Sejak hari itu, ketika Kyra menangis lepas dalam pelukan Raka, baik Nirmala maupun Tika kerap menekannya untuk cepat-cepat membuahkan hasil. Memang Kyra sangat tertekan, tapi ia terus bertahan berkat dukungan Raka. Pada akhirnya, ia tak bisa menepati janji pada Raka bahwa ia akan terus baik-baik saja demi menjaga tubuh sehat untuk bisa hamil sesuai yang mereka rencanakan.Di sela-sela kegiatan kuliahnya yang juga harus mempersiapkan skripsi demi bisa menyusul Raka untuk lulus cepat, Kyra juga disibukkan dengan persiapan untuk menjadi Direktur Utama Mahesa Group selanjutnya. Tentu ia masih bersaing dengan Hisyam, calon lainnya. Kyra menyiapkan timnya, pun dengan Hisyam. Meski pemilihannya masih di pertengahan tahun depan, tapi ia semakin disibukkan untuk urusan perusahaan.Hari ini pun Kyra berhasil melewati ujian akhir semester. Ia dan Raka tengah mempersiapkan kegiatan bulan madu kedua mereka, dan kali ini mereka akan menghabiskan waktu berbulan madu untuk waktu yang l
Mereka menyewa apartemen untuk satu minggu, sesuai ide yang Kyra usulkan. Karena mereka akan tinggal cukup lama dan tak mungkin Kyra harus makan makanan yang tidak sesuai untuknya, maka Raka menyetujui usul Kyra. Lagipula, ia juga akan sangat merindukan masakan Kyra. Bahkan, saat ia harus pergi seharian dan makan di luar, ia sudah seperti orang yang bucin karena merindukan masakan Kyra yang memang tidak ada rasanya. Tapi, entah kenapa masakannya selalu enak.Sesampainya di apartemen, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Raka tak mungkin membiarkan Kyra yang kelelahan di perjalanan untuk berhubungan intim. Saat mereka turun dari mobil pun ia sudah melihat Kyra agak berbeda ketika berjalan. Dan, benar. Kaki Kyra sudah bengkak sekali hingga warna kulitnya sangat pucat. Kyra juga terlihat kesulitan bernapas. Jadi, malam pertama mereka dihabiskan untuk beristirahat saja.Ketika Raka membuka mata di pagi hari, ia tak lagi melihat Kyra di sampingnya. Ia malah mendengar keributan
Raka masih ingat jelas ucapan Merlin hari itu, ketika Kyra sudah keluar ruangan lebih dulu dan dirinya masih ada di dalam ruang periksa Merlin. "Nggak akan heran kalau Kyra meninggal sebelum dia berumur 20 tahun. Mungkin, kehamilannya nanti akan menjadi momen terberat untuknya. Saya nggak bisa melarang Kyra untuk nggak hamil. Dia udah sangat keras kepala sekarang. Waktu itu, saya memang bilang dia bisa hamil, tapi kalau kondisinya up and down, saya ragu," jelasnya. "Kamu harus siap, karena Kyra pun siap."Mendengar ucapan Kyra sebelum istrinya itu tertidur yang seperti orang pingsan itu, tentu saja Raka ikut ketakutan. Ia tahu hasil pemeriksaan Kyra sebelum mereka pergi menjalani bulan madu kedua mereka. Menurut Merlin, kondisi Kyra yang belakangan sering menurun akibat stres dan kelelahan, membuat kondisi jantung Kyra mengalami penurunan. Hamil akan berhasil, tapi tubuh Kyra belum tentu sanggup menanggung dua tubuh selama 9 bulan lebih. Salah-salah, Kyra meninggal tak lama
"Mending nggak usah lanjutin kuliah.""Eh?"Kyra tercengang mendengar ucapan Tika di depan Raka saat mereka sedang makan malam bersama di hotel yang dikelola D'Kratos di Lembang. "Udah tiga minggu lebih semenjak kalian bulan madu kedua, 'kan? Kok, belum kelihatan hasilnya? Katamu, kamu bisa buat anak sekali jadi?" tanya Tika sinis.Sejak sebelum bulan madu kedua, ketika Tika datang membawa jamu-jamuan untuk menyuburkan reproduksi, sikap Tika berubah. Memang, mertuanya itu masih lebih hangat dibanding Nirmala yang notabene ibu kandungnya. Tapi, entah apa yang mengubah Tika hingga ia menjadi begitu penuntut. Sejujurnya, kini Kyra sangat kesal. Padahal, ia berharap Tika tidak memperlakukannya seperti Nirmala memperlakukannya."Mama apaan, sih!" seru Raka. "Gini, ya, Ma," tegas Raka. "Raka seneng banget Mama-Papa jodohin Raka sama Kyra. Walaupun awalnya untuk kepentingan bisnis, tapi sekarang Raka serius cinta dan sayang sama Kyra. Raka nggak mau Mama atau siap
