Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Bab 16: Kemarahan Xiao Tian

Share

Bab 16: Kemarahan Xiao Tian

last update Huling Na-update: 2024-08-02 08:33:05

Organisasi Tengkorak memiliki nama yang paling menakutkan di Dinasti She. Mereka adalah organisasi dari pendekar aliran hitam yang terkenal karena kebuasan dan kejahatan mereka.

Liu Qingyun mendengus dingin. “1000 keping emas, apakah kamu sedang merampokku di siang bolong?”

“Jika aku merampokmu, apa yang bisa kamu lakukan terhadapku? Kalian hanya berasal dari sekte kelas tiga. Jangan katakan bahwa kalian sudah memiliki nyali untuk membuat masalah denganku!”

Bang—

Liu Qingyun langsung berdiri dan melepaskan aura bertarung yang sangat besar. “Kamu pikir pendekar aliran putih akan takut terhadap kalian pendekar aliran hitam? Walaupun Sekte Pedang Tertinggi adalah sekte kelas tiga, kita tidak pernah takut terhadap pendekar aliran hitam seperti kalian! Jika ingin bertarung, keluarlah! Tempat ini terlalu sempit untuk melakukan pertarungan.”

“Hahaha, aku tidak menyangka tetua seperti mu berani menantangku. Namun, tidak apa-apa, aku harus memberi pelajaran kalian! Agar kalian sadar sekte kela
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Yudistira
mntap tor aku dah bli koin mlh abis bab
goodnovel comment avatar
Daniel Dapril
mantap xiao tian... akhirnya arwah pedang bangun kembali .........
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 17: Ingin mengendalikan malah Dikendalikan

    Namun Xiao Tian belum menyadari kengerian roh artefak, roh artefak tidak diukur dengan seberapa kuatnya level artefaknya. Tetapi, itu tergantung roh apa yang disegel di dalam artefak.Setelah roh pedang terbangun, tiba-tiba tubuh Xiao Tian menjadi sangat dingin, seolah hawa dingin yang menusuk tulang mengalir dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Pandangannya menjadi sedikit gelap, dan aura mencekam mulai merasuki sekitarnya. Xiao Tian tidak menyadari bahwa dia menjadi pribadi yang lebih dingin daripada sebelumnya; tatapannya yang penuh amarah kini berubah menjadi pandangan kosong yang mengerikan, membuat siapa pun yang melihatnya bergidik ketakutan.Tanpa menyadari perubahan pada dirinya, Xiao Tian dikendalikan oleh pedang pusaka di tangannya. Tangan Xiao Tian terangkat secara otomatis, menghunuskan pedangnya ke arah dua orang yang tersisa dengan gerakan yang halus namun mematikan. Suara yang keluar dari mulutnya terdengar dingin dan menyeramkan, “Jadilah makanan untukku!” Suara it

    Huling Na-update : 2024-08-03
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 18: Tidak Perlu Formalitas

    Xiao Tian tidak terlalu memikirkan perubahan dalam dirinya. Baginya, ancaman harus dihilangkan, bukan dipelihara. Daripada menunggu musuh-musuhnya bertaubat tanpa kepastian, lebih baik ia memberantas mereka sekarang juga.Xiao Tian menghampiri Liu Qingyun dan Shu Hen, kemudian berjalan menuju pemimpin kelompok organisasi Tengkorak yang tertancap oleh pedang. Orang itu menunjuknya dengan penuh amarah, namun dia sudah tidak memiliki kemampuan untuk berbuat apa-apa. “Anak kecil, apakah kamu sadar dengan apa yang telah kamu lakukan? Tindakanmu sudah membawa bencana untuk sektemu sendiri!”Boom—Xiao Tian langsung melompat, menginjak dada orang itu hingga seluruh tulang dadanya hancur. “Kamu tidak perlu mengancamku. Jika organisasi Tengkorakmu memiliki kemampuan, mereka bisa datang mencariku kapan saja! Aku paling membenci ancaman.” Tanpa banyak berpikir, Xiao Tian memukul wajah orang itu hingga kepalanya meledak.Keenam anggota organisasi Tengkorak akhirnya semuanya dibunuh oleh Xiao Tian

