Share

CH-271

last update Last Updated: 2025-01-30 07:26:06

“Orang tua sepertimu tidak pantas mendapatkan penghormatan ku, dan kamu juga tidak memiliki kualifikasi untuk menyebutkan orang tuaku!”

Boom—

Xiao Tian memperlihatkan kultivasinya sebagai peringkat 14 alam Mulia. Orang-orang tidak menyangka bahwa Xiao Tian hanya memiliki ranah alam Mulia. Namun, detik berikutnya mereka sangat tercengang dengan kemampuan Xiao Tian meningkatkan ranahnya yang tidak pernah mereka lihat sepanjang hidup mereka.

Xiao Tian mulai meningkatkan ranahnya, tanda api dan petir yang sangat mempesona muncul di dahinya, disusul dengan sayap api petir, lalu kedua matanya berubah, mata yang satu dipenuhi petir, dan mata yang satunya dipenuhi api. Kini, Xiao Tian memiliki ranah peringkat enam alam setengah Suci.

Melihat kemampuan Xiao Tian meningkatkan ranahnya sebanyak delapan peringkat, tidak hanya orang-orang dari Klan Li, bahkan Fu Yang, dan Tetua Yan mengerutkan keningnya. Namun, Tetua Yan hanya terkejut, bukan berarti takut.

“Bocah, kuakui kamu sangat hebat, b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   CH-272

    “Bocah, kamu pandai memanfaatkan kesempatan,” ujar Leihuo Dashi dari dunia dantian Xiao Tian. “Ini salahnya, dia malah menggunakan serangan petir untuk melawan seseorang yang memiliki garis darah petir.” Li Shi yang melihat Xiao Tian berhasil membunuh Tetua Yan dan Fu Yang, dia bukan senang. Tetapi, justru semakin ketakutan. Xiao Tian yang memandang Li Shi dari udara, dia mengerti mengapa Li Shi memiliki ekspresi wajah seperti itu. Dia langsung menghampiri Li Shi. “Patriark Li, maafkan aku sudah memberimu banyak masalah.” “Dermawan Tian, aku ingin berbicara denganmu di tempat lain, apakah kamu bersedia?” Alih-alih menjawab permintaan maaf Xiao Tian, Li Shi justru membawa Xiao Tian ke tempat lain. Anggota Klan Li tidak mengerti mengapa Xiao Tian meminta maaf, dan mengapa Li Shi memiliki ekspresi yang menegangkan. Sementara para Tetua sedang berbicara satu sama lain, Li Shi sudah berada di tempat terpencil di wilayah Klan Li-nya bersama Xiao Tian. “Dermawan Tian, aku tahu ini ada

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-273

    Xiao Tian menatap Lin Shi. “Patriark Li, aku akan meminta izin terhadapmu, setelah aku menaklukkan tanaman kaisar obat Suci, aku meminta untuk tinggal disini beberapa hari, dan aku juga meminta beberapa tanaman khusus, sebagai gantinya, aku akan membiarkan Patriark Li menembus alam Suci, dan mungkin itu bukan alam Suci peringkat pertama, tapi alam Suci peringkat tiga.” Mendengar itu, Li Shi sangat bersemangat, walaupun dia masih sedikit skeptis terhadap ucapan Xiao Tian, karena menerobos alam Suci bukanlah perkara mudah. “Dermawan Tian, apakah dermawan Tian bisa mempertanggungjawabkan perkataan itu?” “Patriark Li, tentu saja aku bisa mempertanggungjawabkannya, bagaimanapun, bukannya aku sombong, aku bisa membunuh Patriark Li dengan mudah, dan mengambil semua tanaman di tempat ini. Namun, aku tidak melakukannya, bukan karena aku baik dan tidak tergiur oleh hartamu, tapi aku masih memiliki moral untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan,” tegas Xiao Tian dengan serius. “Apa yang d

