Pajahilio Ruhjahilio, dan Jin Berpipa Emas tampak terdiam ditempatnya dan ini sudah merupakan jawaban bagi Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu kembali berpaling kearah Una Lyn.
“Kau lihat sendiri bagaimana kesaktianku Una Lyn, apa kau tidak sayang dengan wajah dan tubuhmu yang indah bila kau berhadapan denganku!” ucap Jin Muka Seribu dengan senyum sinisnya.
“Hanya ilmu picisan seperti itu, tak perlu kau berbangga hati Jin Muka Seribu!” senyum di wajah Jin Muka Seribu langsung hilang mendengar cibiran sang gadis. Sesaat kemudian wajah Jin Muka Seribu tampak memerah.
“Huh! Coba kau hadapi ilmu yang kau bilang picisan ini!” kata Jin Muka Seribu seraya mengangkat tangan kanannya. Mulutnya sebelah depan menyeringai berkomat-kamit. Pergelangan tangannya diputar setengah lingkaran ke kanan hingga telapaknya menghadap ke arah Una Lyn. Didahului oleh suara seperti angin punting beliung dari telapak tangan Jin Muka Seribu tiba-tiba melesat
“Apa kalian juga ingin bernasib sama dengan junjungan kalian ini?!” tanya Una Lyn dengan suara dingin.Pajahilio Ruhjahilio, dan Jin Berpipa Emas yang masih pucat pasi wajahnya tampak buru-buru langsung bersujud dihadapan sigadis.“Ampun.. ampun, kami menyerah! Kami menyerah!” kata ketiganya tak berani angkat kepala dalam sujudnya.Una Lyn sendiri hanya tersenyum sinis. Lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah sosok Bintang yang masih berdiri kaku ditempatnya.Weeesshhh...!Sosok Una Lyn berubah menjadi bayang-bayang merah muda yang langsung berkelebat cepat kearah Bintang dan hanya dalam hitungan detik saja, sosoknya sudah menghilang bersama Bintang dari tempat itu.Sementara itu semua tokoh yang ada ditempat itu masih berdiri terpaku ditempatnya, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka syok melihat kematian Jin Muka Seribu yang begitu mendadak dan serba cepat. Tokoh sentral Negeri Jin, Jin M
Melihat betapa nikmatnya Bintang memakan ayam panggang ditangannya, membuat Una Lyn harus meneguk ludahnya sendiri. Pelan-pelan didekatkannya ayam panggang itu kearah mulutnya, digigitnya perlahan.“Enak...” batin Una Lyn terkejut. Di gigitnya lebih banyak. Ternyata memang benar-benar enak. Tekstur ayamnya terasa begitu lembut dimulut. Maka tanpa malu-malu lagi. Una Lyn segera menyantap dengan lahap ayam panggang yang ada ditangannya. Sementara disebelahnya. Tanpa menoleh, Bintang tersenyum.“Siapa namamu?” tanya Una Lyn seraya terus menikmati ayam panggangnya.“Bintang..”“Darimana kau mendapatkan ayam hutan ini Bintang?”“Tak jauh dari sini.. Aku takut kelaparan kalau kau kembali tidak membawakan makan untukku”“Ya tidak mungkinlah.. Ini aku membawakan seekor kelinci untuk kita makan berdua” baru saja berkata seperti itu tiba-tiba saja wajah jelita Una Lyn berubah. &ld
“Mungkin beberapa hari lagi Bintang. Aku ingin menenangkan diri dulu sejenak ditempat ini” kata Lyn menarik nafas panjang. Bintang yang mengerti bagaimana perasaan Una Lyn saat ini terpaksa hanya mengangguk.“Apakah kau tau, sudah berapa lama kita berada di Negeri Jin ini, Lyn?”“Entahlah, aku tak pernah menghitungnya”“Apa kau tak ingin kembali ke negeri kita, negeri manusia, Lyn ?”“Tentu saja mau, hanya saja aku tidak tau caranya.. Apa kau tau caranya Bintang?” tanya Una Lyn balik bertanya.“Setahuku satu-satunya cara kembali ke dunia manusia, hanya dengan menggunakan cincin bermata hijau yang beberapa waktu lalu telah hancur. Cincin itu telah berhasil membawa Bayu dan Arya kembali ke dunia manusia”“Jadi, itu artinya kita akan tinggal disini untuk selamanya ?”“Entahlah, tapi semoga saja tidak. Aku akan terus mencari cara bagaimana bisa
BAGAI hasrat pengantin baru dilewati hari demi hari antara Una Lyn dan Bintang, keduanya benar-benar saling membutuhkan satu sama lain. Bagi Lyn, Bintang benar-benar lelaki perkasa yang sangat pandai memanjakan dirinya. Hingga Lyn kembali mendapatkan kebahagiaan bercumbu yang telah lama tak pernah didapatkannya selama ini. Sedangkan bagi Bintang sendiri, mendapatkan gadis secantik dan semolek Una Lyn, benar-benar bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Sosok lembut, cantik dan sangat anggun Lyn benar-benar membuat Bintang semakin terlena dalam pelukan Lyn. Lyn memang sangat pandai memanjakan dan menyenangkan seorang laki-laki seperti Bintang yang selalu butuh kehangatan. Selama berbulan-bulan berada di negeri Jin tanpa kehangatan seorang wanita, membuat Bintang melampiaskannya pada Una Lyn, wanita cantik jelita yang memiliki wajah babyface.Keheranan melanda hati Bintang. Sejak bercumbu dengan Una Lyn. Bintang dapat merasakan kekuatan dan ilmu kesaktiannya yang selama ini masi
