Melihat delapan pendekar Raja Bumi melesat ke arahnya, Xiao Tian mulai mempraktikkan tarian pedangnya yang memukau. “Tarian Seratus Pedang!”Kali ini, dia mengeluarkan seluruh kekuatan dari teknik tersebut. Dalam kompetisi sebelumnya, Xiao Tian sengaja menahan diri karena teknik ini adalah salah satu andalan dari Lembah Tanpa Batas.Ketua kelompok lawan terbelalak tak percaya. "Bagaimana mungkin kamu bisa menguasai teknik pedang Lembah Tanpa Batas? Dan kekuatanmu bahkan melampaui para anggota lembah itu sendiri."Yang membuatnya semakin terkejut adalah kenyataan bahwa tarian Seratus Pedang yang biasanya hanya mampu menciptakan beberapa klon, kini benar-benar menghasilkan seratus klon. Bukan ilusi, klon-klon itu tampak nyata.Slash—Klon-klon Xiao Tian langsung menyerang. Gerakan mereka tidak hanya kuat, tetapi juga sangat mematikan. Beberapa klon melakukan tebasan, sementara yang lainnya menusuk lawan mereka dengan tepat.Whoosh—Baang—Serangan pedang Xiao Tian mengarah ke jantung pe
Melihat seorang Setengah Kaisar Beladiri telah menolongnya, Liu Qingyun segera membungkuk hormat dan mengucapkan rasa terima kasih. "Senior, terima kasih atas bantuan Anda." Liu Qingyun tidak mengenali pria yang berdiri di hadapannya. Penampilannya tampak seperti rakyat biasa, tidak ada ciri yang mencolok jika dilihat dari segi pakaiannya. "Tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi tugasku," jawab pria itu dengan suara tenang. "Sekarang, aku akan mengantar kalian kembali ke Sekte Pedang Tertinggi. Aku tidak hanya mengantarkan kalian, tetapi juga akan tinggal sementara di sana untuk memastikan keselamatan kalian semua." Setelah menyampaikan niatnya, pria tersebut memperkenalkan diri. Dia adalah She Comping, orang yang dikirim langsung oleh Kaisar She untuk melindungi Sekte Pedang Tertinggi. Tentu saja, perlindungan ini bukan semata untuk sekte itu, melainkan karena keberadaan Xiao Tian yang dianggap sangat berharga. *** Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Pangera
Xiao Tian pun mengeluarkan pedangnya—pedang misterius yang telah lama menjadi senjatanya. Namun, begitu pedang itu muncul, Xiao Tian mendengar transmisi suara dari roh artefak yang menghuni pedang tersebut. “Tuan, macan hitam di hadapan Anda bukan binatang buas biasa. Itu adalah roh jahat yang sengaja dilepaskan oleh seseorang. Namun, bukan itu yang ingin aku sampaikan.” “Katakanlah, apa yang ingin kamu beritahu?” Xiao Tian tidak ingin membuang waktu dengan basa-basi. “Tuan, roh jahat ini adalah makanan bagi hamba. Jadi, aku mohon izin untuk memakan mereka semua,” suara roh artefak terdengar penuh antusiasme, menyampaikan permohonannya. Xiao Tian mengernyitkan kening, berpikir sejenak. Jika roh artefak pedang misterius itu memakan macan hitam tersebut, Pangeran Kedelapan pasti akan curiga dengan kemampuan pedang itu. Maka, ia harus mencari cara agar Pangeran Kedelapan dan Kesembilan tidak mengetahuinya. “Apa manfaatnya bagiku jika kamu memakan roh-roh jahat itu?” tanya Xiao Tian d
Roh artefak pedang misterius semakin bersemangat, menembus lebih dalam ke wilayah yang dipenuhi roh jahat. Semakin jauh ia masuk, semakin banyak ia menemukan roh jahat dengan level kekuatan yang jauh lebih tinggi. Di bagian terdalam, bukan hanya macan hitam yang berkeliaran, tetapi berbagai macam binatang buas muncul dengan bentuk dan kekuatan yang mengerikan. Meskipun begitu, semua makhluk itu memiliki satu kesamaan: mereka tercipta dari roh jahat. Di antara mereka, ada yang memiliki kekuatan sebanding dengan pendekar Raja Bumi tingkat puncak, bahkan beberapa yang setara dengan pendekar Raja Langit tingkat satu hingga lima. Namun, yang paling mengerikan adalah roh jahat dengan kekuatan yang hampir mencapai setengah Kaisar Bela Diri tingkat sembilan—lebih kuat dari Kaisar She sendiri. “Hahaha! Tidak peduli seberapa kuat kalian, selama kalian tercipta dari roh jahat, kalian hanyalah santapan bagiku!” Roh artefak pedang misterius tertawa puas, penuh semangat. “Jika aku menyerap semua
Xiao Tian memandang sekeliling dengan tenang. “Pangeran, biarkan aku yang memimpin. Aku bisa membawa kalian ke tujuan.” Ia tidak menjelaskan bahwa dirinya memiliki kemampuan mata khusus, namun hanya menyebutkan bahwa ia mampu merasakan wilayah ini melalui teknik pendeteksinya. Pangeran Kedelapan dan Pangeran Kesembilan telah beberapa kali menyaksikan kemampuan luar biasa Xiao Tian, sehingga mereka tidak ragu sedikit pun. Pangeran Kedelapan menyerahkan peta tanpa pertanyaan. Seperti yang sudah diduga, di bawah bimbingan Xiao Tian, mereka tiba di tujuan. Makam yang ditunjukkan pada peta itu ternyata bukanlah makam biasa, melainkan sebuah gua besar yang sangat megah dan penuh misteri. Melihat gua tersebut, baik Pangeran Kedelapan maupun Pangeran Kesembilan tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. “Saudara Tian, mari kita masuk bersama-sama,” ajak Pangeran Kedelapan dengan antusias. Xiao Tian mengangguk dan tanpa ragu ikut melangkah masuk ke dalam gua. Begitu mereka berada
Pangeran Kedelapan bangkit dengan wajah yang dipenuhi kegelisahan. Dengan segenap kekuatan, dia melancarkan serangan demi serangan ke arah pintu emas, berharap bisa menghancurkannya dan menyelamatkan Xiao Tian. Namun, pintu emas itu tetap kokoh, tidak bergeming sedikit pun, seakan tidak terpengaruh oleh serangan apa pun. Pangeran Kesembilan, She Zinshin, tidak tinggal diam. Dia segera membantu kakaknya, mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghancurkan pintu yang mengurung Xiao Tian. Namun, serangan mereka tak ada gunanya. Pintu emas itu terlalu kuat, seperti dinding yang tak bisa dirobohkan oleh kekuatan mereka. Buzz— Setelah rentetan serangan bertubi-tubi, pintu emas itu tidak terbuka, melainkan menghilang begitu saja dari pandangan mereka. Kini, gua itu kembali seperti semula, seolah-olah pintu tersebut tak pernah ada. Mereka berdua terpaku, kebingungan dan putus asa. “Kemana pintu itu menghilang?” tanya Pangeran Kedelapan dengan suara penuh kecemasan. Wajahnya memucat, diliput
“Akhirnya, setelah sekian lama, seseorang berhasil memasuki tempat peninggalanku. Kau cukup mengesankan, tidak gentar menghadapi ujianku,” suara itu berbicara dengan nada berat. “Namun, jika kau ingin mewarisi kekuatanku dan meninggalkan tempat ini, itu bukan hal yang mudah. Keberhasilanmu akan bergantung pada kemampuanmu sendiri.” Xiao Tian menoleh ke segala arah, namun tak ada satu pun wujud yang terlihat. Meskipun begitu, ia menangkupkan tangannya hormat ke arah sumber suara yang tak kasat mata. “Senior, apa yang harus junior lakukan agar dapat keluar dari tempat ini?” tanyanya dengan hormat. Suara agung itu kembali terdengar, menggema dengan penuh wibawa. “Untuk keluar dari tempat ini, kau harus memahami setiap teknik dan keterampilan yang tertulis di tiang-tiang dan langit-langit aula ini. Jika ada satu saja yang tak kau pahami, kau tak akan pernah bisa meninggalkan tempat ini.” Setelah berkata demikian, suara itu lenyap begitu saja, meninggalkan keheningan yang mendalam. Xiao
Daniel tetap pada pendiriannya. “Patriark, aku bisa mencapai ranah ini berkat teknik kultivasi yang diberikan Saudara Tian. Aku berhutang padanya. Jika dia memang dibunuh oleh pendekar aliran hitam, memasuki Kekaisaran tidak akan memberiku jawaban. Membasmi mereka adalah satu-satunya jalan untuk menemukan petunjuk yang sebenarnya.” Fa Wa melihat keteguhan hati Daniel dan tahu tidak ada yang bisa menghentikannya. “Baiklah, jika itu keputusanmu, aku tak bisa memaksamu. Namun, ingatlah, keselamatanmu adalah yang terpenting. Tidak ada yang lebih berharga dari nyawamu sendiri. Aku harap kamu menemukan kebenaran di balik kematian Tian’er.” Sebelum Daniel berbalik, Fa Wa menyerahkan sebuah kitab kepadanya. “Ambil ini. Ini adalah kitab teknik pedang yang ditulis dan disempurnakan oleh Tian’er sendiri. Mungkin ini bisa membantumu dalam perjalananmu.” Daniel menerima kitab itu dengan tangan gemetar, hatinya dipenuhi tekad. Dia bersumpah untuk menemukan siapa pun yang bertanggung jawab atas k
Para Tetua di ruangan itu tetap diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Mereka tahu, Patriark klan Xiao cabang telah memasuki mode siaga tinggi. Jika penyelidikan itu menunjukkan adanya kekuatan tersembunyi di luar dugaan mereka, maka situasi di Alam Langit Berbintang bisa berubah dalam sekejap. Setelah pria bertopeng itu pergi, Patriark Klan Xiao cabang tidak langsung tenang. Wajahnya masih dipenuhi tekanan batin yang belum surut. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk beberapa Tetua lainnya di ruangan itu. “Kalian pergi dan bawa anak yang bernama Xiao Tian. Tapi ingat, kalian jangan melakukan kekerasan. Biarkan aku yang menginterogasinya secara langsung!” “Baik, Patriark!” jawab para Tetua serempak sebelum membungkuk dan segera meninggalkan ruangan. Begitu ruangan kembali sepi, Patriark Klan Xiao cabang menatap tajam ke arah Xiao Kun yang masih berlutut. Tatapannya dingin, tidak lagi menyimpan toleransi. “Kau juga pergi,” ucapnya pendek. Xiao Kun menunduk dalam, lalu ber
Xiao Tian bertemu kembali dengan Niu Gan, Jilang, dan Bairu. Pertemuan itu terjadi sesaat setelah mereka berbicara dengan Pemilik Villa Hati Seribu Bintang. Ketika percakapan mereka selesai, keempatnya bersiap untuk meninggalkan istana. “Kakak Tian, kemana kamu akan pergi?” tanya Niu Gan sambil berjalan di sisi Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepala pelan. “Aku belum tahu. Aku hanya mengikuti ke mana langkahku membawaku.” “Hmm, jika seperti itu...” Niu Gan tampak berpikir sejenak, lalu menatap Xiao Tian dengan harapan. “Bersediakah kakak Tian pergi bersama kami untuk menjenguk seseorang?” “Menjenguk siapa?” “Orang yang membesarkan kami,” jawab Jilang cepat. “Sekarang beliau sedang terluka. Kami keluar untuk mencarikan obat. Awalnya kami hanya mencoba peruntungan, berharap kakak Tian bisa mendapat hasil positif dalam kompetisi ini. Ternyata hasilnya di luar ekspektasi. Kami berhasil mendapatkan juara tiga.” Bairu melanjutkan dengan semangat yang tulus. “Dan ini semua berkat ka
