Terlihat ledakan beruntun dan keras terjadi didalam goa tersebut, ledakan yang rupanya berasal dari dua kilatan yang terlihat saling sambar menyambar satu sama lain, sepertinya dua kilatan yang berbeda warna itu adalah dua sosok yang tengah bertarung, gerakannya yang begitu sangat cepat, hingga yang terlihat hanyalah kilatan cahaya yang menyambar cepat. Kedua kilatan itu terlihat berterbangan kesana kemari, sementara itu dibawah, terlihat seorang laki-laki berperawakan gagah dan penuh wibawa yang tengah memperhatikan kearah kedua kilat yang saling menyambar cepat itu.
“Benar-benar luar biasa ilmu ‘dewa dewi’” ucap lelaki penuh wibawa itu pelan. “Apakah ini yang dinamakan kecepatan cahaya itu” sambungnya lagi pelan.
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Kembali ledakan keras dan beruntun terjadi, lelaki gagah penuh wibawa itu tampak menggeleng-gelengkan kepalnya. Seiring dengan itu ;
Weeshh! Weeshh!
Dua sosok muncul dihad
“Ilmu Pemecah Suaranya sangat sempurna dan suara itu di kirim dari jarak yang sangat jauh. Hmmmm, siapa sebenarnya yang mengirimkan suara itu. Ilmu tenaga dalamnya luar biasa sempurna” ucap Adipati Sutapati dalam hati.Serrr...!!!Satu sosok tubuh melesat cepat masuk kedalam goa dan dalam sekejap saja kini sudah berhenti dihadapan Adipati Sutapati, Gadys dan Aryasuta, hanya berjarak 6 tombak saja dari ketiganya.“Ksatria pengembara” ucap Aryasuta mengenali sosok yang baru saja muncul dihadapannya tersebut“Gusti prabu” ucap Adipati Sutapati yang juga mengenali sosok tersebut yang memang tak lain adalah Bintang adanya. Hanya Gadys yang tetap diam seraya menatap sosok Bintang dengan tatapan penuh arti.Bagaimana Bintang bisa sampai berada ditempat itu? saat tiba dikadipaten gelagah ireng, Bintang segera mengantarkan Tania kembali ke tempat kediamannya, dan berdasarkan petunjuk yang Tania berikan,
Maka Bintangpun segera bertindak ;Tappp !!!Bintang merapatkan kedua tangannya membentuk mudra seraya menutup kedua matanya.Blesshhh....!!!Tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Simbol bulan muncul ditangan kanan, simbol matahari muncul di tangan kiri dan terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua mata Bintang tampak masih tertutup dan begitu terbuka, kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Inilah wujud sempurna dari jurus Cermin Agung Matahari Rembulannya.Kali ini Aryasuta yang dibuat terhenyak melihat apa yang terjadi pada sosok Bintang, bukan hanya Aryasuta, Adipati Sutapati dan Gadyspun ikut terkejut dan terkagum-kagum melihatnya.Dalam satu tarikan nafas, tiba-tiba tubuh Aryasuta yang mengambang di udara menyeruak turun memburu, dalam kecepatan laksana kilat tubuh Aryasuta bergerak penuh tenaga. Kedua
Gadys langsung bergerak kehadapan Adipati Sutapati yang telah pucat wajahnya melihat gelombang ledakan yang bergerak cepat kearahnya. Dengan ilmu ‘dewa dewi’nya, Gadys membentuk sebuah perisai yang meringkupi dirinya dan Adipati Sutapati, sehingga gelombang ledakan itu hanya melewati sosok keduanya yang telah berada didalam sebuah perisai pelindung. Seketika saja tempat itu ditutupi dengan kepulan debu yang sangat tebal.Wusshh!!!Gadys mengibaskan tangannya, segelombang angin dahsyat langsung menyapu debu tebal yang menutupi tempat itu. Diujung pandangan Gadys dan Adipati Sutapati terlihat sosok Bintang dan Aryasuta masih bertarung dengan sengit dengan jurus pamungkas masing-masing.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan dahsyat dan beruntun terus terjadi disekitar pertarungan keduanya, kalau dalam pertarungan sebelumnya, Aryasuta terlihat lebih unggul, tapi kali ini Bintang mampu melayaninya, bahkan beberapa kali Aryasuta terlihat kewalahan m
Aryasuta akhirnya menghentikan serangannya, seiring dengan itu, Bintangpun menghentikan pengerahan jurus ‘golok emas’ nya, tapi tiba-tiba saja sosok Bintang melompat tinggi keudara, diudara.. Bintang mendorong kedua telapak tangannya kearah Aryasuta yang saat itu masih memperhatikan saja.Wungngng...!!! Wungngng...!!!Angin kencang menyerupai badai datang menghantam kearah Aryasuta, dibawah Aryasuta cukup terperanjat kaget merasakan hawa serangan panas dan dingin yang begitu menyengat menerpa tubuhnya, jurus ‘Rembulan Jatuh Matahari Luruh’ yang dikerahkan oleh Bintang benar-benar dahsyat, mampu mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat melancarkan serangan mematikan dengan gemuruh badai panas membakar dan dinginnya angin beku.“Heaaah...!"Aryasuta langsung mengerahkan tenaga inti ilmu ‘dewa dewi’nya untuk membentuk perisai disekujur tubuhnya, melindungi dirinya dari serangan gemur
Tiga sosok digjaya yang memiliki kecepatan cahaya bertarung dengan sangat cepat, Adipati Sutapati sendiri yang ada ditempat itu sampai tak dapat mengikuti lagi jalannya pertarungan.“Pukulan beruntun dewa, Hiaaa..!” Aryasuta kembali melepaskan pukulan cahaya beruntun yang keluar dari tinju kedua tangannya. Cahaya berpedar berwarna biru itu melesat cepat kearah Bintang.Wutttt.. wuttt.. wuttt...!“Pukulan beruntun dewi, Heaa..!” Gadys ikut melepaskan pukulan cahaya beruntun yang keluar dari kedua telapak tangannya. Cahaya berpedar berwarna biru itu juga melesat cepat kearah Bintang.Wutttt.. wuttt.. wuttt...!Bintang yang melihat hal itu, langsung memasang jurus dengan putaran kedua tangannya, hawa kabut merah keemasan tampak mengikuti putaran kedua tangan Bintang.Werrr....!!!Debb! Debb! Debb!Hebatnya, cahaya berpedar berwarna biru terang yang keluar dari tinju dan telapak tangan Arya
Apa yang dilihat oleh Gadys dan Aryasuta tentu saja mengejutkan keduanya, keduanya sungguh tak menyangka kalau lawan merekapun mampu menciptakan bola energi cahaya yang hampir menyamai besarnya energi cahaya mereka. Kini keduanya sadar kalau lawan yang mereka hadapi saat ini benar-benar bukan lawan sembarangan, karena keduanya mengira ilmu dewa dewi tingkat puncak yang saat ini mereka kerahkan takkan ada yang menyamainya, tapi kenyataan yang terjadi didepan mata mereka benar-benar sulit mereka percayai. Bintang benar-benar telah membuka mata keduanya.“Gusti adipati, cepat tinggalkan tempat ini!” disaat konsentrasinya penuh, Bintang masih sempat memperingatkan Adipati Sutapati yang masih berdiri terpaku ditempatnya melihat apa yang terjadi, seumur hidupnya baru kali ini Adipati Sutapati melihat hal seperti itu. Tapi teriakan keras Bintang menyadarkannya. Maka tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya, Adipati Sutapati segera bergegas meninggalkan goa itu, Ad
“Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension!!!”Weeessshhhh....!!!Tiba-tiba saja bayangan besar berwarna perak itu pecah dan menimbulkan gelombang energi yang dahsyat yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Jurus segel sembilan dewa dikerahkan oleh Bintang untuk menghindari kerusakan dan hal-hal yang tidak diinginkan akibat pertarungan mereka. Sebuah dimensi yang berbeda tapi tempat yang sama, keadaanpun sama. Saat ini Bintang, Gadys dan Aryasuta seperti berada didunia cermin dengan keadaan dan tempat yang sama. Hanya saja di dimensi tempat yang Bintang, Gadys dan Aryasuta berada saat ini warnanya buram seperti monochrome atau tanpa warna. Inilah salah satu kehebatan Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension.Kedua mata Gadys dan Aryasuta terbelalak membesar melihat hal itu.DAAAASSSSSTTTT….!!!BLEEEGARRRR!Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun dalam
Di luar goa, terlihat Adipati Sutapati bersama Tania yang sudah berdiri memandang pucat kearah pintu goa. Rupanya diluar pintu goa memang tengah menunggu Tania, hingga saat Adipati Sutapati melesat keluar goa, langsung bertemu dengan putri kesayangannya itu, sebelum Adipati Sutapati bertanya lebih lanjut, ledakan keras terdengar dari dalam goa, disusul dengan gelombang energi ledakan yang meluncur dengan cepat kearah luar, hal inilah yang membuat wajah Adipati Sutapati dan Tania pucat pasi, melihat betapa dahsyatnya gelombang energi ledakan itu meluncur kearah mereka. Bayangan kematian melintas dihadapan mereka.Bleepp!Satu sosok tubuh tiba-tiba saja berdiri didepan pintu goa, sosok yang tak lain adalah Bintang. Bintang dengan cepat menggerakkan kedua tangannya tangan kirinya membentuk mudra.“Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension!!!” teriak Bintang dengan keras. Seiring dengan itu, bayangan dewa berwarna perak muncul diatas kepal
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig