Li Wei mengangguk, lalu dia memberikan kotak itu. Setelah menerima kotak itu, Xiao Tian langsung pergi jauh. Setelah berada di lokasi yang cukup jauh, Xiao Tian menyeringai, dia membuka kotak itu, ketika kotak itu dibuka, wangi tanaman itu langsung keluar, itu benar-benar sangat wangi dan mengandung aroma obat yang kuat. “Tanaman roh raja Suci tingkat unggul memang memenuhi reputasinya, sekarang aku tidak hanya bisa memiliki kedua tanaman ini, tapi aku juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.” Xiao Tian menatap kedua tanaman itu. “Klan Li sepertinya cukup kaya, mereka berani mengorbankan tanaman seperti ini untuk mendapatkan black wisteria, harus ku akui walaupun black wisteria memiliki level yang sama, tanaman itu sangat langka. Namun, untuk diriku sendiri, semuanya sangat langka, karena aku baru pertama kali melihatnya di hadapan mataku tanaman roh raja Suci tingkat unggul, aku mengetahui tanaman ini hanya dalam catatan kitab, sekarang akhirnya aku bisa mendapatkannya.
Tetua Lang menggelengkan kepalanya. “Aku benar-benar konyol, sebelumnya aku ingin membunuh orang yang bisa membunuh ranah alam setengah Suci peringkat 11.” Tetua Lang menyaksikan Xiao Tian membantai binatang-binatang itu, walaupun itu terlihat sangat sulit, Xiao Tian bisa mengalahkan semuanya. Dia tidak tahu bahwa kekuatan Xiao Tian lebih mengerikan daripada apa yang dia lihat. Setelah membunuh semua binatang, Xiao Tian menatap sebuah gua yang berada di belakang air terjun. “Li Wei, aku akan beristirahat di dalam gua itu, kalian cari tempat istirahat sendiri, lagi pula sekarang sudah larut malam, jadi lebih baik sekarang kita bermalam di sini.” Li Wei mengangguk. “Dermawan Tian bisa beristirahat dengan tenang, aku akan membuat tenda di sini bersama para pengawal.” “Baiklah, sampai ketemu besok.” Xiao Tian langsung memasuki gua di belakang air terjun. Kebetulan gua itu sangat luas, jadi dia bisa mengeluarkan semua binatang yang dia dapatkan. Mayat binatang-binatang buas itu membent
“Nona Muda, syukurlah kamu telah kembali. Kondisi Patriark semakin memperihatinkan, apakah Nona Muda berhasil membawa kembali tanaman black wisteria?” tanya Tetua yang menghampirinya. “Aku mendapatkannya. Sekarang, biarkan aku masuk ke ruangan ayahku.” Lalu Li Wei menatap Xiao Tian. “Dermawan Tian, ikutlah denganku untuk melihat ayahku.” Xiao Tian mengangguk, dia mengikuti Li Wei masuk ke dalam kamar. Beberapa Tetua di Aula Istana itu sangat heran, mereka tidak menyangka Li Wei bisa bersikap seperti itu terhadap seorang pria, padahal biasanya dia bersikap sangat dingin terhadap seorang pria. Tetua di Aula Istana menatap Tetua Lang. “Tetua Lang, siapa pemuda itu?” Tetua Lang tersenyum. “Itu dermawan Tian, dia menyelamatkan kita ketika kita dihadapkan dengan kematian, berkat dia juga kita bisa mendapatkan tanaman black wisteria.” *** Sementara orang-orang sedang mengobrol, Xiao Tian berada di kamar Patriark Klan Li, dia melihat seorang lelaki tua yang sudah sangat kering, tubuhny
