Share

179. Bagian 8

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-20 01:03:48

Jaya Sampoerna lalu kembali ketempat duduk rombongannya, sementara itu Sabdo Siji kini sudah berhadapan dengan si Tangan Dewa, kedua sosok ini hampir sama-sama mirip, baik dari bentuk tubuh maupun penampilan. Sungguh sangat kontras sekali diantara keduanya.

“Aku si Tangan Dewa”

“Aku Sabdo Siji...”

Keduanya saling memperkenalkan diri satu sama lain dengan saling menjura hormat.

Werrrr...!

Si Tangan Dewa lebih dulu membuka kuda-kuda jurusnya dengan kedua tangan mengembang.

Buugghh...! Buugghh...!

Sabdo Siji menjejakkan kedua kakinya dengan keras ketanah, tapak kakinya yang besar menimbulkan suara keras hingga membuat getaran yang cukup kuat di arena pertarungan. Si Tangan Dewa hanya tersenyum sinis melihat hal itu, dan ;

Wuutt.... Wuutt....! Wuutt....!

Si Tangan Dewa lebih dulu berkelebat kedepan dengan jurus Tangan Dewa Menghantam Batu Karangnya.

Buugghh... Buugghh... Buugghh...!

Sabd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 9

    Si Tangan Dewa sendiri juga tak lebih terkejutnya karena saat si Tangan Dewa bergerak untuk menghindari serangan lawannya, justru serangan lawannya ikut bergerak lebih dulu kemana tubuhnya bergerak, sehingga dengan telak serangan Sabdo Siji menghantam dadanya. Hal ini tentu saja mengherankan dan mengejutkan bagi si Tangan Dewa.“Awas serangan!” kembali terdengar Sabdo Siji memperingatkan.Deebb... Deebb... Deebb...!Sabdo Siji kembali melancarkan serangan Tapak Malaikatnya, kali ini si Tangan Dewa tak ingin kecolongan lagi, tubuhnya bergerak kedepan dengan tenaga penuh. Si Tangan Dewa terlihat ingin mengadu telapak dengan serangan lawannya, tapi saat serangan sudah semakin mendekat, Sabdo Siji justru bergerak menghindar adu serangan tersebut, bahkan ;Deesshh...!Kembali si Tangan Dewa dikejutkan, serangan Sabdo Siji tiba-tiba saja bergerak cepat menghantam dadanya dengan keras. Kali ini tubuh si Tangan Dewa bukan saja terhuyun

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 10

    “Rasakan kedahsyatan jurus ‘Tangan Dewa Menghantam Matahari’ ku ini!” ucap si Tangan Dewa dengan menahan luka dalamnya sendiri, sementara itu wajah Sabdo Siji terlihat berubah pucat mendengar hal itu, tapi ;“Akkhhh...!” dari mulut Sabdo Siji terdengar teriakan keras saat merasakan panasnya kedua tangan si Tangan Dewa yang telah mencengkram kuat kedua lengannya kini sudah merasuk kedalam lengannya. Sabdo Siji sungguh tak menyangka kalau si Tangan Dewa akan melakukan hal itu dan menyadari kalau tidak ada gunanya menyerah dengan keadaannya, maka ;“Kau ingin mengadu jiwa denganku, baik! ayo kita lihat, kekuatan siapa yang lebih unggul!” ucap Sabdo Siji menggeram penuh kemarahan.Tapp! Tapp!Tiba-tiba saja kedua tangan Sabdo Siji sudah balik mencengkram kedua lengan si Tangan Dewa, sehingga kini kedua-duanya tampak saling mencengkram satu sama lain.Tiba-tiba saja, jari-jari tangan Sabdo Siji me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 11

    Weerrr...!Kedua mata si Tangan Dewa dan Sabdo Siji terlihat sama-sama membesar saat melihat diatas kepala Bintang keluar sebuah bayangan besar berwarna putih yang berwujud seorang prajurit dewa, bukan hanya si Tangan Dewa dan Sabdo Siji yang terbelalak terkejut melihat hal itu, tapi semua orang yang ada ditempat itu langsung membelalak kaget melihatnya.Bintang sendiri saat ini sudah menggunakan Segel Dewa Kehidupan-nya, dimana bayangan prajurit dewa berwarna putih itu secara perlahan turun meresep ketangan Bintang yang kemudian mengalir ke kedua tangan si Tangan Dewa dan Sabdo Siji dan kemudian meringkupi tubuh keduanya.HEBAT. Dalam beberapa saat saja keadaan si Tangan Dewa dan Sabdo Siji sudah mulai normal kembali. Luka-luka dan darah yang membasahi wajah dan pakaian keduanya tampak mengering, bahkan kemudian luka-luka akhirnya hilang bagai terserap ke dalam kulit, lenyap tak berbekas. Darah yang berceceran di pakaian si Tangan Dewa dan Sabdo Siji b

