Beranda / Romansa / Kuakhiri Dendam Ini / Bab 18 Hasil Autopsi

Share

Bab 18 Hasil Autopsi

Penulis: Nyi Malika
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-09 00:49:48

Keterlaluan kau, Mas. Rupanya diam-diam kau membeli rumah. Pasti untuk perempuan itu! Bila bukan untuk perempuan itu, tak mungkin disembunyikan dari dieinya. Rasa sedih Nisa melihat penangkapan Barry berubah menjadi amarah. 

Nisa mengambil telepon menghubungi nomor yang dicatat Bi Marni saat pihak bank menghubunginya. Nisa mencoba menggali informasi dari pihak bank, terkait rumah yang disebutkan. 

"Iya, mba, saya istrinya. Pak Barry sangat sibuk beberapa bulan ini, hingga lupa bayar tagihan. Sebenarnya sudah dititipkan ke saya tapi saya juga lupa. Lagi sibuk banget. Maaf ya, Mba. Ohya ini rumah yang alamat mana ya, karena saya ada ambil dua rumah di daerah Cibubur."

Petugas bank menyebutkan alamat rumah itu. Setelah mendapatkan data-data r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 19 Pengakuan Barry

    Malam itu, kesekian kalinya Amanda membahas kehamilannya. Hal yang sangat meresahkan Barry. Hubungannya dengan Nisa semakin dingin. Sepertinya sang istri mulai mencurigai dirinya berhubungan dengan wanita lain, namun Nisa masih diam. Hal itu dimanfaatkan Barry untuk terus menjalin hubungan dengan Amanda. Selama Nisa tidak mendesaknya atau menangkap basah dirinya, maka Barry memutuskan untuk diam.Desakan Amanda agar dirinya menceraikan Nisa dan menikahinya, membuat Barry resah. Entah mengapa, Amanda semakin terobsesi dengannya. Bila dulunya wanita itu sangat menyenangkan, tidak terlihat dirinya terbeban dengan hubungan segitiga yang dijalaninya, belakangan Amanda semakin posesif. Tidak pernah terlintas untuk meninggalkan Nisa dan anak-anak, Barry hanya ingin bersenang-senang.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 20 Santoso dan Amir Diamankan

    Polisi bekerja keras mengkaji kasus mutilasi terhadap Amanda, wanita cantik kekasih Barry dan Tedja. Dua lelaki yang sama-sama telah beristri. Semakin digali, semakin banyak fakta baru mengejutkan bermunculan.Diketahui, ternyata Amir pernah bekerja sebagai porter di Bandara Soetta, dan di sanalah ia berkenalan dengan Sidik—yang bertugas sebagai pengawas kamera keamanan—lelaki berkulit sawo matang, pria beranak satu. Mereka masih berkomunikasi sekalipun Amir sudah tidak bekerja di tempat yang sama.Saat menerima orderan pembunuhan dan mendapatkan detail kedatangan Barry, mereka menyusun skenario bersama. Sidik-lah yang bertugas mematikan kamera pengawas, yang untungnya ada rekaman asli dari sisi lain yang belum dibuang Sidik, hanya di simpan di rumahnya.Banyak orang berpikir dirinya pintar,&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 21 Perhatian Sandy Pada Caroline

    Pelaku pembunuhan Amanda sudah ditangkap. Santoso dan Amir menghadapi ancaman hukuman mati, begitu pula Barry. Teka teki kematian Amanda, sudah terpecahkan."Kau tenang di sana ya, Dek. Para penjahat itu akan menghadapi hukuman yang setimpal. Walau tidak sanggup mengembalikan nyawamu, paling tidak kakak bisa melanjutkan hidup. Banyak hal yang harus ditata kembali."Sandy membuka lembar demi lembar bukti kepemilikan beberapa aset atas nama Amanda. Tidak satupun yang akan dimilikinya. Sesuai amanat Amanda, semua aset akan digunakan untuk amal. Mendirikan panti asuhan, menjual beberapa aset untuk digunakan uangnya membantu keluarga miskin."Hatimu sungguh mulia, Dek. Kakak bangga pernah memilikimu." Sandy mengusap hidungnya yang basah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 22 Adam, Sahabat Nisa Semasa SMA