Tabib Gio tidak bisa lagi menyangkal perkataannya, karena dia sering mengatakan hal jelek ketika dia mengobati Patriark Klan Li, dia pikir tidak akan ada yang bisa menghilangkan racunnya, dia tidak menyangka bahwa pemuda yang baru tiba itu bisa menghilangkan racunnya dengan mudah. Gio tidak menjawab ucapan Patriark Klan Li, dia malah menatap Xiao Tian. “Bocah, aku tidak menyangka kamu memiliki kekuatan sebesar ini, bahkan aku dibuat tidak berdaya olehmu. Namun, kamu jangan senang dulu, semua ini belum berakhir.” setelah mengatakan itu, Gio menghancurkan bola giok di tangannya. Patriark Klan Li tidak tahu maksud tujuan Gio, yang dia heran, Gio tidak memiliki wajah ketakutan sama sekali. “Gio, apa maksudmu itu? Kamu sekarang sudah tidak bisa menyelamatkan nyawamu sendiri, tapi kamu masih sempat-sempatnya mengancam orang lain!” tanya Patriark Klan Li. Gio menyeringai. “Li Shi, apakah kamu yakin bisa membunuhku? Asal kamu tahu, jika aku mati, Klan Li mu akan langsung menghilang dari mu
Xiao Tian tersenyum dingin. “Dengan kekuatan kecil seperti ini, kamu ingin membunuhku, apakah kamu sedang bercanda?” Setelah mengatakan itu, Xiao Tian menatap Fu Fanting. “Dulu kamu sangat beruntung bisa menghindari kematian, sekarang kamu tidak akan seberuntung dulu!” Whooss— Sebelum Fu Yang sempat bereaksi, Xiao Tian sudah menghisap Fu Fanting, dan dia langsung mencengkram lehernya. Flop— “Aahhh…” Fu Fanting meronta-ronta, dia ingin membebaskan diri, tapi dia tidak memiliki cukup kekuatan. Kakaknya yang melihat itu tidak bisa tinggal diam, tapi dia sadar bahwa kekuatannya tidak sebaik Xiao Tian, jadi dia hanya bisa mengancam Xiao Tian dengan pendukung yang berada di belakangnya. “Bocah, lepaskan adikku! Jika tidak, kamu tidak akan memiliki tempat lagi di Alam Yuzu! Kamu mungkin tidak takut dengan Klan Fu ku, tapi asal kamu tahu, aku adalah murid Sekte Xian, sebuah kekuatan yang tidak bisa kamu singgung!” “Cih…” Xiao Tian mendengus. “Hanya kekuatan kelas dua, kamu sudah berlag
Fu Yang melemparkan kotak emas itu, itu bukan kotak emas biasa, itu adalah artefak grandmaster Zuxian. Whooss— Saat Fu Yang membentuk segel tangan, kotak emas itu langsung membesar, sehingga ukurannya mencapai lebih 300 meter. Kotak emas itu sekarang berada di atas kepala Xiao Tian, jika kotak itu jatuh menimpa Xiao Tian, mungkin Xiao Tian akan diubah menjadi daging bubuk. Namun, alih-alih Xiao Tian takut, dia malah menyeringai melihat kotak emas itu. “Ini benar-benar barang bagus, sayang jika aku melewatkannya!” Shoot — Xiao Tian terbang ke atas menuju kotak emas itu. Tekanan yang luar biasa dari kotak emas itu tidak mempengaruhi kecepatan terbangnya, saat Xiao Tian tiba, dia tidak memukul kotak emas itu, dia menempelkan telapak tangan ke permukaan kotak emas itu. Lalu, sebuah kekuatan jiwa dari grandmaster Zuxian tingkat delapan meletus menyelimuti kotak emas itu. Buzz— Kotak emas itu terhenti di udara, ketika orang-orang bingung dengan apa yang dilakukan Xiao Tian, Xiao Tia
“Orang tua sepertimu tidak pantas mendapatkan penghormatan ku, dan kamu juga tidak memiliki kualifikasi untuk menyebutkan orang tuaku!” Boom— Xiao Tian memperlihatkan kultivasinya sebagai peringkat 14 alam Mulia. Orang-orang tidak menyangka bahwa Xiao Tian hanya memiliki ranah alam Mulia. Namun, detik berikutnya mereka sangat tercengang dengan kemampuan Xiao Tian meningkatkan ranahnya yang tidak pernah mereka lihat sepanjang hidup mereka. Xiao Tian mulai meningkatkan ranahnya, tanda api dan petir yang sangat mempesona muncul di dahinya, disusul dengan sayap api petir, lalu kedua matanya berubah, mata yang satu dipenuhi petir, dan mata yang satunya dipenuhi api. Kini, Xiao Tian memiliki ranah peringkat enam alam setengah Suci. Melihat kemampuan Xiao Tian meningkatkan ranahnya sebanyak delapan peringkat, tidak hanya orang-orang dari Klan Li, bahkan Fu Yang, dan Tetua Yan mengerutkan keningnya. Namun, Tetua Yan hanya terkejut, bukan berarti takut. “Bocah, kuakui kamu sangat hebat, b