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-274

    “Haaah! Apakah kamu tidak mengerti? Baiklah, jika kamu tidak mengerti, aku akan menjelaskannya kepada manusia bodoh sepertimu.” Tanaman kaisar obat Suci sedikit terdiam sejenak. Dia seperti manusia yang bisa berkomunikasi dengan siapapun. “Manusia serakah, kami memang tanaman obat yang biasa disempurnakan oleh manusia. Namun, aku berbeda, aku memiliki kesadaran, memiliki perasaan, memiliki kebijaksanaan. Jika kamu memurnikan ku, kamu sama saja seperti iblis yang memurnikan manusia hidup-hidup. Tidak masalah jika aku tanaman kaisar obat Suci memiliki salah terhadap manusia, jika aku telah membantai ras manusia, membunuh siapapun tanpa pandang bulu, kamu ingin memurnikan ku wajar. Tapi, aku tidak pernah membuat masalah dengan manusia, jadi atas dasar apa manusia ingin memurnikan ku yang telah memiliki kehidupan seperti kamu?” ‘Kamu’ ‘Kamu….’ kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Xiao Tian, dia sedikit terdiam mencerna ucapan tanaman kaisar obat Suci. Whooss— Xiao Tian tiba-tiba

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-275

    Xiao Tian dibawa ke suatu tempat oleh tanaman kaisar obat Suci, dia tidak menyangka bahwa kebun obat ini lebih luas daripada yang terlihat dipermukaan, luasnya mencapai beberapa ratus ribu mil. “Anak manusia, itu adalah tanaman yang kamu inginkan, aku harap kamu tidak kecewa dengan semua ini,” ujar tanaman kaisar obat Suci. Xiao Tian sangat tercengang, karena yang ada di hadapannya bukan tanaman biasa, semuanya selevel dengan kaisar obat Suci, hanya tanaman ini tidak memiliki kecerdasan sepertinya. “Kaisar obat Suci, ini lebih dari cukup. Aku sungguh puas.” Xiao Tian mengambil tanaman yang mengandung atribut kekuatan jiwa dengan jumlah banyak, lalu dia langsung memurnikannya di tempat. Semua tanaman yang mengandung kekuatan jiwa dilebur olehnya, lalu Xiao Tian mulai menyerap energinya. Kecepatan Xiao Tian berkultivasi jiwa membuat tanaman kaisar obat Suci berdecak kagum kembali. “Anak ini tidak hanya luar biasa dalam kultivasi beladiri, kultivasi jiwanya juga sangat berbeda deng

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-276

    Setelah menyelesaikan semuanya, Xiao Tian menghubungi Li Shi, Li Shi langsung tiba, karena selama Xiao Tian berada di kebun obat, dia terus menunggunya di luar. Saat Xiao Tian bertemu Li Shi, dia bertanya dengan ekspresi tenang. “Apakah ada seseorang dari Sekte Xian yang datang?” Li Shi menggelengkan kepalanya. “Belum ada, mungkin berita kematian Tetua Yan belum sampai di telinga Kepala Sekte Xian. Dermawan Tian, sekarang apa yang akan kamu lakukan?” Whooss— Xiao Tian memberikan cincin dewa kepada Li Shi. “Di dalamnya ada pil Zuxian grandmaster tingkat 10 hingga tingkat 13, sekarang Patriark Li bisa berkultivasi terlebih dahulu, setelah berhasil menerobos alam Suci, Patriark Li bisa mengantarku ke Rumah Suci Immortal untuk melakukan tes.” Patriark Li tertegun mendengar ucapan itu, bukan karena Xiao Tian ingin pergi ke Rumah Suci Immortal, tapi pil yang Xiao Tian sebutkan. Dia menerima cincin dewa itu dengan tangan bergetar, lalu dia memasukkan kesadarannya ke dalam cincin dewa, s

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-277

    “Tuan Muda, aku tidak memiliki dendam dengan Tuan Muda, jadi tolong jangan bunuh kami,” ucap orang paling kuat diantara anggota Klan Fu. “Hmm, bagaimana bisa kamu tidak memiliki dendam denganku, aku yang telah membunuh Patriark mu, jadi tentu saja kamu memiliki dendam. Terlebih lagi, aku membunuh orang-orang dari Sekte Xian, jadi sudah tidak ada tawar-menawar lagi!” Whooss— Xiao Tian mengibaskan tangannya, lalu orang-orang dari klan Fu langsung menghilang dari pandangan semua orang. Tidak ada ledakan, tidak ada riak, orang-orang hanya merasakan energi yang mengerikan, lalu orang-orang Klan Fu menghilang. Ssssttttttttttt… Semua orang menghirup udara dingin. Mereka sangat ngeri dengan kekuatan pemuda itu. “Mengapa dermawan Tian menjadi lebih mengerikan? Bahkan kekuatannya jauh lebih besar daripada ketika berhadapan dengan Tetua Yan.” Orang-orang dari Klan Li terus berbicara satu sama lain. Namun, mereka tidak ada yang berani bertanya langsung terhadap Xiao Tian. “Patriark Li, tid

