“Bocah, aku kembalikan tubuhmu. Lain waktu, jangan menarik kekuatanku terlalu berlebihan, apalagi membiarkanku untuk mengendalikan tubuhmu. Jika kamu lemah, jangan melawan yang kuat, persiapkan dulu dirimu hingga kamu bisa melawannya.” “Leihuo Dashi, kemunculan orang tua itu terlalu tiba-tiba, ini diluar dugaanku. Aku juga tidak bermaksud menarik kekuatanmu, apalagi membuatmu mengendalikan tubuhku. Hanya, aku juga tidak akan membiarkan tubuhku dipaksa berlutut oleh bajingan tua itu, memangnya siapa dia memaksaku berlutut?!” Setelah tubuhnya dikendalikan lagi olehnya, Xiao Tian tidak menyapa Zhao Guang, karena itu pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana bisa seorang Abadi Beladiri mengalahkan Alam Yin peringkat tiga? Xiao Tian hanya mengirimkan transmisi suara kepada Zhao Guang. “Senior, terima kasih karena sudah bersedia membantu. Sekarang aku harus memulihkan dulu tubuhku. Aku telah menggunakan keterampilan rahasia, yang memungkinkan bisa membunuh peringkat tiga alam
Xiao Tian menyambut mereka dengan sopan. “Terima kasih sudah bersedia hadir di pembukaan Toko Lantian yang kedua. Aku tidak akan banyak basa-basi, karena kalian pasti sudah tidak sabar dengan produk yang akan kami jual.” Xiao Tian menghela nafas, dan dia menampilkan wajah yang sangat serius. “Kali ini aku tidak hanya menjual pil leluhur tingkat rendah, menengah, dan unggul. Aku juga menjual pil Zuxian tingkat satu, dua, dan tiga. Hanya kalian tahu, pil, artefak, bendera array, rune tingkat Zuxian sangat langka. Jadi untuk harta level ini, aku tidak akan menukarnya dengan batu suci. Batu suci hanya berlaku untuk level leluhur, harta ini akan ditukar dengan harta juga. Jika kalian memiliki harta langka untuk budidaya kultivasi, tubuh fisik, dan jiwa, kalian bisa mendapatkan harta level Zuxian. Tidak peduli apakah harta kalian mengandung bahaya, seperti keanehan alam yang tidak bisa dimurnikan, itu masih bisa ditukar disini. Adapun harta kelas raja, dan kaisar, kalian bisa membelinya na
Setelah Xiao Tian menyelesaikan penjualan, dia langsung menemui Kepala Klan Zhao yang sudah menunggunya di ruang VIP. Xiao Tian menangkupkan tangannya. “Senior, maaf telah membuatmu menunggu lama.” Kepala Klan Zhao berdiri menghentikan Xiao Tian agar tidak menangkupkan tangannya. “Teman muda Tian tidak perlu sopan. Sebenarnya aku datang ke sini sama dengan orang-orang. Aku ingin membeli empat harta suci level Zuxian.” “Senior, aku tahu. Hanya junior ini membutuhkan sesuatu dari senior, jadi junior mengundang senior untuk masuk.” Setelah mereka duduk, suasana sedikit hening. Kepala Klan Zhao membuka suara lebih dulu. “Teman muda Tian, apa yang kamu butuhkan dari orang tua ini?” “Senior, mungkin ini sedikit lancang. Tapi junior akan berterus terang. Junior ingin meminta izin untuk memasuki area terlarang di Kota Zhao ini, apakah senior mengizinkannya? Tentu saja junior tidak memintanya dengan cuma-cuma, junior sudah menyediakan seratus pil Zuxian tingkat satu hingga tiga, begitu ju
Ketika semua orang tiba, mereka langsung pergi ke tempat kediaman yang biasa disediakan untuk mereka di Kota Zhao. Namun, ada sedikit perbedaan ketika para generasi muda kota Zhao melihat para jenius ini. Dulu, mereka akan langsung berteriak memuji idola mereka masing-masing, tapi sekarang tidak terjadi hal seperti itu. Orang-orang di kota Zhao biasa saja ketika melihat mereka, sama seperti melihat manusia pada umumnya. “Tumben orang-orang disini tidak seperti biasanya ketika melihatku.” Long Murtamshin yang mengatakan itu, walaupun dia tidak terlalu menyukai pujian, tapi ketika pujian itu benar-benar menghilang, dia merasa kesepian juga. “Hahaha, kakak, apakah kamu sedih dengan sikap mereka?” tanya Vianshi'er sambil menggoda. “Tidak, aku tidak bersedih, hanya sedikit ada yang hilang saja.” Saat Long Murtamshin sedang mengobrol dengan Vianshi'er. Mereka mendengar percakapan orang-orang di kota Zhao. “Para jenius tertinggi ini memang mengagumkan. Hanya, jika dibandingkan dengan pem
