Share

Bab 167. Ke rumah sakit lagi

Ya Allah ...

Aku masih ingat betul terakhir kali menyimpannya, isi surat itu masih terlipat rapi di dalam amplop juga menyimpannya pun tidak asal. Aku menaruhnya di lemari bagian atas.

Tidak mungkin emak bapak yang mengambilnya. Kusenderkan badan ini. Persendianku terasa lemas, bagaimana bisa bukti yang aku simpan dan hal yang aku tunggu-tunggu bisa lenyap begitu saja. Andaikan ada orang yang mengambilnya tapi kenapa? Siapa?

“Kenapa, Mi?“ tanya Zen dengan memelankan laju mobilnya.

Aku menggeleng, ingin membuka mulut pun terasa berat.

“Tapi kenapa wajahmu cemas tadi, dan sekarang menjadi lemas begitu?“

“Isinya hilang, Bi,” lirihku kemudian.

“Isi apa?“

“Yang rahasia itu.“

Zen bergeming.

“Nah itu tempatnya!“ tunjuk Clara.

Mobil pun berhenti, aku melongok dengan menurunkan kaca mobil. Di sana terlihat Pram yang sedang mengemas sesuatu dengan duduk di kursi pendek dengan memakai celemek.

Aku bingung mau turun atau tidak. Rasa semangatku menghilang, sekarang pun percuma bertemu dengannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status