Share

05. Kecelakaan Fatih

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-11 09:58:12

Kaysha tertunduk dan lemas, pandangannya menatap sinis kepada mereka yang terlihat sangat bahagia.

"Sejak kapan kalian sudah menikah?" tanya Kaysha dengan suara gemetar menahan tangisnya.

"Maaf Mbak, aku sudah menikah dengan Mas Bagas empat bulan yang lalu, dan sekarang aku mengandung anaknya," jawabnya sambil memegang perutnya yang memang sedikit membuncit.

"Terus kenapa tadi malam kamu berbohong sama saya toh akhirnya Mas Bagas juga yang kasih tahu," jawab Kaysha yang masih duduk mengatur napasnya.

"Memang sengaja, kenapa memang, aku cuma mau lihat bagaimana reaksimu kalau aku menikah lagi, kamu pasti sakit hati dan cemburu bukan, karena aku ini tampan dam berkarisma," jawab Bagas yang memuji dirinya sendiri.

Kaysha berdiri dan melanjutkan mencuci pakaian yang tadi sempat tertunda.

"Loh Kay, kok gitu aja reaksimu, nggak seru ah!"

"Jadi aku harus gimana Mas, sedih, nangis udah basi Mas, terserah kalian mau ngapain yang jelas kamu ceraikan aku, kalau tidak aku bongkar semua kebusukan kamu ini, toh kalian masih nikah siri tidak ada hitam dia atas putih!"  jawab Kaysha di luar dugaan Bagas.

Tiba-tiba Bagas menghampiri dan menjambak rambut Kaysha sehingga merintih kesakitan.

"Berani kamu sama aku Kay, ini akibatnya kalau melawan suamimu," jawabnya dengan emosi yang tinggi.

 

"Sakit Mas, lepas in nggak, kalau nggak aku teriak nih sampai orang kampung datang semuanya, kamu mau di hajar babak belur, belum puas kemarin, hah?" jawab Kaysha dengan bengis.

 

Seketika cengkeraman Bagas melonggar dan perlahan-lahan melepaskannya.

 

"Kenapa Mas, kamu takut ya, sekarang juga kamu talak aku, aku juga sudah muak dengan semua ini, dan kamu Clara bersiap-siaplah menderita, sejujurnya mereka hanya mengincar hartamu saja," sahut Kaysha dalam kemarahan.

"Apa maksud Mbak Kay, aku sangat mencintai Mas Bagas begitu juga dengan Mas Bagas, iya kan sayang?" tanya Clara kepada Bagas.

"I ... iyalah sayang, kamu itu beda sama dia, kamu itu cantik, seksi, pintar, manis dan ...."

"Kaya Mas, kelupaan itu di sebut," jawab Kaysha seketika.

"Kaysha, apa-apaan kamu ini!" bentak ibu mertuanya yang tiba-tiba datang dan ikut nimbrung membela anak dan menantunya yang baru.

 

Saat hendak menampar Kaysha, tangan Bagas dengan cepat Kaysha memegang sehingga terhenti.

 

"Jangan kamu menampar aku lagi Mas, sudah cukup, jika kamu memang laki-laki segera ceraikan aku, aku tak sudi lagi tanganmu menyentuhku lagi," ucap Kaysha yang berapi-api.

Namun Bagas tidak mengatakan satu patah pun dan menggandeng madunya hendak pergi ke kamar kembali.

"Maaf Mbak, sudah membuatmu sedih, ya mau bagaimana lagi namanya juga cinta walaupun aku harus mengambil milik orang lain," ucapnya dengan santai.

"Nikmatilah sebelum kamu menyesalnya di kemudian hari," jawab Kaysha dengan tersenyum sinis dan berlalu pergi juga.

"Kay jangan pergi dulu dong, Ibu belum selesai marahi kamu, Kay ... Kay!" teriak Ibu mertuanya.

Kaysha tidak memedulikan teriakan ibu mertuanya dia kembali menyibukkan diri mencuci pakaian di kamar mandi.

 

"Ayo Bu, kita cari makan di luar lama-lama sumpek juga lihatin kamu," teriak Bagas.

 

"Kay ... mana makanannya bukannya kamu dari tadi sudah bangun, ngapain aja sih kerjamu sudah jam tujuh nggak ada makanan di meja!" teriak kakak iparnya Bella yang tiba-tiba datang ingin meminta sarapan pagi juga.

