Kedua tokoh sakti ini bertarung dengan jurus-jurus tingkat tinggi. Gerakan-gerakannya sangat cepat, sulit diikuti mata biasa, sehingga yang terlihat hanya bayangan saja berkelebatan saling sambar. Tempat di sekitar pertarungan sudah porak-poranda. Debu mengepul ke angkasa menghalangi pandangan mata.
Tak ada lagi terdengar suara ledakan di arena pertarungan, karena tebalnya debu yang mengepul ditempat itu. Semua menantikan apa yang telah terjadi di arena pertarungan antara Jaya Sampoerna dan Dewa Cambuk. Perlahan tapi pasti, angin yang berhembus kencang ditempat itu mulai mengusir debu tebal yang menutupi tempat itu, samar-samar terlihat dua sosok tubuh yang masih berdiri saling berhadapan, tapi ada yang aneh dengan sosok keduanya, karena kedua kaki mereka terlihat sama-sama terpendam kedalam tanah hingga sebatas lutut, sementara itu cambuk milik Dewa Cambuk terlihat membentang keras diantara keduanya, dipegang oleh masing-masing mereka, Dewa Cambuk memegang pangkal cambuk, se
Jaya Sampoerna lalu kembali ketempat duduk rombongannya, sementara itu Sabdo Siji kini sudah berhadapan dengan si Tangan Dewa, kedua sosok ini hampir sama-sama mirip, baik dari bentuk tubuh maupun penampilan. Sungguh sangat kontras sekali diantara keduanya.“Aku si Tangan Dewa”“Aku Sabdo Siji...”Keduanya saling memperkenalkan diri satu sama lain dengan saling menjura hormat.Werrrr...!Si Tangan Dewa lebih dulu membuka kuda-kuda jurusnya dengan kedua tangan mengembang.Buugghh...! Buugghh...!Sabdo Siji menjejakkan kedua kakinya dengan keras ketanah, tapak kakinya yang besar menimbulkan suara keras hingga membuat getaran yang cukup kuat di arena pertarungan. Si Tangan Dewa hanya tersenyum sinis melihat hal itu, dan ;Wuutt.... Wuutt....! Wuutt....!Si Tangan Dewa lebih dulu berkelebat kedepan dengan jurus Tangan Dewa Menghantam Batu Karangnya.Buugghh... Buugghh... Buugghh...!Sabd
Si Tangan Dewa sendiri juga tak lebih terkejutnya karena saat si Tangan Dewa bergerak untuk menghindari serangan lawannya, justru serangan lawannya ikut bergerak lebih dulu kemana tubuhnya bergerak, sehingga dengan telak serangan Sabdo Siji menghantam dadanya. Hal ini tentu saja mengherankan dan mengejutkan bagi si Tangan Dewa.“Awas serangan!” kembali terdengar Sabdo Siji memperingatkan.Deebb... Deebb... Deebb...!Sabdo Siji kembali melancarkan serangan Tapak Malaikatnya, kali ini si Tangan Dewa tak ingin kecolongan lagi, tubuhnya bergerak kedepan dengan tenaga penuh. Si Tangan Dewa terlihat ingin mengadu telapak dengan serangan lawannya, tapi saat serangan sudah semakin mendekat, Sabdo Siji justru bergerak menghindar adu serangan tersebut, bahkan ;Deesshh...!Kembali si Tangan Dewa dikejutkan, serangan Sabdo Siji tiba-tiba saja bergerak cepat menghantam dadanya dengan keras. Kali ini tubuh si Tangan Dewa bukan saja terhuyun
“Rasakan kedahsyatan jurus ‘Tangan Dewa Menghantam Matahari’ ku ini!” ucap si Tangan Dewa dengan menahan luka dalamnya sendiri, sementara itu wajah Sabdo Siji terlihat berubah pucat mendengar hal itu, tapi ;“Akkhhh...!” dari mulut Sabdo Siji terdengar teriakan keras saat merasakan panasnya kedua tangan si Tangan Dewa yang telah mencengkram kuat kedua lengannya kini sudah merasuk kedalam lengannya. Sabdo Siji sungguh tak menyangka kalau si Tangan Dewa akan melakukan hal itu dan menyadari kalau tidak ada gunanya menyerah dengan keadaannya, maka ;“Kau ingin mengadu jiwa denganku, baik! ayo kita lihat, kekuatan siapa yang lebih unggul!” ucap Sabdo Siji menggeram penuh kemarahan.Tapp! Tapp!Tiba-tiba saja kedua tangan Sabdo Siji sudah balik mencengkram kedua lengan si Tangan Dewa, sehingga kini kedua-duanya tampak saling mencengkram satu sama lain.Tiba-tiba saja, jari-jari tangan Sabdo Siji me
