Share

154. Bagian 20

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-10 01:05:52

"Ha ha ha ha!” tapi ucapan Aria Amante justru disambut tawa oleh tapak beracun dan rombongannya. Hal ini membuat kegeraman Aria Amante semakin menjadi-jadi.

Cring!

Pedang Merah tercabut dari warangkanya, hingga ;

Plash!

Semburat cahaya merah langsung memancar keluar dan menerangi tempat itu, tapi anehnya cahaya merah itu tidak menyilaukan pandangan. Tapi walaupun tak menyilaukan, aura yang keluar dari Pedang Merah sangatlah mengerikan, hal ini pula yang membuat kelima orang yang berada dibelakang tapak beracun tersurut mundur tanpa mereka sadari, karena memang ilmu mereka berada dibawah tapak beracun sendiri, sehingga aura yang terpancar keluar dari Pedang Merah cukup mempengaruhi mereka.

“HEI!” tapak beracun membentak dengan keras untuk menyadarkan para anak buahnya yang seketika langsung tersadar dari ketersurutan mereka. Dengan cepat kelimanya kembali kebelakang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
DirgaJo
Aiisshh...... habisss episodenya,.... nunggu lagi bsok... hadehhh....kliatan nya sampe habis umur gua Thorr gk habis2 gua baca ni novel..... !?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   154. Bagian 21

    Akkh!Belum lagi hilang rasa terkejutnya, sosok anak buah Tapak beracun kembali menjerit keras saat tubuhnya dilewati oleh gelombang sinar merah tersebut. Masih berada diudara, tubuh anak buah Tapak beracun tersebut tampak langsung menghitam dari dada terus menjalar menjadi dua arah, arah atas ke kepala arah bawah ke kaki dan semuanya menghitam hangus dalam seketika. Sosok yang telah tewas hangus menghilang itu langsung terjatuh ke tanah dan tergeletak diam tak bernyawa.Semua terkejut! semua terpana! melihat apa yang terjadi, bahkan sipembuat serangan, Aria Amante sendiri ikut terkejut melihat kedahsyatan serangan pusaka Pedang Merah miliknya, dan yang lebih mengejutkan lagi, gelombang sinar merah serangan pertama Aria Amante yang tadi tidak mengenai sasaran tampak melesat terus kedepan dan menghantam semak belukar yang ada didepannya, seketika saja semak belukar itu langsung mati menghitam begitu terpapar gelombang sinar merah tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   154. Bagian 22

    Sementara sosok Aria Amante sudah berhadapan langsung dengan Tapak beracun. Bintang sendiri tampak berjalan kearah ke-4 anak buah Tapak beracun yang masih berdiri mematung.Weeesshhh!Bintang mengibaskan tangannya kearah ke-4nya, dan seketika itu juga, ke-4 anak buah Tapak beracun langsung lepas dari totokan yang mendera tubuh mereka.“Pergilah!” ucap Bintang dengan tegas. Anehnya, ke-4 anak buah Tapak beracun yang melihat kearah Bintang langsung memucat wajah mereka hingga tanpa dikomando, ke-4nya langsung berlari tunggang langgang meninggalkan tempat itu.Aria Amante dan Tapak beracun yang melihat hal itu cukup terkejut juga, Aria Amante terkejut karena Bintang mampu melepaskan jurus totokannya hanya dalam sekali kibasan tangannya saja, sedangkan Tapak beracun heran melihat anak buahnya melarikan diri dari tempat itu seperti orang yang sangat ketakutan.Bagaimana tidak ketakutan, h

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   154. Bagian 23

    Ciiaatttt!Wutttt... wuttt... wuttt... wuttt...!Aria Amante lebih dulu melesat menerjang kedepan dengan kibasan Pedang Merahnya.Hyyaattt! Bet! Bet! Bet!Tapak beracun tak mau kalah, jurus tangan beracunpun dikerahkan, Tapak beracun ikut melesat kedepan.Selanjutnya keduanya terlibat dalam satu pertarungan yang dahsyat juga aneh, dimana baik Aria Amante maupun Tapak beracun sama-sama saling menghindari terjadi bentrokan serangan. Bila Tapak beracun menghindari kedua tangannya bentrok dengan Pedang Merah, sementara Aria Amante sangat menghindari dirinya bila harus terkena kedua tangan Tapak beracun yang mengandung racun. Sehingga pertarungan keduanya dahsyat tapi juga lucu. Saling serang bergantian, saling menghindarpun bergantian.Aria Amante sendiri karena takut tersentuh oleh kedua tangan Tapak beracun, sehingga dalam melepaskan jurus Pedang Merahnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   154. Bagian 24

    Gletakk!Bersamaan dengan lenyapnya tubuh Tapak beracun, Pedang Merah yang ada dilengan kanan Aria Amante terlepas, wajah Aria Amante terlihat pucat saat melihat lengannya yang tadi dicengkram oleh Tapak beracun mulai muncul warna hijau pekat yang secara perlahan merambat naik kearah pergelangan tangan, warna hijau pekat terlihat sudah memenuhi telapak tangan Aria Amante.Akhhh! Aria Amante menjerit dan terlihat limbung terjatuh kebelakang.Serrr...!Satu sosok tubuh berkelebat cepat menangkap tubuh Aria Amante yang limbung terjatuh kebelakang.“K...ka...kakang.” usai berucap, Aria Amante langsung tak sadarkan diri dipangkuan sosok yang tak lain adalah Bintang adanya.-o0o-UUGGHHH...Aria Amante tersadar dari pingsannya, Aria Amante langsung mengedarkan pandangannya dan mengenali tempat dimana dirinya berada saat ini, berada di gubuk kecil yang ada didekat te

