Home / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 322 Seperti Roman Picisan

Share

Bab 322 Seperti Roman Picisan

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-08-20 21:45:10

Adiba baru saja datang dengan mulut yang terus menggerutu. Kebetulan saat itu Lusi sedang ada di dapur, bersiap untuk masak makan malam.

Adiba ke dapur dan duduk dengan kasar, membuat Lusi kaget. Sang gadis meraih gelas, menuangkan air dan meneguknya sampai tandas.

Lusi terperangah sembari mengerjapkan mata berkali-kali, bingung dengan gelagat Adiba.

“Dasar gila! Dia pikir aku perempuan apaan?! Tiba-tiba nyodorin black card. Dikira semua perempuan itu mata duitan? Aku masih bisa cari uang!”

“Kamu kenapa, sih? Datang-datang malah marah-marah. Siapa yang kamu maksud?”

Adiba berdecak, lalu menyendarkan punggung sembari melihpat tangan di depan dada.

“Aku sedang membicarakan si Arya itu.”

Lusi membulatkan mata mendengar nama Arya disebutkan.

“Hah?! Apa kamu janjian keluar? Atau sengaja nge-date?”

“What?!”

Adiba sampai menaikkan nada bicaranya, tidak lupa mata juga yang melotot.

“Aku nge-date sama dia? Itu hal yang mustahil!”

Lusi meggulum senyum melihat reaksi Adiba yang marah, tapi itu m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 323 Mila dan Adiba Berkelahi

    “Untuk apa aku bohong? Aku tidak berminat menampung pria sampah sepertinya.”Perkataan Lusi begitu menyinggung Mila, seolah dirinya yang menampung sampah.“Kurang ajar! Jangan banyak bicara, kalau kamu tidak memberitahu di mana Mas Raka, aku akan menggeledah rumahmu!”Lusi membulatkan mata. Wanita hamil ini sudah keterlaluan. Dia tidak akan diam begitu saja.“Serius? Kalau begitu bersiaplah kembali ke penjara. Aku sudah bilang, di sini tidak ada Mas Raka. Susah banget sih dibilangin!”Mila tidak mau mendengarkan perkataan Lusi, dia benar-benar hendak menerobos rumah Lusi. Tetapi, digagalkan oleh Adiba.Gadis itu memegangi lengan Mila dengan sangat kencang, sampai sang wanita mundur beberapa langkah.“Heh, gundik sialan! Apa kamu tidak punya telinga? Lusi sudah bilang, suami brengsekmu itu tidak ada di sini!”Adiba berteriak dengan nyaring sampai Lusi dan Mila terdiam. Mereka sama-sama kaget mendengar suara Adiba yang menggelegar, bahkan ada tetangga yang ikut datang.“Lepas!” Mila tam

    Last Updated : 2024-08-20
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 324 Memang Benalu

    “M-Mas Raka.”Mila bergumam dengan suara pelan. Wajah yang semula marah tiba-tiba saja berubah pucat. Dia melihat ada kilat amarah di mata sang suami.Sungguh, Mila pikir Raka ada di rumah Lusi. Sebab, kalau bukan karena wanita ini, Raka tidak akan bersikap cuek kepadanya.Raka berjalan pasti, berhenti di depan Mila dengan emosi yang tertahan. Kalau tidak, dia mungkin akan memaki wanita hamil itu sedari tadi.“Apa yang kamu lakukan di sini?!” tanya Raka, suaranya berat. Mila sampai merinding mendengarnya.“Aku ... aku ....”Mila tidak bisa berkata-kata. Dia melihat ke sekeliling. Ada Lusi dan Adiba yang menatapnya sinis dan penuh kebancian.“Heh, Raka! Urus gundik sialanmu ini! Gara-gara dia menerobos rumah ini, kami jadi tontonan dan bahan gunjingan. Lagian, sudah dikasih tahu kalau di sini tidak ada kamu, dia ngeyel dan malah membuat keributan. Wanita tidak tahu diri!”Mila menoleh pada Adiba, sangat kesal dan tak terima dengan semua perkataan gadis itu. Bahkan hampir saja kembali m

    Last Updated : 2024-08-21
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 325 Dikuliti

    “Mas, cinta pertama seorang perempuan adalah ayahnya. Tetapi, kamu sudah menkhianatinya dengan sangat apik. Apa kamu tidak berpikir, bagaimana kehidupan Alia ke depannya?”Tiga orang yang ada di sana terdiam. Terutama Raka. Dia seolah terus dihujami dengan hukuman yang membuat sisi lelakinya terus jatuh.“Apa kamu tidak berpikir kalau nanti Alia tidak mau menikah karena takut nasibnya sepertiku, atau mendapatkan suami seperti ayahnya yang seorang pengkhianat. Apa kamu tidak berpikir sejuah itu saat selingkuh dulu?”Kali ini, sang pria merasa dikuliti habis. Dia malu sekaligus merasa bersalah pada Alia. Tentu saja semua yang dikatakan Lusi ada benarnya juga. Tetapi, semua sudah terjadi. Apa mungkin bisa diperbaiki?“Lus, untuk masalah itu aku memang salah. Aku mencoba menebusnya dengan kembali rujuk denganmu. Tapi, kamu menolaknya, kan?”“Jangan mencari alasan. Kamu kembali kepada kami, itu tidak akan sama lagi. Aku dan Alia berusaha untuk bangkit dan bertahan setelah kekacauan yang ka

    Last Updated : 2024-08-21
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 326 Pertengkaran Kedua

    Raka membanting pintu rumah Mila saat mereka sudah sampai. Sang wanita hamil sampai menutup telinganya saat melihat perlakuan sang suami. Mila sangat ketakutan melihat reaksi dari Raka.“Memalukan! Kamu membuatku malu di depan orang-orang. Apa yang kamu pikirkan, hah?!”Raka sampai berteriak mengatkan itu semua. Wajahnya memerah, sudah dipastikan emosinya membuncah.Mila ketakutan, tapi dia harus membela diri. Dia punya alasan atas tindakannya itu.“Aku mencarimu ke sana! Kalau saja kamu mengangkat teleponku, pasti tidak akan seperti ini kejadiannya.”“Perkara tidak angkat telepon saja kamu seperti ini? Bagaimana kalau ada kejadian lainnya? Jangan kekanak-kanakan, Mila!”Bahu Mila naik turun. Dia tidak akan terima dengan semua perkataan suaminya. Hal lumrah jika seorang wanita mencari suminya, apalagi ada riwayat selingkuh.“Wajar, Mas! Semua istri akan melakukan hal itu, apalagi kamu pernah selingkuh.”Raka menoleh. Dia berusaha menahan diri untuk tidak menyakiti fisik Mila, bagaiman

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 327 Ejekan untuk Amanda

    Amanda melihat kedatangan Maura dari arah belakang. Wanita itu bahkan memakai pakaian santai, seperti sedang di rumah sendiri.“Heh, bocah! Apa yang kamu lakukan di sini? Harusnya kamu ke sekolah, bukan malah di tempat ini!”Maura tertegun sesaat, memikirkan perihal sekolah. Ya, sudah 2 hari dia tidak sekolah. Itu juga tidak mungkin dilakukan, sebab dirinya malu.Meskipun tidak ada yang tahu perihal kejadian itu, tetapi penangkapan Devan dan sepinya restoran pasti akan diketahui dengan cepat.Dia tidak mau sampai orang di sekolah tahu, apalagi jika geng pembullynya mengetahui pasti akan runyam.“Kenapa diam saja? Kamu pasti sengaja bolos, kan? Aku akan melaporkan pada pihak sekolah kalau kamu bolos.”“Aku tidak takut! Lagian, sebentar lagi aku akan menikah dengan Mas Devan, harusnya kamu yang pergi dari sini. Orang yang tidak diundang dan tidak ada keperluan dilarang masuk ke tempat ini!”Arya dan beberapa karyawan di sana kaget, memandangi Maura dengan tatapan bingung. Wanita itu ber

