Kehamilan Kyra sudah memasuki umur 2 bulan. Kondisi Kyra bisa dikatakan cukup baik untuk perempuan hamil yang menginap lemah jantung. Namun, bukan berarti Kyra tak melewati masa-masa sulit awal-awal bulan pertama kehamilannya.Setidaknya seminggu sekali, Kyra akan terbaring lemas di kasur, mengalami sesak nafas, hingga ketidakstabilan tekanan darah. Mual-mual masih kerap ia rasakan, meski tidak setiap hari semakin lama waktu berlalu. Namun, tentu saja, banyak pekerjaan yang sedikit terabaikan olehnya karena itu. Bukan hanya urusan perkuliahan, tapi juga urusan kantor di Mahesa Group. "Jangan pakai alasan hamil," kata Pratama. "Oke, jajaran direksi lainnya memaklumi, tapi saya nggak bisa memaklumi ini. Walaupun pekerjaan kamu selesai dengan baik, tapi semua terlambat dikerjakan, membuat pekerjaan lainnya juga mundur. Saya tahu kamu sakit, tapi jangan pakai alasan itu. Ini pilihan kamu. Ngerti?"Kyra mengangguk. "Baik, saya mengerti," jawabnya.Pratama menghela nafas kasar. "Yaudah, san
"Kak," panggil Kyra ketika mereka sedang makan malam bersama. Kyra yang memasak, karena sudah lama dia tidak memasak untuk Raka sejak ia hamil. "Kakak nggak curiga sama Arum?""Hm?" Raka berhenti mengunyah sesaat untuk menatap Kyra, seakan ia mencoba memahami apa yang Kyra pikirkan. "Kenapa? Apa ada hal yang dia lakukan yang nggak kamu suka?"Kyra menggeleng. "Malah, berkat dia kondisiku stabil. Aku nggak gitu kelelahan, apalagi dia bisa bekerja dengan baik untuk urusan perusahaan. Dia juga mencari informasi yang aku butuhkan dengan baik. Aku bisa istirahat lebih banyak, kecuali untuk urusan tugas akhir," ungkap Kyra. "Tapi, semua terlalu... um, apa, ya? Kalau dibilang mencurigakan, nggak juga. Tapi, entah kenapa rasanya nggak pas aja, gitu." Ia menarik punggungnya untuk bersandar, melipat kedua tangan menyilang di depan perut, lalu mendongak menatap langit-langit.Raka meletakkan alat makannya, padahal ia pun belum menghabiskan makanannya. Ia menatap Kyra dengan serius. "Hal apa aja
Kyra tidak salah saat dia merasa bahwa dirinya menjadi lebih sensitif. Dia benar-benar menjadi lebih sensitif, padahal sudah memasuki 5 bulan sekarang. Ia sensitif bau, cahaya, suara, bahkan perasaannya menjadi sangat sensitif sekarang. Terutama, jika berhubungan dengan Raka.Memang, akhir-akhir ini Raka lebih sibuk, sehingga Kyra lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di rumah. Ia kerap melamun dan menangis karena merindukan Raka. Padahal, selama ini ia hidup mandiri dan memang tidak mendapatkan perhatian dari Pratama dan Nirmala. Ia berpikir, perasaannya seperti ini karena sudah terbiasa dengan perhatian yang Raka berikan. Ia menjadi ketergantungan.Hari ini, akhirnya Raka tidak perlu pergi ke Jakarta atau pergi mengurus urusan perusahaan. Kyra juga tidak ada kegiatan di perusahaan akhir pekan ini. Jadi, ia bermaksud untuk mengajak Raka untuk menghabiskan waktu berdua saja dengannya di rumah, jauh dari pekerjaan, jauh dari urusan lainnya. Kyra merasa kesepian akhir-akhir ini, wal
Arum bilang, hari ini dia tidak bisa pergi bekerja karena alasan sakit. Meski Kyra selalu curiga padanya sejak tahu bagaimana sikapnya yang kegatalan pada Raka itu, tapi Kyra masih memiliki belas kasih dan masih membutuhkan bantuannya. Apalagi, sejak kemarin Arum memang terlihat kurang sehat. Jadi, Kyra menyuruhnya beristirahat 2-3 hari ini. Toh, kondisi Kyra akhir-akhir ini sangat baik dan stabil.Memasuki kehamilannya 6 bulan, Kyra memang merasa tubuhnya lebih berat dengan penambahan berat badan, belum lagi harus membawa perut besarnya kemana-mana. Ia pun mulai kesulitan memakai baju-bajunya yang dulu, hingga ia harus membeli baju besar atau baju hamil, pun dengan celananya. Bahkan, kini ia lebih nyaman menggunakan rok selutut atau setengah betis. Style-nya masih seperti anak muda, tapi tentu saja ia adalah perempuan hamil sekarang."Mana Arum?" tanya Jess ketika mereka baru saja keluar kelas dan hendak pergi ke parkiran."Sakit. Dari kemaren udah kelihatan nggak sehat. Kayaknya kec