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-278

    “Sangat lemah.” Xiao Tian melemparkan pemuda botak itu dengan santai. “Uhuk, uhuk, uhuk.” Pemuda botak itu terus batuk sambil memegangi lehernya. Dia berdiri lalu menunjuk Xiao Tian. “Bajingan, kamu berani menyakitiku, aku tidak akan membiarkanmu pergi.” “Cukup!” Namun, saat pemuda botak itu siap melepaskan auranya, Tetua yang menjaganya langsung berteriak. “Dixue, apakah kamu belum cukup mempermalukan dirimu sendiri di hadapan banyak orang?” tanya Tetua yang mengawalnya dengan nada yang sedikit kesal. “Tetua, aku…” Pria botak itu terdiam, walaupun dia belum menerima kenyataan bahwa dia bisa dikalahkan dengan mudah oleh pemuda yang tidak dikenal ini. Orang-orang yang berada di halaman Rumah Suci Immortal menjadi sedikit ramai, para murid-murid dari berbagai kekuatan yang akan menantang ujian terus membicarakan kejadian itu, terutama mereka para murid wanita. “Siapa pemuda itu? Aku tidak menyangka Klan kelas tiga memiliki generasi muda yang sangat berbakat, dan dia juga terlihat

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kultivator Inti Semesta   CH-279

    “Orang tua, Klan Cai ku memiliki wilayah utama di alam atas, jika para petinggi mengirimkan utusannya untuk menghancurkan Rumah Suci Immortal mu, tamat sudah riwayatmu!” “Hahahaha, anak kecil, Klan Cai bisa bertindak sesukanya karena pernah berjumpa dengan Klan Xiao penguasa galaksi, jika aku melaporkan tindakan Klan Cai ini, musnah sudah Klan Cai mu, karena Klan Cai secara sengaja telah mencoreng nama agung Klan Xiao. Jadi kamu tidak perlu menyebutkan Klan Cai mu di Rumah Suci Immortal ku, karena aku tidak takut terhadap Klan Cai, bahkan Klan Cai yang berada di Alam Zuwu!” Buzz— Tuan Muda kedua Klan Cai dilemparkan keluar bersama dengan pria paruh baya yang mengawalnya. Setelah itu, pemilik Rumah Suci Immortal berkata lagi. “Sekarang siapa yang ingin menantang ujian ku? Jika kalian tidak memiliki cukup kekuatan, lebih baik mengurungkan niat kalian, agar tidak ada ucapan buruk terhadap Rumah Suci Immortal ku gara-gara ketidakmampuan kalian!” “Aku akan menantangnya.” Saat semua o

    Last Updated : 2025-01-30

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-328

    Xiao Tian kembali duduk bersila di dasar Danau Abadi. Gelombang energi spiritual yang kaya mengalir di sekelilingnya, membentuk pusaran yang semakin padat.Namun, kali ini bukan tubuh fisiknya yang akan ditempa, melainkan jiwanya!Dia mulai membentuk segel tangan, mengaktifkan teknik khusus untuk memperkuat lautan jiwanya.Saat ini, jiwanya telah mencapai tingkat Jiwa Immortal tingkat satu.Tetapi itu belum cukup!Jika dia bisa menembus tingkat dua, maka dia akan berdiri sejajar dengan para ahli tua di Alam Zuwu—eksistensi yang jarang ditemui dan dihormati oleh para kultivator lainnya!Kesadarannya segera masuk ke dalam Lautan Jiwanya—sebuah dimensi internal yang hanya bisa diakses oleh dirinya sendiri.Xiao Tian menatap pemandangan luas yang terbentang di depannya.Lautan jiwanya luas dan dalam, berwarna biru pekat dengan kilauan emas di permukaannya.Namun, yang paling mencolok adalah beberapa bintang yang bersinar terang di langit dimensi ini.Bintang-bintang itu adalah perwujudan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-327

