Tapi apa yang dibayangkan oleh Dewi Awan Putih justru membuatnya terkejut. Bukan rasa sakit yang dirasakannya, melainkan ada sesuatu yang lembut yang terasa menghimpit tubuh belakangnya dan sepasang tangan yang kini sudah melingkar dipinggangnya, lalu menariknya dengan erat dan memutar tubuhnya berkali-kali hingga akhirnya putaran tubuhnya berhenti.Dewi Awan Putih menyadari kalau ada seseorang yang telah menyelamatkan dirinya, pikiran Dewi Awan Putih langsung berfikir kalau Jejaka Emas yang telah menolongnya, maka dia segera membuka kedua matanya. Benar saja, sepasang tangan tengah merangkul pinggangnya dengan erat dari arah belakang.“Hai! Lepaskan aku, Jejaka!” teriak Dewi Awan Putih dengan keras seraya memberontak untuk melepaskan dirinya dari pelukan itu. Tapi bukannya terlepas, pelukan itu justru semakin erat merangkul dirinya, Dewi Awan Putih berusaha memberontak lebih keras lagi, tapi dirinya tak kuasa melepaskan pelukan itu.“Bagaimana mungkin aku melepaskan pelukanku pada is
Bintang menempelkan kedua telapak tangannya di punggung Dewi Awan Putih, secara perlahan Bintang mulai menyalurkan segel dewa kehidupannya kepada Dewi Awan Putih dan terbukti dalam beberapa waktu saja keadaan Dewi Awan Putih sudah mulai pulih. Wajahnya yang pucat mulai terlihat merona kembali, Bintangpun segera menghentikan tindakannya setelah merasakan keadaan Dewi Awan Putih membaik.“Bagaimana keadaanmu sekarang sayang?” tanya Bintang dibelakangnya, Dewi Awan Putih segera membuka kedua matanya, lalu berpaling kearah Bintang, tak puas, Dewi Awan Putih membalik tubuhnya kearah Bintang.“Sudah lebih baik, suamiku” ucap Dewi Awan Putih tersenyum. “Terima kasih” sambungnya lagi.“Untung saja aku melihat ledakan pertarungan kalian dari jauh dan aku belum terlambat untuk datang... Hhh... Aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu sayang” ucap Bintang seraya meraih sosok Dewi Awan Putih yang ada dihadapannya kedalam pelukannya, ternyata Dewi Awan Putihpun malah menghamburkan tubuhnya di dada Bin
Di saat Jejaka Emas tengah memikirkan rencana dirinya untuk menantang Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berduel dengan menggunakan ilmu kesaktian, hiruk pikuk terdengar dari arah timur barisan bangsa jin. Hal ini segera memancing perhatian semua yang ada ditempat itu. Dari arah timur, terlihat rombongan bangsa jin yang tengah berbaris terlihat membuka barisan. Lamat-lamat terdengar sebuah nama disebut diantara kehiruk pikukan yang terjadi. Nama ‘Ksatria Pengembara’“Ksatria Pengembara...” Bahkan Jejaka Emas yang berada di depan sudah mendengar nama itu di elu-elukan. Dari barisan yang secara teratur membelah itu, 4 sosok tubuh terlihat berjalan menuju ke arah depan.Kali ini, kedua mata Jejaka Emas tampak membesar. Raut wajahnya jelas memancarkan kalau dia tengah terkejut saat ini. Bagaimana tidak? Ketiga dara jelita yang sejak tadi dicarinya telah terlihat didepan matanya, tapi bukan itu yang membuatnya terkejut. Melainkan sosok yang datang bersama ketiganya. Sosok pemuda yang sudah be
Rombongan pemimpin 12 suku, sesepuh bangsa jin, Jiu Long, Jaka Samudra, Bintang dan yang lainnya, termasuk Jejaka Emas yang berada paling depan, tampak sedikit tak gentar melihat lawan yang begitu banyak didepan mereka. Bahkan Jejaka Emas berteriak dengan lantang. “Jangan gentar. Hari ini akan kita tumbangkan tirani Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Ingat apa yang kita perjuangkan hari ini, adalah untuk anak dan cucu kita dimasa depan. Bila memang hari ini kita harus mati, bawa beberapa orang diantara mereka untuk mati bersama kita. Dengan begitu, harapan untuk kemenangan anak cucu kita menikmati kemerdekaan di masa depan akan semakin terbentang luas...”Jejaka Emas terus meneriakkan semangat juang hingga membangkitkan keberanian setiap orang. Perbedaan kekuatan itu tidak akan berarti, jika mereka berhasil membunuh 2-3 orang lawan mereka. Bila harus mati, mereka juga harus membawa mati lawan-lawan mereka.Bintang pun tak luput perhatiannya memandang kekuatan besar yang ada dihadapannya
