Xiao Tian melesat lebih tinggi ke udara, hingga mencapai ketinggian yang cukup untuk mengamati seluruh wilayah dengan jelas. Begitu dia berada di posisi ideal, Mata Langit miliknya bersinar lebih terang, memperluas jangkauannya hingga mampu mengamati area terlarang sejauh ratusan ribu mil. Pandangan Xiao Tian menyapu setiap sudut area terlarang, hingga akhirnya tertuju pada sebuah formasi besar yang mencakup wilayah seluas 20 ribu mil. Formasi itu memancarkan cahaya yang berdenyut, tampak jelas sedang menerima serangan-serangan kuat dari dalam. Serangan itu begitu intens, menghantam formasi tanpa henti, seolah mencoba menghancurkannya. Ketika Xiao Tian mengamati lebih saksama, dia mengenali salah satu serangan yang berasal dari dalam formasi —Mawar Neraka— yang terus membombardir formasi tersebut. Wajahnya seketika berubah serius. “Sial! Sepertinya ada yang sengaja menjebak kakakku! Aku harus segera pergi!” katanya tegas. Xiao Tian menatap Zhao Yanzhi. Whooss— Sebanyak 20 bender
“Hahahaha! Apa hubunganku dengannya?” Xiao Tian mengubah wajahnya yang tadinya menyeringai menjadi sangat dingin. Bahkan saking dinginnya, pepohonan di tempat itu langsung diselimuti es. Itu adalah hawa dingin karena aura pembunuh Xiao Tian yang terlalu pekat. “TANYAKAN PADANYA, APA HUBUNGANKU DENGANNYA!” bentak Xiao Tian kepada Di Wujie membuat pria itu menggigil. Melihat Di Wujie sangat ketakutan, Ziyan Rouxi tersenyum dingin. “Aku akan memberitahumu agar kamu tidak penasaran. Dia adalah Xiao Tian, dia adikku.” Melihat Di Wujie yang sangat ketakutan, Ziyan Rouxi tersenyum dingin. “Aku akan memberitahumu agar kamu tidak penasaran. Dia adalah Xiao Tian, adikku.” Mendengar bahwa Ziyan Rouxi adalah kakak Xiao Tian, Di Wujie mundur beberapa langkah, wajahnya pucat. Dia tidak menyangka akan menyinggung binatang ganas ini lagi. Seorang Tetua dari pihak Di Wujie dengan sigap menahan tubuh Di Wujie agar tidak terjatuh. “Tuan Muda, jangan takut. Aku sudah mengaktifkan formasi pemanggilan.
Melihat pukulan tiba, Ziyan Rouxi dan yang lainnya gemetar ketakutan, mereka merasakan kekuatan penindasan yang luar biasa. Walaupun pukulan itu tidak diarahkan kepada mereka, sensi kematiannya sudah menyelimuti mereka semua. Ziyan Rouxi mengepalkan tangannya, dia khawatir terhadap Xiao Tian yang masih berdiri. “Apa yang dilakukannya? Dia hanya pasrah menerima kematian?” tanya Ziyan Rouxi dalam hatinya. Xiao Tian tersenyum dingin ketika melihat kepalan tangan yang sangat besar datang ke arahnya. “Hanya ini? Jika ini kemampuanmu, maafkan aku karena mengecewakanmu!” Zlaa— Tanda api dan petir muncul di dahinya, begitu juga dengan sayap petir dan sayap apinya. Ketika itu semua muncul, ranah Xiao Tian yang tadinya peringkat enam Abadi Beladiri, langsung meningkat menjadi peringkat satu alam Yin. Dengan energi beladiri yang sangat berlimpah, dan juga tubuh fisik yang kuat. Tubuh Xiao Tian sedikit bergetar. Shoot — Dia menghilang, ketika muncul kembali, dia berada di samping orang itu.
