Share

Bab 68

Aku terdiam sejenak mendapatkan pertanyaannya. Kupandangi wajah tampan suamiku, yang masih mengernyitkan keningnya.

"Maaf, tadi aku buka lemari kamu, Mas. Terus, lihat penampakan," jawabku mengulum senyum. Ia malah membesarkan bola mata.

"Sejak kapan?" tanyaku, mulai menggodanya. Senang sekali kalau melihat ekspresinya seperti ini.

"Sejak aku jatuh hati, sama kamu, istriku. Ada lagi yang bikin kamu kelihatan seneng nggak?"

"Ada saatnya aku pengen seperti ini. Di tempat asing, seorang diri, ya, begini ini. Kayak tadi, pas nggak ada siapa-siapa. Makasih ya, Mas," ucapku tulus. Dan pandangan mataku buram seketika. Ia yang paham, segera merengkuh badan ini.

"Kembali kasih, Sayang. Ya udah, nanti kita nginep di sini kalau kamu suka. Biar Mas kasih kabar ke rumah. Biar Ibu sama Ayah nggak kuatir. Sekarang kita makan dulu, yuk. Masa kamu nggak laper?"

"Ya, laper dikit. Ya udah, kita makan dulu. Beneran ya, nginep sini?" tanyaku memasti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status