Share

Gairah Tak Terbalas

Author: Ndaka
last update Last Updated: 2024-06-14 10:00:00

Seumur hidupnya tidak pernah sekalipun Julvri merasakan cinta yang sesungguhnya. Di kehidupan yang monoton ini, Julvri memang terlihat begitu sempurna dari segala aspek. Fisik dan juga otak bagai tiada tanding. 

Bruk!

Julvri menjatuhkan diri di lantai, seketika ia tersadar adanya darah di bagian punggung tangannya. 

“Lecet ... pantas saja terasa perih.” 

Sembari memandang arah luar di balik jendela, dengan tatapan kebosanan itu ia menjilat darahnya sendiri. Menikmati apa yang bisa dinikmati tapi tetap saja perasaan bosan terus saja melanda dirinya. 

Pesan singkat mengambang di notifikasi layar ponselnya. Tidak tertera nama melainkan hanya nomor. 

Pesan itu terbaca, [Sepertinya kau melakukannya lagi. Tidak ada bosan-bosannya ya?]

Julvri tersenyum tanpa membalas pesan singkat itu. Ia lantas bersandar di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Obsesi yang Muncul

    Hiruk-pikuk di dalam maupun luar kafe membuat suasana hidup namun tidak tenang. Kebisingan dari segala jenis macam suara dari luar, meski hanya samar-samar tetap tidak terasa nyaman. Arum hanya duduk manis sambil memeluk dirinya sendiri dengan pandangan mengarah ke lain dan tidak pada kencan triple ini.“Arum, kenapa kamu malah buang muka begitu?” tanya salah satu temannya yang berkuncir kuda. Ia tampak cemas karena Arum tidak terlihat senang sama sekali.“Apa? Oh, aku? Ya ampun, maafkan aku. Aku nggak terbiasa dengan hal semacam ini,” jelas Arum sedikit kaku dan gugup.“Dasar kamu ini. Pasti perutmu sakit lagi.”“Kenapa sampai harus sakit perutku?”“Ya, jelas saja. Setiap kali gugup pasti semua orang akan sakit perut tahu,” tutur temannya itu dengan kesal.Ia menyodorkan air putih

    Last Updated : 2024-06-14
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Drama Kembali Dimulai

    Masa lalu tidak terhitung banyaknya aib di sana, masing-masing dari mereka yakni Arum dan Julvri tentu saja memiliki aib terbesar dan terburuk mereka. Cepat atau lambat pasti akan terbongkar dan sekarang sudah semuanya dibongkar habis-habisan.Setelah Julvri menceritakan masa lalunya sendiri, saat itu Arum hanya bisa tertunduk dengan hati gundah hingga membuat tubuhnya gemetaran. Ia takut itu benar tapi sulit mengekspresikan itu sekarang di sini.***Sebuah pagar hitam dibuka oleh bibi selebar mungkin agar kendaraan kuda besi milik Tuan Julvri dapat masuk ke dalam. Kedua orang tua Julvri yang berada di dalam pun sontak terkejut, mereka bergegas keluar kamar dan menghampiri putra sekaligus menantu mereka yang tengah hamil itu.“Julvri! Arum!” seru Ibu mertua yang memanggil, berlari pelan menghampiri mereka yang baru saja keluar dari mobil.Terlihat ada sebu

    Last Updated : 2024-06-14
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Harapan Julvri yang Menyeramkan

    Sebagai seorang istri, Arum seharusnya sangat senang dengan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil akan tetapi mengingat siapa itu Julvri, Arum tidak bisa berekspresi bahagia sedikit pun. Hanya ada kata-kata yang berkaitan dengan "kematian."Terlintas dalam benak bahwa dirinya yang lemah akan segera hancur dalam genggaman tangan sang suami. Ekspresi, tindakan dan cara bicara itu sungguh berbeda dan berbanding terbalik dengan sifat yang dulu pernah Arum ketahui.“Kamu sudah berubah. Sebenarnya sejak kapan?”“Lucu sekali. Kamu pikir aku berubah setelah menikah denganmu? Itu tidak mungkin karena sejak awal aku pun seperti ini. Seharusnya kamu tidak melupakan ceritaku saat itu.”Arum tercengang diam, begitu kagetnya mendengar Julvri mengatakan itu dengan mudah. Sejenak situasi di antara mereka hening tak bersuara, selang beberapa saat Arum kembali membuka mulut.

    Last Updated : 2024-06-15
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Gerak-Gerik Bibi Mencurigakan

    Siang hari yang begitu panas namun Arum merasakannya dingin. Hal tidak wajar selalu berada di sekelilingnya.“Arum,” ucap Julvri memanggilnya dengan suara pelan seraya ia mengulurkan tangannya.Bersamaan dengan pintu terbuka, Ibu mertua muncul di sana. Arum terkejut dengan mata terbelalak, lantas beranjak dari kasur dan berlari kecil tuk menghampirinya.“Ibu mertua!” seru Arum memanggilnya, suaranya sedikit sumbang. Kemudian memeluk mertuanya itu dengan erat seakan-akan ada seseorang yang mengejar.“Hei, hei, ada apa ini?” Ibu mertua bertanya lantaran ia bingung karena begitu masuk Arum sudah bermanja seperti ini.“Ibu, aku ingin memelukmu. Sekali ini saja,” pinta Arum.Pelukannya semakin erat, Arum terlihat sangat ketakutan tapi Ibu berpikir itu hanya asumsi berlebihan saja. Julvri

    Last Updated : 2024-06-15
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Kedatangan Tamu I

    Senyum terukir di wajah Julvri sementara tatapan tajam dari Arum menyambutnya. Hubungan mereka sudah berbanding terbalik dari biasanya. Tidak ada kehangatan yang tersisa, selain rasa cinta yang membara diselingi kebencian tak tersirat.Saat itu Arum bertanya-tanya dalam hatinya, apakah pelukan ini akan membunuhnya ataukah tidak? Pikiran negatif semacam itu terus saja terlintas seolah-olah dirinya tengah mempersiapkan kematian itu juga.Secara perlahan jari-jemari Julvri masuk ke sela-sela pakaian, meraba bagian pinggang dan perutnya. Arum menahan rasa geli seraya meraih pergelangan tangan Julvri sebagai tanda agar suaminya itu berhenti tapi ia sama sekali tidak mau menggubrisnya.“Apa yang kamu lakukan? Jangan melakukan—”“Perutmu ternyata masih rata. Apa karena bayinya kecil? Aku sama sekali tidak sadar kalau ternyata kamu ini hamil.”

    Last Updated : 2024-06-15
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Kedatangan Tamu II

    Kehamilan yang terjadi setelah beberapa minggu atau bulan menikah adalah hal yang entah itu terjadi sering atau jarang. Tapi untuk sebagian besar orang akan menganggap kejadian itu sangat langka, mengingat kehamilan itu dinantikan. Lalu sekarang, salah satu tetangga mereka bertanya tentang rahasia yang dimiliki Arum. Jujur saja Arum sangat terkejut, saking terkejutnya ia terdiam dengan tatapan tajam mengarah pada Julvri. “Baru satu bulan menikah sudah berisi, aku tahu itu pasti ada rahasianya.” Begitulah pikirnya. Jika diingat usia kandungan Arum juga masih sangat muda, meski janin itu baru saja terbentuk. Sejenak Arum memandangi perut dan membelainya pelan.“Itu ... saya ...,” Kalimat Arum terbata-bata, tidak jelas akan mengatakan apa. Sekali lagi ia menatap suaminya itu seakan berharap Julvri yang menjawabnya.“Istriku hamil begitu cepat mungkin karena kami sering melakukannya,” jawab Julvri seraya meraih pundak Arum dan mendapatkan kesempatan itu tuk kembali memeluknya. Denga

    Last Updated : 2024-06-19
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Provokasi

    Ponsel Arum bergetar pelan tak bernada, saat dilihat terdapat sebuah nomor kontak beserta nama lengkap, "Detektif Jean Caspiro", sedang menghubungi. Julvri diam memandang tanpa niat mengangkat telepon itu tapi ia kemudian terpikirkan sesuatu sehingga mengangkatnya. “Wah, sudah lama ya?”***Beberapa jam sebelum Jean menghubungi ponsel Arum. Ia berada di kota kecil dekat dengan pantai, tengah merenungkan diri lantaran pikirannya berkecamuk sana-sini akibat kejadian pada malam tahun baru itu. Jean menghela napas, “Ha, ini di luar dugaan. Siapa yang berpikir kalau dia akan melindunginya?” tukas Jean. Jean sebagai seorang detektif, tentu harus melaksakan tugas dengan baik. Tapi jika pelakunya sudak bertindak di luar batas maka Jean tidak punya pilihan lain. Saat itu Jean kembali berpikir apakah tindakannya cukup sembrono?“Aku menembaknya ... tidak, aku sudah menghindarinya.” Posisi duduk di kursi seraya memegangi kepala yang tengah tertunduk lesu. Pikirannya berbayang akan kejadian

