mata raksasa.

Tidak selang beberapa lama kemudian, beberapa mahluk muncul dari dalam celah tersebut.

Dan ini membuat Pramudhita benar-benar terkejut bukan kepalang.

"Guru ...."

Wush wush wush

Ratusan pasukan berdiri di hadapan Pramudhita, kemudian seorang pria tua berjalan mendekati Pramudhita. Seorang pria yang sangat bersahaja dan berwibawa, "Apa kau baik-baik saja, Nak. Maaf karena kami sedikit terlambat datang, perjalanan melintasi ruang dan waktu sedikit merepotkan."

Yang berbicara adalah Resi Irpanusa, bersama dengan semua pendekar level langit yang berasal dari Padepokan Pedang Bayangan.

Ya, Resi Irpanusia sepertinya telah mengetahui kekacauan yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Kmng Ary
kok semua bab bahasanya gc bisa di baca bos
goodnovel comment avatar
Kmng Ary
kok bahasany aneh tgor,, yg 2 bab
goodnovel comment avatar
Eman Supriatna
ada dua ras lagi Thor ras empu yg membuat tongkat petir Ares sama ras asura yg berdampingan sama ras manusia,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Kombinasi Para Siluman

    Semuanya kembali bersatu, asura yang terkena banyak luka kini disembuhkan oleh Tabib Nurmanik.Walaupun jumlah di pihak Lanting Beruga masih belum menyamai jumlah di pihak musuh, tapi demikian bantuan yang diberikan oleh teman-temannya sudah sangat membantu.Hanya dalam hitungan menit, Tabib Nurmanik berhasil menyembuhkan semua asura yang terluka di pihak mereka. Atmosfir pertempuran kini mulai seimbang antara pihak Lanting Beruga dan Dewa Tersesat.Siluman yang berasal dari Warisan Kuno mungkin terkesan lebih lemah dibandingkan asura level tinggi, tapi mereka lebih cerdas. Insting berburu mereka telah terbangun, tindakan tanpa buru-buru dan penuh taktik dan intrik.Lebih lagi Siluman Tikus yang paling cerdas diantara semua siluman itu. Dia kini begitu bangga, karena perintahnya didengar oleh semua kawanan siluman, dan menjadi ahli strategi bagi siluman yang lain.Bahkan, secara tidak langsung, kawanan Garuda Kencana mendengar saran yang diberikan oleh mahluk kecil itu."Pancing dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • LANTING BRUGA   Sosok Raja Asura Dalam Wujud Manusia

    Lebih dari 500 asura di pihak musuh mati di tangan para pendekar padepokan pedang bayangan yang dibantu oleh semua siluman. Pencapaian paling besar yang pernah ada, karena tidak ada satupun dari pihak Lanting Beruga yang mati.Setelah beberapa lama, Lanting Beruga akhirnya berhasil menghimpun kekuatannya kembali. Dia berdiri dari meditasinya dengan kondisi yang sangat prima. "Kami berusaha membuka jalan untukmu Lanting Beruga!" teriak Pramudhita."Terima kasih teman-teman semuanya!" Lanting Beruga mulai bergerak ke depan, sementara semua asura, pendekar pedang bayangan, dan siluman berusaha membuka jalan bagi pria tersebut untuk bertemu dengan Dewa Tersesat.Walaupun terlihat sulit, tapi pria itu berhasil memperpendek jarak dirinya dengan Dewa Tersesat."Aku tidak akan membiarkan dirimu menyentuh Dewa kami!" seorang asura berukuran tinggi mencoba menghadang langkah kaki Lanting Beruga. "Berhenti di sini, wahai manusia yang hina!"Lanting Beruga tidak menanggapi ancaman itu dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • LANTING BRUGA   Menembus Alam Bawah Sadar

    Pertarungan yang terjadi antara Lanting Beruga dan Dewa tersesat membuat geografis alam Asyura menjadi hancur. Bagaimana tidak kekuatan yang dihasilkan dari benturan serangan kedua makhluk tersebut begitu Dahsyat. Lanting meninggalkan posisinya dengan menjelma menjadi bayangan merah, kecepatan yang dihasilkan oleh teknik mode cahaya api rupanya dapat diimbangi oleh Dewa tersesat. Sementara itu di sisi lain, Pramudita bersama pendekar padepokan pedang bayangan telah berhasil menekan kekuatan di pihak musuh.Melihat kemungkinan kalah, asuran musuh malam memilih untuk melarikan diri dari medan pertempuran.Tindakan pengecut yang sebenarnya tidak dimiliki oleh bangsa Asyura.Karena hal ini dewa tersebut menjadi sangat geram, ingin rasanya dia menghancurkan semua pasukannya sendiri karena telah menghianati atau telah membangkang perintahnya.Dalam beberapa waktu kemudian, Pramudita dan teman-temannya berkumpul di depan reruntuhan istana."Sekarang yang tersisa adalah dewa tersesat di ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • LANTING BRUGA   Menarik Roh Api

    Gunakan akal untuk menghancurkan segel yang membelenggu 5 roh di dalam tubuh Dewa Tersesat."Lanting ...cepatlah!" Asura Kuno muncul di sebelah Lanting Beruga, "kita tidak punya banyak waktu, kita tidak bisa bertahan terlalu lama di tempat ini.""Aku mengerti ....""Enyahlah dari dalam pikiranku," tiba-tiba muncul pula Dewa Tersesat di tempat tersebut.Tentu saja dia bertujuan untuk mengusir Lanting Beruga dari alam bawah sadarnya."Lanting," ucap Asura Kuno lagi, "aku yang akan menangani dewa ini, kau fokuslah untuk membebaskan mereka semua."Pria itu mulai berusaha menghancurkan belenggu yang melilit tubuh Roh Api, dengan memukulnya beberapa kali menggunakan tangan kosong.Mula-mula, rantai yang membelenggu roh api sama sekali tidak bergerak, bahkan Lanting Beruga malah terpental beberapa jauhnya karena menyerang belenggu tersebut.Sementara itu Asura Kono harus berhadapan dengan Dewa Tersesat yang berusaha mengeluarkan mereka dari dalam alam bawah sadaranya.Namun, di tempat ini, D