"Ada apa sih Mbak, datang-datang main teriak aja," gerutu Kaysha.

"Kamu tuh ya sekarang bisa melawan ya, dapat nyali dari mana kamu?" ejek Bella.

"Terus Mbak ke sini mau ngapain, Ibu sama Mas Bagas nggak ada, mereka lagi makan di luar sama istri barunya Mas Bagas," jawab Kaysha dengan ketus.

"Apa ... apa maksudmu, si Bagas punya istri lagi ... yang benar kamu, wah hebat tuh Bagas, terus kenapa aku nggak di ajak makan di luar juga, terus aku nggak di kasih tahu sih kalau Bagas nikah lagi, sama siapa, gimana orangnya, kaya atau miskin kaya kamu, cerita dong sama Mbak?" tanyanya dengan penasaran.

"Malas cari tahu sendiri, katanya biang gosip, eh malah berita hangat dari adiknya sendiri nggak tahu sih?" ejek Kaysha.

"Terus kamu nggak sakit hati, nangis, cemburu, sedih gitu kalau suamimu itu di depan matamu sendiri dia bersama wanita lain?" tanyanya penasaran.

"Ngapain Mbak orang suaminya aja nggak tau diri, lebih baik aku urus anak dan diriku sendiri, malas ngurus orang lain yang nggak tau malu."

"Kurang ajar kamu Kay, sekarang kamu berani, aku laporkan kamu sama Ibu dan Bagas."

 

"Silakan Mbak, malah aku laporkan ke Pak RT kalau kalian membuat aku dan anakku menderita di rumah ini, pilih mana Mbak?" tanya Kaysha balik.

 

Bella pun akhirnya pergi dari rumah ibunya.

 

Melihat Kaysha berani terhadap Tantenya, Fatih pun yang diam-diam melihat dan mendengarkan ibunya melawan merasa senang dan tiba-tiba memeluknya dari belakang.

 

Loh Fatih, kenapa kok senang gitu?"

 

"Fatih senang deh, Bunda bisa melawan Tante Bella, kata Pak Ustaz kita harus berani melawan yang tidak baik dan membantu meluruskan jalannya jika dia menyimpang," ucapnya yang semangat.

 

Sesaat Kaysha tertegun atas penuturan anaknya Fatih, di usianya yang baru empat tahun tetapi dia mengerti akan seluk beluk masalah orang dewasa.

***

Setelah kepergian kakak iparnya, Kaysha pun bergegas memasak makanan kesukaan Fatih yaitu Ayam goreng krispi, kebetulan kemarin bahan makanan yang di ambil dari kulkas Bella masih ada tiga potong ayam, tidak ketinggalan dia juga membuat sayur sop.

 

Dengan cekatan Kaysha memasak, tak lama kemudian masakan pun jadi.

 

Kaysha dan Fatih makan bersama-sama, ada senda gurau mereka bersama.

 

"Makasih ya Bunda, sudah buatkan ayam goreng krispi dan sayur sop, Fatih suka banget, jarang banget Bunda masak kayak gini,"ucap Fatih yang masih melahap makanannya.

 

"Iya Sayang, nanti kalau kita sudah bisa keluar dari rumah ini pokoknya yang Fatih mau Bunda pasti buatkan, Bunda janji," sahut Kaysha dengan tersenyum dan membelai rambut anaknya.

 

"Kata Pak Ustaz jangan mengucapkan janji kalau kita tidak bisa menepatinya, karena janji adalah hutang, hutang harus di bayar," sahutnya dalam makan.

"Iya Sayang, udah makan cepat."

"Bunda nggak makan, kok lihatin Fatih terus kaya kita mau pergi jauh aja?" jawabnya.

"Fatih di sini kok Bunda, nggak ke mana-mana, pokoknya nanti kalau Fatih sudah besar, Bunda nggak usah kerja lagi, biar Fatih yang kerja cari uang!" jawabnya lagi dan membuat Kaysha sangat terharu akan celotehnya.

Kebersamaan ibu dan anak itu sangat dekat, bahkan satu sama lain bisa merasakan kapan datangnya sedih maupun senang.

"Seandainya Papah masih menganggapku sebagai anak kandungnya, mungkin aku akan pertemukan papah dengan cucumu, Pah!" lirihnya dalam hati.