    Last Updated : 2024-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 328 Masuk Lubang Buaya

    “Kenapa kamu mengatakan itu, Mas? Kamu merendahkanku?”Devan menyender pada punggung kursi sembari melipat tangan di depan dada.“Tidak, aku hanya mengatakan secara tidak langsung kalau kamu bukan tipeku. Jadi, jangan berharap banyak atau berusaha terlalu keras. Sebab, itu akan percuma.”Amanda terdiam dengan wajah memerah. Ada amarah dan juga kesedihan yang terpancar jelas.“Aku datang ke sini secara baik-baik. Tadinya, berniat untuk membantumu, Mas. Tapi, kamu malah seperti ini.”Devan tertegun mendengar itu. Kata bantuan yang ditawarkan oleh Amanda seperti sebuah secercah harapan yang muncul setelah dia seperti kehilangan arah. Tidak ada yang mau membantunya sampai saat ini.Wajah yang semula jutek langsung berubah melembut, Amanda melihat jelas perubahan itu.“Me-membantuku?”Amanda menganggukkan kepala dengan mantap dan yakin. “Ya, aku akan membantumu keluar dari sini. Tapi, dengan satu syarat.”“Apa?” tanya Devan mulai beratensi.Amanda tersenyum penuh arti. Dia sampai memangku

    Last Updated : 2024-08-24
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 329 Tempat Pelarian

    Bu Sinta memutar otak. Walaupun ada kesedihan dan kegundahan, tapi dia harus tenang menghadapi situasi saat ini. Sebab, kalau Raka benar-benar meninggalkannya, bagaimana dengan kehidupan Bu Sinta nanti? Wanita paruh baya itu duduk dengan perasaan campur aduk. Sampai saat ini, pikiran masih buntu. Belum menemukan jalan keluar yang bisa membuatnya bisa menemukan keberadaan Raka. “Tidak, aku tidak bisa diam saja. Bagaimanapun aku harus menemukan Raka. Dia tidak boleh membiarkan aku sendiri seperti ini.” Bu Sinta bermonolog sendiri. dia seperti orang yang bertekad yang berusaha mencari jalan keluar di tempat buntu. Hingga satu pikiran pun terlintas di benak. Dia malah teringat tentang Winda. Dari semua wanita yang mengejar Raka, hanya Winda yang bisa dimanfaatkan. “Benar, hanya wanita itu yang bisa dimanfaatkan.” Dia mengusap jejak udara mata sambil berdiri. Dengan keyakin penuh pergi untuk bertemu dengan Winda. Biarlah, dia mengemis untuk meminta bantuan agar bisa mencari Raka. Tin

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 330 Mudah Terhasut

    Sesaat Winda hampir saja terhasut. Meskipun hatinya mulai luluh. Tetapi, dia akan pastikan dulu jika wanita paruh baya ini tidak sedang memanfaatkannya."Tante, ngomong kaya gini biar bisa manfaatin aku lagi, kan?"Bu Sinta tersentak, tetapi dengan cepat bisa menguasai diri. Dalam hati bertanya-tanya. Kenapa Winda sekarang malah sulit dipengaruhi. Padahal, dirinya sudah berakting sedih sebaik mungkin.Namun, sang wanita paruh baya hanya diam. Sekali lagi, dia tidak bisa menyerah begitu saja."Kalau aku manfaatin kamu, aku tidak akan memohon seperti ini, Winda. Gini deh, aku ke sini mau kita kerja sama."Winda menautkan kedua alisnya, tak paham. "Maksud, Tante?""Aku tidak mau Raka dengan Mila. Walaupun dia sudah kaya, tapi aku yakin Mila bukan wanita baik untuk Raka. Lalu, kamu mau kehilangan Raka begitu saja?"Wajah Winda langsung berubah. Tentu saja dia tidak mau. Tetapi, kalau calon mertuanya seperti Bu Sinta, pasti dia akan menderita."Tidak, Tante.""Kalau begitu, ayo kita kerja

    Last Updated : 2024-08-31

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 511 Mila Mulai Lelah

    Suara dering ponsel membuat Mila terkesiap dan kontan menghentikan tangisannya. Ternyata dari karyawannya. Tampaknya wanita itu harus segera kembali ke butik, sebab pasti kerjaannya semakin banyak.Dia tidak mungkin terus-terusan larut dalam kesedihan karena menangisi Raka, sementara ada usaha yang harus terus dijalankan. Kalau tidak, dirinya akan jatuh miskin dan benar-benar kehilangan Raka. Pria itu tidak mungkin mau hidup susah dengannya, jadi cara satu-satunya mempertahankan Raka yaitu dengan banyak uang. Miris, bukan? Harusnya di sini seorang pria yang melakukan ini semua, tetapi Mila mau tidak mau harus menghasilkan banyak uang demi mempertahankan Raka.Ya, demi agar anaknya bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah. Demi dirinya yang tidak lagi dijandakan oleh pria itu. Mila hanya bisa tersenyum miris, tetapi tak urung tetap kembali menjalankan mobilnya. Berusaha untuk tegar. Wanita hamil itu mengelus-elus perutnya yang mulai membesar. "Sabar ya, Nak. Ibu akan berusaha sebaik

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 510 Tolong Jaga Rahasia!

    "Kamu sudah gila, ya? Apa yang baru saja kamu katakan?!" tanya Bu Sinta, kali ini wanita paruh baya itu marah karena anaknya malah merahasiakan pernikahan dengan Winda. Harusnya biarkan saja diberi tahu semua orang, termasuk Mila. Agar ketahuan bagaimana reaksi wanita hamil itu, berharap kalau Mila mau tahu diri dan memilih untuk pergi dari kehidupan Raka. Tetapi tampaknya Raka sama sekali enggan untuk mempublikasikan hubungannya dengan Winda. "Aku tidak gila, Bu. Karena aku waras, makanya merahasiakan semua ini.""Lalu, bagaimana dengan perasaan Winda?" "Aku yakin, Winda juga pasti akan mengerti dengan situasi ini. Kami sudah saling sepakat. Jadi, aku harap Ibu tidak merecoki rencana kami.""Apa yang sedang kamu rencanakan sebenarnya, Raka? Ibu kasihan kalau Winda statusnya disembunyikan dari siapa pun." "Bu, aku melakukan ini demi kebaikan bersama. Bahkan Winda juga berkata, dia tidak akan ikut campur urusan aku dan juga Mila. Sebaliknya, Mila juga tidak boleh ikut campur urusan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 509 Bagaimana Kalau itu Ibu?

    "Itulah masalahnya, Bu. Mila tidak sebodoh yang kita kira. Dia bisa saja mengantisipasi untuk mendapatkan hak asuh anak dengan cara menahanku. Dia pasti sudah melakukan berbagai cara agar aku bisa berada di sisinya, termasuk anak itu." "Lalu, bagaimana? Kalau memang kamu tidak mau terikat dengan Mila, lepaskan anak itu. Kalau misalkan kamu ingin anak itu, cari cara menyingkirkan Mila. Mudah, kan?" "Tidak semudah itu, Bu. Aku tahu Ibu benci Mila, tapi tolong jangan benci anakku. Dia tidak tahu apa-apa. Bukankah bayi yang ada di dalam kandungan setiap Ibu hamil itu tidak berdosa? Kalau pun memang harus disalahkan, Mila sendiri dan aku. Jadi, kumohon kali ini saja Ibu mau menuruti permintaanku." Bu Sinta menghela napas kasar. Dalam hatinya tidak mau mengurusi cucunya itu. Lagi pula menurutnya cucu yang baik itu hanya Alia. Walaupun dia tidak tahu bagaimana nanti anak Mila, tapi wanita paruh baya sudah menafsirkan kalau sifat Mila pasti akan turun kepada anaknya sendiri. "Ya, terserah

