Dani tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut istrinya itu,Kenapa istrinya bisa berubah 180°.Terlihat sasa yang sekarang lebih santai ketika berdebat denganku"Oh ya mas aku mau bilang satu hal lagi,Terima kasih ya karena kamu sudah melarang aku dan juga mauren ikut ke puncak Kemaren.Jika kau kemaren tak melarang kami pasti akan bernasib sama seperti mba dewi.Aku sangat bersyukur karena allah masih menolong aku lewat tolakan yang kamu lontarkan kemaren"Sindir sasa untuk dani secara langsung"Besok kita akan kerumah ibu,besok kamu akan tinggal di sana sementara waktu,Karena mba dewi gak ada yang merawat,Soalnya kami semua sibuk"Alih-alih menjawab sindiran istrinya, dani malah langsung membahas perihal dewi"Loh Loh aku ini istrimu mas,Bukan pembantu ataupun pengasuh!Apa lagi orang yang minta di urus itu wanita yang suka menggoda kamu mas,Dia kan punya suami?kan suaminya juga pengangguran?Udah jelas kan,Aku capek mau istirahat" Sasa melewati dani yang yang masih saja tercen
"Duh aku tuh capek tau gak sih,Gak anak Gak ibu sama-sama menyebalkan.Aku tegaskan ya aku ini istri dani bukan pembantu ataupun pengasuh orang sakit,Lebih baik ibu saja yang mengurusi dewi bukannya dewi itu menantu kesayangan ibu ya?kok sekarang malah nyuruh aku buat merawat dia yang sering menghina ku!"Sindir sasa secara langsung agar bu tejo mengerti.Wajah bu tejo kini terlihat lebih merah dari yang tadi seperti nya akan ada bom api yang akan meledak. Sasa yang melihat gelagat mertuanya itu langsung saja mengambil ancang-ancang untuk menghindar dari amukan mertuanya. "Udah ah buang-buang waktu saja,Tolong jagain mauren ya bu,tanyain juga keadaan mauren jangan mba dewi saja yang ibu perduli kan,emang nya ibu gak kangen apa sama cucu ibu?anaknya mas dani loh?"Imbuh raquensa lagi dalam keadaan santai. Saat sasa hendak pergi, sontak saja tangan bu tejo terangkat keatas untuk melayangkan tamparan ke pipinya sasa,Tapi sayang tamparan nya malah meleset dan mengenai pintu hingga membuat
Bu tejo sama sekali tak bergeming saat wijaya menelepon nya,beliau hanya menatap sinis sasa lalu berangsur pergi dari rumah sasa. "Ibu mau kemana?" Tanya sasa kepada mertuanya itu Akan tetapi bu tejo tak menjawab malah melengos pergi dari sana,Baru saja ia mengomeli menantu nya malah di telpon wijaya di suruh pulang. Ketika mertua sasa sudah pergi,sasa hanya bisa tertawa kecil melihat ibu mertua nya tak bisa berkutik sama sekali tentang mba dewi,pasti ia sangat kewalahan mengurus mba dewi yang banyak maunya itu. "Aku tidak sudi jika harus mengurus mba dewi,aku bukan quensa yang dulu,bisa kalian perlakukan seperti babu!"Gumam sasa yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. ** Bu tejo tiba di rumahnya,Wijaya sudah menunggu di depan teras rumah ibunya. "Ibu kemana sih dari tadi aku cari!Dewi itu butuh bantuan ibu,Jadi lebih baik ibu Di rumah saja tidak usah pergi kemanapun!"Ucap wijaya seenaknya meminta ibunya untuk mengurus istrinya sepanjang hari,Karena dia sendiri enggan d
"Lima juta untuk fara yang rekreasi dari sekolahnya,kalau dia gak ikut kasihan dia nanti bakal jadi ejekan semua teman teman nya Sedangkan semua sahabatnya ikut semua? " ujar mas wijaya kepada adik nya yaitu suami ku sendiri Aku baru saja keluar dari kamar mandi sehabis mencuci pakaian keluarga ini Dan aku keluar karena ingin menyambut kepulangan suami ku dari bekerja Malah dia sudah di datengin kakaknya yang selalu pinjam uang,sudah hapal sekali jika dia ke rumah karena ingin meminjam uang tapi tidak pernah di kembalikan Dan hari ini suami ku gajian jadi kakak nya sengaja datang untuk meminjam uang Padahal kakaknya pun memiliki pekerjaan tetap Entah kenapa selalu mengandalkan uang suami ku dengan berkedok meminjam Aku menghentikan langkah ku sejenak untuk mendengar jawaban suami ku kali ini,akan kah dia meminjamkan uang nya untuk foya foya keponakan nya Putri ku mauren pun juga bersekolah sama dengan fara Maureen tadi memberi tahu ku bahwa uang untuk rekreasi