Sampai sore mereka belum datang, entah pergi ke mana saja, tetapi bagi Kaysha lebih baik daripada melihat mereka dengan bahagia.

 

Walaupun di mulut mengatakan tidak sakit hati, sedih, menangis bahkan cemburu itu masih ada, biar bagaimanapun dulu Bagas adalah pria yang bisa menaklukkan Kaysha di antara laki-laki lain.

***

Tepat jam lima sore Fatih baru pulang dari masjid setelah belajar mengaji bersama teman-temanya.

Bersamaan itu pula mereka juga baru pulang. Kaysha melihat banyak sekali belanjaannya sepertinya mereka baru belanja.

Para tetangga pun sudah bergosip ria karena siapa lagi biang gosipnya adalah kakak iparnya sendiri.

"Kay, kamu nggak salah tinggal sama mereka terus bawa madunya ke sini?" tanya Bu Siska dengan penasaran.

"Alhamdulillah nggak Bu, katanya Mas Bagas mau ceraikan saya, soalnya madunya itu orang kaya nggak mau kalau suaminya terbagi dua, kalau saya ikhlas kan saja Bu."

"Betul itu Kay, Ibu doakan semoga kamu dapatkan penggantinya yang lebih baik dari Bagas, karena kamu itu masih muda, cantik hanya saja kamu nggak pernah mengurus dirimu sendiri," terang Bu Siska yang menasihati Kaysha.

"Kalau gitu saya masuk dulu, Bu."

"Iya Kay."

Bersamaan Kaysha mau masuk ke rumah, datang juga Bella yang ingin nimbrung di rumah ibunya, karena minta jatah di belikan pakaian sebagai penebus tidak di ajak jalan oleh ibunya sendiri.

"Wah, banyaknya kamu beli Clara, ini semua untukku?" tanya Bella.

"Iya Mbak kan kakak iparku, sewajarnya dong aku belikan juga yang branded loh, Mbak pasti belum punya, iya kali namanya juga tinggal di kampung," jawabnya dengan tersenyum sinis.

"Lihat nih, begini yang betul jadi menantu, apa yang di minta selalu di turuti, ndak kaya kamu ngakunya kaya ternyata kismin eh salah miskin,"  sahut ibu mertuanya.

"Ayah, buat Fatih mana kok nggak ada, Ayah lupa ya," jawabnya cemberut.

"Nggak ada buat kamu, ngapain belikan kamu nggak ada gunanya," jawab Bagas ketus.

"Ayah jahat sama Fatih, Fatih benci sama Ayah!" serunya sambil menangis.

"Kurang ajar kamu, masih kecil ngelunjak apalagi kalau udah gede tambah jadi ini," ucap suaminya yang marah.

"Sini kamu, Ayah kasih pelajaran sama kamu," teriak Bagas.

Mendengar itu Kaysha bergegas pergi ke depan dan melihat Fatih di marahin suaminya.

"Apa-apaan kamu Mas, jangan marahin Fatih dia hanya  melihat apa yang kamu bawa, kalau nggak ada ya sudah jangan main kasar," bentak Kaysha.

"Anak sama mamanya sama saja buat tensiku naik," gerutu Bagas.

"Dasar Ayah pelit, sudah siksa Bundaku sampai kurus," teriaknya sampai ke luar.

Mendengar perkataan Fatih, Bagas tidak terima lalu dia mengejar Fatih yang lari ke luar.

Kaysha merasa panik karena Bagas mengejar Fatih, tidak seperti biasanya.

Namun saat di tengah jalan, tiba-tiba braakk!!

Semua orang histeris melihat kejadian itu.

Badannya yang gempal terpelanting di jalan yang aspal, banyak luka di mana-mana, tetapi yang lebih parah adalah di kedua kakinya.

Fatih tak sadarkan diri dan Bagas hanya melongo melihat Fatih tergeletak di jalan dengan bersimbah darah.

Tak segan-segan Bagas tetap mengumpat dengan kasar di depan Fatih yang terkulai tidak berdaya.

Dasar kamu Fatih lebih baik kamu mati saja daripada hidup nyusahin aja lu."