Xiao Tian keluar dari ruangan kultivasinya. Langkahnya tenang, dan wajahnya tidak menunjukkan perubahan besar. Ia menahan aura peningkatannya. Meskipun ia kini berada di peringkat enam Alam Maha Agung, yang ia perlihatkan tetap peringkat tiga. Itu cukup untuk membuat Bai Ruochen tidak terlalu waspada. Begitu melihat Xiao Tian keluar dari ruangan, Bai Ruochen langsung melangkah cepat ke arahnya. Sorot matanya tajam, tidak ada basa-basi dalam ucapannya. “Sekarang, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian tidak terburu-buru menjawab. Ia melihat sekeliling sejenak sebelum membuka suara. “Aku masih di sini, kamu bersikap seolah-olah aku akan pergi saja. Dimana Ayahmu? Aku tidak melihatnya.” “Ayahku ada urusan. Dia harus memimpin perbaikan alun-alun akibat ulahmu. Sekarang jangan mengalihkan pembicaraan, cepat serahkan Hati Nirwana!” Xiao Tian mengeluarkan Hati Nirwana. Tapi saat Bai Ruochen hendak mengambilnya, ia menangkap tangan wanita itu. “Meneliti kematian!” Suara Bai Ruochen m
Setelah Xiao Tian menerima hadiahnya, Bai Ruochen melangkah maju dan mendekatinya. Tatapannya tajam, dan tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan hal yang sejak awal telah menjadi tujuannya. “Sekarang katakan, apakah kamu berhasil mendapatkan Hati Nirwana?” Xiao Tian menoleh ringan ke arahnya. “Tentu saja aku berhasil, tapi aku akan memberikan Hati Nirwana setelah aku memulihkan diri. Putri Suci tidak perlu khawatir, aku berada di Istanamu, jadi aku tidak akan melarikan diri. Hanya, apakah aku bisa meminjam ruangan untuk pemulihan diri?” Ia berbicara langsung dan jelas, tidak menyembunyikan niatnya. Tidak ada basa-basi dalam ucapannya, dan itu cukup untuk membuat Bai Ruochen menyipitkan mata. “Mengapa kamu tidak menyerahkannya sekarang saja?” tanyanya datar. “Aku tidak ingin setelah memberikannya kamu langsung membunuhku. Jadi sebelum itu terjadi, aku juga harus memastikan keselamatanku.” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak ikut mencampuri urusan antara putrinya dan Xiao Tian
Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan. “Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh. “Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil. “Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka. Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak
Namun di balik aura dan tekanan yang mengguncang langit dan bumi, Xiao Tian masih berdiri tenang. Di dalam hatinya, senyum pahit perlahan terbit. “Binatang tua, mengapa kamu membuat keributan seperti ini?” “Bocah, ini bukan lagi pertarungan antara kamu dan bocah Xiao Wei itu. Ini adalah pertarungan garis darah! Apakah kamu ingin garis darahmu diinjak-injak oleh garis darah rendah itu?!” Xiao Tian menarik napas panjang dalam hatinya. “Bukankah ini akan menimbulkan kegaduhan bagi orang-orang?” “Terlambat. Kamu sudah mendeklarasikan namamu Xiao Tian, dan menunjukkan sayap api petir. Itu saja sudah membuat kegaduhan. Jadi jika ingin membuat kegaduhan, jangan tanggung-tanggung.” “Hahaha, baiklah, lakukan apa yang ingin kamu lakukan sekarang! Tapi jangan terlalu besar, tubuhku belum bisa menampung kekuatanmu jika lebih dari tiga puluh persen.” “Kali ini pengecualian. Aku akan membuat tubuhmu mampu menanggung kekuatanku lebih dari empat puluh persen!” “Sial, jika kamu bisa melakukan