“Bocah, kamu pandai memanfaatkan kesempatan,” ujar Leihuo Dashi dari dunia dantian Xiao Tian. “Ini salahnya, dia malah menggunakan serangan petir untuk melawan seseorang yang memiliki garis darah petir.” Li Shi yang melihat Xiao Tian berhasil membunuh Tetua Yan dan Fu Yang, dia bukan senang. Tetapi, justru semakin ketakutan. Xiao Tian yang memandang Li Shi dari udara, dia mengerti mengapa Li Shi memiliki ekspresi wajah seperti itu. Dia langsung menghampiri Li Shi. “Patriark Li, maafkan aku sudah memberimu banyak masalah.” “Dermawan Tian, aku ingin berbicara denganmu di tempat lain, apakah kamu bersedia?” Alih-alih menjawab permintaan maaf Xiao Tian, Li Shi justru membawa Xiao Tian ke tempat lain. Anggota Klan Li tidak mengerti mengapa Xiao Tian meminta maaf, dan mengapa Li Shi memiliki ekspresi yang menegangkan. Sementara para Tetua sedang berbicara satu sama lain, Li Shi sudah berada di tempat terpencil di wilayah Klan Li-nya bersama Xiao Tian. “Dermawan Tian, aku tahu ini ada
Xiao Rui mengerutkan kening. Matanya menyipit, dan pandangannya menjadi jauh lebih tajam. “Garis darah Klan Xiao, tapi bukan dari Klan cabang. Lalu dari mana asalnya? Berani sekali menggunakan nama Klan Xiao.” “Tuan muda, benar. Tapi kebanyakan dari kami menyangka dia berasal dari Klan Inti. Sekarang aku akan menunjukkan potretnya. Apakah Tuan muda mengenalnya?” Tetua dari Klan Xiao cabang melangkah maju. Di tangannya tergenggam sebuah gulungan kuno berlapis pelindung energi. Dengan gerakan halus namun terlatih, ia membuka gulungan itu, menampilkan potret seseorang yang tak asing lagi bagi para pembaca, namun asing total bagi para tokoh yang berdiri di hadapan gambar tersebut. Sosok dalam gambar itu adalah Xiao Tian. Tatapan tajam, rahang tegas, dan aura tenang namun mengancam terpancar dari lukisan tersebut. Begitu gambar itu terlihat jelas, Xiao Rui, Xiao Zimo, dan Xiao Yue mengerutkan kening bersamaan. Bahkan Xiao Fa yang jarang menunjukkan perubahan ekspresi ikut memperlihatk
Melihat seluruh hadirin berlutut seolah dunia ini telah tunduk kepada mereka, dua pemuda dari Klan Xiao inti hanya tersenyum dingin. Tidak ada rasa bangga yang terpancar dari mata mereka, seolah penghormatan dari puluhan juta makhluk itu tidak lebih dari angin lalu. Namun, satu di antara mereka masih membuka suara dengan nada netral namun penuh tekanan. “Bangun.” Hanya satu kata. Satu kalimat pendek tanpa penekanan emosi, namun suara itu menggema tajam di setiap telinga yang mendengarnya. Tanpa satu pun berani menunda, seluruh yang berlutut segera berdiri. “Terima kasih, Tuan.” Pemuda itu hanya mengangguk ringan, seperti sudah terbiasa dengan pemujaan semacam ini. Tatapannya kemudian beralih ke pria paruh baya yang berdiri dengan tenang di belakang mereka. “Tetua Xiao Fa, apakah kamu bisa tahu hal apa yang ada di balik cahaya itu?” Pria itu melangkah setengah maju. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi gugup, meskipun kini sedang menjawab langsung pertanyaan dari generasi muda Kl
“Binatang tua, pertarungan tidak harus menggunakan kekuatan terus menerus. Tetapi membutuhkan kecerdasan juga. Kesempatan ini sangat berguna untuk melatih kecerdasanku, apakah aku bisa keluar hidup-hidup dalam kondisi saat semua orang memburuku atau tidak. Jika aku tertangkap dan mati, itu hanya bisa dikatakan otakku tak berfungsi.” Leihuo Dashi tertawa keras dalam pikirannya. “Hahaha, bagus. Jika kultivator takut mati, diam saja di rumah menjadi manusia biasa. Kalau ingin bertambah kuat, berarti harus berani menantang kematian!” Ketika semua orang menatap pilar cahaya yang masih memancar ke langit, keheningan seketika terpecah oleh getaran aneh yang berasal dari atas. Langit, yang semula hanya menjadi latar bagi cahaya, tiba-tiba bergemuruh hebat. Awan-awan terbelah, angin menjerit seperti menyambut kehadiran sesuatu yang tak biasa. Lalu, tanpa aba-aba, sebuah celah dimensi robek dengan paksa di angkasa. Retakan itu seolah membuka pintu menuju dunia lain. Dari balik retakan ters
“Niu Gan, Jilang, Bairu. Walaupun aku pergi, kita pasti akan bertemu lagi,” ucap Xiao Tian, suaranya tenang namun mengandung keyakinan yang dalam. Ketiga sosok di hadapannya menatap dalam diam sejenak. Mata mereka menyimpan kesedihan, tetapi tidak satu pun yang memohon Xiao Tian untuk tetap tinggal. Mereka tahu, jalan yang dipilih oleh Kakak Tian bukanlah jalan biasa. “Baiklah Kakak, hati-hati. Aku harap Kakak Tian mendapatkan keberuntungan di Alam Guijian. Walaupun anggota klan Xiao inti kemungkinan datang, Kakak tidak boleh kalah oleh mereka,” ujar Niu Gan akhirnya. Suaranya serak tertahan, namun penuh semangat. Xiao Tian menanggapi dengan senyum tipis yang hanya muncul di saat-saat seperti ini—bukan sekadar senyum, melainkan ketegasan yang telah melalui ribuan pertarungan. “Tentu saja.” Tanpa kata tambahan, dia melangkah mengikuti Jue Giang yang telah bergerak menuju sisi utara halaman tempat formasi kuno disembunyikan. Pepohonan rimbun menggantungkan dedaunan panjang ke tanah
"Anak muda, aku tidak menyangka kamu bisa mengetahui kondisiku tanpa memeriksaku secara langsung," ucapnya pelan namun penuh wibawa. Xiao Tian tidak menjawab, hanya tersenyum kecil. Sejak masuk rumah ini, ia telah mengaktifkan mata langitnya dan memeriksa keadaan lelaki itu secara mendalam, tanpa menyentuh satu pun bagian tubuhnya. "Senior belum menjawab pertanyaanku," ujar Xiao Tian, nadanya datar tapi penuh penekanan. Pria itu menghela napas panjang, kemudian memutar tubuhnya perlahan agar lebih tegak. Ia menatap langit-langit rumah yang mulai menghitam karena waktu senja. "Aku hanya ingin membuat Niu Gan dan yang lainnya merasakan dunia luar. Mereka terlalu lama tinggal di tempat ini, terlalu nyaman dan terlalu tertutup. Tapi aku memang benar-benar menyuruh mereka mencarikan obat. Bukan karena aku sakit parah, tapi karena aku tahu... tanpa perbaikan pada jiwaku, aku akan selamanya terjebak sebagai Setengah Dewa peringkat satu." Xiao Tian mendekat satu langkah. Tatapannya tidak
Xiao Tian, Niu Gan, Jilang dan Bairu tiba di kota Lizuang. Begitu mereka mendarat di dataran rendah, langkah Xiao Tian terhenti sejenak. Pandangannya menyapu jalan berbatu dan bangunan-bangunan tua yang berdiri dalam kesunyian yang menekan. Alisnya mengerut. Bahkan tanpa menajamkan persepsi, ia bisa merasakan betapa tipisnya energi spiritual di wilayah ini. Kering dan mati, seperti tanah yang sudah lama tidak tersentuh kehidupan. “Alam seperti ini masih ada di Langit Berbintang?” bisiknya, lebih kepada dirinya sendiri. Udara yang ia hirup seakan tak memiliki daya, hanya beban kosong yang membungkam kekuatan batin. Dalam diam, kenangan tentang kampung halamannya perlahan menyeruak. “Alam ini hampir sama dengan Alam Tianwu, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Alam Qinwu.” Suara gumamannya terdengar oleh Niu Gan. Anak muda itu menoleh dengan cepat. “Kakak Tian, kenapa?” tanyanya, suara pelan namun penuh perhatian. “Tempat ini sangat tipis dari energi spiritual. Apakah kalian tum