Tiba-tiba ada yang memukul kepala Bagas, dan langsung tersungkur.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
cuuuiiih,dikit² Fatih sdh d blkng dan mendengar,g ada ide lain apa,noraaak banget ni cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    06. Murkanya Kaysha dan Pertolongan Warga

    "Berani kamu menyentuh anakku akan kupatahkan tanganmu!" teriak Kaysha.Kaysha memukul kepala Bagas dengan sebuah balok kayu yang di dapatnya di seberang jalan tadi.Entah apa yang merasuki Kaysha sehingga dia berani melawan Bagas."Urusan kita belum selesai, kalau sampai terjadi sesuatu dengan anakku, kamu akan kubuat menderita," ucapnya dengan api membara."Terserah kamu Kay, aku nggak takut sama kamu, dasar istri edan menyusahi saja," sahut Bagas dengan memegang kepalnya yang mengeluarkan darah segar dan merintih kesakitan."Augh sakit, dasar istri nggak waras ... Augh!"Namun tidak dengan para tetangga mereka hampir mengeroyok Bagas karena sikapnya yang tidak mencerminkan sikap orang tua yang baik, mereka geram, marah bahkan ada yang sempat memukul kembali kepala Bagas agar kembali waras."Kamu tuh yang edan anak kok dibiarkan gitu malah disumpahi, rasanya sendal jepitku ini mau tak sumpali di mulutmu itu," ucap Bu Lastri yang geram melihat tingkah laku Bagas."Huh ... dasar sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    07. Pertolongan Yang Tak Terduga

    Khaysa masih terduduk tetapi wajahnya mengadah ke atas, memperhatikan dengan saksama wajah yang begitu sendu tapi sangat di rindukan.Matanya sedikit berembun dan wanita itu mengulurkan tangannya yang keriput termakan oleh usianya.Khaysa menyambutnya dengan hangat lalu wanita itu tersenyum dengan lembut."Ma ... maaf Bu, saya tidak sengaja soalnya tadi saya buru-buru," ucap Kaysha dengan terbata-bata.Namun seketika wanita itu langsung memeluk Kaysha dan menangis, air matanya langsung membasahi tangannya."Apa kabar Nduk?" kata wanita tua itu sambil merenggangkan pelukannya.Suara itu ... ya Mbok Darsi ...be ... betul ini Mbok Darsi pengasuh Kay?" tanya Kaysha dengan mata berbinar."Iya, Neng saya ... saya Mbok Darsi ... apa kabar cah ayu?" tanyanya bersemangat."Mbok .... hiks! hiks!""Kenapa toh Cah ayu, kok nangis, terus kenapa kamu ada di rumah sakit, ada apa, cerita sama Mbok, ayo kita duduk di sana dulu," ajaknya kepada Kaysha.Semua tetangga melihat mereka sedikit heran menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    08. Rindu Papa

    Aku ingat-ingat dulu ya, begini ceritanya ....Flashback on."Assalamualaikum!""Walaikumsalam, ada apa malam-malam datang ke sini, mau ikut ceramah juga?" tanya Ibu Ratna dengan sewot."Maaf Bu, saya minta tolong siapkan pakaian Kaysha dan Fatih soalnya daripada Kay bolak balik ke rumah sakit buat ganti pakaian lebih baik di bawakan saja ke rumah sakit atau saya saja yang pilih bajunya kalau Ibu nggak keberatan sih?" jawab Nola dengan sopan."Memang saya pembantunya apa? Suruh dia saja yang pulang, lagian kerjaan di rumah itu masih banyak, siapa yang bersih-bersih? Saya ... enak saja dia itu punya gelar MENANTU, paham?" jawab Bu Ratna yang tambah sewot."Siapa sih Bu, yang datang rempong baget?" tanya Bagas menghampiri.Eh si Gendut Nola, ngapain kamu ke sini?" timpa Bagas lagi."Ya elah ini satu, woy sadar woy ... anak kamu itu masuk rumah sakit gara-gara kamu, kenapa kalian di rumah saja nggak ke rumah sakit?" jawab Nola dengan emosi."Alah, ngapain ke sana toh anaknya juga pasti

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    09. Pelukan Papa Yang Terakhir