    Huling Na-update : 2024-08-03
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 19: Salah Memilih Target

    Daniel terus berlatih dengan tekun. Pada malam hari, ia berkultivasi, memperdalam pemahaman dan kekuatan batinnya. Siang hari, ia mengasah keterampilan tubuh dan teknik pedangnya, mengikuti arahan Xiao Tian dengan disiplin tinggi. Dalam tiga hari, perubahan yang terjadi pada Daniel sungguh mencolok. Gerakannya menjadi lebih lincah dan tebasannya semakin bertenaga. Liu Qingyun dan Shu Hen, yang mengamati latihan Daniel, sangat terkejut melihat peningkatan drastis dalam kekuatan dan keahliannya. Liu Qingyun tak dapat menahan diri untuk memberikan komentar. “Tetua Shu Hen, apakah kamu sekarang menyadari bahwa kita sudah menjadi tua tapi tidak berguna?” katanya, dengan nada setengah bercanda namun penuh kekaguman. Mereka berdua saling berpandangan, menyadari bahwa semangat muda dan ketekunan Daniel telah memberikan pelajaran berharga bagi mereka.“Hahaha.” Shu Hen tertawa lepas. “Tetua Qingyun, memang sekarang kita merasa rendah diri. Namun, itu bukan berarti kita yang tidak berguna. Tet

    Huling Na-update : 2024-08-03
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 20: Menerobos peringkat 5

    “Siapa yang kalian maksud?” tanya Xiao Tian sambil menyipitkan matanya. Pengalaman masa lalu telah mengajarinya untuk tidak mempercayai siapapun dengan mudah. Pamannya yang dulu terlihat baik dan ramah ternyata adalah sosok kejam, mereka adalah binatang buas yang membunuh kedua orang tuanya.“Tuan Muda, kami diperintahkan oleh Manajer Toko. Kami tidak hanya diperintahkan untuk melindungi Tuan Muda, tetapi juga untuk menyerahkan sesuatu kepada Tuan Muda. Tadi Tuan Muda terlalu buru-buru, sehingga Manajer Toko lupa memberikan kartu ini,” kata salah satu pria itu sambil menyerahkan sebuah kartu berwarna hitam dengan ukiran Naga dan Phoenix yang melingkar di tengahnya.Xiao Tian menyipitkan matanya dan menatap kartu itu dengan serius, mengenali simbol yang sama dengan kartu yang pernah dimiliki ayahnya. "Bukankah ini kartu VIP dari Asosiasi Naga Phoenix?" tanyanya dengan rasa penasaran, mengingat reputasi Asosiasi Naga Phoenix yang terkenal di Dinasti tempat ia dilahirkan."Tuan Muda sung

    Huling Na-update : 2024-08-07
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 21: Tidak Beretika

    Ketika Xiao Tian keluar dari kediamannya, Liu Qingyun dan Shu Hen terkejut. Mereka bukan terkejut karena perubahan ranah Xiao Tian, karena mereka tidak bisa melihat ranahnya—Xiao Tian menyembunyikan ranahnya dari orang-orang. Liu Qingyun terkejut oleh penampilan Xiao Tian; dia tidak lagi tampak seperti anak kecil berusia 10 tahun, melainkan lebih seperti remaja berusia 15 atau 16 tahun. Mungkin ini adalah efek dari peningkatan pesat tenaga dalamnya yang mempengaruhi penampilannya. “Tuan Muda, akhirnya kamu keluar. Sudah saatnya kita melanjutkan perjalanan,” Liu Qingyun adalah orang pertama yang menyapa Xiao Tian. Sebenarnya, Xiao Tian sedikit terkejut dengan perubahan sikap Liu Qingyun dan Shu Hen. Awalnya, mereka selalu memanggilnya dengan namanya langsung, tetapi sekarang mereka selalu memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda. Xiao Tian mengangguk. “Maaf sudah membuat kalian menunggu.” “Tidak, apa-apa.” Liu Qingyun tersenyum kecil. Dia sebenarnya ingin menanyakan ranah apa sekar

    Huling Na-update : 2024-08-07
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 22: Sekte Awan Berkabut

    "Shirong, hentikan!" suara itu bergema di antara anggota rombongan Kerajaan Yuntai. Meskipun yang lainnya merasa gentar untuk menegur Shirong secara langsung, pemuda ini berani memanggilnya dengan nama. Wajah Shirong berkerut, matanya menyala penuh amarah saat dia menoleh ke arah pembicara. "Kakak Shunyuan, kau benar-benar akan membiarkan mereka lepas begitu saja? Setelah mereka melukai Renyi sampai separah ini?" ucapnya dengan suara yang terdengar hampir menggertak.“Shirong, apakah kamu tidak cukup malu dengan apa yang terjadi? Lihat Renyi begitu mudah dikalahkan, apakah pemandangan ini tidak cukup untuk membuka matamu?” Shunyuan berkata dengan suara tenang. Lalu dia maju dan menangkupkan tangannya kepada Xiao Tian dan yang lainnya. “Teman dari Sekte Pedang Tertinggi, maafkan atas ketidaksopanan adikku dan juga anggota Kerajaan ku yang lainnya.”Shirong semakin marah dengan tindakan Shunyuan, namun dia tidak berani melawan otoritas sang pangeran, yang juga merupakan anggota terkuat

    Huling Na-update : 2024-08-08
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 23: Daniel Dalam Bahaya

    Xiao Tian menutup matanya. “Sial, aku harus mengendalikan mataku. Jika terus seperti ini, aku malah tidak akan fokus untuk berlatih.”Perjalanan mereka di atas kapal berlangsung tanpa hambatan berarti, meskipun beberapa kali mereka harus berhenti karena kapal dihentikan oleh bajak laut. Namun, kapal ini dipenuhi oleh para ahli bela diri, termasuk salah satu Tetua dari Sekte Awan Berkabut yang bukan hanya sekadar pendekar raja bumi, melainkan seorang pendekar raja langit peringkat 4. Dengan mudah, Tetua tersebut menyingkirkan para bajak laut yang mencoba menghalangi perjalanan mereka.Setelah berbulan-bulan menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di pusat Kekaisaran. Daniel, Liu Qingyun, dan Shu Hen tidak bisa menyembunyikan kekaguman mereka saat melihat pemandangan megah di pusat Kekaisaran. Namun, bagi Xiao Tian, pemandangan itu tidaklah istimewa. Ia sudah sering diajak bertamu ke Kekaisaran oleh ayahnya, sehingga pemandangan ini sudah biasa baginya.Dinasti Ming jauh lebih kuat di

    Huling Na-update : 2024-08-08
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 24: Tunggu Konsekuensinya

    Melihat Daniel mampu mengimbangi ketiga lawannya, pemuda berkulit hitam merasa tak bisa hanya berdiri menonton. "Serang bersama-sama! Dia hanya peringkat pertama. Tak peduli seberapa kuat keterampilan bertarungnya, dia akan kelelahan seiring berjalannya waktu." Pemuda berkulit hitam itu mengeluarkan sepasang sarung tangan besi, senjata pilihannya yang berbeda dari pendekar lain yang biasanya menggunakan pedang. Tssut— Tiga pendekar lainnya segera bergabung dengan rekan-rekannya yang sudah menyerang lebih dulu. Daniel kini menghadapi serangan dari dua pedang yang datang dari arah depan, sementara dua pedang lainnya datang dari sisi kanan dan kiri. Dengan kecepatan luar biasa, Daniel memainkan pedangnya, gerakannya begitu anggun saat menangkis serangan pedang yang datang bertubi-tubi. Namun, jumlah lawan yang banyak akhirnya memberinya kesulitan. Dari belakang, pemuda berkulit hitam menyerang dengan kecepatan kilat. BANG! Pukulan keras mengenai punggung Daniel, membuatnya se

    Huling Na-update : 2024-08-09

Pinakabagong kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   CH-402

    Tanpa menunggu aba-aba, ia melesat ke udara. Tubuhnya seperti anak panah yang dilepaskan dari busur, melaju cepat ke arah Xiao Tian. Dia tidak menggunakan senjata apapun. Kedua tangannya terbuka, dan telapak kanan diarahkan ke leher Xiao Tian. Ia berniat mencekik langsung, menunjukkan penghinaan penuh.Senyumnya semakin melebar. Dia bisa meningkatkan ranahnya tiga peringkat, dan kini kekuatannya berada di peringkat tiga belas Alam Maha Agung. Dalam pandangannya, mencekik Xiao Tian tidak akan menjadi hal yang sulit. Apalagi melihat Xiao Tian hanya melayang di udara, diam tanpa menunjukkan tanda perlawanan, ia semakin yakin bahwa lawannya telah menyerah sebelum bertarung.“Bagus, kamu cukup tahu diri. Dengan begini kamu tidak akan merasakan rasa sakit yang berlebihan,” ucapnya sambil mengejek, suaranya tajam dan congkak.Namun, saat jaraknya tinggal satu meter lagi dari tubuh Xiao Tian, semuanya berubah.Tatapan Xiao Tian yang semula datar tiba-tiba membeku. Dingin. Terlalu dingin. Satu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-401

    Melihat kondisinya, Xiao Tian segera meredam aura dan kemarahan yang mulai melonjak. Dia tahu, Bairu tidak akan berbicara jika tidak dalam keadaan terdesak. “Tenangkan dirimu, bicara dengan tenang. Apa yang terjadi padamu? Dan di mana Niu Gan dan Jilang?”Bairu menahan napas, mencoba menstabilkan dirinya. “Kakak Tian, Niu Gan dan Jilang, mereka ditangkap. Pelakunya adalah Han Jue, generasi muda terkuat dari Klan Han. Dia berada di bawah perlindungan langsung Paviliun Gerbang Kematian. Sebenarnya aku juga ditangkap, tapi aku diperintahkan untuk mencarimu. Han Jue mengatakan, jika Kakak Tian tidak muncul sampai waktu pemburuan manik-manik bintang selesai, maka Niu Gan dan Jilang akan dibunuh tanpa ampun.”Mata Xiao Tian menyipit tajam, tubuhnya tidak bergerak, tapi aura kemarahannya terasa menusuk. “Meneliti kematian!” serunya pelan namun tegas, seperti desiran angin yang bisa mengiris pegunungan. “Tunjukkan jalannya di mana mereka berada.”Namun Bairu menggenggam lengan bajunya, suara

  • Kultivator Inti Semesta   CH-400

    “Bocah, kamu benar-benar beruntung. Keberuntunganmu ini bisa membuat siapapun cemburu. Dengan ini, pemenang pemburuan manik-manik bintang sudah bisa dipastikan, tidak ada yang akan mendapatkan manik-manik bintang sebanyak kamu,” suara Leihuo Dashi terdengar dalam benaknya, tenang namun jelas menyiratkan kekaguman.Namun Xiao Tian tidak membalas dengan kata-kata. Matanya justru tertuju pada sebuah benda yang terletak di sisi lain ruangan. Sebentuk hati, perlahan berdenyut dalam pola yang harmonis, seperti makhluk hidup yang sedang tertidur. Bentuknya unik, seolah terdiri dari susunan energi yang padat, namun memiliki struktur yang kompleks dan mendalam. Sekali pandang saja, Xiao Tian tahu—itulah Hati Nirwana, benda yang diminta oleh Bai Ruochen.“Benar, tapi yang lebih membuatku bahagia adalah, barang yang aku cari ada di tempat ini.”Dengan tenang, Xiao Tian mengayunkan tangannya. Tumpukan manik-manik bintang yang menggunung itu langsung terserap dan masuk ke dalam cincin dewanya, mem

  • Kultivator Inti Semesta   CH-399

    Berbeda dengan kekacauan di luar, Xiao Tian yang berada di pelataran istana masih duduk bersila. Namun, saat binatang api petir itu masuk, tubuh Xiao Tian langsung diguyur oleh api dan petir yang datang dari langit.“ARRGGHH!!!”Jeritannya menggema di seluruh pelataran, tubuhnya diselimuti oleh kobaran api dan kilatan petir yang menembus pori-pori terdalamnya. Api dan petir itu bukan milik musuh, bukan pula teknik biasa. Itu adalah perwujudan dari binatang api petir raksasa yang muncul di langit—perwujudan dari kemarahan langit itu sendiri.Dagingnya meleleh terbakar, jatuh satu persatu hingga memperlihatkan tulang-tulang emas yang berpendar. Namun pada tulang itu terlihat sesuatu yang lebih menakutkan—ukiran naga-naga emas kecil, hidup, mengalir, bergerak dengan liar.“Binatang tua!” raung Xiao Tian, meski tubuhnya hampir hancur.“Kamu tidak perlu berteriak! Aku juga tidak bodoh!” sahut Leihuo Dashi, suaranya menggema keras dan dingin. “Tahan rasa sakitnya. Aku akan melahap seluruh e

  • Kultivator Inti Semesta   CH-398

    Energi dari darah puluhan ribu monster itu tidak bisa diremehkan. Xiao Tian langsung duduk bersila, tubuhnya tertanam kuat di atas lantai batu yang masih panas akibat teratai api petir sebelumnya. Matanya terpejam rapat, dan napasnya mulai teratur. Bersamaan dengan itu, kekuatan Leihuo Dashi yang masih tersisa di dalam tubuhnya mulai bergerak, seolah sudah memahami tujuan Xiao Tian tanpa perlu banyak kata.Gelombang panas dan percikan kilat samar menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran yang seolah menyedot seluruh esensi dari darah yang menyatu dengan udara. Xiao Tian fokus sepenuhnya, membiarkan seluruh kekuatan itu mengalir melalui meridian dan dantiannya. Tubuhnya bergetar halus, tapi setiap getaran itu justru memperkuat jaringan tubuhnya yang sempat terkoyak. Dalam waktu singkat, luka-luka di tubuhnya mulai tertutup, dan seluruh kekuatan yang sempat terpecah kini kembali ke puncaknya.Namun itu belum berakhir. Setiap tetes kekuatan yang diserap tidak hanya memulihkan, tapi juga me

  • Kultivator Inti Semesta   CH-397

    Namun Xiao Tian tidak bergerak untuk memungut satu pun dari mereka. Napasnya berat, tapi tatapannya tetap fokus. Bukan saatnya mengumpulkan manik-manik bintang. Ia tahu, jika terlalu lama bertahan, lautan monster ini akan menjadi kuburannya. Tanpa ragu, dia melompat ke tengah-tengah kerumunan, tubuhnya menghilang dalam pusaran pertempuran. “KUBAH PETIR SURGAWI!” Teriakan itu menggema seperti ledakan kepercayaan diri di medan yang penuh maut. Biasanya, keterampilan ini digunakan sebagai tameng, melindungi dari serangan luar. Tapi kali ini, kubah itu berkembang, tidak untuk bertahan, melainkan menyerang. Petir melonjak dari seluruh pori tubuhnya, membentuk lapisan demi lapisan kekuatan destruktif. Kubah itu menyebar dan meluas, seperti badai yang menelan seluruh pelataran. BOOOOOM!!! Tubuh ribuan monster bermata seratus hancur seketika. Mereka tak sempat menjerit, tak sempat bergerak mundur. Hanya percikan darah dan potongan tubuh yang berterbangan. Yang tersisa dari mereka h