Raka kalang kabut, entah sudah keberapa kalinya, dan itu karena Kyra. Bukan karena ia takut Kyra membencinya dan meminta bercerai dengannya setelah apa yang terjadi tiga hari lalu, tapi karena ia takut Kyra tidak akan bangun lagi dan memilih untuk berhenti, meninggalkannya sendirian, membawa anak mereka pergi. Raka takut jika dirinya sudah menyakiti Kyra, meski ia percaya bukan dirinya yang bersalah.Sore itu, Raka pulang dari membantu Vino mengurus acara pesta kelulusan untuk angkatan mereka. Lelah, apalagi Raka habis dari Jakarta untuk mengurus perusahaan. Jadi, ia pun memilih untuk merebahkan badan di ruang tamu. Salahnya, ia tidak mengunci pintu, karena ia ingin Kyra bisa langsung masuk. Sungguh, Raka tidak berpikir bahwa Arum akan datang, padahal Kyra sudah memberitahunya bahwa Arum sakit hingga tidak bisa bekerja hari itu.Sore itu ia tertidur terlalu lelap, sampai ia tak sadar pintu terbuka dan Arum masuk untuk mendekatinya. Raka sadar karena seruan Kyra. Ia tak percaya bahwa A
Kondisi Kyra memang buruk, tapi tidak seburuk yang ia khawatirkan. Nyatanya, memang kerja jantungnya yang lemah semakin melemah. Namun, kali ini ia kembali berhasil melewati masa kritisnya. Nyatanya, Tuhan masih menyuruhnya untuk berjuang hidup sekali lagi, karena masih ada masalah yang harus ia selesaikan.Setelah seminggu dirawat, akhirnya ia diperbolehkan pulang. Tentu saja, Raka tidak berniat untuk meninggalkan Kyra selama tiga pertama setelah Kyra keluar dari rumah sakit. Ia sudah menjelaskan masalahnya pada Angga, dan ayah mertuanya itu mengerti. Namun, penyebab utama permasalahan rumah tangga mereka tetap dirahasiakan dari kedua orang tuanya maupun kedua mertuanya.Sudah dua minggu semenjak Kyra keluar dari rumah sakit dan ia tak lagi mendengar kabar tentang Arum. Hari ini, ia baru saja pulang dari pemeriksaan rutin kandungannya dan jantungnya. Tentu saja, kali ini Raka menemaninya. Semenjak kejadian Arum, Kyra sadar bahwa Raka tidak mau menghabiskan lebih banyak waktu jauh dari
"Kamu jadi istri, kok, nggak bisa jaga suaminya? Bisa-bisanya kamu ngebiarin Raka begituan sama cewek lain yang bahkan itu adalah asisten pribadi kamu," kata Nirmala dengan sinis. "Kamu juga, Raka. BIsa-bisanya kamu kayak gitu ke cewek lain, padahal istri kamu lagi hamil. Kalian, 'kan, masih bisa berhubungan. Jangan laper mata. Tahan nafsu.""Kenapa Mbak jadi marahin anak saya?" sanggah Tika.Kini, Kyra dan Raka duduk bersebelahan di ruang tengah rumah minimalisnya. Ada Nirmala dan Tika, juga Pratama dan Angga. Baru sehari semenjak kedatangan Arum dengan test-pack dia yang menunjukkan hasil positif, ternyata kabar itu sudah sampai ke telinga kedua orang tua mereka. Bahkan, media massa sudah mulai menyebarkan kabar tersebut dengan sangat heboh. Namun, hal ini sudah masuk dalam perhitungannya."Ini benar-benar memalukan nama keluarga," ujar Pratama. "Kyra, bagaimana kamu menghadapi ini? Kamu bisa ditendang sama jajaran direksi karena kasus ini. Posisi kamu benar-benar ada di ujung tandu
Seperti yang Kyra duga, Arum tidak akan berani membawa kasus ini ke meja hijau. Padahal, Kyra sudah mempersiapkan semua hal untuk menghadapi persidangan itu. Alih-alih menyelesaikan masalah secara profesional, Kyra malah mendapatkan surat undangan dari Lillyana. Kyra tahu bahwa ini akan menjadi jebakan kedua untuknya. Jadi, ia sudah siap."Kamu yakin, Kyra?" tanya Raka cemas.Kyra mengangguk dan mencium bibir Raka singkat. "Kakak tunggu sini. Kalau dalam 1 jam aku nggak balik, Kakak boleh masuk. Kalau Kakak juga ngelihat ada kejadian yang nggak bagus, Kakak boleh panggil bantuan. Tapi, ini urusan antar perempuan. Jadi, aku akan menyelesaikannya sesuai kemauan mereka."Raka menatapnya lama. "Hati-hati.""Ada gue, tenang aja," kata Jess dengan mantap. Walaupun mungkin dia tidak bisa berbuat banyak, tapi dengan sifat Jess yang blak-blakan dan teliti dalam memahami situasi, dia akan menjadi pendukung untuk Kyra."Tampol aja wajahnya Lillyana kalau dia macem-macem," sahut Vino. Dia bertuga
Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan
Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa
Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta
"Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t
Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du
"Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek
Kyra ingat bahwa ia tidak asing dengan nama 'Galih'. Sejauh ia bisa mengingat, memang tidak ada teman sekolahnya yang bernama Galih sejauh ini. Tapi, begitu Galih yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Pratama masuk ke ruangan untuk memenuhi panggilannya, mata Kyra langsung terbelalak untuk beberapa detik. Setelahnya, Kyra tersenyum lebar, bahkan menyeringai."Wah, saya nggak nyangka, ternyata 'Galih' yang dimaksud itu Anda," ujar Kyra sambil geleng-geleng kepala keheranan. "Duna ini sempit banget, ternyata. Nggak nyangka aja, ternyata orang yang udah sepuluh tahun menghilang setelah mencoba mencuri data perusahaan, muncul dengan cara kayak gini. Kayaknya, waktu itu aku memang belum jago, ya, sampai nggak bisa benar-benar melenyapkan Anda, seorang pengkhianat perusahaan."Lelaki yang lima-enam tahun lebih muda dari Pratama itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Hampir tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dan Kyra hanya menatapnya dengan merana tanpa mengalihkan sedikitpun
Seperti perkiraan Raka, tiga hari setelah Kyra membuka mata, Raka dengan gencarnya mengumumkan pada publik secara tak langsung bahwa Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret telah merencanakan kudeta terhadap Pratama dan Kyra untuk mendapatkan Mahesa Group.Tidak ada berita yang lebih hangat selain video yang beredar tentang penangkapan Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret oleh pihak kepolisian dengan bekerja sama dengan orang-orang keamanan Mahesa Group yang ditunjuk dan dipilih oleh Kyra dan Raka. Ketenaran Kyra dan Raka terkait kasus ini mengalahkan ketenaran artis-artis yang melakukan berbagai skandal. Sebab, kejadian ini termasuk ke dalam kejadian dunia bisnis yang cukup besar dalam sejarah Indonesia selama 10 tahun terakhir.Sebelum naik ke meja hijau, keempat orang itu sudah mendekam di Lapas Kelas I Cipinang sebagai pelaku kejahatan tinggi, yaitu pembunuhan terencana dan kudeta. Jumlah poin kejahatan mereka adalah tinggi, sehingga Kyra dan Raka meminta agar mereka masuk ke Lapas Cip
Sudah tiga hari Kyra tidak membuka matanya, namun bukan berarti kondisinya terus mengalami penurunan. Kondisinya cukup stabil, tapi dokter-dokter tidak mengetahui alasan Kyra masih memejamkan matanya. Namun, dugaannya adalah psikologis. Raka tidak bisa membantah jika memang itu karena psikologis. Sebab, belakangan ini, Kyra memang banyak memaksakan diri untuk fisik dan mentalnya.Selama tiga hari ini, Raka lebih banyak berada di Mahesa Group untuk menstabilkan kondisi di sana sejak kematian Pratama dan masih melakukan penyelidikan untuk mencari Hisyam, sementara D'Kratos ia kendalikan dari jarak jauh dengan bantuan asisten pribadinya. Memang situasi cukup stabil dan terkendali, tapi hal ini malah membuat Raka kesulitan memiliki waktu untuk menjaga Kyra setiap malamnya. Bahkan, ia hanya bisa melakukan video call dengan Arden yang kini ada di tangan kedua orang tuanya. Raka mengantuk dan lelah, sampai ia tak menyangka bahwa inilah beratnya pekerjaan Kyra sejak menjadi Direktur Utama Ma