“Hmm, mungkin aku bisa memberimu sedikit wajah. Tapi muridmu sudah memukuli orang-orang ku, dan dia juga sudah membuat keributan di toko ku, sehingga orang-orang yang ingin berbelanja mengurungkan niatnya. Kamu sebagai gurunya harus paham dengan kerugian ku. Jadi, asalkan kamu bisa mengganti kerugian ku, aku tidak keberatan melepaskannya.” “Hahahaha. Seumur hidupku, aku baru mendengar ada generasi muda yang berani mengucapkan kata-kata seperti itu. Nak, kamu memiliki keberanian. Apakah kamu tidak tahu siapa aku?” tanya Patriark Sekte Tujuh Jiwa. Xiao Tian tersenyum sinis. “Tentu saja aku tahu, orang-orang menyebutmu Patriark Sekte Tujuh Jiwa. Telinga ku masih berfungsi dengan baik ketika orang-orang menyebutkan statusmu. Namun, jika kamu menyerang ku, semua orang bisa melihat seberapa besar moralmu. Ternyata Patriark Sekte Tujuh Jiwa tidak mampu menanggung kerugian, bahkan menurunkan derajatnya untuk menyerang seorang junior. Tidak apa-apa jika kamu ingin bertarung, aku akan melayan
“Kamu tahu sendiri. Tadi ada Di Wujie, jika aku bertemu dengannya, kita pasti akan bertarung, dan membuat banyak keributan. Jadi aku memilih menghindari masalah yang tidak perlu. Jika aku tahu pemilik Toko Lantian adalah Xiao Tian, aku sudah pergi sejak tadi. Namun, sekarang sudah dikonfirmasi, bahwa pemilik Toko Lantian memang jauh lebih kuat daripada murid terkuat dari Sekte unggulan. Aku tidak malu mengatakannya bahwa aku lebih lemah darinya. Long Murtamshin melihat wajah Ziyan Rouxi yang tertunduk sedih. “Adik Ziyan, kamu jangan bersedih. Kita sudah mengetahui tempat tinggalnya. Ketika suasana tidak sekacau ini, kita bisa datang kembali untuk menemuinya.” Ziyan Rouxi tersenyum manis ketika mendengar itu. “Aku tidak sedih, aku hanya senang melihatnya sehat, bahkan melihat dia lebih kuat dariku. Padahal dia tidak mengandalkan siapapun untuk tumbuh. Aku tahu, guru yang dia katakan pasti tidak ada. Dia hanya menakut-nakuti Patriark Sekte Tujuh Jiwa. Tapi, walaupun tanpa kekuatan yan
Setelah suasana menjadi tenang, mereka akhirnya membahas apa saja yang berada di area terlarang. Xiao Tian mendengarkan semua ucapan Zhao Ru. Walaupun sebenarnya dia sudah mengetahui seluruh area terlarang iblis surgawi. Setelah selesai merencanakan apa yang harus mereka lakukan. Xiao Tian meminta ruang kultivasi. Zhao Ru langsung memberikan ruangan yang paling istimewa di Klan-nya. Hanya yang membuat Xiao Tian merasa bersemangat adalah batu suci tingkat unggul. Ternyata bahkan sekelas Klan Zhao, mereka tidak memiliki batu suci tingkat unggul, bahkan tingkat menengah, mereka hanya memiliki tidak lebih dari 70. Batu suci yang mereka miliki hampir semuanya kelas rendah. “Bajingan tua itu sudah memberikan aku untung besar. Jika anggotanya mempersulit ku. Aku bisa datang ke Sekte-nya untuk menjarahnya.” Binatang Api Petir menggelengkan kepalanya terus-menerus saat memperhatikan tingkah Xiao Tian. “Bocah, sekarang kamu sudah tidak berbeda jauh dengan bandit. Pikiranmu hanya ada harta Ka
Ketika Xiao Tian melangkah masuk ke area terlarang, suasana mengerikan segera menyelimuti langkahnya. Udara di sana terasa begitu suram dan menegangkan, seolah-olah menindas setiap hembusan nafas yang dihirup. Tanah tandus yang terhampar luas, dengan pepohonan kering yang menjulang tanpa daun, menciptakan pemandangan yang kelam dan menakutkan. Asap hitam terus menerus keluar dari tanah, menambah efek horor pada tempat ini. Tak ada sedikitpun kehidupan di tempat ini, tidak ada rumput atau tumbuhan yang tumbuh. Yang tersisa hanyalah kepala tengkorak yang berserakan di mana-mana, seakan menjadi saksi bisu atas kengerian yang terjadi di area terlarang ini. Orang-orang yang baru saja memasuki area ini merasa ngeri dan ketakutan, mereka tidak pernah menyangka akan menemui suasana yang begitu mencekam. Meski baru berada di pinggiran, mereka belum menyentuh kedalaman area terlarang yang sebenarnya. Mereka hanya bisa membayangkan apa yang lebih menakutkan lagi di bagian dalam area misterius
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny
Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk
Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum
Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.
Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin