Share

Badai Petir

Lanting Beruga menggaruk kepalanya, sebelum kemudian dia berdiri dan hendak pergi dari aula ini, tapi Arnamawa menghentikan pemuda itu.

"Dialah tangan Kanan Ketua Devisi Bayangan, kenapa kau mengusirnya?"

Mendengar hal itu, tetua tadi mendadak kaku, dia menoleh ke arah Lanting Beruga cukup lama kemudian menoleh kara arah Ketua Devisi Bayangan di kursi depan.

Sorot mata Ketua Devisi Bayangan sedikit berubah, hal ini membuat tetua itu menjadi sedikit takut. Di sini, orang-orang seperti Ketua Devisi Bayangan akan sangat merepotkan jika mereka sampai disinggung.

"Kalau begitu aku minta maaf ..."

Lanting Beruga tertawa kecil, tidak menghiraukan tetua itu ataupun semua tetua yang ada di ruangan ini. Dia pergi masih dengan tawanya yang khas.

Seseorang hanya akan melihat permukaan kulit, ini benar-benar menjengkelkan.

Karena tidak tahu harus ke mana, Lanting Beruga berjalan ke pinggiran taman Istana yang luas.

Ada banyak pohon besar di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Namakukamu
Ko gk nyambung
goodnovel comment avatar
Wiratma Dika
sdh bnyak beli koin sdh bca jauh, malah balik ke bab lama, sinting
goodnovel comment avatar
nugraha rangga
ada orang ternyata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status