Weerrr...!Kedua mata si Tangan Dewa dan Sabdo Siji terlihat sama-sama membesar saat melihat diatas kepala Bintang keluar sebuah bayangan besar berwarna putih yang berwujud seorang prajurit dewa, bukan hanya si Tangan Dewa dan Sabdo Siji yang terbelalak terkejut melihat hal itu, tapi semua orang yang ada ditempat itu langsung membelalak kaget melihatnya.Bintang sendiri saat ini sudah menggunakan Segel Dewa Kehidupan-nya, dimana bayangan prajurit dewa berwarna putih itu secara perlahan turun meresep ketangan Bintang yang kemudian mengalir ke kedua tangan si Tangan Dewa dan Sabdo Siji dan kemudian meringkupi tubuh keduanya.HEBAT. Dalam beberapa saat saja keadaan si Tangan Dewa dan Sabdo Siji sudah mulai normal kembali. Luka-luka dan darah yang membasahi wajah dan pakaian keduanya tampak mengering, bahkan kemudian luka-luka akhirnya hilang bagai terserap ke dalam kulit, lenyap tak berbekas. Darah yang berceceran di pakaian si Tangan Dewa dan Sabdo Siji b
“Tutup pintunya Tuan” ucap lembut Ayu Hanny dengan senyuman menggoda. Bintang sampai lupa menutup pintu kamarnya sendiri.Segera Bintang menutup pintu kamarnya, dan ;“Kunci tuan...” pinta lembut Ayu Hanny lagi.Lagi-lagi tanpa sadar Bintang hanya mengikuti saja perintah Ayu Hanny, mengunci pintu kamarnya. Tapi saat Bintang berbalik, sosok Ayu Hanny tidak ada lagi ditempatnya.“Tunggu sebentar tuan!” terdengar suara dari dalam kamar mandinya hingga Bintang tau kalau Ayu Hanny tengah berada dikamar mandinya. Bintang segera kembali ke peraduannya sambil sesekali menatap kearah kamar mandinya. Tak lama Ayu Hannypun keluar.GLEK...!Bintang meneguk ludahnya dengan keras saat melihat sosok Ayu Hanny yang kini telah berdiri dihadapannya dengan senyuman menggoda. Kedua mata Bintang langsung membesar saat melihat sosok Ayu Hanny yang ada dihadapannya, bagaimana tidak, sosok Ayu Hanny kini hanya tampak mengen
Jaya Sampoerna mencabut pedang itu dari warangkanya, terlihat sebilah pedang yang berukuran cukup besar kini tergenggam ditangan Jaya Sampoerna.“Ilmu dewa tombakku akan menguji ketua!”“Ilmu pedang alam semestaku siap menghadapinya” ucap Jaya Sampoerna dengan sangat tenang.Di antara semua orang yang ada ditempat itu, hanya Bintang yang terkejut mendengar nama Ilmu pedang alam semesta yang baru saja disebutkan oleh Jaya Sampoerna.“Sejak kapan Jaya Sampoerna memiliki Ilmu pedang alam semesta, perubahan Jaya Sampoerna dibanding yang dulu begitu sangat jauh sekali, sekarang Jaya Sampoerna terlihat begitu tenang dalam menghadapi lawan-lawannya, hemm... dalam waktu singkat Jaya Sampoerna bisa berubah seperti ini, apa yang sebenarnya terjadi?” batin Bintang yang menyadari perubahan sikap Jaya Sampoerna dibanding yang dulu saat pertama kali mereka bertemu.Dewa Tombak sendiri tampak
Dewa Tombak terlihat merendahkan tombak ditangannya dan begitu hulu tombak berada didepan wajahnya, Dewa Tombak terlihat memejamkan mata, mulutnya berkomat kamit membaca mantra.Swoshhh ...!Ujung tombak akherat mengeluarkan api yang berkobar-kobar.Jaya Sampoerna yang melihat hal itu, segera ikut bereaksi. Tangan kirinya diangkat dengan kedua jari yang kini tampak mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya hijau yang terang. Dengan kedua jarinya itu, Jaya Sampoerna kini tampak mengusap ke pedang yang ada ditangan kanannya, dari gagang pedang hingga ke hulu pedang.Swoshhh ...!Pedang ditangan Jaya Sampoerna kini tampak mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya hijau yang terang.“Hiaaa...!”Dewa Tombak lebih dulu melancarkan serangannya dengan mendorongkan tombaknya kearah Jaya Sampoerna.Wutttt... wuttt... wuttt...!Lesatan kobaran-kobaran api melesat dahsyat kearah Jaya Sampoerna.“Hiaaah...!”
Werrrrr...Tiba-tiba saja dari senjata yang ada ditangan keduanya memancar aura pedang dan golok yang sangat dahsyat. Baik Sabdo Siji dan Dewa Golok terlihat sama-sama mengambil sikap kuda-kuda bertarung.Serrrr....!Serrrr....!Sosok Dewa Golok dan Sabdo Siji sama-sama berkelebat kedepan, dan ;Tranggg...!Dua senjata kembali bertemu ditengah-tengah.Tranggg...! Tranggg...! Tranggg...!Pertarungan antara Dewa Golok dan Sabdo Siji berlangsung dahsyat, dengan masing-masing senjata yang sudah dialiri kekuatan tenaga dalam yang dahsyat, kedua-duanya bertarung dengan sengitnya. Jelas sekali terlihat bagaimana tingginya ilmu keduanya, baik Dewa Golok maupun Sabdo Siji sama-sama tenang dalam menyerang maupun bertahan, hingga dalam puluhan jurus, masih belum bisa dipastikan siapa yang lebih unggul diantara keduanya.Tranggg...! Tranggg...! Tranggg...!Pertarungan terus berlangsung dahsyat hingga memasuki jurus ke 112. De