Raka berlari terbirit-birit. Ia sudah secepatnya mengemudikan mobil dari Jakarta ke Bandung. Waktu tempuh yang seharusnya 1.5 jam berhasil ia tempuh dalam 1 jam. Rasanya de javu.Ia dikabari Vino bahwa Kyra pingsan di kampus. Ini sudah kedua kalinya. Mengingat bagaimana kondisi kesehatan Kyra akhir-akhir ini yang menurun, tentu saja Raka sangat takut. Apalagi, setelah mendengar ucapan kejam dari mamanya. Meskipun pagi ini Kyra mengatakan dirinya baik-baik saja, namun Raka tak percaya. Dan kini ia menyesal, seharusnya ia tidak pergi ke Jakarta, seharusnya ia ada di sisi Kyra.Nafas Raka terengah-engah begitu sampai di depan pintu IGD. Ia mengedarkan pandangannya ke sana sini, mencari Vino yang katanya menunggunya di pintu IGD. Tapi, tempat ini entah kenapa jadi terlihat sangat ramai dan sibuk."Oy, Ka!"Raka terlonjak saat pundaknya ditepuk dari samping. Ia langsung menoleh dan ternyata itu Vino yang ia cari. "Kyra! Mana Kyra?!""Santai, B
Tak heran jika Kyra mengalami anemia, itu karena penyakit lemah jantung yang dideritanya, juga nafsu makan yang menurun karena mual-mual yang umum dialami wanita yang hamil muda. Tentu, respon tubuh Kyra lebih parah dari wanita hamil lainnya. Selain jarena masih berumur 19 tahun, juga karena dia sakit. Meski begitu, Kyra tidak bisa berhenti merasa bahagia. Bagaimana pun juga, inilah yang ia tunggu-tunggu.Pagi itu, Raka terpaksa meninggalkan Kyra untuk pergi ke Jakarta. Meski Kyra ingin Raka terus ada di sampingnya, tapi Kyra tidak boleh egois. Raka harus ke Jakarta demi impiannya mendapatkan D'Kratos. Kyra pun mendukung itu, tentu saja. Ia harus bisa mengendalikan diri dan emosi, terutama di masa-masa seperti ini. Tapi, hal besar yang membuat Kyra ingin egois bukan karena ingin bermanja saja, tapi ingin mendapatkan perlindungan dari Raka. Bukan hanya Raka, tapi dirinya pun khawatir, sebab Nirmala dan Tika akan datang untuk menjenguk dan mengucapkan selamat padanya.Ent
Kehamilan Kyra sudah memasuki umur 2 bulan. Kondisi Kyra bisa dikatakan cukup baik untuk perempuan hamil yang menginap lemah jantung. Namun, bukan berarti Kyra tak melewati masa-masa sulit awal-awal bulan pertama kehamilannya.Setidaknya seminggu sekali, Kyra akan terbaring lemas di kasur, mengalami sesak nafas, hingga ketidakstabilan tekanan darah. Mual-mual masih kerap ia rasakan, meski tidak setiap hari semakin lama waktu berlalu. Namun, tentu saja, banyak pekerjaan yang sedikit terabaikan olehnya karena itu. Bukan hanya urusan perkuliahan, tapi juga urusan kantor di Mahesa Group. "Jangan pakai alasan hamil," kata Pratama. "Oke, jajaran direksi lainnya memaklumi, tapi saya nggak bisa memaklumi ini. Walaupun pekerjaan kamu selesai dengan baik, tapi semua terlambat dikerjakan, membuat pekerjaan lainnya juga mundur. Saya tahu kamu sakit, tapi jangan pakai alasan itu. Ini pilihan kamu. Ngerti?"Kyra mengangguk. "Baik, saya mengerti," jawabnya.Pratama menghela nafas kasar. "Yaudah, san
"Kak," panggil Kyra ketika mereka sedang makan malam bersama. Kyra yang memasak, karena sudah lama dia tidak memasak untuk Raka sejak ia hamil. "Kakak nggak curiga sama Arum?""Hm?" Raka berhenti mengunyah sesaat untuk menatap Kyra, seakan ia mencoba memahami apa yang Kyra pikirkan. "Kenapa? Apa ada hal yang dia lakukan yang nggak kamu suka?"Kyra menggeleng. "Malah, berkat dia kondisiku stabil. Aku nggak gitu kelelahan, apalagi dia bisa bekerja dengan baik untuk urusan perusahaan. Dia juga mencari informasi yang aku butuhkan dengan baik. Aku bisa istirahat lebih banyak, kecuali untuk urusan tugas akhir," ungkap Kyra. "Tapi, semua terlalu... um, apa, ya? Kalau dibilang mencurigakan, nggak juga. Tapi, entah kenapa rasanya nggak pas aja, gitu." Ia menarik punggungnya untuk bersandar, melipat kedua tangan menyilang di depan perut, lalu mendongak menatap langit-langit.Raka meletakkan alat makannya, padahal ia pun belum menghabiskan makanannya. Ia menatap Kyra dengan serius. "Hal apa aja
Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan
Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa
Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta
"Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t
Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du
"Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek
Kyra ingat bahwa ia tidak asing dengan nama 'Galih'. Sejauh ia bisa mengingat, memang tidak ada teman sekolahnya yang bernama Galih sejauh ini. Tapi, begitu Galih yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Pratama masuk ke ruangan untuk memenuhi panggilannya, mata Kyra langsung terbelalak untuk beberapa detik. Setelahnya, Kyra tersenyum lebar, bahkan menyeringai."Wah, saya nggak nyangka, ternyata 'Galih' yang dimaksud itu Anda," ujar Kyra sambil geleng-geleng kepala keheranan. "Duna ini sempit banget, ternyata. Nggak nyangka aja, ternyata orang yang udah sepuluh tahun menghilang setelah mencoba mencuri data perusahaan, muncul dengan cara kayak gini. Kayaknya, waktu itu aku memang belum jago, ya, sampai nggak bisa benar-benar melenyapkan Anda, seorang pengkhianat perusahaan."Lelaki yang lima-enam tahun lebih muda dari Pratama itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Hampir tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dan Kyra hanya menatapnya dengan merana tanpa mengalihkan sedikitpun
Seperti perkiraan Raka, tiga hari setelah Kyra membuka mata, Raka dengan gencarnya mengumumkan pada publik secara tak langsung bahwa Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret telah merencanakan kudeta terhadap Pratama dan Kyra untuk mendapatkan Mahesa Group.Tidak ada berita yang lebih hangat selain video yang beredar tentang penangkapan Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret oleh pihak kepolisian dengan bekerja sama dengan orang-orang keamanan Mahesa Group yang ditunjuk dan dipilih oleh Kyra dan Raka. Ketenaran Kyra dan Raka terkait kasus ini mengalahkan ketenaran artis-artis yang melakukan berbagai skandal. Sebab, kejadian ini termasuk ke dalam kejadian dunia bisnis yang cukup besar dalam sejarah Indonesia selama 10 tahun terakhir.Sebelum naik ke meja hijau, keempat orang itu sudah mendekam di Lapas Kelas I Cipinang sebagai pelaku kejahatan tinggi, yaitu pembunuhan terencana dan kudeta. Jumlah poin kejahatan mereka adalah tinggi, sehingga Kyra dan Raka meminta agar mereka masuk ke Lapas Cip
Sudah tiga hari Kyra tidak membuka matanya, namun bukan berarti kondisinya terus mengalami penurunan. Kondisinya cukup stabil, tapi dokter-dokter tidak mengetahui alasan Kyra masih memejamkan matanya. Namun, dugaannya adalah psikologis. Raka tidak bisa membantah jika memang itu karena psikologis. Sebab, belakangan ini, Kyra memang banyak memaksakan diri untuk fisik dan mentalnya.Selama tiga hari ini, Raka lebih banyak berada di Mahesa Group untuk menstabilkan kondisi di sana sejak kematian Pratama dan masih melakukan penyelidikan untuk mencari Hisyam, sementara D'Kratos ia kendalikan dari jarak jauh dengan bantuan asisten pribadinya. Memang situasi cukup stabil dan terkendali, tapi hal ini malah membuat Raka kesulitan memiliki waktu untuk menjaga Kyra setiap malamnya. Bahkan, ia hanya bisa melakukan video call dengan Arden yang kini ada di tangan kedua orang tuanya. Raka mengantuk dan lelah, sampai ia tak menyangka bahwa inilah beratnya pekerjaan Kyra sejak menjadi Direktur Utama Ma