Share

36. Dihukum Honeymoon

Author: Pineaple
last update Last Updated: 2024-10-15 16:08:23
"El, kemana saja kamu? Kok gak jagain Chan-"

Mbak Damai seketika terdiam dan berhenti mengomel disaat mas Azka ikut masuk kerumah menyusulku yang baru saja pulang bersama pria itu.

Akupun mengabaikan ucapan wanita yang menyambangku dengan pertanyaan didepan pintu, aku melengos begitu saja langsung masuk ke kamar dengan mas Azka yang juga terus mengekor dibelakangku.

Pria itu juga melangkah cepat mengabaikan mbak Damai yang masih mematung menatap gelagat kami berdua, seperti sedang kejar-kejaran.

Braak

Kututup pintu kamar dengan kasar, namun tetap di dobrak mas Azka yang ikut masuk lalu menutupnya lagi tak kalah kasar.

"Kenapa malah kamu yang marah?" tanyanya terdengar emosi.

Mas Azka tak suka pada sikapku yang balas mendiamkannya, bahkan aku menolak saat suamiku ingin menciumku saat dimobil tadi.

Tak heran jika mas Azka marah padaku karena merasa dikhianati. Tapi aku juga berhak untuk berontak pada sikapnya yang kasar dan posesif itu.

"Gimana El gak marah, sikap ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
Thor aq mau protes dikit nih yah ditengah2 bab km mau nulis psikopat kali bukan sikopet yg ada aq mlh vengek yg tdnya mau serem mlh jd lucu masa muka garang azka disamain m sikopet.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   37. Yang Manis Tapi Disembunyikan

    "Mbak El!" Keesokan harinya, Laila tiba-tiba memanggil lalu segera menghampiriku tergopoh-gopoh. Aku yang baru selesai sholat subuh dan pergi ke dapur ingin membantu menyiapkan sarapan segera memusatkan perhatian pada wanita itu. "Ada apa?" tanyaku penasaran. Tanpa berkata-kata, Laila langsung memutar tubuhku sambil memindainya dari atas hingga kebawah. "Ada apa sih?" tanyaku makin kebingungan. "Mbak El gak diapa-apain sama Tuan Azka, kan?" tanya wanita itu cemas. "Diapa-apain, maksudnya?" akupun reflek membeo seraya terkekeh dengan alis bertaut dalam. "Anu ... itu loh, kemarin kan kalian bertengkar, takutnya mbak El...?" Laila terdengar kebingungan ingin mendeskripsikan kekhawatirannya. Namun aku segera paham dan berusaha meyakinkan. "Gak marah kok, cuma salah paham aja!" akupun tersenyum seraya memegang kedua bahu wanita itu meyakinkannya. "Syukurlah!" ucapnya menghela napas lega dan percaya. Rupanya, selain mbak Damai yang tercengang melihat kemarahan mas Azka

    Last Updated : 2024-10-16
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   38. Honeymoon

    "Ibu Elva Ivara?" Seorang pria berseragam warna putih tiba-tiba menghampiri dan memastikan identitasku saat berada di ruang tunggu sebelum masuk ke pesawat. "Iya saya!" sahutku mengangguk canggung dengan wajah yang nampak bingung, sambil menoleh ke arah Septo yang tadi menjemput dan membawaku ketempat ini. "Mari bu, ikut saya!" kemudian seorang pramugari ikut menghampiri dengan senyum menawan, mengarahkanku menuju kursi penumpang yang sudah dipesan mas Azka, tempat dimana ia sudah menunggu. Akupun mengangguk dan mengikuti wanita itu memasuki badan pesawat dengan kaki yang gemetar pelan. Karena sebenarnya, ini kali pertamaku naik pesawat, maka dari itu, aku mengalami keringat dingin dan mendadak tremor takut-takut. "Silakan bu, disini!" wanita itu berbalik dan mempersilakan aku untuk duduk dibangku yang sudah disiapkan. Sampai disini, aku masih kebingungan dan mengangguki wanita itu seraya menuruti perintahnya. Kupikir, mas Azka sudah berada disana, namun hingga detik i

    Last Updated : 2024-10-18
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   39. Ku Tak Bisa