Mereka berjalan menyusuri jalan utama kota. Aktivitas sudah mulai ramai. Para kultivator dengan berbagai pakaian dan lambang sekte berlalu-lalang. Xiao Tian memilih restoran yang menempati tiga lantai dan terletak di perempatan jalan yang paling sibuk. Begitu mereka masuk, aroma makanan langsung menyambut. Ruangan penuh dengan suara tawa dan obrolan para pelanggan yang sebagian besar memiliki ranah tinggi. Xiao Tian bahkan melihat tiga orang Setengah Dewa sedang berbicara di lantai dua. Mereka duduk di lantai pertama, di meja dekat jendela. Pelayan datang dengan senyum sopan, tidak menunjukkan sedikit pun kecurigaan. “Apa yang bisa saya sajikan, tamu sekalian?” “Apa pun yang spesial di tempat ini,” jawab Xiao Tian tanpa menoleh. Pelayan mencatat, lalu berlalu. Beberapa menit berlalu. Xiao Tian terus memerhatikan sekitar. “Kakak Tian, mereka tidak memperhatikan kita sama sekali,” ujar Jilang sambil menyesap tehnya. “Itu artinya berhasil,” sahut Niu Gan. “Tapi aku tetap merasa de
“Dengan begini, aku tidak kesulitan membuat pil yang bisa membuat persepsi Setengah Dewa tak berfungsi.” Tanpa menunda, ia segera mengeluarkan tungku Naga Azure. Tungku itu berdiri kokoh di hadapannya, dan begitu dibakar, nyala apinya menyala dengan warna tenang namun menyimpan kekuatan yang mengintimidasi. Xiao Tian langsung mengontrol apinya dengan sangat presisi. Ia tidak ingin terjadi gangguan sekecil apa pun. Untungnya, seluruh ruangan sudah diperkuat dengan formasi isolasi, jadi tidak ada suhu maupun aroma obat yang bocor keluar. Tungku mulai memanas secara bertahap. Xiao Tian membuka tutupnya dan memasukkan berbagai jenis tanaman obat. Semua telah ia siapkan dengan perhitungan yang sangat ketat. Tidak ada tanaman yang digunakan secara sembarangan, karena setiap komposisi harus selaras dengan kekuatan jiwa dan struktur energi yang ingin ia bentuk dalam pil. Begitu semua tanaman masuk, energi jiwanya menyembur keluar. Ia mulai mengatur suhu tungku, membentuk sirkulasi panas ya
“Kamu tunggu sebentar,” ucap Xiao Tian kepada Kaisar Obat Suci. “Aku akan mencarikan jumlah yang lebih banyak.” Ia menarik kesadarannya keluar dari dunia itu dan segera menghubungi Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Cincin dewa milik anggota klan Han sebelumnya telah ia bagikan kepada mereka. Xiao Tian tahu, kemungkinan besar masih ada sisa sumber daya di dalamnya. Beruntung, ketiganya merespons dengan cepat. Mereka memeriksa isi cincin masing-masing dan menemukan bahwa masih terdapat cukup banyak batu immortal, serta sembilan Vena batu ilahi. Sumber daya itu adalah hadiah dari Villa Hati Seribu Bintang setelah mereka memenangkan posisi ketiga dalam kompetisi pemburuan manik-manik bintang. “Maafkan aku,” ucap Xiao Tian. “Aku akan meminjam ini dulu dari kalian. Di lain waktu, aku pasti akan menggantinya.” Namun balasan dari mereka membuat Xiao Tian sedikit terdiam. “Kakak, kamu sudah banyak membantu kami. Tanpa kakak, mana mungkin kami bisa mendapatkan juara tiga secara bersamaan. Jadi