Share

Bab 58

"Kamu nggak kerja?" tanyaku penasaran. Karena setau aku, biasanya jika bekerja di rumah sakit, liburnya itu jarang banget.

Kalau pun dia cuti, aku yakin sekali tidak akan diizinkan oleh ibu mertua dan suaminya.

"Enggak. Aku lagi cuti. Ini mau belanjakan bahan kue untuk Ibu," jawabnya santai.

"Mau ada acara apa?" tanyaku lagi.

"Nggak ada. Ibuku mau berjualan. Jadi aku lah yang membelanjakannya," jelasnya.

Oh, jadi sekarang ibunya sudah berjualan. Syukur lah, bisa membantu perekonomian keluarganya.

"Apa Jali nggak marah, kalau kamu nggak kerja?" tanyaku, karena tahu sifat suaminya seperti apa.

"Kalau tau, ya, marah. Aku kan diam-diam cutinya. Setau dia aku kerja, karena tadi pagi pamitnya pergi kerja. Padahal aku datang ke rumah Ibu," jelasnya.

"Sekarang kamu pintar cari alasan, ya!" candaku.

"Iya, harus dong. Kalau nggak pintar-pintar, yang ada aku lah yang dibodohi mereka."

"Bagus itu. Oh, ya, terus Ibu kamu jual kuehnya di mana?"

"Ditaruh di warung, jualan online juga. Aku yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status