    "Assalamualaikum, Nak...""Wa ... Walaikumsalam, Papah ... ini Papah!""Pah ... Kay kangen Papah, maafkan Kay.""Papah mau kan maaf in Kay, gara-gara Kay Papah jadi sakit seperti ini.""Papah kok pakaiannya serba putih, bersih dan tampan, wah mau pergi ke mana sih Pah sudah rapih banget, kok nggak ngajak Kay?""Papah kok nggak ngomong dari tadi senyum terus, tapi senyum Papah sangat menyejukkan hati Kay.""Papah rindu Mamah ya, Kay juga tapi mau ikut kasihan Fatih nanti dia sendiri, Kay harus merawat anak Kay Fatih cucu Papah."Papah mau lihat cucu Papah, tapi masih belum sadar, nanti kalau sudah mendingan Kay kasih tau Papah ya, pasti dia suka ....""Loh anak Mamah udah bangun tuh lihat siapa yang datang, ini Eyang kamu sayang.""Loh kalian kok hanya tersenyum saja kok nggak ngomong, Pah ... Papah mau ke mana kok pergi ....""Kay kan belum meluk Papah jadi lupa, Pah ...Pah jangan tinggalin Kay, Pah ....!" teriak Kaysha seketika.Tiba-tiba Kaysha terbangun dari tidurnya, dilihat jam d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    10. Fatih Sudah Sadar

    Tiba di ruang perawatan, Fatih terlihat belum sadar juga setelah operasi itu. Namun yang membuat Kaysha bertanya-tanya dalam hati mengapa matanya selalu mengeluarkan air mata, seakan-akan tahu akan kesedihan bundanya.Menunggu dan menunggu, akhirnya tepat jam tujuh pagi perlahan-lahan mata itu terbuka dan memanggil Bundanya."Bun ... Bunda ....""Iya, Sayang, kamu sudah bangun Nak?" "Alhamdulillah ya Allah.""Bentar ya Nak, Bunda panggil Om Dokter dulu ya?" ujarnya sambil menuju ke luar ruangan."Nggak usah Nduk, biar Mbok aja yang panggil dokternya, kamu tunggu di sini saja temani Fatih," sahutnya tanpa persetujuan Kaysha Mbok Darsi bergegas pergi keluar mencari dokter.Tak lama kemudian Dokter beserta suster sudah berada di kamar Fatih, mereka langsung memeriksa kondisi Fatih yang masih lemas tetapi sudah bisa di ajak berkomunikasi oleh Bundanya."Bagaimana keadaan anak saya sekarang, Dok?" tanya Kaysha dengan cemas."Alhamdulillah keadaan Adek Fatih sudah membaik, cuma dia harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    11. Ayah Mengapa Benci Fatih dan Perceraian

    "Wah, lagi tidur anaknya, kasihan sih tapi namanya juga takdir ya mau bagaimana lagi," ucap Bagas dengan santai."Ngapain sih kita di sini, nanti kalau ada apa-apa kita loh yang di salah in, aku nggak mau ya Mas, nanti gara-gara kita anak itu tambah sakit bukannya sembuh lihat kita," sahut Clara bergelayut manja di lengan Bagas."Udah jangan manja, kapan lagi aku bisa main sama anakku sendiri, bentar lagi kan aku mau cerai, dan aku nggak mau mengurus anak cacat ini kamu mau ngurusin, nggak 'kan?" ucap Bagas lagi yang ingin membangunkan Fatih dari tidurnya."Sudah-sudah kalian ini ribut melulu ini rumah sakit, kalau kita ribut malah kita disangka maling, udah ikuti apa kata suamimu," sahut Bu Ratna yang memperhatikan cucunya dari atas sampai bawah."Halo, anak ayah yang tampan, apa kabarmu, Nak?" ucap Bagas dengan tersenyum sinis."Ayo, bangun nggak usah tidur melulu, nggak bosan apa terbaring begini?" jawabnya dengan enteng.Mendengar suara ayahnya tiba-tiba Fatih terbangun dari tidur

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    12. Kesembuhan Fatih dan Trauma

    Gimana Kay, sudah selesai urusanmu dengan Bagas?" tanya Dewa yang membuat semua orang kaget. semua orang kaget."Sudah Mas.""Aduh gantengnya ini orang, siapanya kamu Kay, kok nggak pernah lihat, orang baru ya Mas, atau pacarnya Kaysha ya?" tanya Nola dengan mata berbinar melihat ketampanan Dewa."Hus ... kamu tuh ya, nggak sadar apa, terus aku ini nggak ganteng apa?" tanya Bang Wawan kepada Nola istrinya."Ya maaf Bang, soalnya dia masih bening putih lagi nah kalau Abang 'kan hitam tapi manis," rayu Nola kepada Bang Wawan."Oh ya sampai lupa, kenalkan Pak, Bu namanya Mas Dewa dia teman Kay di Bandung. "Mas Dewa baru sampai kemarin siang dari Bandung, karena membantu Kay mengurus jenazah Papah yang baru tadi pagi meninggal dunia, Pak," ucap Kaysha yang kembali bersedih mengingat papahnya."Innalilahi wainna lillahi roji'un," jawab mereka dengan serentak."Kok bisa, bukannya kamu sama almarhum sedang tidak akur, berarti almarhum susul kamu sampai ke sini?" tanya Pak RT dengan penasar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    13. Pertemuan Dengan Khaidir