Kesunyian. Suasana tiba-tiba menjadi sunyi senyap, sepi seperti kuburan. Hanya hembusan angin yang terdengar, menggantikan jeritan sebelumnya. Di Wujie berdiri terpaku, mulutnya terbuka lebar, dan matanya membelalak penuh ketidakpercayaan. “Bagaimana mungkin?” gumamnya, nyaris tak bersuara. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini. Dalam pikirannya, kehadiran para Tetua peringkat lima alam Yin seharusnya menjadikannya penguasa di area terlarang ini. Dengan mereka di sisinya, Di Wujie yakin mampu membalas dendam kepada Xiao Tian dan merebut kembali batu suci tingkat unggul yang diberikan oleh gurunya. Namun, semua harapannya hancur. Orang-orang yang dia andalkan untuk memenangkan pertarungan malah tewas dengan mudah di tangan Xiao Tian. Di Wujie tidak bisa menerima kenyataan ini, dia pikir dia bisa mendominasi area terlarang dengan kehadiran para Tetua peringkat lima alam Yin. Dia juga berpikir dengan kehadiran mereka, Di Wujie bisa membalas Xiao Tian dan mengambil kembali batu suci
Setelah 20 menit menunggu, Tetua yang mati itu benar-benar tidak bisa bangkit lagi. Dia telah mati sepenuhnya. “Tidak mungkin! Bagaimana teknik Tujuh Jiwa tidak berfungsi?” Lelaki paling tua itu tidak mau percaya dengan kenyataan yang terjadi. Menurutnya teknik Tujuh Jiwa sangat sempurna, bahkan dia sendiri tidak tahu cara untuk membuat teknik itu tidak berfungsi. Jadi bagaimana Xiao Tian bisa mengetahuinya hanya dengan satu kali pertukaran? Xiao Tian menikmati keheranan mereka. Dia tersenyum mengejek. “Bajingan Tua, ku akui teknikmu sangat luar biasa. Ini adalah teknik para dewa untuk mempertahankan nyawanya. Namun, teknik yang luar biasa ini tidak akan bisa menunjukkan kehebatannya ketika berada di tangan para sampah seperti kalian. Sekarang, biarkan aku menunjukkan kepada kalian teknik Tujuh Jiwa yang sesungguhnya!” Xiao Tian membuat segel tangan dengan sangat cepat. Lalu, kekuatan jiwanya meletus. Jika ada orang yang bisa melihat lautan jiwa Xiao Tian, mereka akan melihat Tujuh
“Lakukan!” Xiao Tian berteriak dari jauh. Mendengar teriakannya, Ziyan Rouxi langsung melemparkan sembilan rune yang tersisa. “Menjauh!” Mengikuti teriakannya, Ziyan Rouxi memerintahkan Vianshi'er dan yang lainnya menjauh. Setelah mereka menjauh. Suara ledakan yang terus menerus terdengar. Boom— Boom — Boom— Sembilan rune peledak meletus, itu sama saja dengan membunuh orang itu sembilan kali, sehingga tidak hanya tubuh fisik, jiwanya juga langsung terbunuh sepenuhnya. “Ini?” Feng Ying tidak menyangka semua strateginya menjadi serba salah. Dia yang sudah hidup ribuan tahun, berhasil dipojokkan seperti ini oleh seorang pemuda. Bagaimana dia bisa menerimanya? “Kakak, satukan kekuatan kita. Aku tidak percaya kita tidak bisa membunuhnya!” Buzz — Keduanya membuat segel tangan, kemudian langit mulai bergemuruh. Semua orang menyaksikan pusaran berwarna merah tercipta di atas langit, binatang yang persis seperti serangga dari pusaran merah itu mulai muncul. Binatang yang menyerupai
“Benar, ambilah.” Ling Faizhe, Daniel, Vianshi'er, dan Ershita'er tampak sangat gembira ketika menerima pemberian dari Xiao Tian. Mereka langsung mengambil semua artefak tanpa ragu. Namun, berbeda dengan mereka, Ziyan Rouxi hanya diberikan pil, bendera formasi, dan rune. Tidak ada artefak di tangannya. Sebelum Ziyan Rouxi sempat bertanya, Xiao Tian sudah mengirimkan transmisi suara secara diam-diam. “Kakak, Pedang Mawar Neraka di tanganmu memiliki level sangat tinggi. Itu bukan artefak Zuxian, maupun artefak mulia. Bahkan bisa jadi itu adalah artefak dewa. Hanya, kakak belum bisa sepenuhnya bekerjasama dengan roh artefaknya. Jika ada waktu, coba kakak berusaha berkomunikasi dengannya, apa yang dia inginkan agar bisa menampilkan kekuatan terbaiknya.” Mendengar penjelasan itu, Ziyan Rouxi mengangguk pelan dan membalas dengan lembut, “Adik, aku mengerti.” Setelah itu, mereka berbasa-basi, saling menceritakan pengalaman masing-masing selama perjalanan. Suasana cukup santai hingga akh
“Anak Muda, aku tahu kamu sangat terkenal di Kota Zhao. Namun, itu hanya kota kecil, dan mungkin kamu memiliki pelindung di sana. Ini adalah area Terlarang Iblis Surgawi, kamu sendirian disini. Daripada kamu membuang nyawamu dengan sia-sia, lebih baik kamu serahkan semua harta yang kamu memiliki. Mungkin kami bisa menyelamatkan nyawamu.” Orang itu malah mengucapkan kata-kata yang sama seperti Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepalanya. “Hanya peringkat dua alam Yin, kalian berani berkata seperti itu terhadap Tuan Muda ini. Hmmm.” Shoot — Baang— Xiao Tian melesat seperti hantu, sebelum ada yang bisa bereaksi, dia sudah tiba di hadapan pria yang berbicara tadi, lalu dia memukul wajahnya. Seketika, wajah pria itu meledak menjadi kabut darah, menyisakan tubuh tanpa kepala yang sekarang terjatuh ke bawah. Dua orang yang tersisa merasa sangat ngeri. Mereka segera menjauh dari Xiao Tian. Walaupun rasa takut menyelimuti dirinya, mereka masih mencoba memberanikan diri untuk memarahi Xia
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny
Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk
Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum
Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.
Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin