Share

Ancaman Papa

Author: Pulungan
last update Last Updated: 2022-10-20 04:13:48

"Ceraikan Maya atau Ayah yang akan mengurus surat perceraian kalian!"

Deg!

Tiba-tiba Andi menjatuhkan tubuhnya bersimpuh di lantai membuat Ayah dan Ibunya kaget.

Andi menunduk bahunya terlihat lemas. Ibunya langsung menutup mulutnya melihat Andi seperti ini.

"Apa yang kamu lakukan Andi?" tanya Ayah bingung.

"Andi belum bisa kehilangan mereka berdua Ayah.

Untuk kali ini Andi mohon banget Ayah biarkan Andi menyelesaikan masalah ini jujur Andi nggak suka liat laki-laki lain dekat sama Maya.

Andi nggak suka Ayah." terang Andi membuat kedua orang tuanya saling melempar pandangan lalu menghela nafas panjang.

"Kalo kamu tidak suka Maya dekat dengan laki-laki lain kenapa kamu malah dekat dengan perempuan lain?

Kamu nggak menghargai Maya sedikitpun kenapa kamu nggak perjuangin Maya?" tambah Ibu.

Andi sendiri bingung dengan dirinya benarkah ia cemburu? Benarkah ia mencintai Maya?

"Baik, untuk kali ini Ayah kasih kamu kesempatan untuk menyelesaikan masalahmu dengan Maya.

Tapi ingat Andi selagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dimas Prawiro yahya
Jadian sj sm dokter Devan,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Nora selingkuh

    "Hah? Berarti-" belum sempat Andi menyelesaikan ucapannya Roni sudah mengangguk."Itulah kenapa berkasnya masih disini ya karena kemaren aku mencoba menghubunginya dan dia bilang dia benar-benar minta maaf karena ia tidak bisa meninggalkan putrinya yang masih berumur satu bulan lebih kalo nggak salah," terang Roni membuat Andi kembali lesu, harapannya untuk ketemu Maya kembali sirna.'Pasti Hana udah aktif banget,' ucapnya dalam hati."Ya sudah kalo gitu aku minta berkas ini ya," lanjut Andi yang dibalas anggukan oleh Roni."Bawa aja, udah nggak penting kok," jawab Roni sambil menyusun berkas-berkas di mejanya.***Disisi lain Nora sudah sampai di kantor Andi, namun ia tidak mendapati kekasihnya itu di dalam ruangannya."Mas Andi kemana sih? Ini udah jam 1 siang," gumamnya sambil mengutak-atik ponselnya.Beberapa menit kemudian terdengar suara pintu dibuka membuat Nora langsung senang."Mas … kamu dari mana aja sih? Aku udah lama nunggu," tanya Nora dengan muka cemberut yang dibalas s

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Wini Acuh

    "Aku mendapatkan karma sekarang, merasakan sakitnya berharap saat orang yang diharapkan ternyata tidak mengharapkanku," lirih Andi.Nora langsung berhambur ke pelukan Andi sambil menangis."Jangan ngomong gini Mas aku minta maaf. A--aku-"Andi langsung melepaskan pelukan Nora lalu berusaha tegar."Sudah ya Nora, aku harap kamu bahagia setelah ini," lanjut Andi lalu ia berbalik keluar dari kafe.Rasanya sekarang dadanya seperti dihimpit batu besar mengingat Mama dan Maya begitu juga putrinya."Mas Andi!" teriak Nora, namun tidak dihiraukan sana sekali oleh Andi, ia memilih pulang untuk menenangkan hatinya.Sampai di rumah, ia terduduk lesu dilantai, ia melihat ada bayang-bayang Maya dan putrinya.Andi kembali membuka berkas di tangannya lalu mengamati foto Maya lama hingga air matanya ikut menetes."Maya ... Mas kangen," lirihnya, detik kemudian ia membaca alamat rumah buru-buru Andi menghapus air matanya lalu memperjelas bacaannya benar saja ada alamat rumah Maya."Ya Allah ini benera

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Wini Kecewa

    "Kamu kenapa May kok nangis?" tanya Devan bingung sedangkan Wini masih terus diam mematung tanpa berbalik.Maya tidak menghiraukan pertanyaan Devan ia langsung berdiri menghampiri Wini."Win ...," lirihnya sambil meraih tangan Wini membuat Wini benar-benar tidak tega walaupun hatinya masih kecewa dengan cara Maya."Kenapa? Aku beneran besok mau kerja, May," ucap Wini lembut berusaha meyakinkan Maya namun dengan cepat Maya menggeleng ia tahu Wini berbohong."Aku tahu kamu kecewa samaku karena nggak pernah ngasih tau alamatku maafin aku Win," lanjut Maya lalu ia memeluk Wini membuat Wini mau tidak mau membalas kembali pelukan sahabatnya itu."Sudahlah, itu tidak penting lagi," ujar Wini sambil mengusap pundak Maya Maya langsung melonggarkan pelukannya lalu menatap manik Wini."Kamu nggak boleh pulang, aku sama Hana kangen sama kamu," pinta Maya dengan wajah memelas membuat Wini langsung menghembuskan nafas kasar."Ya udah-" ucapan Wini terpotong."Makasih, ayok masuk," potong Maya lalu

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Berjuang

    Wajah Devan terpampang jelas sedang melihat ke arah Wini tanpa membuang waktu Wini langsung mengambil ponselnya lalu mengetikkan pesan untuk Devan.[Dokter Maaf, bukan bermaksud mendikte Dokter aku cuma membantu seorang Ayah yang ingin bertemu dengan anaknya dan seminggu ini ia rutin datang diam-diam cuma ingin melihat keduanya dari jauh apa yang kulakukan salah 'kah?]Wini mengirimkan pesan tersebut ke Devan lalu kembali melihat ke arah Andi yang masih setia menimang Hana.[Apa Maya tau?] [Nggak Dokter, Andi tidak ingin menyakiti Maya makanya ia tidak mau Maya melihatnya dulu ditambah lagi ada ancaman dari keluarganya] balas Wini dengan perasaan was-was.[Ya sudah, kalo begitu cepat bawa Hana pulang kalo sudah selesai] Wini tersenyum membaca pesan tersebut lalu mengirimkan stiker jempol. Wini melirik ke arah Devan ternyata sudah pergi."Win," panggil Andi membuat Wini langsung menoleh."Ini Hana udah tidur, kamu pulang lagi aja takut Maya kecarian O iya makasih banyak udah mempertem

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Mama Datang

    Tanpa membuang waktu Andi langsung menyambar jas dan kunci mobilnya tanpa menghiraukan Nora yang masih di hadapannya.***20 menit perjalanan akhirnya Andi sampai di rumah sakit, ia langsung bertanya ruangan Ibunya lalu bergegas kesana.Ceklek!Pintu terbuka menampakkan Andi yang baru saja datang Ayah yang setia di samping Ibu langsung menjauh begitu Andi masuk."Ma ...," lirih Andi sambil menggenggam tangan perempuan yang sudah melahirkannya itu."Apa Maya udah ketemu? Mama pengen ketemu, Mama ingin melihat cucu Mama," ucap Mama dengan surah lemah membuat Andi langsung mencium tangan Mamanya."Udah Ma," jawabnya sekuat hati, Ayahnya yang tadi enggan melihatnya kini berbalik mendekati Andi."Ayah harap kamu tidak bohong," ucap Ayah yang dibalas anggukan oleh Andi, Mamanya nampak gembira sambil menggoyang-goyangkan tangan Andi."Bawa Mama ketemu Nak, Mama minta tolong," pinta Mama yang dibalas anggukan oleh Andi."Andi janji akan bawa Mama ketemu sama Maya asal Mama sembuh jangan sakit

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Sesak

    "Em ... Maya ke belakang dulu ya Ma, buatin susu untuk Hana sepertinya dia haus sekali," ujar Maya memberi alasan agar ia bisa menenangkan dirinya.Mama hanya mengangguk tanpa melihat Maya, ia sibuk dengan Hana tanpa membuang waktu Maya langsung bangkit meninggalkan ruang tengah."Coba sini, Ayah yang gendong dulu," ujar Ayah membuat Mama berdecak lalu memindahkan Hana ke gendongan suaminya."Cucuku Kakek ternyata udah besar ya," ucap Ayah pada Hana lalu mencium pipi mungil itu sedangkan Andi ia hanya tersenyum melihat putrinya menjadi rebutan orang tuanya."Andi lihatlah, betapa sucinya wajah bayi ini, ia bahkan tidak mengerti apa-apa, tapi kenapa Ayah merasa ia sudah menjadi korban kecerobohanmu.Kamu bahkan tega membuatnya seperti ini bersama Maya," ucap Ayah membuat Andi tercekat tenggorokannya terasa kering seperti ada yang mengganjal.Belum 5 menit di gendongan Ayahnya, Hana malah menangis membuat Andi tersenyum, ia tahu pasti bayinya ingin digendong olehnya."Loh kok malah nang

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Dilema

    Andi memilih bersandar di tembok sambil memejamkan matanya beberapa saat ia bingung harus bagaimana memulai percakapan dengan Maya ia malah takut serba salah dan membuat Maya marah.Tanpa membuang ia kembali ke kamar untuk menghubungi rekan kantornya.[Halo Pak Andi] sapa Dimas karyawan yang disuruh Andi untuk membeli semua dagangan Maya tempo hari.[Iya Dimas, besok tugas kamu sama seperti tugas tempo hari ya akan saya kirim uangnya dan bawa makanannya ke kantor bagi-bagi sama rekan yang lain] ucap Andi.[Baik Pak] Baru saja Andi menutup telponnya, tiba-tiba Hana menggeliat membuat Andi langsung merebahkan tubuhnya di samping bayi itu."Ayah perhatiin Hana kayak nggak biasanya sayang, kenapa Nak?" ucap Andi lalu ia meletakkan punggung tangannya di kening Hana."Astagfirullah Hana demam Nak, pantes dari tadi serba salah," lanjut Andi lalu ia menggendong Hana membawanya ke dapur."May," panggil Andi membuat Maya menoleh."Hana sepertinya demam panas banget," lanjutnya membuat Maya ter

    Last Updated : 2022-10-20
  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Kualat

    "Hana tidak akan mengingatku, apalagi ia nanti mempunyai Ayah Devan, Bunda Maya dan Ayah Andi yang sangat menyaganginya,” jawab Wini berusaha menghilangkan perasaan sedih itu membuat Andi geleng-geleng tidak percaya.“Munafik sekali, kemana kamu akan pergi?” tanya Andi semakin penasaran dengan niat Wini sedangkan Wini malah menggedikkan bahunya.“Aku tidak tahu, tapi yang jelas dunia ini sangat luas ya walaupun terkadang kita sering menemui orang yang sama walaupun di tempat berbeda,” jawabnya santai membuat Andi kagum.“Kamu sangat pintar, apa kamu tidak ada keinginan untuk kuliah?” “Ada, tapi sekarang hanya jadi sebuah mimpi yang kemungkinan kecil terjadi. Dulu sebelum Paman meninggal aku selalu mendapatkan beasiswa prestasi, udah nabung juga buat kuliah.Ya itulah takdir nggak ada yang tau tiba-tiba Paman sakit mau tidak mau uang tabungan itu digunain buat berobat, udahlah udah lewat juga,” curhatnya membuat Andi mangut-mangut.“Sekarang aku harus fokus kerja selama kurang lebih d

    Last Updated : 2022-10-20

Latest chapter

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Ending

    "Bagaimana dengan Devan?"pertanyaan Andi sukses membuat Maya terdiam lalu kembali menunduk, air matanya kembali menggenang membuat Andi kaget."Hey ... kok malah nangis sayang, kenapa?" tanya Andi lagi sambil tangannya meraih wajah Maya.Maya menepis tangan Andi lalu berhambur kepelukan suaminya itu.Andi paham dengan posisi Maya, mungkin saja istrinya ini masih diambang kebimbangan dengan keputusannya.Andi mengusap punggung Maya lembut sambil menciumi puncak kepala wanita itu."Mas," lirih Maya."Iya sayang mau apa, hem?" "Bantu Kak Devan ketemu Wini please." pintanya membuat Andi diam sejenak."Kak Devan cinta banget sama Wini Mas, aku jahat.Aku udah buat Wini pergi, aku tuduh Wini yang bukan-bukan, hiks." Maya kembali terisak, Andi hanya tersenyum sambil tangannya mengusap air mata Maya."Ada syaratnya," tantang Andi."Apa itu?""Kamu nggak boleh nangis lagi, kalo kamu nangis-nangis terus kayak gini, aku nggak mau bantu." tegas Andi membuat Maya langsung mengangguk."Hu'um aku

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Jujur

    Devan benar-benar putus asa setelah melihat pesawat yang di tumpangi Wini lepas landas.Hatinya terasa perih dan ngilu, andai ia bisa mengulang waktu ingin rasanya ia memahami perempuan itu terlebih dahulu.***Tiga hari kemudian, Andi sedang di rumah orang tuanya, di ruang tamu mereka ngobrol terkait Andi dan Maya. Andi hanya diam mendengarkan omongan kedua orangtuanya."Assalamualaikum." panggil seseorang dari pintu membuat semuanya langsung menoleh, jantung Andi terasa berdetak lebih kencang melihat wanita itu.'Apakah pagi ini bener-bener fix semuanya berakhir, intinya apapun itu aku harus terima dengan lapang dada.' ucap Andi dalam hati."Sini Nak, kita ngobrol secara kekeluargaan dulu." ucap Ayah yang dibalas anggukan oleh Maya."Gimana May, disini Ayah dan Mama hanya mengikuti kemauan kalian. Rencana ini sudah lama dan banyak sekali pertimbangan." ucap Ayah memulai percakapan, Andi langsung tercekat."Em ... Maaf Ayah, Mama untuk keputusan aku serahkan ke Maya sepenuhnya, jadi