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 508 Tanggapan Bu Sinta

    "Bagus, bagus! Ibu setuju dengan keputusanmu. Kan sudah Ibu bilang, Winda itu adalah istri yang baik untuk kamu. Dibandingkan dengan Mila, Ibu lebih setuju dengan Winda. Dia itu baik hati, tidak perhitungan dan juga mengerti keadaan kamu dan Ibu. Jadi, menurut Ibu kamu itu memang harus memilih Winda. Bagus-bagus," papar Bu Sinta dengan semangat. Dia bahkan terus-terusan tersenyum sembari membereskan piring bekas makan Raka. Pria itu belum berani untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi, kalau diam saja pun tidak akan mengubah situasi yang ada. Keadaan semakin kacau karena pasti Bu Sinta akan menyerang Mila atau malah melakukan sesuatu yang sangat membahayakan untuk rencana ke depannya."Iya, Bu. Tapi aku akan menjadikannya istri kedua."Bu Sinta hampir saja melepaskan piring yang ada di tangan saat Raka mengatakan hal tersebut. Wanita paruh baya itu langsung menyimpan piring kotor dan kembali ke hadapan anaknya dengan wajah kaget. "Apa kamu bilang tadi? Istri kedua? Maks

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 507 Masakan Rumah

    Wanita hamil itu hanya bisa pergi dengan perasaan kesal. Mungkin Mila bisa saja menerobos masuk, tetapi dia khawatir kalau Raka akan benar-benar murka kepadanya dan semua perkataan pria itu menjadi kenyataan. Membayangkannya saja membuat Mila ketakutan, apalagi kalau benar Raka akan meninggalkannya dan anak yang ada di dalam kandungan. Akhirnya Mila tidak punya pilihan lain, kecuali mengalah terlebih dahulu. Dia akan mencoba kembali untuk membujuk Raka setelah 3 hari, berharap kalau pria itu benar-benar akan kembali kepadanya. Setelah kepergian Mila, Raka dan Bu Sinta pun sedang duduk berhadapan di meja makan, tepat di depannya tampak sekali makanan yang sudah terhidang dan aromanya begitu menggugah selera Raka. Kebetulan pria itu hanya makan ala kadarnya. Saat melihat semua ini, tentu rasa lapar pria itu menyeruak. Tetapi sebelumnya Raka harus memberitahukan kedatangan dirinya kepada Bu Sinta. "Ibu masak untukku?" "Tentu saja. Kamu pikir Ibu akan masak untuk siapa? Istrimu? Ibu

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 506 Mulai Muak (2)

    "Mas, aku mohon. Pulanglah bersamaku, jangan seperti ini." Mila sekarang menghiba sembari menangis. "Tolong, jangan buat aku merasa menderita dan tertekan seperti ini. Aku janji, aku tidak akan mengekangmu lagi. Kamu boleh keluar, asalkan kamu bicara dulu kepadaku." "Tidak, ini sudah ketiga kalinya kamu mengatakan hal yang sama, tetapi kenyataannya seperti apa? Kamu tetap saja mengganggu dan menuduhku macam-macam.""Lalu, aku dengan siapa, Mas? Aku tidak mungkin sendiri.""Ada Maura."Seketika Mila malah terdiam. Dia sedang berusaha untuk akting sebaik mungkin agar Raka mau pulang dengannya. Tetapi malah nama Maura yang disebutkan. Dia benar-benar kesal karena adiknya itu malah masuk dalam permasalahan rumah tangganya. "Dia kan bukan siapa-siapa kita. Lagi pula di sini yang harus tanggung jawab atas keselamatan aku dan anak ini kan kamu, Mas." Mila sama sekali tidak bisa diajak berbicara baik-baik. Sekeras apa pun Raka menjelaskan, Mila juga sama kerasnya. Tidak mau mengalah. Rak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 505 Mulai Muak (1)