    Xiao Tian dan para pemuda lainnya segera memasuki Danau Abadi. Begitu tubuh mereka menyentuh permukaan air yang keemasan, energi spiritual yang kaya langsung menyelimuti mereka, meresap ke dalam pori-pori dan merangsang kekuatan internal mereka.Tanpa ragu, mereka mulai menyelam lebih dalam. Seiring dengan bertambahnya kedalaman, mereka dapat merasakan bahwa kandungan energi spiritual semakin padat dan murni.Namun, meski energi ini menawarkan manfaat luar biasa, tidak semua tubuh manusia mampu menampungnya. Energi yang terlalu besar bisa mengoyak meridian, membebani tubuh, atau bahkan menyebabkan ledakan energi yang tidak terkendali. Karena itu, masing-masing dari mereka menyesuaikan diri dengan batas kemampuan mereka sendiri.Mereka yang memiliki tubuh lebih lemah tetap berada di lapisan dangkal, sementara yang lebih kuat berani menyelam lebih dalam.Tetapi bagi Xiao Tian, kedalaman biasa tidak cukup.Dia terus menyelam lebih dalam. Semakin turun, semakin murni energi spiritual yang

  • Kultivator Inti Semesta   CH-326

    Xiao Tian duduk bersila di atas tanah yang sedikit berdebu, mengatur napasnya dengan ritme yang stabil. Wajahnya tidak menunjukkan kesakitan yang berarti, tetapi ada kilatan kepahitan di dalam matanya. Dia merasakan efek dari serangan balasan yang menghantam tubuhnya.Sambil menghela napas pelan, dia berbicara kepada sosok dalam dunia dantiannya, Leihuo Dashi."Leihuo Dashi, aku tidak menyangka masih terluka seperti ini setelah menggunakan kekuatanmu. Padahal tubuh fisikku sudah mencapai Tingkat 17 Tubuh Abadi Semesta," ujar Xiao Tian dengan nada datar, meskipun dalam hatinya dia sedikit jengkel.Di dalam dunia dantiannya, seekor Binatang Api Petir raksasa dengan tubuh berselimutkan nyala api dan percikan petir melayang di atas lautan energi. Leihuo Dashi menyipitkan matanya sebelum tersenyum kecil, suaranya terdengar menggelegar tetapi penuh keyakinan."Bukan tubuh Abadi Semestamu yang masih lemah," jawabnya dengan nada bangga. "Tetapi kekuatan Dewa ini yang terlalu kuat. Jika kamu i

  • Kultivator Inti Semesta   CH-325

    Di tengah situasi yang menegangkan itu, tubuh Xiao Tian tiba-tiba bergoyang. Tangan kanannya refleks memegangi dadanya, wajahnya sedikit memucat, sementara napasnya menjadi lebih berat dari biasanya. Hanya dalam sekejap, tubuhnya yang kokoh terlihat kehilangan keseimbangan.WHOOSSHH!!!Secepat kilat, Qiancheng bergerak lebih dulu sebelum yang lain sempat bereaksi. Dengan gerakan yang halus namun tegas, dia menangkap tubuh Xiao Tian sebelum jatuh ke tanah. Kedua lengannya dengan sigap menopang pemuda itu, memastikan agar dia tetap berdiri."Apakah kamu baik-baik saja?" Suara Qiancheng terdengar lembut, tetapi menyiratkan ketegangan yang sulit disembunyikan.Xiao Tian mengangkat pandangannya, matanya masih setajam biasanya, meski sedikit melemah. "Aku baik-baik saja," jawabnya dengan nada datar. "Aku hanya butuh sedikit istirahat untuk menyembuhkan lukaku.""Luka?" Alis Qiancheng mengerut. Baru sekarang dia menyadari bahwa Xiao Tian tidak sepenuhnya tanpa cela dalam pertarungan tadi.Xi

  • Kultivator Inti Semesta   CH-324

    Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup

  • Kultivator Inti Semesta   CH-323

    Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap

  • Kultivator Inti Semesta   CH-322

    Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik

  • Kultivator Inti Semesta   CH-321

    WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-320

    Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status