Share

157. Bagian 13

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-23 01:03:44

JAYA SAMPOERNA tampak menaiki arena pertarungan dengan langkah mantap, penuh percaya diri, dari arah berlawanan, terlihat sosok Roro juga ikut bangkit dari tempatnya duduk, Roro sejenak berbalik dan menjura hormat kepada Eyang Mandalaksana dan eyang putri. Eyang Mandalaksana tampak mengangguk mantap, sementara eyang putri masih terlihat cemas.

“Hati-hati Roro.. Jangan sampai kalah!” ucap eyang putri pelan. Roro terlihat hanya tersenyum sambil mengedipkan salah satu mata indahnya sebagai jawaban atas pesan eyang putri padanya. Roro lalu berbalik dan melangkah menuju arena pertarungan. Kini kedua ksatria lapangan ini sudah saling berhadapan dan saling menatap dengan tajam.

“Ingat pertaruhan kita nyimas” ucap Jaya Sampoerna.

“Jangan terlalu banyak berharap, lelaki pengecut sepertimu takkan menang melawanku” ucap Roro dengan nada tinggi. Wajah Jaya Sampoerna terlihat berubah merah mendengar hal itu.

Sebenarnya ada pertaruha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 14

    “Ini adalah Pedang Merah dan Pedang Biru, kakang” ucap Jayalaksana.“Pedang Merah.. Pedang Biru” gumam Eyang Mandalaksana dan yang lain mendengar hal itu.“Lalu dimana Pedang Alam Semesta itu Jaya?” tanya Eyang Mandalaksana lagi cepat.“Pedang Alam Semesta itu adalah gabungan dari Pedang Merah dan Pedang Biru, kakang” jelas Jayalaksana.“Gabungan Pedang Merah dan Pedang Biru?” ulang Eyang Mandalaksana kaget.“Iya kakang, aku berencana menggabung kedua pedang ini hingga menjadi satu.. Menjadi Pedang Alam Semesta” ucap Jayalaksana seraya memberikan tanda kepada Jaya Sampoerna dan Prawira untuk menyerahkan Pedang Merah dan Pedang Biru yang ada ditangan mereka kepada Eyang Mandalaksana.Eyang Mandalaksana segera menerimanya, sesaat wajah Eyang Mandalaksana ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 15

    Jaya Sampoerna mengangkat kedua tangannya dengan kedua jari telunjuk tegak lurus, sedangkan jari-jari lainnya tampak mengepal.“Totokan satu jari.. Huh! Jurus yang sama takkan pernah mempan terhadapku!” ucap Roro dengan sinis. Lagi-lagi wajah Jaya Sampoerna berubah mendengar lawannya mengetahui jurus yang akan dipergunakannya.“Kita lihat saja” ucap Jaya Sampoerna lagi seraya mulai mempermainkan jurus ‘totokan satu jari’nya, dan ;Hiiaatttt..! Wusshhh !Sosok Jaya Sampoerna melesat kedepan dengan totokan satu jarinya yang dahsyat. Ditempatnya Roro masih terlihat tersenyum sinis, Roro memang berniat memberikan pelajaran untuk lawannya agar Jaya Sampoerna tau betapa luasnya dunia persilatan.Seerrr..!!!Sosok Roro ikut berkelebat kedepan, menyongsong kearah serangan Jaya Sampoerna. Jaya Sampoerna yang melihat lawannya menyongsong kearah dirinya kini terlihat tersenyum, Jaya Sampoer

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 16

    Blepp..!Sosok Roro yang kembali muncul, kembali diburu oleh kedua sinar hijau itu hingga kini terjadi pertarungan ilmu Jejak Buana dan ilmu Jari Malaikat.“Heaaah...!"Di suatu kesempatan, Roro sentakkan tangannya dari samping ke depan. Pukulan tenaga dalam jarak jauh dilepaskan kearah kedua sinar hijau, tapi hebatnya kedua sinar hijau itu berkelit menghindar sehingga pukulan tangan kosong Roro meleset dan itu terjadi secara berulang-ulang. Lama kelamaan Roro terlihat mulai terdesak oleh serangan lawannya. Ditempatnya Jaya Sampoerna terlihat tersenyum melihat hal itu. Serangannya mampu mendesak Roro.Roro yang merasa usahanya sia-sia, kini tampak muncul menjauh dari kedua sinar hijau itu.Zuuttt...! Zuuttt...!Tapi kedua sinar Hijau itu kembali mengejar kearah sosok Roro.Roro sendiri terlihat tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!Tiba-tiba saja sosok Ro

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 17

    “Aku tak boleh kalah dalam pertarungan ini.. Kalau kalah mau dikemanakan wajah mahaguru” batin Jaya Sampoerna. “Apa harus kugunakan jurus pamungkas itu.. tapi jurus itu belum sepenuhnya sempurna” sambung batin Jaya Sampoerna lagi. Jaya Sampoerna terdiam dengan pergulatan batinnya sendiri.“Tidak ada jalan lain.. daripada kalah dan memalukan” ucap Jaya Sampoerna akhirnya mengambil keputusan. Wajah Jaya Sampoerna tiba-tiba saja terangkat ke langit. Hal ini membuat semua yang ada ditempat itu mengangkat wajah mengikuti pandangan Jaya Sampoerna.“Mahaguru.. Kakang Jaya sepertinya akan mengeluarkan jurus itu ? tapi bukankah kakang Jaya belum sepenuhnya menguasai jurus itu?” ucap Prawira setengah berbisik kepada Mahaguru Jayalaksana.“Jaya Sampoerna sudah tau resikonya Prawira, kita lihat saja dulu” ucap Mahaguru Jayalaksana pelan. Jaya Sampoerna sendiri kini terlihat memejamkan kedua matanya dengan kedua tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 18