    Hiks...Kedua mataku terpejam dengan sekujur tubuh yang menegang ketika pesawat yang sedang kutumpangi tiba-tiba bergetar dan mengeluarkan bunyi nyaring.Sisa sisa kesedihan karena informasi dari mas Azka akhirnya tak bisa kusembunyikan lagi. Akupun menangis mengiringi rasa ketakutan yang kian menjadi, seperti pesawat terbang meninggalkan daratan menuju angkasa.Mendengar isak tangis, rupanya mas Azka pun memusatkan perhatian padaku. Tanpa diminta, pria itu tiba-tiba menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku seperti mengikat sebuah janji.Aku yang tadinya gemetar pun segera membolakan mata, terkejut dengan perlakuan itu. Bagaimana tidak, masalahnya tadi saat mas Azka mengatakan akan membawaku ke Australia, ekspresiku hanya diam lalu tertunduk sedih. Karena itu mungkin mas Azka mengira aku tidak senang berlibur dengannya, hingga ia kecewa dan kembali mendengkus lalu mendiamkanku lagi.Padahal aslinya aku hanya menghawatirkan bapak, karena kupikir bapak benar-benar sakit. M

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   40. Tak Suka

    "Kenapa harus dia sih, El?" mas Azka berdecak marah sambil menyeret koper dan memasuki lift menuju kamar kami. "Mas, jangan salah paham, memang dari dulu cuma kak Abi yang kenal baik sama bapak!" terangku menjelaskan. "Kamu bilang kalian cuma kenal di tempat kerja, lalu kenapa bisa sampai sedekat itu!" mas Azka mulai terang memancarkan aura kecemburuan. "Iya awalnya kita memang baru kenal ditempat kerja, tapi pas pertama kali ka Abi main kerumah dia langsung akrab sama bapak." jelasku tanpa ada kebohongan. "Kalian pacaran?" sarkas mas Azka. "Enggak, mas." Aku langsung bergeleng kepala mengelak. "Ngapain mampir-mampir?" tanyanya kesal. Ting Pintu lift terbuka, mas Azka menoleh dan terdiam sejenak, ekspresi yang tadinya galak coba ia normalkan, tak ingin memperlihatkan perdebatan pada penghuni hotel lain yang ingin menggunakan lift setelah kami. Suamikupun melangkah keluar dari lift dengan cepat, meninggalkan aku yang tergopoh menyetarai langkah lebarnya. "Kak Abi mam

    Last Updated : 2024-10-21
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   41. Harusnya

    Huachhiimmm"Ini yang terakhir, sekali lagi kamu berurusan dengannya, maka bengkel itu akan saya ratakan dengan tanah!" peringat mas Azka tegas sambil memberikan selembar cek kosong yang sudah ditandatangani kepadaku.Bahkan saking kesalnya, ia terus memarahiku dan tak peduli padaku yang sejak tadi bersin-bersin karena sakit setelah ikut mandi berendam bersamanya.Huachiiim"Iya mas, iya ... tapi ini apa?" tanyaku kebingungan menerima cek kosong tersebut.HikAku mencoba meluruskan pandangan ke arah mas Azka meskipun rasanya berat sekali. Bukannya apa-apa, kondisi saluran pernapasanku sedang tidak baik-baik saja, karena itulah aku mengalami hidung tersumbat dan bersin tak henti-henti, apalagi sekarang ini aku tak bisa jauh-jauh dari kotak tisyu, cairan bening yang keluar dari dua lubang udara itu semakin membuatku tak karuan."Bayaran untuknya karena sudah jagain bapak, dia bisa mengisi dengan jumlah berapapun." kata mas Azka berpaling dingin."Lihat saja, dari situ kamu pasti tahu,

    Last Updated : 2024-10-22
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   42. Apakah Salah?

    "Sebenarnya ada apa antara kalian berdua, hemm??" Suamiku bergeleng kepala tak terima dengan permintaanku."Enggak ada mas." jawabku meyakinkan."Tidak mungkin hubungan kalian hanya sebatas teman jika tatapannya saja seperti itu!" mas Azka mengemukakan keresahan hatinya."Serius mas nggak ada, baiklah jika mas masih melarang, itu artinya mas meragukan kesetiaan El." ucapku pasrah.Mas Azka terlihat mengepalkan kedua tangan dan menatapku geram."Semuanya terserah mas, El akan patuh sekalipun mas tetap melarang. Tapi sebuah hubungan tidak akan berjalan baik jika ada ketidakpercayaan didalamnya. Dan dari situ El bisa tahu perasaan mas yang sesungguhnya sama El, apakah cinta yang tulus atau hanya sebuah obsesi." ucapanku sukses membuat mas Azka makin mematung.Bukan maksudku ingin menceramahinya, seolah akulah istri yang sempurna, tapi aku hanya ingin membuka pikirannya. Bahkan karena itu aku sudah menurunkan ego yang sangat ingin tahu tentang hubungan mas Azka dengan istri lainnya."Apa

    Last Updated : 2024-10-23
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   43. Kenapa Mas?

    DrrttLamunan sesaat antara aku dan mas Azka yang saling berpandangan dengan isi pikiran masing-masing kini terpecah oleh adanya getaran ponsel miliknya.Setelah melihat nama si pemanggil yang tertera, Mas Azka lekas bangkit menjauh dariku saat menerima telepon itu. Meski tak protes, namun jujur saja aku lagi-lagi kecewa atas sikapnya. Jika benar mas Azka ingin memperbaiki hubungan kami, alangkah baiknya ia tidak menerima panggilan secara sembunyi disaat bersamaku, lagi pun aku tidak akan mengamuk andai seorang yang memanggilnya adalah salah satu istrinya, bahkan jika mereka ingin bermesraan atau saling mengungkap rasa rindu, akupun tak berhak marah. Tapi sedikit banyaknya, hal itu membuatku merasa dihargai. Mungkin tujuannya baik, ia tidak ingin aku mengukur atau membanding-bandingkan caranya memperlakukan para istri satu sama lain yang mungkin akan menimbulkan kecemburuan dari segala sisi.Namun, saat mas Azka terlihat masih menutupi sesuatu dariku, rasa percayaku mendadak pupus, t

    Last Updated : 2024-12-03
  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   44. Kecewa Yang Masih Berlanjut

    KlentingKlentingBunyi halus suara dentingan sendok yang diaduk didalam cangkir berisi teh hangat menemani suasana pagiku dan suami didalam hotel. Entah siapa yang memesannya, namun tiba-tiba saja seorang pramusaji mengetuk kamar kami lalu memberikan dua gelas teh madu beserta kue manis yang aku tidak tahu namanya. Maklum saja, aku hanya gadis biasa yang belum pernah bepergian jauh. Maka tak heran jika makanan manis itu tak kutemukan di daerahku dan lantas aku tak tahu sebutan untuk mekanan asing itu.Setelah mengaduk dan menambahkan madu sesuai selera, akupun membawa teh tersebut ke arah balkon, demi menikmati keindahan suasana pagi di negara orang ini. Walau suasana hatiku sendiri tak seceran dan seceria suasana yang ada.Kuhirup udara perkotaan yang begitu sejuk dengan tingkat kebersihan udaranya yang seperti pedesaan, sangat nyaman, dadaku terasa lega dan hidup saat aku menghirup udara pagi berembun.Puas memandangi orang-orang dibawah sana yang akan memulai aktivitas mereka se

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   58. Hamil

    "Kamu kalau tidak tahu apa-apa, gausah ikut campur!" tegas mas Azka dengan angkuh."Kalau aku tidak tahu tentang kalian, tidak kubiarkan Elva menangisi bajingan sepertimu!" balas kak Abi menyindir.Suasana semakin memanas ketika mas Azka beralih menatapku, entah apa yang ada didalam benaknya."Jadi si tukang bengkel ini tahu semua tentang kita?" lirihnya menanyaiku seperti tak terima."Elva, kamu membeberkan keadaan rumah tangga kita pada orang lain?" tanya mas Azka lagi, sebab tak kunjung mendapat jawaban dariku.Karena bingung harus menjawab apa, akupun hanya diam mematung sambil melirik pada kak Abizar seolah meminta dukungan darinya.Jujur saja, aku masih sangat kesal pada sikap suamiku."Jawab Elva!" kesabaran mas Azka sudah berada pada puncaknya, karena itulah dia makin menuntut dengan nada suara lebih tinggi."Setidaknya, kak Abi bisa memberikan bahunya untuk dijadikan sandaran disaat suamiku sendiri memilih menyingkirkan aku!" sahutku reflek, didasari kekecewaan akhirnya aku

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   57. Ingin Berpaling Tapi Tak Bisa

    "Please Elva, jujur sama saya!" desak kak Abi saat kami berjalan keluar dari kantor polisi menuju parkiran."Jujur apa lagi sih kak?" tegasku sembari terus menghindari tatapan matanya yang penuh tanda tanya."Kamu jangan bohongin saya, mana mungkin kamu mau menikah dengan pria yang sudah beristri lebih dari satu!" Rupanya kak Abi masih belum memercayai keteranganku dan bapak saat didalam tadi."Untuk apa El sama bapak bohongin kakak, untungnya apa?" terangku lagi."El!"Langkahku terhenti saat kak Abi mencekal lenganku, ia muak dan malas bermain kejarmungkin-kejaran denganku."Jadi selama ini, kamu menjalani rumah tangga secara poligami? dan dua wanita yang mau kamu temui kemarin adalah istri-istri tua suamimu?" tuntutnya lagi, ia sangat tidak berharap aku mengiyakan dugaan itu. Tapi, mau bagaimana lagi, yang dia katakan adalah kenyataan sebenarnya."Iya kak!" jawabku pasrah dan lemah.Kak Abi langsung menjatuhkan kedua bahunya lelah, seperti menolak percaya, kecewa, dan prihatin ter

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   56. Sebuah Dugaan

    Salahkan jika aku merindukan suamiku, salahkah jika aku menginginkan kehangatan pelukannya.Rasanya kacau sekali setelah mengetahui mereka telah serumah tanpa memberitahuku."Sadar Elva, sadar!""Yang mbak Sonia lakukan sama halnya seperti yang kau lakukan sendiri bersama Azka di Australia kemarin!" batinku terus memperingati kegundahan hati yang terus mengaduk perasaanku."Aku sendiri juga pernah berduaan dengan suaminya, kan?" kembali, aku berusaha menguatkan diri ini dan terus menyeka air mata yang tak telah menjebol bendungannya."Astagfirullah, apa yang terjadi padaku?"Hampir semalaman aku malah menangisi mas Azka, bukankah harusnya aku lebih memikirkan ayahku yang tengah kedinginan didalam jeruji besi daripada si pembohong itu.Meskipun tubuhku sangat lemas, namun aku berusaha untuk bangkit, selain bangkit dari keterpakuan diatas sofa hampir semalaman, aku juga harus bangkit dari keterpurukan dan rasa cemburu, jangan sampai perasaanku pada mas Azka berhasil menumbangkan pertaha

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   55. Mencintai Suamiku

    "Kamu kenapa sih El, emang suami kamu gak bisa ditelpon?" Kak Abi langsung menodongku dengan pertanyaan saat aku baru saja membuka mata dan tersadar, Meskipun nadanya ketus tapi aku tahu dia peduli."Minta minum kak!" ucapku lebih dulu menjeda dengan suara serak yang hampir tak terdengar.Sambil bersabar menunggu jawabanku, kang bengkel itu segera membangunkan tubuhku yang masih lemas untuk bersandar di sandaran sofa lalu diberikan segelas air.Tercium bau menyengat khas minyak kayu putih dari sekeliling tempatku berbaring setelah aku mengembalikan gelas kosong itu padanya."Ukkhh, kalau bisa dihubungi, untuk apa aku menunggu semalaman, El sampai gak bisa tidur kak!" keluhku pada akhirnya penuh kepasrahan.Aku bersandar dikursi dengan kaki yang diluruskan, jujur saja kepala ini masih pusing dan terasa berputar-putar. Hingga kemudian kak Abi menunjukkan keningku yang agak merah dan benjol.Aku baru sadar jika kepalaku juga sakit dan berdenyut, entah apa yang terjadi tadi pagi setelah

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   54. Rumah Baru

    "Sudahlah Elva, ayo kita pulang!" tak henti-henti kak Abi dan bapak mengatakan kalimat memuakkan itu.Bukankah sudah kukatakan, aku ingin bermalam disini menemaninya."El, kamu gak bisa disini, ini bukan tempatmu!" kak Abizar kembali membujukku, begitu pula dengan beberapa petugas disana."Aku tahu ini bukan tempatku, dan seharusnya ini juga bukan tempat yang pantas untuk bapak!" Kutepis semua nasihat itu, karena yang kukatakan adalah kebenaran, aku harus berjuang untuk itu."Kita selesaikan ini besok, El!" Astaga, kak Abizar tak bosan-bosan mengajakku untuk pulang.Tentu saja, itu membuatku mengeratkan pelukan pada bapak, sekalipun sudah terbatas oleh besi."Kamu istirahat dirumah ya nak, datanglah besok, bapak gak mau kamu tinggal disini." sejak tadi setelah makan dengan lauk tumis kangkung buatannya, dengan penuh kelembutan dan kesabaran bapak memang terus mengatakan hal yang sama, yaitu menyuruhku segera pulang. Tapi bukankah itu sangat kejam? Sebagai anak, aku tidak mungkin be

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   53. Tempat Bermalam Yang Dingin