    Beberapa hari kemudian Fatih tetap murung, dia melakukan terapi hanya seperlunya saja tidak ada gairah hidup dalam dirinya. Untuk itu Kaysha memutuskan pindah ke Bandung. Mereka pun berpamitan dengan warga kampung."Pak, Bu terima kasih semuanya, kalian sudah banyak membantu kami selama tinggal di sini, kalau Kay sama Fatih ada kesalahan yang sengaja maupun tidak, Kay mohon maaf sebesar-besarnya.""Tanpa kalian mungkin kami tidak bisa melawan mereka yang telah menzalimi kami," ucap Kaysha sambil menyalami mereka semua."Iya, sama-sama Nduk, Bapak harap semoga kehidupan kalian lebih baik dari sekarang, sering-seringlah memberi kabar terutama tentang kondisi Fatih," sahut Pak RT mewakili warganya."Iya Kay, kami sayang sama kalian, kalian telah memberi warna kampung kami, kalian menjadi panutan warga kami, entah sengaja maupun tidak, ada pelajaran yang dapat kali ambil hikmahnya, tidak semua yang baik kelihatan baik begitu juga sebaliknya," jawab Bu Lastri."Jangan lupakan kita ya Kay,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11

Bab terbaru

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    95. Dewa Tertangkap

    “Aku mau ke kamar dulu, istirahatlah besok aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu. Benar dengan apa yang dikatakan oleh Ibu, seharusnya aku memandang suamiku!” ucapnya sambil beranjak pergi dari meja makan.“Tunggu Kay! Kamu tidak ingin bicara denganku lagi bahkan untuk terakhir kalinya?” ucapan Bagas mampir menghentikan langkah Kaysha seketika.“Aku sudah berbuat baik untuk keluargamu untuk terakhir kalinya. Dan sekarang kita berada di jalan yang berbeda. Aku sudah mempunyai keluarga yang baru nggak mungkin aku menyambut tangan yang lain apalagi kamu ada mantan suamiku. Benar kata Ibu dan kau harus bicara dengan Mas Khaidir, permisi!” ucap Kaysha tegas dan berlalu meninggalkan Bagas sendirian.“Ya kamu benar Kay, tapi tenang saja setelah hati ini aku akan pergi jauh untuk selama-lamanya,” ucapnya dalam hati sembari menatap punggung wanita cantik itu sampai hilang dari penglihatannya. ***Sampai di pintu kamar Fatih Kaysha memberanikan diri untuk masuk meskipun ada sedikit ketak

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    94. Diamnya Khaidir

    Khaidir mengendurkan pelukannya dan menatap lekat wajah Fatih yang sudah dibanjiri air mata. “Tidak Sayang, kamu tidak boleh menangis. Papa hanya bertanya dan sangat khawatir saat tahu kalau kamu sudah dijemput dengan mobil orang lain. Maafkan Papa, sudah telat menjemput kamu di sekolah, maafkan ....” ucapannya dipotong langsung oleh Kaysha dengan wajah memerah “Kamu bohong Mas, kamu bilang Fatih baik-baik saja denganmu, tapi apa ini dia pulang bersama Syeira!” bentak Kaysha yang tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka.Khaidir terkejut dengan kedatangan Kaysha di tambah lagi wanita cantik itu mendorong kursi roda yang ternyata dengan santai pria itu duduk dan tersenyum sinis.“Ba—Bagas? Kamu ada di sini juga dan kenapa kamu?” Khaidir semakin tidak mengerti karena merasa sudah dipermainkan oleh mereka. “Apa Khaidir, kamu pikir aku hilang dari rumah sakit? Nggak Dir, justru aku ingin menyelamatkan kalian tapi tidak ada yang mau percaya denganku!” sungutnya dengan penuh percaya

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    93. Mencari Tahu

    Khaidir terdiam sejenak tapi langsung disadarkan kembali dengan bunyi klakson dari sepeda motor milik Bapak tua itu. “Kenapa kamu malah bengon, cepat naik!” perintahnya lagi. Khaidir pun langsung naik di belakang. “Kamu pegangan ya, kita ngebut,” ucapnya lagi dengan Khaidir yang masih begitu syok. Meskipun penampilan orang itu lusuh tapi wangi tubuhnya itu masih tercium sehingga Khaidir tak bisa berkata-kata. Mulutnya terasa seperti terkunci. Tenggorokannya seakan tercekat tidak bisa mengeluarkan suara.“Ya Allah, siapa Bapak ini kenapa tubuhnya begitu harum?” tanyanya dalam hati sambil mengamati tubuh pria tua renta itu. “Kamu masih harus mengalami banyak masalah. Setiap manusia selalu diuji tapi kadang manusia menganggap itu masalah. Kamu masih harus melewati rintangan mungkin ada yang harus dikorbankan tapi semua itu jika kamu ikhlas maka kamu mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan. Pada dasarnya semua makhluk hidup terutama manusia akan meninggalkan jasadnya hanya caranya saja

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    92. Kepanikan

    “Saya Dok ...Saya yang bernama Khaidir,” sahutnya cepat. “Baik, Bapak bisa masuk sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu dengan Bapak.”“Bagaimana kondisinya Dok, apa pasien terkuak parah?” tanya Khaidir penasaran.“Kalau dibilang parah iya, karena kecelakaan itu telah membuat kedua kakinya hancur dan harus diamputasi, kami juga harus memeriksa organ dalam kemungkinan juga ada yang terluka, tapi saya salut kesadarannya masih terjaga dan meminta saya untuk mencari orang yang bernama Khaidir. Segera temui dia, Pak,” jelas dokter itu. “Terima kasih Dok,, permisi saya ke dalam dulu.”Khaidir bergegas masuk ke ruang IGD dan sedikit terkejut dengan kondisi Agus yang memang terluka parah. Banyak darah di kereta itu, bahkan masih menetes. “Dengan Mas Agus?” tanya Khaidir pelan mendekati wajah orang itu. Orang itu pun kembali membuka matanya dan menatap sendu wajah Khaidir. “Pak Khaidir?” tanyanya dengan suara pelan.“Iya saya Khaidir, kenapa kamu memanggil saya? Apakah ini berkait

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    91. Kecelakaan

    Rupanya Tante Lisa mempunyai rencana baru yang hanya Syeira saja yang tahu. Tante Lisa sengaja berpura-pura gila lantaran sangat capek bekerja sebagai wanita penghibur yang melayani para hidung belang, bahkan cara mereka tak lazim sering memukul hingga memar saat mereka sedang bercinta . Syeira dan Tante Lisa ingin melenyapkan Kaysha dan Fatih agar bisa mengambil harta warisan itu. Dan tentu saja bisa menggantikan posisi Kaysha menjadi istrinya Khaidir. Rencana yang matang sudah mereka susun. Hanya perlu melibatkan Fatih, anak kecil itu. Semua sudah dibongkar oleh Syeira sendiri. Kenikmatan yang diberikan oleh Dewa membuatnya tak berdaya. Satu jam mereka bercinta membuat Syeira kelelahan dan tertidur pulas. Dewa pun bangkit dari tempat tidur dan segera menghubungi seseorang. “Kamu bisa memakainya datanglah kemari dia masih tertidur dengan nyenyak. Aku masih ada urusan dan buat dia menikmati surga dunia sampai kalian puas.”Dewa langsung menutup sambungan teleponnya dan bergegas pe

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    90. Minta Maaf

    Setelah sedikit tenang Bu Rina bisa menceritakan apa yang terjadi sebenarnya di dalam sel tahanan. Rupanya ada yang sengaja membuat kegaduhan di dalam sana. Seorang teman satu kamarnya langsung menyerang membabi buta pada saat Bella sedang terlelap tidur. Di saat kejadian naas itu Bu Rina memang tidur di sebelahnya, dan saat mendengarkan teriakan Bella, beliau langsung terbangun dan sudah melihat wanita itu diatas tubuh Bellla dengan memegang sebilah pisau menusuk tanpa arah ke tubuh Bella. Bu Rina segera mencoba menghentikan aksi wanita itu tapi dia pun ikut terkena sayatan benda tajam itu. Wanita paru baya itu segera berteriak meminta bantuan sedangkan teman satu sel lainnya tidak ada yang membantu lantaran takut terkena benda tajam itu. Tubuh Bella sudah tak sadarkan diri dengan bersimbah darah. Wanita itu langsung beranjak dari atas tubuh Bella setelah melihat genangan cairan yang kental dan pekat. Bu Rina pun sampai tidak berani mendekati wanita itu karena takut terkena kembali