    "Tidak sekarang, Mila. Aku akan pulang setelah semua urusanku selesai." Mila menautkan kedua alis dengan perasaan bingung. "Apa maksud kamu, Mas? Urusan apa yang kamu lakukan di sini?" Raka menghela napas panjang sembari memijat pelipisnya yang berdenyut. Tidak mungkin dia mengatakan kalau besok dirinya akan menikah dengan Winda. Yang pasti pria itu harus mengelabui Mila. Jangan sampai wanita itu benar-benar menghancurkan semua rencananya. Karena kalau Mila tahu kalau dirinya ingin mencari Lusi dan juga Alia, maka saat itu juga dia mendapat tekanan lagi dari wanita ini. "Aku hanya ingin bertemu dengan ibuku, menghabiskan waktu dengan ibuku." "Lalu, kamu meninggalkan istrimu?" tanya Mila. Matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka Raka akan melakukan hal seperti ini. Padahal yang harus ditemani adalah Mila. Dia sedang hamil. Kenapa Raka tidak mau melakukan itu? "Dia anakku. Hak dia dong untuk menemani ibunya!"Mila kesal karena Bu Sinta malah ikut campur. Harusnya wanita paruh bay

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 504 Pertengkaran Mertua dan Menantu (4)

    Bu Sinta maupun Mila kaget mendengar suara Raka yang menggelegar, tampak sekali wajahnya memerah seperti menahan emosi karena sudah dari tadi kedua wanita berbeda usia ini terus saja bertengkar. "Apa kalian tidak bisa diam?! Jangan terus-terusan mengoceh dengan berbagai macam alasan! Aku punya keputusan sendiri," ucap Raka, membuat Bu Sinta dan Mila kaget bersamaan. Mereka takut jika Raka mengambil keputusan yang salah dan merugikan kedua belah pihak. Mila berharap kalau Raka tidak meninggalkannya, berbeda dengan Bu Sinta yang ingin anaknya kembali kepada Bu Sinta dan menceraikan Mila. Pria itu menoleh kepada Mila dengan tatapan sinis. Dia sudah jengah dengan semua perlakuan istrinya ini. Mila berbeda jauh dengan wanita yang dulu pernah menjalin hubungan dengannya. Apa mungkin memang sifat asli Mila seperti ini? Begitu pikir Raka atau hanya karena perubahan hormon Ibu hamil akhirnya Mila lebih protektif dan temperamental? Semua itu masih bergerilya di pikiran Raka, belum bisa menga

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 503 Pertengkaran Mertua dan Menantu (3)

    "Jangan percaya sama Ibu, Mas! Kamu tahu sendiri, kan? Gara-gara Ibu, kamu hampir kehilangan anak ini. Dia yang memalsukan tes DNA anak ini!" seru Mila tiba-tiba saja mengalihkan pembicaraan, membuat Bu Sinta terdiam dan wanita paruh baya itu benar-benar kaget kala Mila membahas lagi masalah yang sudah berlalu. Padahal sekarang permasalahan utamanya adalah Mila yang tidak pernah bisa membebaskan Raka, selalu saja mengekang dan harus berada di samping wanita itu. "Kenapa kamu malah ngomongin itu sekarang? Bukan waktunya kamu berbicara hal yang sudah berlalu.""Oh, kenapa tidak, Bu? Tentu saja aku harus bicara dengan Mas Raka, kalau Ibu itu tidak mau melihat anak ini lahir, kan?" Keadaan semakin genting saat ini. Kalau Mila mengatakan hal seperti itu, tentu saja Bu Sinta tidak mau kalah. Baginya pertarungan ini harus dimenangkan olehnya, karena ini adalah satu-satunya cara dan kesempatan yang langka untuk mendapatkan anaknya kembali. "Jaga bicaramu! Itu sudah berlalu, aku melakukan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status