    "Pak, tolong jangan bawa orangtua saya, dia tidak bersalah!" mohonku segera berlutut menarik kaki seorang Polisi yang sudah memegang kedua tangan orang yang aku sayangi."Ini perintah, mbak tidak boleh menghalang-halangi kami!" dengan tegas, pak polisi berkumis tebal itu menjawabku. Ia juga memperlihatkan surat itu lagi, surat yang tadi kuabaikan karena merasa ketentuannya tidaklah adil dan mendasar."Mana mungkin bapak saya mencelakai orang, dia sudah berhenti bekerja sebagai supir truck sejak empat bulan yang lalu." Sebagai bukti, akupun menunjukkan kebun sayuran organik yang dikelola bapak dibelakang rumah, pun dengan menunjukkan tidak adanya mobil truck yang terparkir didepan rumah. Hanya saja, untuk sementara ini aku memang tidak bisa memperlihatkan surat pemberhentian kontrak atas pekerjaan bapak, karena ia memang hanya sebagai sopir lepas. Entahlah... setahuku bapak memang tidak menerima jaminan apa-apa di perusahaan tempatnya bekerja, sekalipun pekerjaan itu cukup beresiko.

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   52. Tabrak Lari, Terulang Lagi

    Belum tuntas rasa penasaranku tentang skandal yang disembunyikan mas Azka dan mbak Sonia akhir-akhir ini, tapi sekarang pria itu membuat perkara baru, yakni tak membiarkan aku bertemu muka dengan para istri-istrinya, ada apa sebenarnya?Padahal, baru saja aku ingin membuka komunikasi lagi dengan mereka termasuk pula Chandra, karena harus kuakui aku mulai menerima mereka semua, yang kini telah kuanggap adalah bagian dari diriku. Sekalipun tidak serta-merta kami semua akan selalu berbahagia dan saling menghormati, dan tak ada jaminan jika kami akan terus selalu akur, tapi aku yang menginginkan kerukunan terus terjaga tentu akan berusaha berbuat yang semestinya. Namun, belum apa-apa semangatku sudah terpatahkan oleh sikap mas Azka yang tidak jelas."Apa mas? Kamu kembalikan aku ke bapak, apa itu artinya kamu benar-benar ingin melepaskan aku?" tentu saja, dengan cepat kuajukan pertanyaan itu, mempertanyakan maksudnya, aku butuh kejelasan, aku butuh konfirmasi tentang sikapnya.Sekalipun

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   51. Tetap Tinggal

    "Hueeekkk..." Terjadi lagi, dihari ketigaku dirumah bapak, aku mengalami mual-mual yang cukup parah, entah apa sebabnya setiap bangun tidur aku merasa kepala ini berputar-putar sampai-sampai aku tak kuasa untuk bangun walau hanya sekedar melaksanakan sholat subuh yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit.Alhasil, selama dua hari ini aku selalu sholat dalam keadaan tak menentu, kemarin aku bisa sholat berdiri meski tak mampu lama dan itu bisa kuatasi dengan menambahkan surah pendek saja, akan tetapi hari ini aku tak bisa bangun sama sekali, dan hasilnya aku baru bisa bangun jam setengah sebelas pagi.Anehnya lagi, setelah pagi hari berakhir dan matahari mulai meninggi aku kembali segar seolah tak terjadi apa-apa. Dan masa segarku itu kumanfaatkan dengan memakan makanan beragam yang dibawa bapak sepulang dari pasar.Seperti pagi ini misalnya, setelah mual-mualku berhenti, akupun dengan lahap memakan buah pisang segar yang baru dipetik dari pohon. Rasa buahnya terasa sangat nikmat u

  • Kukira Istri Keempat Ternyata aku Istri Pertama Suamiku   50. Kepalaku Pusing

    Dak dek dak dek, dalam suasana seperti ini, malah pura-pura mesra.. gak ngaruh!Aku langsung saja tersenyum kecut setelah membaca pesan mas Azka. Bagaimana mungkin ia bisa bersikap seolah tak terjadi apa-apa setelah mengabaikanku begitu saja. Aku sangat tidak mengerti dengan jalan pikirannya.Pesan mas Azka tak kugubris sama sekali, jangankan untuk membalasnya, menyentuh ponselnya pun aku sangat malas. Karena diri ini sudah mulai lelah, bergegas kuambil handuk dan menuju kamar mandi. Hari masih pagi dan udara sekitar pun masih segar dan dingin, Dihalaman belakang, kulihat bapak yang mulai memanen pakcoy yang siap dipilah pilih sebelum akhirnya diedarkan kepada para langganan. Halaman belakang rumah kami memang memiliki luas yang tidak seberapa, akan tetapi dengan lahan itu cukup membuat bapak kewalahan merawatnya, apalagi beliau belum memiliki anakbuah yang membantu pekerjaannya, semuanya dilakukan sendiri, untungnya lagi sayuran organik tidak terlalu sulit dibudidayakan."Ngapain l

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status