Kabut pagi masih menghampar dibumi, bahkan biasa mataharipun baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur yang semakin lama semakin menghampar luas menerangi alam.Kceplak... Kceplak... Kceplak...Terdengar suara halus gemericik air yang berasal dari sebuah danau kecil yang berada diantara lembah dan bukit yang menjulang. Gemericik itu rupanya berasal dari seorang dara jelita yang tengah mandi. Sesekali disiramkannya air danau yang dingin itu ketubuhnya. Siapakah gadis cantik jelita yang tengah mandi dipagi-pagi buta itu. Wajahnya memancarkan kecantikan yang teramat jelita, didukung dengan kulit tubuhnya yang telanjang. Terlihat begitu putih mulus, sangking putihnya. Hingga keadaan yang sedikit remang-remang ditempat itu, kalah terang dengan keputihan tubuhnya yang memancar.Manusia ataukah Dewi yang mandi ditengah pagi buta seperti ini. Matahari saja belum terbit di ufuk timur, hanya biasnya saja yang telah terlihat lebih dulu menghantar keseluruh alam. Di kejer
Ruhrembulan tentu saja kaget merasakan hawa dingin yang mengkungkup dirinya dan lebih terkejut lagi saat melihat ular-ular jejadiannya hilang satu demi satu. Ruhrembulan menyadari kalau lawan yang dihadapinya kali ini tak bisa dihadapinya dengan ilmu hitam.Tiba-tiba Ruhrembulan angkat kaki kirinya ke atas. Kemudian tumitnya dihunjamkan k e tanah!“Rrreettt. !”Tanah di depan Ruhrembulan mendadak Sontak bergerak menjalar terbelah selebar dua langkah mengejar ke arah Una Lyn! Rupahnya Ruhrembulan tengah mengerahkan kesaktian Membelah Bumi Menyedot Arwah miliknya yang mampu menyedot dan menelan apa saja yang ada diatasnya.Di tempatnya, Una Lyn terlihat masih tenang-tenang saja. Dan ; Dukk! ujung kaki kanannya dihentakkan ketanah. Dari hentakan kaki tersebut, terlihat membeku dan kebekuan itu terus menjalar kearah depan.Kreaattt... Kreaattt... Kreeassttt!Terdengar suara berderak-derak saat kebekuan itu bertemu dengan tanah yang t
Beberapa saat melesat memasuki goa tersebut, tiba-tiba saja langkah lesatan Dewi Awan Putih terhenti. Kedua mata indahnya membelalak lebar. Beberapa langkah dihadapanya tampak sosok seorang pemuda tanpa pakaian atasnya baru saja selesai mengenakan celananya. Sosok pemuda yang menyadari ada seseorang dihadapannya, segera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang ada dihadapanya.“B-bintang” kata Dewi Awan Putih dengan suara tercekat. Tak salah, yang ada dihadapannya saat ini memang adalah Bintang. Yang membuat Dewi Awan Putih gugup dan menahan nafas adalah melihat tubuh bagian atas Bintang yang tidak mengenakan apapun, sehingga dadanya yang bidang dan perutnya yang sixpack Bintang, terlihat jelas dimata Dewi Awan Putih. Hal ini yang membuat Dewi Awan Putih terpaku dan tergugup melihatnya. Bukannya Dewi Awan Putih tak pernah melihat tubuh telanjang bagian atas seorang laki-laki, tapi melihat tubuh bagian atas yang begitu sangat kekar dan berotot, belum lagi yang
Kegalauan yang melanda hati Dewi Awan Putih, rupanya disadari oleh Bintang. Hal ini tentu saja dapat Bintang duga dari sikap kaku dan dingin Dewi Awan Putih kepadanya. Maka dengan sedikit memberanikan dirinya mengulurkan tangan dan memegang lengan Dewi Awan Putih. Sang Dewi pandangkan jari-jari yang memegang lengannya itu. Wajahnya yang cantik kelihatan memerah namun sepasang matanya bercahaya indah dan hatinya berbunga-bunga. Perlahan kedua tangan Bintang mulai bergerak untuk memutar tubuh Dewi Awan Putih yang tadinya membelakanginya, kini menghadap kearahnya. Berjarak begitu dekat sekali dengan sosok jelita Dewi Awan Putih, membuat Bintang dapat melihat betapa cantiknya Dewi Awan Putih. Wajahnya yang putih dan halus membuat Bintang tak kuat untuk tidak mengangkat tangannya untuk membelai wajah jelita itu. Dan saat kulit tangan Bintang terangkat dan membelai pipi indah Dewi Awan Putih.Cesss..!Dewi Awan Putih terhenyak, bagaikan ada satu siraman hawa sejuk yang merin