NEGERI JIN dilanda perang maha dahsyat. Peperangan yang terjadi diantara dua pasukan yang sama kuat dalam hal jumlah pasukan. Sehingga pertempuran terjadi terlihat masih seimbang. Satu demi satu korban mulai berjatuhan dari kedua belah pihak. Beberapa tokoh sentral bangsa jin tampak bertarung menghadapi para panglima pasukan Raja Munaliq Dari Timur dan Raja Shughal Dari Barat.Dewi tercantik di Negeri Atas Langit, Dewi Awan Putih bersama Ruhrembulan tampak tengah bertarung sengit menghadapi seorang jin tua yang merupakan penasehat utama Raja Shughal Dari Barat. Jin Masauth.Di sisi lain, Ruhcinta, Gadis yang kecantikannya membuat iri para Dewi di Negeri Atas Angin juga tampak bertarung sengit dengan seorang jin yang mengenakan zirah perang ditubuhnya. Dia adalah panglima perang Raja Munaliq Dari Timur. Namanya Panglima Jin Abyad. Awalnya, Ruhcinta masih mampu mengimbangi serangan-serangan lawannya, tapi lama kelamaan Panglima Jin Abyad berhasil mendesaknya. Bahkan beberapa kali serang
Bintangpun menggerakkan tangannya. Mengerahkan aura tenaga dalamnya.Werrr...! Werrr...!Dua pedang terbentuk dihadapan Bintang, pedang berwarna keemasan yang terbentuk dari aura tenaga dalam Bintang. Ilmu Pedang Aura kini telah dikerahkan oleh Bintang, tak tanggung-tanggung, wujud Pedang Ksatria dan Golok Sakti dikerahkan hingga membentuk jurus Prajurit Langit. Ternyata, Bintang benar-benar tak main-main kali ini. Bintang memang tak ingin berlama-lama dengan pertarungannya, karena ada pertempuran besar yang saat ini terjadi di negeri jin.Ggggeeerrr !!!Jin kayu raksasa jelmaan dari jurus Raja Shughal mengeluarkan suara kerasnya yang membuat tempat itu bergetar dengan hebat.Wuutt..!Jin kayu raksasa mengibaskan salah satu pedang raksasanya ke arah Bintang. Dengan gerakan yang sangat cepat. Bintang bergerak mundur untuk menghindarinya.Wuutt..! Wuutt..!Jin kayu raksasa terus menyabetkan pedang raksasanya ke arah Bintang yang masih terus bergerak cepat menghindarinya.Buumm... Buumm.
Ini adalah jurus terkuat milik Raja Shughal. Dia bisa menciptakan sebuah patung kayu jin raksasa yang memiliki seribu tangan. Ukuran patung ini sangat lah besar hingga mengalahkan gunung-gunung yang ada di negeri jin.Bahkan dari arena pertempuran, semua dapat melihat wujud patung jin raksasa seribu tangan Raja Shughal. Semua terkejut melihat hal itu, tapi tak ada yang dapat mereka lakukan saat ini. Karena saat ini, mereka sendiri sedang menghadapi pertempuran yang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.“Dengan jurus ini, kematianmu sudah ditetapkan!” terdengar suara keras Raja Shughal yang keluar dari mulut patung jin raksasa seribu tangan tersebut.Wuuttt...! Wuuttt...!! Wuuttt...!!!Seribu tangan jin raksasa itu tiba-tiba saja sudah menyerang ke arah Bintang dengan sangat dahsyatnya. Tangan itu bisa memanjang. Bintang yang melihat hal itu, segera kembali mengerahkan pedang auranya, prajurit langit. Menebas 1000 Prajurit dikerahkan.Praakk! Praakk! Praakk!Tapi Bintang dibuat terkejut
Raja Shughal yang melihat sesuatu yang sangat membahayakan dirinya, segera kembali merasuk masuk ke dalam patung jin raksasa seribu tangan miliknya. Dan apa yang terjadi berikutnya, terlihat sosok patung jin raksasa seribu tangan berubah menjadi berwarna hitam. Sementara itu kedua tangan Bintang terangkat keudara.Wuuussshhh !!!Bintang menurunkan kedua tangannya yang tadi terangkat keudara secara tiba-tiba, dan ;DDUUEERRR !!!Segelombang petir dahsyat, bagaikan kekuatan nuklir yang datang dari arah langit, jatuh menghantam tepat pada sosok patung jin raksasa seribu tangan Raja Shughal. Tapi, kali ini Bintang yang terkejut, karena tidak terjadi apapun seperti yang Bintang harapkan. Tidak ada ledakan ataupun kejadian apapun. Gelombang petir dahsyat yang menghantam patung jin raksasa seribu tangan, seolah lenyap, meresap masuk kedalam patung jin raksasa seribu tangan.Bintang benar-benar tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Kali ini, Bintang yang menyipitkan pandangannya melihat k