Share

Bab 71

.

"Bagus kamu kuliah aja, Husna. Bisa malu Mama, punya menantu cuma lulusan SMA. Ya? Kamu cari kampus yang kamu suka, jurusan apa, lalu kuliah, deh. Oke?"

"I-iya, Ma," jawabku takut-takut.

.

Seperti yang direncanakan sebelumnya, siang ini, kami berlima meninggalkan rumah, untuk menuju rumah orang tua Pak Hanan, suamiku.

Menempuh perjalanan hampir tiga jam, sampailah kami di kediaman Mama. Sebuah rumah mewah, yang berada di tengah komplek perumahan elit.

Mama menyambut kami dengan senyum ramahnya. Sementara, Ayah mertua tak ada di rumah, sebab masih ada urusan dengan pekerjaan.

Berbincang dan bercengkrama beberapa lama, Ibu, Ayah, serta Mas Dika, pamit untuk pulang. Tentu setelah menikmati jamuan makan yang sudah disiapkan oleh asisten Mama.

"Nak Hanan," panggil Ayah, sebelum meninggalkan rumah ini.

"Ya, Yah."

"Ayah titip Husna, ya?"

"Insya Allah, siap, Ayah."

Ini kali kedua Ayah menitip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status