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   154. Bagian 25

    Malam itu. Aria Amante tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya. Sejenak Aria Amante tampak mencari-cari sosok Bintang yang ternyata tidak ada didekatnya.“Dimana kang Bintang?” batin Aria. Karena ingin mencari Bintang, Aria Amante kemudian turun dari ranjang lalu berjalan kearah kearah jendela gubuk tersebut, ditepi jendela Aria Amante berdiri tegak menatap keluar. Sejenak Aria Amante menatapi keadaan disekitar tempat itu yang cukup terang malam itu karena bulan bersinar terang menerangi tempat itu, ditambah pantulan air telaga biru yang keluar menyemburat hingga semakin membuat tempat itu menjadi terang.Tapi tiba-tiba saja Aria melihat satu kelebatan bayangan berwarna ungu dibalik bebatuan yang ada didekat telaga biru. Karena rasa penasarannya, akhirnya Aria Amante ikut berkelebat kearah asal bayangan ungu itu berkelebat. Dari balik batu yang cukup besar untuk bersembunyi, Aria Amante mencoba mengintip siapa sebenarnya sosok ungu itu.“Kang Bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   155. Jari Malaikat

    SIANG ITU suasana di Gunung Gulgulan yang menjadi tempat berdirinya Kuil Mega Merah tampak sepi-sepi saja, mataharipun tampak bersinar tak cukup terang hari itu, karena sebagian langit tampak sudah tertutup gerombolan awan hitam yang berarak secara perlahan kearah barat.Duer!Guntur menggelegar dengan keras di puncak Gunung Gulgulan, seakan ingin menghancurkan Gunung Gulgulan. Sementara itu didalam Kuil Mega Merah, tampak sosok seorang laki-laki yang tengah memandang kearah halaman kuil, tatapannya tampak kosong seperti tengah melamunkan sesuatu. Hingga akhirnya rintik-rintik hujan menyadarkan lamunannya. Seketika lelaki muda ini memperhatikan keadaan langit yang sudah mulai gelap seluruhnya hingga menurunkan hujan yang sangat deras ditempat itu.“Kakang... Ayo makan! masakannya sudah siap nih!” sebuah suara menyadarkan lelaki muda itu yang segera berbalik badan. Tampak beberapa langkah dihadapannya, terd

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   155. Bagian 2

    “Aria rela kakang... Aria rela menerima hal itu” ucap Aria lagi sehingga membuat Bintang semakin menatapnya penuh arti.“Aria jatuh cinta sama kakang. Aria.. sayang sama kakang” sambung Aria mengungkapkan isi hatinya, walaupun sebenarnya Aria bukanlah tipe perempuan yang berani mengungkapkan perasaan, tapi Aria tak ingin menyimpan perasaannya lebih lama, karena bila sampai Bintang pergi meninggalkannya tanpa sempat Aria mengungkapkannya, itu akan menjadi penyesalan seumur hidup bagi Aria Amante, karena itulah dengan membuang jauh-jauh rasa malunya, Aria mengungkapkan isi hatinya kepada Bintang.“Kau gadis yang cantik juga baik Aria. Kakang yakin diluar sana banyak laki-laki yang bersedia menjadikan Aria sebagai istrinya. Kakang juga yakin suatu saat nanti, Aria akan menemukan laki-laki yang jauh lebih daripada kakang”Mendengar ucapan Bintang, Aria Amante terlihat menatap Bintang dengan tajam dan berkata ; “Tidak kakang.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   155. Bagian 3

    “Aria ingin tidur dipeluk sama kakang” ucap Aria akhirnya dengan wajah tertunduk.Glek! Bintang harus menelan ludah mendengar kata-kata Aria barusan. Dengan lembut Bintang tempatkan kedua telapak tangannya di pipi Aria, dan mengangkat wajahnya. Wajahnya terlihat bersemu merah. Mata keduanya saling menatap, dan entah bagaimana. Wajah keduanya mulai semakin mendekat… dekat dan dekat… sehingga Bintang rasakan nafas Aria yang harum menyentuh wajahnya. Tangan kanan Bintang pindah kearah dagu Aria yang lembut. Sedikit Bintang tarik dagunya sehingga bibirnya terbuka, sengal nafasnya bisa Bintang rasakan. Ini mungkin rasanya seorang perempuan yang pertama kali akan melakukan ciuman. Matanya terkatup, manis dan cantik sekali Aria dalam pandangan Bintang, seolah menggoda Bintang untuk berbuat lebih jauh.Bintangpun mendekatkan bibirnya dengan bibirnya, Bintang pagut lembut… Aria tidak membalas juga tidak menolak. Kembali Bintang pagut bibirnya, m

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status