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Aku Pergi

    "Sebentar aku periksa dulu." ucap Devan.Maya langsung menjauh sedikit lalu Devan memeriksa Hana, bibir Maya terus berdoa begitu juga dengan Wini dan Andi."Alhamdulillah, Hana nggak kenapa-kenapa kok ini efek obat, Hana lagi istirahat aja kasih ketenangan dulu ya." terang Devan lalu mengusap kepala Hana.Maya kembali mendekap Hana lalu tangisnya kembali pecah, andai boleh mengubah keadaan Maya ingin sekali menggantikan posisi Hana."Hana ... jangan tinggalin Bunda, Nak. Hana satu-satunya kebahagiaan Bunda, kasian sama Bunda sayang, Bunda mohon banget sama Hana." irih Maya bahkan matanya mulai terasa perih dan kepalanya sakit karena terlalu lama menangis.Air mata Andi ikut berjatuhan melihat pemandangan menyakitkan itu di hadapannya.Wini tidak kuat melihat itu, ia langsung memilih keluar dan berlari ke taman belakang rumah sakit sambil menutup mulutnya menahan tangis.'Ya Allah aku mohon banget beri Hana kesembuhan, bayi itu hadir menjadi kebahagiaan buat semuanya menjadi pemersatu

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Hana Masuk Rumah Sakit

    "Kamu masih sayang sama Andi?" tanya Devan, membuat Maya mendongak lalu menggeleng pelan.“Aku nggak tau kak, tapi aku nggak bisa ngebayangin jika Mas Andi beneran ninggalin Hana." lirih Maya, Devan tersenyum sekilas lalu menuntun maya untuk duduk.“Kamu ingat May, kamu selalu bilang Hana adalah kekuatan dan kebahagiaan kamu dan kebahagiaan Hana sekarang adalah Ayahnya.Kamu gak tega memisahkan Hana dengan kebahagiaannya dan yang aku lihat itu adalah kebahagiaan kamu juga.” ucap Devan Panjang lebar membuat Maya menunduk melihat Hana yang di balut jas Andi.“Tanyakan hati kecil kamu May, jangan hanya emosi sesaat kamu malah salah ambil langkah.Kamu malah ngorbanin Hana dan masalah aku nggak perlu khawatir, I am okey.Kamu tahu nggak alasanku selama ini selalu mengunjungimu hampir setiap hari?” tanya Devan, lagi-lagi maya hanya menggeleng.“Awalnya jujur aku suka sama kamu, tapi semakin hari apalagi melihat perjuangan Andi untuk menemui Hana itu sangat tulus.Aku langsung sadar ternyat

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Kamu masih sayang?

    “Nggak May ... Aku memang lagi ada tugas di luar kota, nanti begitu semuanya selesai aku segera kembali kok, aku akan datang jenguk Hana lagi." jawab Andi berusaha santai agar Maya tidak semakin curiga.“Bohong kan Mas, ada yang kamu sembunyikan dari aku dan Kak Devan.Kamu selama ini tetap kontakan sama Wini?” tanya Maya membuat Andi kaget, tapi sebisa mungkin Andi berusaha tetap tenang, sedangkan Devan langsung melihat Maya.‘Wini, Andi kontakan sama wini?’ ucap Devan dalam hati, sudah hampir tiga bulan ia tidak mendengar gadis lucu imut itu. Andi menggeleng sekilas lalu ia fokus melihat Hana, Maya yang melihat itu hanya tersenyum mengejek sambil menggeleng tidak habis pikir dengan Andi.“Mas ingin melihatku bahagia dengan Kak Devan, Mas tidak ingin melihatku menangis lagi, Mas ingin semuanya baik-baik saja.Namun itu semua cuma di mulut nyatanya Mas cemburu melihatku dengan Kak Devan, Mas nggak sanggup melihatku semakin hari semakin dekat dengan Kak Devan begini bukan yang Mas bil