    Last Updated : 2024-06-19
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Kecemasan Tak Berujung

    “Aku sungguh bodoh,” gerutu Jean. ["Ya, kau benar-benar bodoh. Bagaimana tidak? Kau dengan mudahnya percaya apa saja perkataanku."]Perkataan Juli cukup menusuk di dada. Jean tidak menyangkal dan sekarang hanya terdiam seribu kata. Tidak berniat mengatakan apa pun lagi dan hendak mematikan telepon tapi pria itu lagi-lagi mengatakan hal yang membuat Jean semakin marah.[" .... seandainya begitu, kau tahu 'kan? Itu cukup menarik."]“Apa katamu?” Jean tidak begitu mendengar ucapannya, sehingga bertanya.["Tadinya aku berniat menuntutmu. Terkecuali dengan Arum. Jika kau benar membunuh anakku maka aku akan menuntut tapi setelah dipikir itu sedikit mustahil."]“Aku tegaskan sekali lagi. Kenapa kau seolah-olah berharap dia mati?”["Karena aku tidak butuh."]Kata-kata yang cukup sombong dilontarkan, Julvri mengatakannya tanpa ragu dan Jean begitu terkejut hingga sulit mengontrol emosi. “Dasar pembunuh! Dia i

    Last Updated : 2024-06-20

Latest chapter

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Cinta Kematian

    Kehadiran seorang lelaki adalah pendamping bagi seorang wanita dan begitu juga dengan sebaliknya. Akan tetapi pasutri yang terikat pernikahan suci selama setengah tahun ini memiliki persepsi berbeda dari lainnya. Mereka memiliki sisi buruk yang tak terbayangkan serta sisi baik tak terduga. "Aku ... akan mati." Pikiran Arum hanya tertuju pada kematian saja. Dirinya berpikir ini sudah berakhir hingga beberapa petugas kepolisian menerobos masuk ke dalam rumah sembari menodongkan senjata. “Angkat tanganmu!” Luka lecet, lebam, bekas tusukan, darah terus mengalir di bagian lukanya, bahkan bekas luka jeratan tali masih terlihat. Tidak hanya itu, luka di hati pun sudah terpampang jelas di hadapan mereka. Arum sudah lemas dan tak sanggup bergerak di sisa napasnya yang sedikit. “Gawat! Orang ini tidak mau berhenti!”“Biar saya yang melakukannya!” seru seorang lelaki berpakaian jas coklat muda. Lelaki itu bergegas menghampiri lalu mem

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Sosok Iblis yang Dicintai

    “Ah!” Arum terbangun dalam keadaan tubuh basah berkeringat dingin. Wajahnya memucat, pupil matanya pun bergetar kuat dengan mengingat semua hal buruk yang ia pikir sedang terjadi saat ini. Namun ternyata Arum salah, begitu kesadarannya pulih dan mendapati dirinya berada di atas ranjang, ia mulai merasa tenang dan lega.“Syukurlah,” ucap Arum. “Ada apa, Arum?” Sampai melupakan sosok lelaki yang membuat Arum bermimpi buruk itu bertanya. Julvri yang telah membuka mata, lantas meraih wajah Arum dan memberinya kecupan pagi.Perasaan gelisah kembali hadir, seolah kabur hitam mengitari sekeliling tubuh mereka. Merinding tanpa bisa berekspresi lebih selain terdiam merasa takut.“Arum?” Sekali lagi sang suami memanggil dan bertanya apa masalahnya. “Ada apa?”“Julvri ... aku hanya kembali bermimpi buruk.” Perlahan Arum berucap sembari menyentuh punggung tangan kekar itu. “Mimpi buruk? Apakah itu tentang aku?”Awalnya Arum terkejut, dengan mata terbelalak dan mulut sedikit menganga, nyaris

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Persidangan

    Semilir angin membawa pergi dedaunan gugur, beterbangan bagai sehelai bulu yang ringan dan entah ke mana perginya mereka kala angin terus menggerakkannya. Sejenak suasana terasa tenang, Arum merasa begitu memejamkan mata maka dirinya akan cepat terlelap. “Julvri, apa kamu benar-benar akan membunuhku?” Dari sekian banyaknya pertanyaan, hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir tipisnya. Sosok lelaki yang hadir berada di sampingnya itu hanya bisa terdiam dengan mulut setengah terbuka seakan hendak mengatakan sesuatu tapi tertahan. Setelah beberapa saat lelaki itu melengos dan kembali menghadap arah depan sambil menggandeng tangan sang istri dengan kuat."Ada apa dengan Julvri?" batin Arum bertanya-tanya dalam kebingungan. Sebab tak pernah merasa bahwa Julvri akan bersikap begini karena ini adalah pertama kalinya. Rasa bimbang ataupun bingung, resah dan gelisah. Entah apa yang sebenarnya Julvri pikirkan. “Tidak menjawab itu artinya benar. Lalu kenapa nggak lakukan saja sekarang? Aku

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Rahasia Ibu dan Ayah

    “Lalu kamu akan melakukan apa setelah menemukan sesuatu di laptopku?” Bagai disambar petir di siang bolong, Arum tersentak kaget mendapat pertanyaan yang jelas adalah sebuah sindiran. Arum mengubah posisinya menjadi duduk, sekali lagi terkejut, ia menatap tajam pada Julvri seolah sedang berbalik menghakimi.Julvri lantas bangkit dan berkata, “Ayo katakan sesuatu. Jangan sampai aku dibuat penasaran.” Di lain sisi ia merasa ada seseorang yang memperhatikan mereka. Spontan Arum menoleh ke arah pintu yang terdapat celah sedikit. “Julvri, pintunya tidak ditutup?” tanyanya sembari berusaha mengalihkan pembicaraan. “Ah, benar. Aku melupakannya,” ucap Julvri. Di celah pintu terbuka, Arum melihat sosok siluet familiar. Ia pun turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu dan membukanya.“Bibi Elli?” Rasanya tak pernah habis keterkejutan Arum dalam hidupnya. Ia dikagetkan oleh bibinya sendiri yang ternyata mengintip.“Ikut aku sebentar, rum.” Begitulah bibi memanggil, lalu Arum hanya mengi

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Berkas Kosong

    Bibi Ella dan Elli adalah kembar seiras, yah, meskipun dari sifat mereka berbanding terbalik. Bibi Ella orang yang lembut sedangkan bibi Elli orangnya galak. Lalu sekarang bibi Elli berhadapan dengannya, dan entah kenapa seperti sedang marah. “Aku tidak berharap kamu mengerti ucapanku, Arum. Tapi kupikir sebaiknya ...,”“Bibi membicarakan apa?” Seolah tak ingin membahas sesuatu hal buruk itu, Arum kembali melanjutkan jahitannya yang belum selesai. Mulai dari pakaian hingga ke taplak meja, dengan sangat giat Arum mengerjakannya sepenuh hati hingga kembali sempurna seperti sedia kala. Sementara ia merasakan punggungnya dingin akibat tatapan tajam dari bibi Elli. “Aku belum selesai bicara,” katanya.Arum menelan ludah, bibir bawahnya sedikit tergigit. Setelah selesai menjahit, ia lantas menoleh ke belakang. Arum sangat terkejut akan tatapan yang dirasa semakin tajam dan menakutkan itu. “Iya, baiklah. Aku akan mendengarkannya tapi tentang apa? Bibi Elli selalu bicara setengah-setenga

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Aura yang Sama

    Suasana di kampung halaman yang terasa lebih sejuk membuat Arum merasa rileks sejenak. Saat ini ia sedang membantu nenek menjahit pakaian yang sedikit rusak dengan cara manual. Nenek tampak sehat dengan kegesitan yang ia gunakan tuk menjahit. Sungguh hebat. “Arum, jujurlah pada nenekmu ini tentang satu hal.”Nenek memulai percakapan yang sejujurnya terdengar seolah Arum menyembunyikan sesuatu. Arum pun menghentikan gerakan tangannya terkejut. “Iya, nek. Kenapa?”“Ibumu sudah tiada dan aku ingin tahu bagaimana keadaan Ayahmu.” Rasa terkejut kembali bertambah, Arum sepenuhnya bungkam karena tak mengira bahwa nenek tidak mengetahui kabar tentang Ayahnya.“Ayahku ...,” Arum menggumam. Pikirannya mulai kalut dalam kebingungan, ia bimbang apakah perlu menceritakan yang sebenarnya atau tidak lantaran ibunya sendiri pun sengaja tidak memberitahukan hal tersebut. "Kenapa Ibu menyembunyikan hal ini? Kejadiannya sudah cukup lama. Apa aku perlu menceritakannya?" batin Arum yang memiliki bany

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Melepas Rindu di Kampung Halaman

    Arum mencercanya habis-habisan tanpa kenal takut, ia sudah tidak peduli bila suaminya akan marah karena hal ini sebab Arum pun merasa bahwa dirinya sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi. "Aku ingin merekam bagian ini tapi tak aku sangka aku kehabisan cara dan yang aku andalkan sekarang kata-kata meskipun tenggorokanku terasa kering sekarang," batin Arum. Rasa takut adalah hal wajar, ia berpikir sudah tak mungkin menyembunyikan kekesalannya lagi tapi di luar dugaan Julvri merespon seolah ini candaan. “Hahaha! Apa yang kamu bicarakan, Arum?” sahut Julvri yang juga tertawa bahak-bahak.“Sejak tadi kamu sepertinya berusaha membuatku marah ya? Tapi tidak masalah,” imbuhnya. “Kamu lah yang mempermainkan aku, membuatku marah dan jengkel karena terus memperlakukan aku seperti hewan ternak. Kalau kamu kesal seharusnya bunuh saja aku!” Senyum terukir semakin lebar di wajahnya yang tampan. Jemari yang besarnya dua kali lipat itu lantas kembali meraih dan membelai wajahnya dengan penuh

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Trik Bermain II

    Dengan memanfaatkan paras tampannya, Julvri Vandam selalu mencari kesempatan untuk bermain dengan banyak wanita. Bohong kalau ia sungguhan mencintai mereka, sebab kenyatannya ia hanya mempermainkan para wanita saja. Ia bersenang-senang demi dirinya sendiri. Julvri adalah seorang lelaki tidak waras. “Hei, bagaimana kalau kita kencan besok?” Paras tampan, berduit dan memiliki hati yang baik. Itu semua terlihat di mata para wanita, ketika diajak kencan, siapa yang akan menolak? Tentu saja tidak akan ada kecuali orang buta.“B-boleh saja.” Wanita berambut pendek sebahu menjawab dengan gugup. Namun satu syarat mutlak bagi Julvri, ia memilih wanita yang sama sekali tidak berguna di kemasyarakatan. Julvri akan mengencani setiap wanita yang statusnya kadang tidak jelas, ada yang buron, setengah tidak waras, peminum dan masih banyak lagi. Rata-rata wanitanya tidak bisa dibilang wanita normal sehingga akan mudah bagi Julvri yang akan menghabisi mereka jika sudah bosan. “Julvri, hari ini kit

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Trik Bermain I

    “Jangan kamu kira aku tidak tahu.”“Kenapa kamu berpikir begitu? Bisa saja bukan aku 'kan?” “Tapi kupikir begitu.”Semenjak perilaku Julvri yang sebenarnya terungkap jelas di depan mata, Arum dengannya selalu berdebat dan beradu kemampuan di samping ada rasa keinginan untuk melenyapkan. Kehidupan yang didambakan oleh Arum selama ini nyatanya takkan pernah terwujud karena orang yang sekarang berada di hadapannya. Apa yang Arum masukan ke dalam makanan Julvri adalah obat pencahar sementara Julvri memasukan obat pelemas otot sehingga dengan kondisi Arum saat ini akan cepat berefek, ia lemas dan sudah tak bertenaga lagi. “Taksi online pesanan kita sudah sampai. Ayo cepat pulang ke kampung halaman rumahmu, Arum.” Sambil tersenyum pria itu kembali menuntunnya masuk ke taksi online, Arum hanya bisa pasrah kala Julvri sepenuhnya mengendalikan dirinya seperti sekarang ini. “Ayo pak, jalan.”“Baik.” Perasaan mual kembali muncul setelah sekian lama, kehamilannya membuat keadaan Arum semaki

DMCA.com Protection Status