    *Di penghujung sore, Adam dan Nisa bertemu di sebuah kedai kopi tidak jauh dari kantor Adam. Tempat itu nyaman, tapi tidak ramai pengunjung. Duduk menikmati kopi atau camilan, menjadi sangat menyenangkan.Sejak resign, baru kali ini Nisa benar-benar meninggalkan rumah untuk bersantai. Dia rindu masa-masa dirinya menjadi wanita pekerja, kejar-kejaran dengan deadline, lalu ngopi bareng teman kerja seusai jam kantor.Hidup terasa komplit. Rumah tangga bahagia, anak-anak sehat, keuangan cukup, karier terus meningkat. Tidak banyak wanita yang bisa memiliki kehiduoan yang seimbang. Nisa merasa saat itu hidupnya sempurna."Melamun lagi."A

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 23 Pertemuan Dengan Sandy

    Beberapa bulan lalu, pada saat pemakaman Amanda."Kau siapa?"Pemakaman Amanda yang dilakukan di tempat pemakaman umum, oleh pihak kepolisian, hanya dihadiri oleh beberapa orang, termasuk Nisa. Panas menyengat, Nisa memutuskan untuk berteduh di bawah pohon rindang, sembari menunggu acara pemakaman usai. Sebagai saksi, dirinya diperbolehkan hadir di tempat tersebut. Walaupun dirinya sangat membenci Amanda, tapi hati kecilnya meminta dia agar hadir. Apalagi setelah ditelusuri, Amanda ternyata tidak punya keluarga. Toh tidak rugi apa-apa, pikir Nisa kala itu.Hal yang mengherankan, sejak awal kedatangan jenazah, seorang lelaki berpakaian serba hitam, berkaca mata hitam dan mengenakan topi, terlihat memantau aktivitas petugas pemakaman, dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 24 Saling Menjaga Rahasia

    Ijin menggunakan toilet, Nisa beranjak ke sisi rumah bagian dalam. Tak terlihat siapapun di lorong rumah besar dan mewah itu. Lalu, sepasang tangan kokoh menarik tangannya dan berhenti di balik tembok yang menghalangi pandangan pekerja atau bahkan Caroline, yang mungkin lewat."Apa apaan ini?" Nisa tersentak. Sejenak ketakutan menderanya."Ssstttt ...."Lelaki itu meletakkan telunjuk pada bibirnya pertanda meminta Nisa agar diam."Kau siapa, Nisa. Ya namamu Nisa, bukan? Saya tidak akan pernah lupa.""Harusnya saya yang bertanya, kau siapa? Kenapa bisa ada di pemakaman g

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 25 Hanya Kita yang Tahu

    "Apa yang kau pikirkan?"Aku menghampiri Caroline yang sedang duduk di sebuah kursi taman, tidak jauh dari komplek perumahan yang dihuninya."Hanya memikirkan apa yang sudah terjadi.""Menurutmu apakah semua orang sudah mendapatkan keadilan?""Entah. Versi keadilan bagi setiap orang berbeda. Bahkan seorang pembunuh yang dihukum mati akan merasa belum tentu adil, dia punya hak hidup. Bagi keluarga korban, sekalipun pelaku pembunuhan di hukum mati, tidak dapat mengembalikan nyawa yang hilang. Keadilan itu relatif."Aku terdiam. Betul, sekalipun Amanda sudah mati, Tedja mendekam di penjara, Jefry-nya Caroline tak kan kembali. Barry di pen

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 26 Semua Berubah

    Hari terus berganti namun ingatan akan potongan tubuh dalam koper di rumah Nisa tampaknya betah bersemayam di benak orang-orang.Sayup terdengar bisik yang mengganggap kebodohan Barry terperosok ke dalam jurang celaka pasti ada peran Nisa sebagai istri. Media ikut membubuhkan narasi yang memantik berbagai analisa, ya tentu saja. Walau kemudian berita penangkapan Barry, Santoso dan Amir ramai menghiasi layar kaca dan media cetak, tetap ada saja pihak yang mengiring opini seakan kesalahan seorang suami adalah wujud kegagalan sang istri. Opini yang sangat dibenci Nisa namun angin terus mengembuskan kabar hingga membentuk rantai kisah yang tiada ujungnya."Ooo itu istrinya. Cantik sebenarnya tapi buat laki-laki gak cukup cuma cantik," cibir mereka dengan nada mencela. Tidak semua laki-laki begitu, ingin Nisa men

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11

Bab terbaru

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 28 Kedatangan Teman Lama

    "Maaa!" teriak Caitlin kaget akibat tubuhnya terdorong pelan ke depan. "Sorry, Sayang. Mama kaget jadi ngerem mendadak. Sorry," pungkas Nisa dengan rasa bersalah. Untung saja tidak ada kendaraan lain di belakangnya. Walau dalam kecepatan pelan, tetap saja bahaya. "Jemput seperti biasa, ya. Love u." Nisa mengusap kepala sang putri saat mobil telah berhenti di parkiran. "Okay, Ma. Love u too." Caitlin berlari setelah melabuhkan ciuman di pipi sang mama. Dengan cepat ia membaur bersama teman-temannya. Nisa bergegas pulang untuk mengurus Axel dan Ayesha, sebelum berkutat dengan urusan kantor. Jarak dekat antara rumah ke sekolah Caitlin memudahkannya bolak-balik dengan cepat. Sementara jarak dari rumah ke kantor pun terbilang dekat, ia bisa

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 27 Sosok Misterius

    "Nisa, jangan lupa nanti malam." Pesan dari ibu mengingatkan Nisa akan pentingnya kehadiran dirinya nanti malam di kediaman nenek. Setelah mengirimkan jawaban bahwa ia pasti berangkat, Nisa kembali diselimuti ingatan tentang masa kemarin.Nisa berusaha membuang potongan demi potongan peristiwa yang berkelebat di benaknya. Betapa lelah dirinya bertarung dengan hati selama berbulan-bulan, tanpa jalan keluar tanpa penghiburan akan kesesakan hingga memilih jalan nekat. Merencanakan pembalasan dendam atas perbuatan sang suami.Wajah cantik Amanda kini berada di tempat yang pantas. Seringai puas bersamaan raut kesedihan mencuat di wajah Nisa.Barry dan Amanda telah mengubahnya dari seorang wanita lembut yang bahkan takut menyakiti cicak, menjadi seo

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 26 Semua Berubah

    Hari terus berganti namun ingatan akan potongan tubuh dalam koper di rumah Nisa tampaknya betah bersemayam di benak orang-orang.Sayup terdengar bisik yang mengganggap kebodohan Barry terperosok ke dalam jurang celaka pasti ada peran Nisa sebagai istri. Media ikut membubuhkan narasi yang memantik berbagai analisa, ya tentu saja. Walau kemudian berita penangkapan Barry, Santoso dan Amir ramai menghiasi layar kaca dan media cetak, tetap ada saja pihak yang mengiring opini seakan kesalahan seorang suami adalah wujud kegagalan sang istri. Opini yang sangat dibenci Nisa namun angin terus mengembuskan kabar hingga membentuk rantai kisah yang tiada ujungnya."Ooo itu istrinya. Cantik sebenarnya tapi buat laki-laki gak cukup cuma cantik," cibir mereka dengan nada mencela. Tidak semua laki-laki begitu, ingin Nisa men

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 25 Hanya Kita yang Tahu

    "Apa yang kau pikirkan?"Aku menghampiri Caroline yang sedang duduk di sebuah kursi taman, tidak jauh dari komplek perumahan yang dihuninya."Hanya memikirkan apa yang sudah terjadi.""Menurutmu apakah semua orang sudah mendapatkan keadilan?""Entah. Versi keadilan bagi setiap orang berbeda. Bahkan seorang pembunuh yang dihukum mati akan merasa belum tentu adil, dia punya hak hidup. Bagi keluarga korban, sekalipun pelaku pembunuhan di hukum mati, tidak dapat mengembalikan nyawa yang hilang. Keadilan itu relatif."Aku terdiam. Betul, sekalipun Amanda sudah mati, Tedja mendekam di penjara, Jefry-nya Caroline tak kan kembali. Barry di pen

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 24 Saling Menjaga Rahasia

    Ijin menggunakan toilet, Nisa beranjak ke sisi rumah bagian dalam. Tak terlihat siapapun di lorong rumah besar dan mewah itu. Lalu, sepasang tangan kokoh menarik tangannya dan berhenti di balik tembok yang menghalangi pandangan pekerja atau bahkan Caroline, yang mungkin lewat."Apa apaan ini?" Nisa tersentak. Sejenak ketakutan menderanya."Ssstttt ...."Lelaki itu meletakkan telunjuk pada bibirnya pertanda meminta Nisa agar diam."Kau siapa, Nisa. Ya namamu Nisa, bukan? Saya tidak akan pernah lupa.""Harusnya saya yang bertanya, kau siapa? Kenapa bisa ada di pemakaman g