  • Kultivator Inti Semesta   CH-396

    Xiao Tian fokus pada tujuan yang ada di depannya, melangkah lebih dalam menuju wilayah yang diselimuti kabut. Xiao Tian bergerak dengan tenang. Dia terbang lebih jauh ke dalam kabut, setiap gerakannya penuh perhitungan. Ia melompat-lompat dengan tujuan yang tak jelas, seolah menuju tempat-tempat acak, yang membuat para penonton semakin bingung. Tidak ada yang tahu alasan di balik setiap lompatan yang ia lakukan. Mereka tak bisa membayangkan, mengapa Xiao Tian terlihat seperti melompat tanpa arah. Namun, bagi Xiao Tian, setiap lompatan bukanlah tanpa tujuan. Setiap kali kakinya menyentuh tanah, dia membentuk segel tangan dengan sangat cepat, melepaskan kekuatan dalam setiap gerakannya. Pada setiap titik lompatan, sebuah pola formasi tersembunyi muncul di bawah permukaan. Xiao Tian menyadari adanya kekuatan yang mengalir, meskipun dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah formasi itu berhasil dia pecahkan. Setelah berulang kali melompati ratusan titik, Xiao Tian akhirnya menyatukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-395

    Setelah meninggalkan Niu Gan cukup jauh, Xiao Tian akhirnya berhenti di sebuah area kosong yang dikelilingi kabut tipis. Tanpa membuang waktu, dia mulai menyusun formasi isolasi. Gerakannya cepat dan presisi, setiap tarikan jari menggoreskan pola spiritual yang rumit ke udara, membentuk jaringan array dengan struktur yang saling mengunci dan memutar. Dalam hitungan detik, seluruh area itu terbungkus oleh lapisan formasi yang tak kasat mata bagi kebanyakan orang. Formasi isolasi yang ia bentuk bukanlah formasi biasa. Bagi mereka yang menyaksikan dari dunia luar menggunakan formasi pemantauan tingkat tinggi sekalipun, citra Xiao Tian telah menghilang seakan-akan disapu oleh kekosongan. Hanya para tokoh besar, yang masih bisa mengintip samar-samar siluet pemuda itu di dalam dimensi pengurungan kecil yang ia ciptakan sendiri. Xiao Tian duduk bersila di tengah formasi. Posisi tubuhnya kokoh, punggungnya tegak, namun nafasnya belum stabil sepenuhnya. Dia mengangkat tangannya perlahan, dan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-394

    Setelah Xiao Tian membuat semuanya menderita, dia menatap mereka dengan tatapan dingin. Sorot matanya tajam, tak bergeming oleh belas kasihan ataupun kebencian. Sorot yang tidak menyimpan amarah, namun memiliki tekanan yang menjerat kesadaran mereka hingga terasa menyesakkan. “Sekarang enyah dari hadapanku! Dan jangan biarkan tuan muda kalian muncul lagi di hadapanku!” ucap Xiao Tian, suaranya tenang, namun tak satu pun dari mereka berani menganggapnya ringan. Begitu suara itu terlontar, mereka seakan mendapatkan pengampunan hidup. Tanpa ragu, tanpa menoleh, mereka langsung bergerak. Luka mereka memang parah, tetapi tidak separah Liang Fei yang terkapar nyaris tak bernyawa. Mereka yang masih mampu berdiri, langsung menggamit tubuh Liang Fei dan membawanya pergi. Salah satu dari mereka menggendongnya, terbang dalam kondisi limbung, mengandalkan sisa kekuatan yang tersisa untuk menjauh dari sosok Xiao Tian secepat mungkin. Mereka tidak saling bicara, tidak ada yang berani bertanya, b

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status