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • LANTING BRUGA   Di Saat Kematian Mendekat

    "Kau itu adalah aku," ucap Roh Api, "maka kembalilah kepada diriku."Aura api yang menyala-nyala terlihat mulai masuk ke dalam tubuh Lanting Beruga.Dalam hitungan beberapa waktu kemudian pada akhirnya kekuatan Roh api bersatu kembali tubuh aslinya.Itu artinya sekarang roh api memiliki kekuatan dua kali lipat. Tubuh merah yang menyala-nyala sekarang mulai berubah.Secara perlahan sekarang sayap pada Roh Api berganti bentuk, lebih lebar, bulu ekor bertambah panjang dan tepat di kiri dan kanan bulu ekor tersebut ada dua helai bulu yang begitu panjang, hingga menyerupai seperti cambuk.Bukan hanya itu, warna merah pada api yang terus menyelimuti tubuh burung api itu juga telah berubah. Ya, bukan lagi berwarna merah bara, tetapi sekarang berwarna biru tua.Api biru yang menyala.Tingkat kepanasan pada api biru lebih tinggi dibandingkan dengan api merah. Dan secara mengejutkan pula, api itu bisa menyembuhkan luka yang dialami oleh Lanting Beruga.Namun tentu saja berbeda dengan roh air, a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • LANTING BRUGA   Di Saat Kematian Mendekat

    "Kau itu adalah aku," ucap Roh Api, "maka kembalilah kepada diriku."Aura api yang menyala-nyala terlihat mulai masuk ke dalam tubuh Lanting Beruga.Dalam hitungan beberapa waktu kemudian pada akhirnya kekuatan Roh api bersatu kembali tubuh aslinya.Itu artinya sekarang roh api memiliki kekuatan dua kali lipat. Tubuh merah yang menyala-nyala sekarang mulai berubah.Secara perlahan sekarang sayap pada Roh Api berganti bentuk, lebih lebar, bulu ekor bertambah panjang dan tepat di kiri dan kanan bulu ekor tersebut ada dua helai bulu yang begitu panjang, hingga menyerupai seperti cambuk.Bukan hanya itu, warna merah pada api yang terus menyelimuti tubuh burung api itu juga telah berubah. Ya, bukan lagi berwarna merah bara, tetapi sekarang berwarna biru tua.Api biru yang menyala.Tingkat kepanasan pada api biru lebih tinggi dibandingkan dengan api merah. Dan secara mengejutkan pula, api itu bisa menyembuhkan luka yang dialami oleh Lanting Beruga.Namun tentu saja berbeda dengan roh air, a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • LANTING BRUGA   Teknik Handalan

    Tidak lama kemudian, setelah dua cahaya terang itu menembus gelombang tanah, pergerakan dari gelombang itu seketika terhenti.Ada percikan api di setiap sisi gelombang itu, dan entah apa yang terjadi, tiba-tiba gelombang itu hancur sebelum menutupi seluruh asura.Itu juga terjadi pada asura yang terperangkap pada pilar-pilar yang tinggi.Dewa Tersesat menyapukan pandangannya ke sekeliling, jelas tidak suka saat melihat tekniknya digagalkan.Namun ...Wush.Sosok pria bercahaya biru kini telah berada di hadapan Dewa Tersesat, mengarahkan pedangnya ke tubuh mahluk tersebut."Sial, kenapa dia berada di sini?" Dewa Tersesat tidak sempat melakukan pergerakan ketika pedang pembantai telah berhasil melukai bagian dadanya.Namun ...Wush.Ada setu lagi tebasan yang kuat, dan kini mengenai lengan mahluk tersebut, hingga terkoyak begitu besar.Dua cahaya sekali lagi menyerang, tapi kali ini, Dewa Tersesat menggunakan semua kemampuan untuk menghentikan serangan tersebut. Alhasil, terjadi sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • LANTING BRUGA   Semua Menyatukan Kekuatan

    -Penyerapan Energi Kehidupan-Dewa Tersesat melakukan sebuah gerakan yang cukup aneh, seperti sedang menghimpun sesuatu. Namun di sini Lanting Beruga tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh mahluk tersebut.Ribuan cahaya seperti kunang-kunang bertaburan di angkasa, entah sejak kapan cahaya-cahaya itu muncul.Lalu perlahan cahaya tersebut, mulai berputar seperti pusaran air, yang berada tepat di atas kepala Dewa Tersesat.Satu persatu cahaya-cahaya tersebut menghilang di kepala mahluk tersebut. Namun apa sebenarnya yang terjadi dengan cahaya itu.Jauh dari tempat ini!Terdengar banyak suara serak yang keluar dari mulut para asura jahat, 'asura yang melarikan diri dari medan pertempuran,' suara serak itu kini berubah pilu bersamaan dengan tubuh mereka yang mulai mengurus.Ya, mereka telah ditumbalkan oleh Dewa Tersesat. Sejak awal, Dewa Tersesat memiliki kemungkinan untuk menggunakan mereka semua sebagai sumber daya kekuatannya.Teknik yang dimiliki oleh Dewa Tersesat dinamakan penyerap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

DMCA.com Protection Status