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 23 Pertemuan Dengan Sandy

    Beberapa bulan lalu, pada saat pemakaman Amanda."Kau siapa?"Pemakaman Amanda yang dilakukan di tempat pemakaman umum, oleh pihak kepolisian, hanya dihadiri oleh beberapa orang, termasuk Nisa. Panas menyengat, Nisa memutuskan untuk berteduh di bawah pohon rindang, sembari menunggu acara pemakaman usai. Sebagai saksi, dirinya diperbolehkan hadir di tempat tersebut. Walaupun dirinya sangat membenci Amanda, tapi hati kecilnya meminta dia agar hadir. Apalagi setelah ditelusuri, Amanda ternyata tidak punya keluarga. Toh tidak rugi apa-apa, pikir Nisa kala itu.Hal yang mengherankan, sejak awal kedatangan jenazah, seorang lelaki berpakaian serba hitam, berkaca mata hitam dan mengenakan topi, terlihat memantau aktivitas petugas pemakaman, dari

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 22 Adam, Sahabat Nisa Semasa SMA

    *Di penghujung sore, Adam dan Nisa bertemu di sebuah kedai kopi tidak jauh dari kantor Adam. Tempat itu nyaman, tapi tidak ramai pengunjung. Duduk menikmati kopi atau camilan, menjadi sangat menyenangkan.Sejak resign, baru kali ini Nisa benar-benar meninggalkan rumah untuk bersantai. Dia rindu masa-masa dirinya menjadi wanita pekerja, kejar-kejaran dengan deadline, lalu ngopi bareng teman kerja seusai jam kantor.Hidup terasa komplit. Rumah tangga bahagia, anak-anak sehat, keuangan cukup, karier terus meningkat. Tidak banyak wanita yang bisa memiliki kehiduoan yang seimbang. Nisa merasa saat itu hidupnya sempurna."Melamun lagi."A

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 21 Perhatian Sandy Pada Caroline

    Pelaku pembunuhan Amanda sudah ditangkap. Santoso dan Amir menghadapi ancaman hukuman mati, begitu pula Barry. Teka teki kematian Amanda, sudah terpecahkan."Kau tenang di sana ya, Dek. Para penjahat itu akan menghadapi hukuman yang setimpal. Walau tidak sanggup mengembalikan nyawamu, paling tidak kakak bisa melanjutkan hidup. Banyak hal yang harus ditata kembali."Sandy membuka lembar demi lembar bukti kepemilikan beberapa aset atas nama Amanda. Tidak satupun yang akan dimilikinya. Sesuai amanat Amanda, semua aset akan digunakan untuk amal. Mendirikan panti asuhan, menjual beberapa aset untuk digunakan uangnya membantu keluarga miskin."Hatimu sungguh mulia, Dek. Kakak bangga pernah memilikimu." Sandy mengusap hidungnya yang basah

  • Kuakhiri Dendam Ini   Bab 20 Santoso dan Amir Diamankan

    Polisi bekerja keras mengkaji kasus mutilasi terhadap Amanda, wanita cantik kekasih Barry dan Tedja. Dua lelaki yang sama-sama telah beristri. Semakin digali, semakin banyak fakta baru mengejutkan bermunculan.Diketahui, ternyata Amir pernah bekerja sebagai porter di Bandara Soetta, dan di sanalah ia berkenalan dengan Sidik—yang bertugas sebagai pengawas kamera keamanan—lelaki berkulit sawo matang, pria beranak satu. Mereka masih berkomunikasi sekalipun Amir sudah tidak bekerja di tempat yang sama.Saat menerima orderan pembunuhan dan mendapatkan detail kedatangan Barry, mereka menyusun skenario bersama. Sidik-lah yang bertugas mematikan kamera pengawas, yang untungnya ada rekaman asli dari sisi lain yang belum dibuang Sidik, hanya di simpan di rumahnya.Banyak orang berpikir dirinya pintar,&

DMCA.com Protection Status