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 12

    “Tutup pintunya Tuan” ucap lembut Ayu Hanny dengan senyuman menggoda. Bintang sampai lupa menutup pintu kamarnya sendiri.Segera Bintang menutup pintu kamarnya, dan ;“Kunci tuan...” pinta lembut Ayu Hanny lagi.Lagi-lagi tanpa sadar Bintang hanya mengikuti saja perintah Ayu Hanny, mengunci pintu kamarnya. Tapi saat Bintang berbalik, sosok Ayu Hanny tidak ada lagi ditempatnya.“Tunggu sebentar tuan!” terdengar suara dari dalam kamar mandinya hingga Bintang tau kalau Ayu Hanny tengah berada dikamar mandinya. Bintang segera kembali ke peraduannya sambil sesekali menatap kearah kamar mandinya. Tak lama Ayu Hannypun keluar.GLEK...!Bintang meneguk ludahnya dengan keras saat melihat sosok Ayu Hanny yang kini telah berdiri dihadapannya dengan senyuman menggoda. Kedua mata Bintang langsung membesar saat melihat sosok Ayu Hanny yang ada dihadapannya, bagaimana tidak, sosok Ayu Hanny kini hanya tampak mengen

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 13

    Jaya Sampoerna mencabut pedang itu dari warangkanya, terlihat sebilah pedang yang berukuran cukup besar kini tergenggam ditangan Jaya Sampoerna.“Ilmu dewa tombakku akan menguji ketua!”“Ilmu pedang alam semestaku siap menghadapinya” ucap Jaya Sampoerna dengan sangat tenang.Di antara semua orang yang ada ditempat itu, hanya Bintang yang terkejut mendengar nama Ilmu pedang alam semesta yang baru saja disebutkan oleh Jaya Sampoerna.“Sejak kapan Jaya Sampoerna memiliki Ilmu pedang alam semesta, perubahan Jaya Sampoerna dibanding yang dulu begitu sangat jauh sekali, sekarang Jaya Sampoerna terlihat begitu tenang dalam menghadapi lawan-lawannya, hemm... dalam waktu singkat Jaya Sampoerna bisa berubah seperti ini, apa yang sebenarnya terjadi?” batin Bintang yang menyadari perubahan sikap Jaya Sampoerna dibanding yang dulu saat pertama kali mereka bertemu.Dewa Tombak sendiri tampak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 14

    Dewa Tombak terlihat merendahkan tombak ditangannya dan begitu hulu tombak berada didepan wajahnya, Dewa Tombak terlihat memejamkan mata, mulutnya berkomat kamit membaca mantra.Swoshhh ...!Ujung tombak akherat mengeluarkan api yang berkobar-kobar.Jaya Sampoerna yang melihat hal itu, segera ikut bereaksi. Tangan kirinya diangkat dengan kedua jari yang kini tampak mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya hijau yang terang. Dengan kedua jarinya itu, Jaya Sampoerna kini tampak mengusap ke pedang yang ada ditangan kanannya, dari gagang pedang hingga ke hulu pedang.Swoshhh ...!Pedang ditangan Jaya Sampoerna kini tampak mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya hijau yang terang.“Hiaaa...!”Dewa Tombak lebih dulu melancarkan serangannya dengan mendorongkan tombaknya kearah Jaya Sampoerna.Wutttt... wuttt... wuttt...!Lesatan kobaran-kobaran api melesat dahsyat kearah Jaya Sampoerna.“Hiaaah...!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 15

    Werrrrr...Tiba-tiba saja dari senjata yang ada ditangan keduanya memancar aura pedang dan golok yang sangat dahsyat. Baik Sabdo Siji dan Dewa Golok terlihat sama-sama mengambil sikap kuda-kuda bertarung.Serrrr....!Serrrr....!Sosok Dewa Golok dan Sabdo Siji sama-sama berkelebat kedepan, dan ;Tranggg...!Dua senjata kembali bertemu ditengah-tengah.Tranggg...! Tranggg...! Tranggg...!Pertarungan antara Dewa Golok dan Sabdo Siji berlangsung dahsyat, dengan masing-masing senjata yang sudah dialiri kekuatan tenaga dalam yang dahsyat, kedua-duanya bertarung dengan sengitnya. Jelas sekali terlihat bagaimana tingginya ilmu keduanya, baik Dewa Golok maupun Sabdo Siji sama-sama tenang dalam menyerang maupun bertahan, hingga dalam puluhan jurus, masih belum bisa dipastikan siapa yang lebih unggul diantara keduanya.Tranggg...! Tranggg...! Tranggg...!Pertarungan terus berlangsung dahsyat hingga memasuki jurus ke 112. De

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   179. Bagian 16

    Wussshhhh! sosok Sabdo Siji berkelebat cepat terbang keatas, menyongsong serangan Dewa Golok.Tranggg...! Dhuarrrr...!Ledakan dahsyat terjadi diudara saat pedang Sabdo Siji dan Golok Pembelah Gunung Dewa Golok bertemu diudara.Trangg...! Trangg...! Trangg...! Trangg...!Berikutnya, Dewa Golok dan Sabdo Siji bertarung sengit diudara.Dhuer! Gleegaarrr...!Alampun seakan menggila, langit yang sudah menghitam, petir dan halilintar silih berganti bersahut-sahutan. Sementara itu pertarungan udara antara Sabdo Siji dan Dewa Golok terus berlangsung seakan tak menghiraukan keadaan alam yang semakin menggila.Seperti pertarungan di jurus pertama, di jurus kedua inipun sudah berlangsung puluhan jurus, setiap jurus yang dimiliki oleh Sabdo Siji dan Dewa Golok terbagi menjadi ratusan pecahan jurus yang sangat sulit dinalar oleh jago-jago pedang biasa.Dhuer! Gleegaarrr...!Pertarungan terus berlangsung dengan sengit, hingga ;

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status