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Menyerah

    Saat Andi hampir saja tertidur, Hana mulai serba salah dan merengek membuat Andi kembali membuka matanya.Ia melihat Maya sudah pulas sambil menggenggam erat tangannya.Perlahan ia melepaskan tangan Maya lalu ia beralih menggendong Hana karena jika tidak Hana pasti akan mengamuk seperti biasanya."Udah mainnya sayang, udah ngantuk?" ucap Andi mulai menimang-nimang Hana.Tapi bayi itu tidak langsung tidur melainkan serba salah seperti biasa mencari posisi ternyaman.Maya terjaga dari tidurnya mendengar suara Hana, ia melihat Andi sedang berusaha menenangkan putrinya."Mas." panggil Maya membuat Andi menoleh."Sini Hana biar aku susuin dulu." ucap Maya.Andi hanya mengangguk lalu merebahkan Hana di samping Maya, saat Maya hendak membuka kancing baju atasannya, tiba-tiba ia teringat ada Andi.Maya menoleh ke arah Andi membuat sang empu paham maksud Maya."Aku di ruang tengah aja." ucap Andi karena tahu pasti Maya malu menyusui Hana di depannya.Setelah Andi keluar, Maya langsung memberi

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Hampir Dilecehkan

    "Ya sudah, aku pamit dulu assalamualaikum." pamit Andi lalu ia bergegas pergi Maya masih mematung melihat punggung Andi yang mulai menjauh hingga laki-laki itu masuk ke dalam mobil.Disisi lain, sebelum menjalankan mobil Andi melihat sekilas ke arah Maya dan Devan ntah kenapa ia malah cemburu.Tanpa membuang waktu ia langsung meninggalkan tempat tersebut.***Hari demi hari berlalu, Andi sangat sibuk bekerja sehingga untuk menjenguk Hana pun ia sampe sering tidur di mobil.Hari ini adalah hari weekend, Andi sengaja pagi-pagi datang ke kontrakan Maya, ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama putrinya.Bagitu ia sampai alangkah kagetnya ia melihat Maya dan Devan sedang jogging di sekitar komplek kontrakan Maya.Sebenarnya ini bukan hal yang baru lagi namun ntah kenapa akhir-akhir ini Andi malah selalu cemburu melihat keduanya."Eh Andi, baru datang mau ikut olahraga nggak?" tanya Devan begitu melihat Andi."Nggak usah terima kasih, aku mau ketemu Hana dulu." jawab Andi berusaha

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Bimbang

    "Selama ini kamu membuntuti, Maya?" Devan bertanya sedikit tegas, Andi langsung paham jika Devan tidak suka ia langsung mengangguk sekilas."Tapi Di sepertinya niat kami tetap tidak akan berubah deh untuk menggugat ceraimu," lanjut Devan membuat Andi mematung sejenak lalu mengangguk."Aku tidak mempermasalahkan itu sedikitpun, apapun yang ingin kalian lakukan lanjutkan." jawab Andi datar berusaha menata hatinya.Ia langsung mencium Hana hanya pada bayi itu ia bisa melimpahkan isi hatinya."Em ... Aku bawa Hana ke depan dulu ya jalan-jalannkalian lanjutin aja dulu ngobrolnya," ucap Andi sambil berdiri lalu membawa Hana pergi.Setelah melihat Andi pergi Maya langsung menoleh ke arah Devan."Kak bagaimana dengan Wini? Apa Kakak tidak punya perasaan sedikitpun samanya?" tanya Maya serius.Devan langsung menyandarkan punggungnya di kursi plastik tersebut."Akan kupikirkan dulu lagi tapi bukan berarti ngasih kesempatan secepat itu sama Andi," jawab Devan membuat Maya langsung melihat Andi y

  • Kupilih Mandiri, Daripada Sakit Hati   Di introgasi

    4 hari telah berlaluNamun Devan tak kunjung datang ke rumah Maya begitu juga dengan Andi.Karena terlalu penasaran Maya sampai nekat ke kantor Andintapi lagi-lagi usahanya gagal karena Andi sedang ada tugas di luar kota.Sedangkan Devan, Maya tidak berani menganggunya karena Devan sibuk operasi selama seminggu itu.Mau tidak mau Maya harus sabar menunggu keduanya mengunjungi Hana.***Disisi lain Andi tengah bersiap kembali pulang ke Indonesia sekarang ia tengah memandangi keindahan Singapura dari kamar hotelnya.'Andai aja bisa bawa Maya dan Hana kesini pasti lebih seru dan menyenangkan ditemani istri dan anak," ucap Andi dalam hati sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.Lama ia bergelut dengan pikirannya hingga tidak sengaja netranya menangkap seseorang yang tidak asing baginya ia melihat perempuan tersebut baru keluar mini market."Wini!" Andi tersadar ia langsung mengucek-ngucek berkali-kali sambil memicingkan matanyaTanpa membuang waktu ia langsung berlari k

DMCA.com Protection Status