"Bu aku gak usah ikut,aku gak papa kok bu " ternyata mauren melihat dan mendengar perdebatan kami tadi Aku meraih tubuh putri ku dan memeluknya "Nanti jika ibu ada uang,kita ikut ya?"ucapku "Tadi nenek telpon ibu " "Ada apa?" "Gak tau,ibu di suruh telpon balik kata nya penting" . . Aku meraih ponsel dan menghubungi ibuku "Assalammualaikum "ucap ku ketika tersambung "Waalaikumsalam ,nak" "Ibu ada apa,? Tadi kata mauren ada hal penting?"tanya ku "Perusahaan dady mu yang di Indonesia tidak ada yang urus nak? Yang dulu ngurus perusahaan sudah di pecat karena korupsi "ujar momy ku "Lah terus mau bagaimana mom,siapa yang akan jadi CEO nya? "iya kamu lah nak,memang nya siapa lagi anak momy dady kan hanya kamu nak?" Memang momy ku hanya memiliki satu anak yaitu aku saja wajar bila momy bilang begitu Akan tetapi aku bingung harus beralasan apa kepada mas dani jika aku tiap pagi sampai sore tidak ada di rumah Mau mencari karyawan pengganti CEO akan tetapi mo
Mas dani tersentak saat mendengar ucapan ku yang seperti itu.mungkin dia tak menyangka kalau aku bisa berkata seperti itu kepada nya. Memang selama ini aku hanya diam saja saat suamiku dan keluarga suami ku memperlakukan ku dengan semau mereka. Seolah aku hanya lah sebuah pajangan dan bisa di manfaatkan tenaga nya kapan saja. Sekarang aku sudah tak mau diam lagi atas semua perlakuan buruk mereka kepada ku dan putri ku, kini aku ingin mereka merasakan semua penderitaan yang pernah aku rasakan dulu. "Mulai berani ya kamu sama suami mu sendiri! !,sudah mulai kurang ajar kamu sama aku sa,sudah tak menganggap aku suami mu lagi hah!! Sudah bisa hidup tanpa uang ku apa hah !!! Balas dani tak mau kalah,mata nya hampir saja mau keluar karena dia melototi ku seakan akan ingin menelan ku hidup hidup saat ini,mas dani sudah tak punya lagi rasa sayang kepada ku dan putri nya Jadi untuk apa aku mempertahankan rumah tangga yang toxix ini. "terserah apa kata mu mas,aku cape,lelah,lesu,ak
Ini cakep gak wi ? Saat aku Akan melangkah kan kaki untuk pulang, repleks kepala ini mencari pusat suara yang ku kenal tadi,mirip suara ibu mertua ku. Dan benar saja ibu mertua ku sedang berada di sini juga,bersama dengan ipar ku Mereka berdua memang tak melihatku,karena posisi ku saat ini berada di barisan paling pojok dari toko emas ini Sedangkan mereka ada di ujung sana karena toko ini sangat luas serta ramai wajar mereka tidak melihat ku . . Ku perhatikan sejenak mereka sedang apa kemari? Apa mungkin mau membeli emas? "Iya bu ini bagus model nya,aku jadi pengen juga deh bu? ,sahut santi "kamu sabar dulu ya,bulan ini ibu dulu,nanti bulan depan kita minta sama Kakak mu dani ,biar kamu di belikan gelang yang kamu sukai,kan dani Sekarang sudah naik jabatan,gaji nya saja 20 juta sebulan, belum bonus,kita minta apa saja pasti di turutin " ujar ibu mertua,santi pun langsung tersenyum sumringah sambil menganggukkan kepala nya tanda setuju. Seketika ada batu yang menghant
"Kamu makan nya pelan pelan,ini minum dulu " aku memberikan segelas minuman pada adamKeponakan ku yang berusia 7 tahun Ini cukup sering datang ke rumah, Untuk meminta makananKarena mba dewi sering tidak masak,dan dia lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah bersama teman temannya."Mama mu belum masak ya,Kamu tidak makan dari Pagi " tanya ku kepada adam"Belum tante,mama kata nya tadi pergi senam " jawab adamSeperti biasa mba dewi lebih mengedepankan gaya nya,sebenarnya tak salah jika ingin pergi senam ataupun melalukan kegiatan lainnyaAkan tetapi dia meninggalkan anak nya dirumah tanpa ada makanan yang bisa ia makan,apakah ia tidak pernah berfikir anaknya kelaparan atau tidakSeharusnya dia lebih mengutamakan Keluarga nya daripada gaya nya yang sok orang kaya ituIni bukan kali pertama mba dewi Seperti ini,dia sudah terbiasa beginiTiap kali adam datang ke rumah orang tua nya tau ,jadi mereka tak perlu repot meninggalkan makanan untuk anaknyaMereka pikir anaknya pasti di