    Jaya Sampoerna mendorong kedua tangannya yang sudah menyatu kearah atas hingga ;Wuutt..!!! Wuutt..!!!Dua kilatan petir yang berada dikedua telunjuk Jaya Sampoerna yang menyatu, tiba-tiba saja melesat dengan cepat keatas, kearah langit.Graaaooommmm.. Graaaooommmm..!!!Di balik awan putih terlihat kilatan-kilatan cahaya petir yang berseliweran kesana kemari, sungguh aneh, padahal keadaan alam masih terang benderang, tapi terlihat kilatan cahaya petir yang bergemuruh dibalik awan yang berarak.Siang menjelang sore, cuaca juga masih panas terik, tapi kilatan petir terus bergerak kesana kemari, sungguh janggal apa yang terlihat dikaki langit. Keanehan ini pula yang dirasakan oleh orang-orang yang ada dibawah, kecuali para mahaguru tentunya, karena mereka memang tau kalau ini merupakan salah satu kesaktian yang dimiliki oleh Mahaguru Jayalaksana yang saat ini tengah dipergunakan oleh Jaya Sampoerna. Jari petir menggetarkan langit.Dhue

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 19

    Sosok Roro sendiri, walaupun terus dihujani oleh kilatan petir, terlihat mulai bangkit, terlihat sosok Roro yang masih diselimuti oleh aura putih terlihat merembes darah kering dari bibir indah Roro. Walaupun terlihat dari wajahnya, Roro tengah meringis menahan sakit, tapi tatapan tajam kedua mata indah Roro tampak tak pudar menatap kearah Jaya Sampoerna. Tak lama kedua mata Roro terlihat terpejam, dan ;Bllesshhhh!Tiba-tiba saja sosok Roro mamancarkan aura hitam yang sangat pekat. Bahkan, diwajah Roro terlihat tiga rajah perang muncul. Saat Roro membuka kedua matanya, terlihat kedua bola mata Roro terlihat sedikit mengecil. Aura kuat yang terpancar dari sosok Roro mengejutkan semua orang. Bahkan gelombang energinya sampai membuat getaran hingga sampai ketempat duduk para mahaguru.Kung Fu Pengubah Otot Permulaan tahap Hitam, tiga rajah perang; dapat menyerap seluruh energi dari alam semesta, hawa murni tak terputus-putus. Tubuh menjadi kebal luar dala

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 20

    Blaasshhh...!Sosok hitam pekat Roro menghilang, Kung Fu Pengubah Otot sirna, kini Roro sudah kembali kewujudnya semula. Bintang yang melihat hal itu tersenyum, lalu berbalik arah kearah Jaya Sampoerna yang ada dibelakangnya, tapi wajah Bintang terkejut saat tak melihat sosok Jaya Sampoerna dihadapannya, tapi keterkejutan Bintang hanya sesaat, saat Bintang menoleh kearah bawah, rupanya Jaya Sampoerna sudah terduduk dengan wajah pucat pasi dibawah. Bintang tersenyum dan segera membantu Jaya Sampoerna untuk bangkit berdiri.Serrr..!Sebuah bayangan muncul disebelah Jaya Sampoerna.“Mm..mahaguru” ucap Jaya Sampoerna dengan suara bergetar, rupanya sosok yang baru saja muncul disebelahnya itu adalah Mahaguru Jayalaksana.Rombongan Eyang Mandalaksanapun segera ikut turun ke arena pertarungan, demikian pula rombongan mahaguru Mellya dan Mahaguru Ummi Ayu.Roro sendiri tampak berjalan mendekati Bintang, begitu berada didekat Bin

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   157. Bagian 21

    “Darimana nyimas Roro mempelajarinya?” tanya mahaguru Mellya lagi“Saya mendapatkannya saat mengikuti suami saya mengembara kenegeri yang sangat jauh diseberang lautan” jawab Roro lagi sehingga kembali membuat wajah ketiga mahaguru berubah.“Kung Fu Pengubah Otot, sungguh nama yang sangat hebat sekali” jawab Mahaguru Jayalaksana dan menyambung ucapan ; “Ada berapa tingkatan Kung Fu Pengubah Otot itu nyimas Roro?”“Semuanya ada 7 tahapan, tapi ditahapan terakhir terdiri dari 3 tahapan puncak, sehingga semuanya menjadi 10 tahapan” jelas Roro.“Aura putih dan hitam yang nyimas Roro pergunakan kemarin tahapan berapa?” tanya Mahaguru Ummi Ayu.“Aura putih itu tahapan ke-6, dan aura hitam itu tahapan ke-7”“Nyimas bilang tahapan ke-7 terdiri dari 3 tahapan puncak, berarti yang nyimas Roro pergunakan kemarin adalah tahapan ke-7 tingkat pertam

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status