Sore harinya. Pras datang ke rumah Fiola karena ingin bertemu dengan Della dan Darren."Mas?" Della kaget saat Pras datang tiba-tiba tanpa memberitahunya terlebih dahulu."Masuk, Mas." Della mempersilahkannya masuk. "Darren mana, Del?" Pras mencari Darren karena tidak melihatnya di dalam."Darren masih tidur, Mas," jawab Della."Oh yaudah gapapa." "Kamu atas dasar apa kemari, Mas?" "Emangnya salah ya aku datang menemui istri dan anak aku," ujar Pras sembari menatap mata Della.Della menjadi terdiam mendengar perkataan Pras. Dia lupa bahwa statusnya masih menjadi istri Pras."Oh iya, Mas, tadi Ibu nelpon aku dan bilang mau berkunjung kerumah karena kangen sama Darren. Mau gak mau aku harus jujur sama Ibu tentang permasalahan rumah tangga kita. Dan aku menceritakan ke Ibu dengan sejujur-jujurnya gak ada aku tambah-tambahin atau aku kurang-kurangin, Mas." "Iya, Del. Tadi Ibu datang ke rumah dan marahin aku, aku malu banget, Dell, bahkan Ayah gak mau ngeliat muka aku, ayah cuma duduk
"Dell," Pras memanggil dan seketika Della menoleh."Iya, Mas," jawabnya "Kamu kenapa kok diem aja?" "Gapapa kok, Mas," jawabnya sembari tersenyum tipis.Setelah mendengar jawaban Della Pras tersenyum dan kembali fokus menyetir mobil."Kan gak mungkin aku bilang sama Mas, Pras kalo sebenarnya aku terpaksa pulang sama dia," gumam Della.Saat sedang fokus menyetir mobil. Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak mobil mereka dari belakang."Mas, apa itu, Mas." Della panik dan langsung memeluk Darren dengan erat. Pras menoleh ke belakang dan melihat sebuah mobil putih yang memang sengaja menabrak-nabrak mobilnya."Apa-apaan sih! kayanya tu orang memang sengaja mau mencelakakan kita, Dell," ujar Pras sembari melajukan mobilnya. "Siapa sih yang ngelakuin ini, kenapa dia mau mencelakakan kita, Mas," ujar Della panik."Mas juga gak tau." Tiba-tiba mobil tersebut melaju kencang hingga berada tepat di samping mobil Pras. Antara panik dan emosi Pras mencoba tetap tenang dan menancap gas untuk me
Bu Ningsih tercengang mendengar pernyataan bahwa Aditya menyukai Della. Pantas saja Aditya menjadi sangat emosional saat mengetahui kecelakaan yang di alami oleh Della.Pak Hamdan dan Bu Sekar juga tercengang. Mereka merasa kasian pada Della saat mengetahui bahwa suaminya telah mengkhianatinya, bahkan suaminya pergi meninggalkan Della dan anaknya di dalam mobil. itulah yang saat ini ada di pikiran Pak Hamdan dan Bu Sekar."Emm, permisi, Bu, Nak. Kami mau izin pulang dulu," ujar Bu Sekar."Oh iya, Bu, terimakasih banyak ya Bu, Pak," jawab Bu Ningsih. Begitu pula dengan Fiola dan Aditya, mereka juga berterimakasih pada Pak Hamdan dan Bu Sekar.Setelah itu mereka pergi dari rumah sakit tersebut."Saya sudah mencoba menghubungi nomor Pras, tapi nomornya tidak aktif. Saya juga mencemaskan keadaan anak saya," ujar Bu Ningsih."Saya yakin pasti ada dalang di balik kejadian ini," geram Bu Ningsih."Kita doakan aja semoga Della dan Darren lekas siuman, setelah itu kita bisa tanya sama Della ba
Saat ini Pras sudah berada di dalam taxi dan ingin menuju ke lokasi kecelakaannya. Dia pun menghidupkan ponselnya dan ternyata batre ponselnya lowbat."Pak, apa Bapak ada power bank?" tanya Pras pada supir taxi tersebut."Ada, Mas," jawab supir taxi tersebut."Boleh saya pinjam sebentar, Pak?" "Boleh, Mas." Supir taxi tersebut langsung mengambil power bank nya dan memberikannya pada Pras.Pras langsung mengecas ponselnya selama beberapa menit, setelah itu dia menghidupkan ponselnya.Ada banyak sekali pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Ibunya. Dia pun langsung membuka pesan tersebut.[Pras, kamu dimana?][kenapa kamu ninggalin Della dan Darren di dalam mobil][kenapa kamu hanya menyelamatkan diri kamu sendiri? kamu sayang gak sih sama istri dan anak kamu.]Pras tercengang setelah membaca pesan Ibunya. Dia pun langsung menelpon Ibunya. Namun, ternyata nomornya tidak aktif. "Syukurlah ada seseorang yang menyelamatkan Della dan Darren, aku benar-benar khawatir dengan keadaan me
Keesokan harinya, mereka semua berkumpul di rumah Aditya, karena Aditya menyekap Sarah di rumahnya agar Sarah tidak bisa kabur. Di sana terdapat Pras, Della, Fiola, serta Ayah dan Ibu Pras."Ini dia dalangnya!" Aditya menunjuk Sarah."Dia udah berusaha untuk membunuh Della dan Darren agar dia bisa bersatu dengan Pras." Mereka semua tercengang termasuk Ayah dan Ibu Pras."Dasar wanita kriminal! saya gak setuju jika anak saya berhubungan dengan wanita jahat seperti kamu!" "Seharusnya kamu sadar diri! Pras sudah mempunyai anak dan istri, dan kamu tidak boleh mengganggu rumah tangga mereka, dasar pelakor!" ujar Ibu Pras."Kenapa kalian semua hanya menyalahkan aku? bukannya orang asing tidak akan masuk jika si tuan rumah tidak membuka pintu," jawab Sarah sembari menatap wajah Pras. "Seharusnya kalian tanya sama si brengsek ini!" Sarah menunjuk Pras."Dia merayuku dengan segala cara, setelah mendapatkan apa yang dia mau, dia langsung mencampakkan aku begitu saja,""Dimana tanggung jawab
"Hikss, aku benci banget sama dia, Fi," ujar Della sembari menangis sesenggukan."Udah, Del, ikhlasin aja dia sama Sarah, lagian mereka memang cocok, sama-sama murahan," ujar Fiola."Lagian, lo kan memang mau pisah sama dia.""Iya memang, tapi gue gak nyangka dia bisa ngehamili cewe lain di saat gue sedang hamil anaknya.""Dia memang brengsek, Del, udah jangan nangis lagi ya, lo gak boleh sedih-sedih, kasian anak yang ada di dalam kandungan lo," ujar Fiola sembari mengelus bahu Della.Tak lama mereka pun tiba di rumah. "Udah, Del, sekarang lo istirahat ya, lo gak usah pikirin Pras lagi." "Iya, Fi." Setelah itu Della langsung masuk ke dalam kamar untuk beristirahat."Kenapa hati aku sakit banget ya, padahal kan aku udah gak ada perasaan apapun sama Mas, Pras," ujar Della dalam hati. Setelah itu Della memejamkan matanya dan tertidur.Fiola masuk ke dalam kamar untuk melihat Della. Dan ternyata Della sudah terlelap. "Kasian banget sih lo, Del." Fiola menatap sedih wajah Della. Matanya
Sebulan kemudian. Hari ini adalah hari pernikahan Pras dengan Sarah. Kedua orang tua Sarah hadir. Namun, tidak dengan kedua orang tua Pras. Kedua orang tua Pras tidak sudi hadir di acara pernikahan mereka, terlebih lagi orang tua Pras sangat membenci Sarah.Sarah beralasan pada orang tuanya, bahwa kedua orang tua Pras tidak bisa hadir di acara mereka karena orang tua Pras sedang berada di luar negeri. Kedua orang tua Sarah pun percaya dengan kebohongan anaknya tersebut. Pernikahan sudah terlaksana, dan akhirnya Pras dan Sarah telah sah menjadi suami istri. Sarah tak henti-hentinya tersenyum senang atas pernikahan mereka. Kedua orang tua Sarah pun ikut bahagia atas pernikahan anaknya tersebut.Selesai acara pernikahan mereka, kedua orang tua Sarah pun pulang ke rumahnya, dan Sarah pun di bawa pulang ke rumah Pras. Tiba di rumah. Sarah langsung menyusun baju-bajunya di lemari pakaian yang berada di dalam kamar, Pras. Ternyata, di dalam lemari tersebut masih terdapat beberapa baju Del
Keesokan harinya.Pras dan Sarah kini telah berada di Bali untuk honeymoon. Mereka pun sangat menikmati honeymoon mereka di Bali. "Mas, ntar kita ke Atlas Beach Club yuk.""Emm, Sebenarnya aku khawatir, Sar, kamu kan lagi hamil muda, kamu gak boleh kecapekan dan banyak gerak, aku takut terjadi apa-apa sama kandungan kamu." "Iya, aku tau kok, Mas. Lagian aku cuma pengen berjemur sambil menikmati pemandangan disana kok." "Yaudah kalo gitu." Mereka pun segera menuju ke Atlas Beach Club. Tiba di sana mereka langsung berjemur sembari menikmati pemandangan yang indah disana. Sarah pun tak lupa mengabadikan moment mereka di Bali. Sarah mengunggah foto dan videonya bersama Pras di story instagramnya, tak lupa Sarah pun mengetag akun Instagram Pras. "Mas, aku ada ngepost beberapa foto sama video di Instagram, aku ngetag Instagram kamu, kamu repost ya," pinta Sarah. "Yaudah nanti aja," jawab Pras singkat."Ihh, sekarang dong, Mas, sini deh biar aku aja yang ngerepost." Sarah mengambil pon