Share

Bab 165. Mengantar Amira

Aku menggeliat, memutar tubuhku yang sudah berpindah posisi. Menyingkap selimut yang menutupi tubuh. Aku lekas duduk saat telingaku mendengar suara mengaji.

Rupanya Zen. Dia sudah berganti baju, memakai kopiah dan memegang sesuatu dibalik punggungnya.

“Bang,” sapaku pelan.

Zen mengangguk lalu menutup Alquran dan mencium mushaf itu lalu menoleh kepadaku. Senyuman terbit di wajahnya.

Ia berdiri meletakkan mushaf kecil itu ke atas meja, lalu berjalan ke arahku.

“Kamu lapar kan? Segera mandi, bersiap. Nanti kita ke bawah. Sarapan bareng bersama pengunjung hotel ini,”ujarnya sambil duduk bersisian denganku. Badanku direngkuh olehnya.

Cup.

Kini pipiku yang dikecup. Aku pastikan wajah ini pasti terlihat seperti kepiting rebus.

Aku sedikit menunduk, menghindari tatapannya, takut saja bila ada kotoran mata atau iler yang sudah mengering ditemukan olehnya, kan malu.

Aku lekas berdiri, meraih handuk yang menempel di dinding lalu pergi ke kamar mandi.

'Fiuh.“

Aku bernapas lega sesampainya kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status