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    89. Bertemu Mantan Mertua

    “Selamat pagi.” “Selamat pagi dengan Pak Bagas?” “Iya saya sendiri, ada apa ya Pak, ada masalah dengan ibu atau kakak saya di sana?”“Maaf sebelumnya Pak, ada masalah memang di dalam penjara dan mengakibatkan saudara Anda harus di rawat di rumah sakit.”“A—apa maksudnya Mbak Bella?” “Iya Pak, Saudari Bella berkelahi dengan salah satu teman selnya sehingga mengakibatkan dia harus dilarikan ke rumah sakit, karena dia tertusuk benda tajam di perut sebelah kirinya.”“Apa?” “Bagaimana bisa, Pak?”“Lebih baik Anda bisa datang ke rumah sakit Bhayangkara ruang mawar nomor empat belas. Sekarang masih ditangani oleh dokter.”“Baiklah saya langsung ke sana, terima kasih informasinya Pak.”Bagas buru-buru menutup teleponnya tapi dia juga tidak bisa ke rumah sakit tempat di mana Bela di rawat karena dia juga masih tahap pemulihan. “Ah bagaimana ini? Aku tidak bisa ke sana dan apakah aku bisa meminta tolong dengan Kaysha tapi apakah dia mau setelah aku mengatakan semuanya saat itu? Apakah

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    88. Kesadaran Bagas

    “Sayang kenapa kamu ada di sini?” tanya Khaidir bingung. Ucapan yang dikatakan Khaidir membuat Kaysha tersentuh. Wanita cantik itu melangkah masuk dan mendekati mereka. Meskipun Kaysha sangat membenci pria yang terbaring di rumah sakit itu tapi dia pun ingin tahu apa yang dia ingin bicarakan dengannya. “Terima kasih Kay, kamu mau datang ke rumah sakit dan ....” mata Bagas bergerilya tapi tidak menemukan sosok itu.“Kamu mencari Fatih?” tanya Kaysha saat melihat Bagas celingak-celinguk.“Di mana Fatih, kenapa kamu tidak ajak sekalian?” Kaysha menatap dingin Bagas. “Apa yang kamu harapkan, Mas, setelah kamu kembali melukainya? Dia masih kecil tapi sudah memikirkan masalah dewasa. Kami kira kamu sudah bertobat karena kamu sudah cacat tapi ternyata kebusukan hatimu masih sama seperti dulu.”“Kay, aku minta maaf, aku memang salah dan tak pantas untuk menerima maaf darimu, tapi untuk kali ini aku janji tidak akan membuat kamu lebih membenciku. Ya aku memang datang menemui Dewa hanya unt

  • Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah    87. Pinta Bagas

    Bagas terengah-engah melangkah. Sesekali dai berhenti untuk memberikan istirahat kaki dan tubuhnya sangat letih. Kakinya yang baru saja diobati kini kembali terasa sakit dan ngilu.Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Rasanya sudah tidak kuat berjalan tapi tidak mungkin dia berlama-lama di sana dan bertemu kembali dengan Dewa. Bagas ingin sekali memberitahukan kepada polisi kalau orang yang mereka cari ada di hotel ini dengan wajah menyamar. Semua bisa dilakukan oleh Dewa, dan berhasil mengelabui pihak hotel yang tidak mencurigai Dewa. “Aahhh! Sialan aku seperti pria lemah karena tidak bisa membalas hinaan dari dia, gara-gara kaki ini. Ya Tuhan kenapa aku mau aja berurusan dengan orang gila ini? Sekarang bukan Kaysha saja yang menjadi sasaran karena dia sangat dendam dengan Khaidir, dan Fatih?” tanyanya dalam hati. Bayangan masa lalu kembali mengitari pikirannya. Bagaimana dia memperlakukan Kaysha dan Fatih seperti orang asing. Dia sudah mendapatkan karmanya dan ingin memperba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status