Malam itu, disaat semua sedang beristirahat, terlelap dalam tidur yang lelah, Ratu Ayu Pitaloka tampak mengumpulkan para panglimanya. Sepertinya ada sesuatu yang sangat penting hingga dilakukan pertemuan ditengah malam.
“Bagaimana ?” tanya Ratu Ayu Pitaloka kepada para panglima harimaunya.
“Panglima Sislia tidak ditemukan dimana-mana ratu” ucap kitty lagi.
“Ya, saya juga tidak menemukan Sislia” sambung Puti ayu ningrum.
“Apakah mungkin Sislia sudah tewas dalam peperangan ratu ?!!” ucap Messya lagi.
“Tidak, itu tidak mungkin, Sislia tidak mungkin tewas” ucap salah seorang wanita muda berambut pendek, dia adalah salah satu panglima negeri bunian, salah satu dari 7 panglima harimau.
“Tenanglah Maiaka” ucap Ratu Ayu Pitaloka lagi mencoba menenangkan wanita muda berambut pendek yang bernama Maiaka, Panglima Maiaka dan Panglima Sislia adalah sahabat yang sangat dekat sekali, s
Merasakan cengkraman dilehernya mengendor, wanita muda berjubah hitam ini segera ingin bertindak, membalik tubuhnya dan melepaskan tinjunya kearah pembokong dibelakangnya, tapi ;Tapp !!!Tinjunya justru ditangkap, bahkan ;“Stttt !!” sosok pembokongnya terlihat justru menyuruhnya untuk diam dan wajah wanita muda berjubah hitam terlihat berubah saat melihat siapa yang ada dihadapannya.Dikegelapan malam, diantaranya derasnya hujan, wanita muda berjubah hitam terlihat pucat memandang sosok yang ada dihadapannya.“Paduka...” ucap wanita muda berjubah hitam menyebutkan satu kata. Dihadapannya memang telah berdiri sesosok lelaki muda dengan rambut dikuncir ekor kuda, sosok yang tak lain adalah Bintang memang adanya.Bintang yang saat melakukan pertemuan dengan para dewa pelindung tanpa sengaja melihat sekelabatan bayangan hitam yang melintas, makanya Bintang menyudahi pertemuan dengan segera dan segera mengejar sosok baya
Melihat Maiaka menghentikan isak tangisnya, Bintang mengangkat wajah Maiaka hingga mengarah kearahnya, Bintang menatapnya dengan lembut, Maiaka merasakan perasaannya menjadi tak karuan, tubuhnya serasa menggigil saat melihat senyum Bintang, wajahnya terasa begitu dekat dengan wajah Bintang, tanpa sadar Maiaka malah menutup mata karena tidak kuat menahan gejolak didadanya. Bintang sendiri tahu apa yang dirasakan Maiaka dengan insting lelakinya. “Kamu sakit Maiaka ?”, tanya Bintang berbasa basi. Maiaka menggelengkan kepala, tapi tangan Bintang tetap meraba dahinya dengan lembut, Maiaka diam saja karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bintang genggam lembut jari tangan kirinya. Udara hangat terasa menerpa telinga dari hidungnya, “Kau cantik Maiaka”, ucap Bintang setengah berbisik. Pujian Bintang membuat Maiaka makin lupa diri, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menahan gejolak di dadanya. Dan Maiaka ternyata tak kuasa untuk menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dada Bint
“Boleh aku pinjam sebentar ?!!” ucap Bintang lagi“Silahkan saja paduka” ucap Maiaka seraya melepaskan gelangnya dan diserahkan kepada Bintang.“Untuk apa paduka ?” tanya Maiaka lagi.“Aku memiliki kemampuan untuk mencari keberadaan seseorang dari benda kesayangannya Maiaka” ucap Bintang lagi hingga membuat paras cantik Maiaka berubah.“Bb..be..benarkah paduka ?”“Benar”Kali ini dengan wajah cerita, Maiaka hanya tampak diam saja memperhatikan Bintang yang tampak sudah mengenggam erat gelang ditangannya. Bintang tampak memejamkan kedua matanya, diam-diam Bintang mulai merapal ajian Terawang Jagat, cukup lama Bintang tenggelam dalam tapa terawang jagatnya, hingga akhirnya kedua mata Bintang terbuka.“Bagaimana paduka ?” tanya Maiaka cepat, tak sabar ingin mengetahui hasilnya.“Sislia masih hidup” ucap Bintang singkat.“Ma