Kepala Villa tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada Xiao Tian yang terus melangkah ke langit, dan setiap langkahnya disertai dengan satu teratai api petir yang muncul di bawah telapak kakinya, membentuk tangga yang tidak berasal dari dunia ini. “Putriku, itu bukan langkah biasa. Lihat baik-baik. Setiap langkahnya membentuk teratai api petir yang menjadi pijakan. Itu… itu adalah keterampilan yang hanya dikuasai sempurna oleh satu orang dalam sejarah Klan Xiao—Yang Mulia Dewa Tertinggi, Xiao Jian.” Nada suaranya mengeras seiring kalimatnya berlanjut. “Di Klan Xiao inti, hanya ada empat atau lima orang yang mampu mempelajarinya. Tapi tidak satu pun dari mereka mampu menyempurnakan keterampilan itu. Menurut catatan resmi, ketika Yang Mulia Dewa Tertinggi Xiao Jian menggunakan keterampilan itu, ia pernah menghancurkan ribuan bintang dan membunuh miliaran kultivator yang tersebar di dalamnya. Dengan keterampilan itu, Xiao Jian diakui sebagai penguasa galaksi terkuat sepanjan
Klan cabang belaka, bertingkah sangat arogan,” ucap Xiao Tian, nadanya mengeras. “Sepertinya kamu hanya katak dalam sumur, tidak pernah melihat luasnya dunia ini. Sekarang, tunjukkan padaku keterampilan kebanggaanmu itu.” “Kamu akan melihatnya!” Xiao Wei membentuk segel tangan. Dalam sekejap, tubuhnya mulai bersinar terang. Bukan hanya cahaya biasa, melainkan kilauan yang menyelimuti seluruh pori-porinya. Dalam waktu singkat, langit di atas alun-alun menjadi gelap seperti ditelan malam. Petir multi warna mulai muncul dari segala penjuru, menyambar dan berkumpul di satu titik. Lautan api mengikuti, saling terjalin dan berputar di langit, membentuk pusaran kekuatan yang luar biasa besar. Tombak Xiao Wei yang semula berdiri tegak di depannya, mulai bergetar. Kemudian, tombak itu melesat sendiri ke atas langit, bergabung ke dalam pusaran petir dan api di atas sana. Seluruh kekuatan itu berkumpul di satu titik pusat, seperti menyusun sesuatu yang belum sepenuhnya terwujud, namun sudah c
Untungnya, formasi pelindung yang diciptakan Kepala Villa Hati Seribu Bintang masih bertahan dengan tenang. Meskipun energi ledakan itu cukup untuk meruntuhkan gunung kecil dalam sekejap, formasi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda retak. Jika bukan karena perlindungan ini, banyak penonton dengan kultivasi rendah pasti sudah hancur oleh getaran energi yang tidak bisa diredam. Namun, perhatian sebagian besar orang tidak hanya tertuju pada kekuatan dua pemuda yang bertarung di tengah formasi. Yang paling menakjubkan justru terletak pada lantai alun-alun itu sendiri. Meskipun dihantam gelombang serangan dari dua kultivator yang sudah melampaui batas kekuatan biasa, lantai alun-alun tetap utuh. Tidak ada retakan, tidak ada debu yang terangkat. Semuanya tetap bersih dan tenang. Ini bukan karena kebetulan. Ini membuktikan satu hal—bahwa kekuatan Villa Hati Seribu Bintang jauh melampaui dugaan. Struktur dan material alun-alun ini bukanlah sesuatu yang bisa dihancurkan hanya dengan kekua