“GGRRRRR !! API SUDAH SIAP, BAWA KEMARI !!!” Terdengar suara salah satu mahluk mengerikan yang bertugas memanaskan perapian.“Tidak !! lepaskan aku !! lepaskan aku !!!” Sislia berteriak sejadi-jadinya melihat beberapa mahluk mengerikan itu mulai mengangkat kedua ujung kayu untuk membawanya kearah api unggun yang sudah menyala besar, Sislia benar-benar tak dapat membayangkan bagaimana kematian yang amat menggenaskan yang sebentar lagi akan dirasakannya.Serrrr !!!Dess !!! Dess !!! Dess !!! Dess !!! Dess !!!Sebuah bayangan tiba-tiba saja melesat menyambar sosok Sislia yang terikat melintang di sebatang kayu, bukan saja menyambar sosok Sislia, bayangan itu juga berhasil menjatuhkan beberapa mahluk mengerikan yang berada didekatnya.Hal ini tentu saja sangat mengejutkan para Pasukan Neraka Perut Bumi yang berada ditempat itu, dengan serta merta mereka langsung mengarahkan pandangan kearah sosok yang tadi menyambar tubuh Sislia
Iblis Langit terdiam, dan ;“HA HA HA...!!!.... ANAK MANUSIA SEPERTIMU, APA KAU MAMPU ?!” ejek Iblis Langit lagi. Di tempatnya Bintang justru terlihat tersenyum hingga membuat tawa Iblis Langit terhenti.Bintang mengangkat kembali tangan kirinya keatas.Bllessshhhh !!!Tiba-tiba saja ditangan Bintang sudah muncul sebuah benda berbentuk bintang yang mengeluarkan cahaya putih kemilau.“BINTANGMAS MILIK MAHARAJA DEWA BINTANG” ucap Iblis Langit dengan wajah berubah. Rupanya Iblis Langit mengenali senjata tersebut.Pusaka Bintangmas yang dikeluarkan oleh Bintang tampak mengeluarkan cahaya putih kemilau itu terlihat berputar cepat diatas tangannya.“JADI KAULAH PUTRA MAHARAJA DEWA BINTANG YANG TELAH HILANG DULU” ucap Iblis Langit lagi. Kali ini wajah Iblis Langit terlihat begitu serius.Bintang tak menjawab apa yang diucapkan oleh Iblis Langit, tapi pusaka Bintangmas semakin lama semakin mengecil d
“Paduka..,” hal inilah yang membuat Sislia melenguh perlahan hampir tak terdengar. Tatapan mata mereka saling bertemu sejenak. Tak ada ucapan yang keluar dari bibir keduanya. Semuanya ditumpahkan melalui tatapan itu. Lalu entah siapa yang memulai, tahu-tahu kedua wajah mereka saling mendekat dan selanjutnya bibir keduanya saling bersentuhan. Sislia melenguh panjang. Perasaannya seakan melayang jauh entah kemana meninggalkan dunia nyata yang dihadapinya. Awalnya, keduanya hanya saling menyentuhkan bibir saja. Namun ketika Sislia mulai menciumnya dengan penuh perasaan, Bintang tak mampu mengendalikan diri lagi. Bintang balas dengan kehangatan yang sama bahkan menjurus panas. Sislia tak mau kalah dan balik membalasnya. Akhirnya, keduanya jadi lupa diri dan nampaknya kalaupun terbersit sejenak kesadarannya, apakah mereka mampu menghentikannya begitu saja? Suasana di luar pun sudah berubah. Hujan yang tadi cukup deras kini sudah mulai membesar. Suasana yang sangat mendukung ini membuat k
Bintang segera menerima bungkusan itu dan membukanya, benar saja, Pedang Bintang Angkasa dan keris kyai gunturnya ada dibalik kain gulungan tersebut.“Aku ikut guru !!!” teriak sebuah suara dari kejauhan kepada Bintang yang hanya tersenyum saat melihat sosok Dewa Kera yang tengah berlari-lari kearahnya.-o0o-Pagi itu, Bintang, Dewa Kera dan para dewa pelindung sudah berada ditempat yang bisa melihat secara jelas Pasukan Neraka Perut Bumi dari kejauhan. 10 juta lebih Pasukan Neraka Perut Bumi tampak sudah berada diluar gunung.“Pyroeis, apa masih bisa menggunakan jurus batu gunung seperti kemarin ?” tanya Bintang kepada Pyroeis.“Maaf ketua, hamba hanya bisa menggunakan jurus batu gunung satu kali di satu purnama” ucap Pyroeis lagi.“Tidak apa-apa Pyroeis”“Lalu apa rencana ketua ?!!” tanya tetua Qing Long lagi.“Seper
Tetua Xi Fang Bai Hu juga tak ingin ketinggalan.“Auman macan putih, kkkhhhaaaa !!!!”Tetua Xi Fang Bai Hu mengerahkan ajian dahsyatnya yang bersumber dari Auman macan putihnya, seketika gelombang dahsyat keluar dari mulut Tetua Xi Fang Bai Hu.“AAGGGRRHH !! AAGGGRRHH !! AAGGGRRHH !!”Lagi dan lagi, ribuan Pasukan Neraka Perut Bumi menjadi korban kegenasan serangan ke-4 dewa penjaga gerbang ini. Selagi Pasukan Neraka Perut Bumi kelabakan dengan serangan-serangan para dewa penjaga gerbang.Pyroeis, si dewa gunung tampak maju.“Energi Gunung Selatan, Gunung Hancur Bumi Terbelah, heaaaa !!!” Pyroeis berteriak keras dengan memukulkan tinjunya kearah tanah.Duugggggg !! Duugggggg !!Wwerrrrrrr !!!Tiba-tiba saja tempat itu langsung bergetar hebat seperti dilanda gempa yang dahsyat. Jutaan Pasukan Neraka Perut Bumi banyak yang jatuh terduduk dibuatnya. Mahlagha jaberi si dewi bumi juga ikut