“Heaa!”
Sultan Fathullah tiba-tiba berteriak keras.
Wuuuttt ! Wuuuttt !
Dari kedua mata Sultan Fathullah melesat sinar panjang berukuran seperti lidi dengan sangat cepat kearah Bintang. Sinar yang berasal dari jurus Mata Bulan dan Mata Matahari Siwa milik Sultan Fathullah.
Blegar ! Blegar !
Untung saja Bintang bergerak cepat menghindarinya, tapi tempat kosong yang ada dibelakang langsung hancur luluh dibuatnya.
Wuuuttt ! Wuuuttt !
Kembali Sultan Fathullah melepaskan sinar dari kedua matanya kearah Bintang, dan ;
Blegar ! Blegar !
Ledakan dahsyat kembali terjadi saat kedua sinar itu mengenai tempat kosong, karena Bintang sudah lebih dulu bergerak menghindar.
Wuuuttt ! Wuuuttt ! Wuuuttt ! Wuuuttt !
Blegar ! Blegar ! Blegar ! Blegar !
Sultan Fathullah terus melepaskan serangan sinar dari kedua matanya, mengejar kemana saja sosok Bintang bergerak, tempat itu benar-benar menj
SENJATA DEWAKuku PancanakaSenjata Pancanaka berupa Kuku jempol tangan yang berwarna hitam, melengkung panjang ke bawah serta sangat tajam. Diceritakan tajamnya tujuh kali tajam pisau cukur. Kuku Pancanaka mampu menebang pohon- pohon besar dengan sangat mudahnya.Busur GandiwaGandiwa adalah busur para dewa yang dikatakan tidak akan habis anak panah bila menggunakan Busur Gandiwa.Panah PasopatiPasopati :PASOartinya Tepat.PATIartinya Mati. Jadi panah pasopati jika mengenai musuh atau lawan yang berupa Raksasa, Kesatria ataupun Saudara, Pastilah lawan tersebut menemui ajalnya.Konta WijayaKonta Wijaya adalah senjata yang sangat Ampuh Namun hanya dapat digunakan Satu Kali saja. Bila sudah terlepas dari busurnya, Konta Wijaya takkan berhen
WUUSSHHHH !Gelombang angin kencang membuyarkan kabut asap tebal yang ada. Dua sosok tubuh terlihat masih berdiri saling berhadapan. Sosok yang satu tampak mengeluarkan aura keemasan dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Bahkan kedua matanyapun terlihat berwarna keemasan. Ini adalah wujud sempurna dari jurus Cermin Agung Matahari Rembulan yang tak lain hanya Bintang yang memiliki satu-satunya.Sedangkan sosok yang berada dihadapan Bintang yang kini telah menjadi perhatian Bintang tak lain adalah sosok Sultan Fathullah. Jika sebelumnya sosok Sultan Fathullah tampak memancarkan aura ultraviolet yang sangat kuat. Kini aura ultraviolet itu sudah menghilang, bahkan kini Bintang tak lagi merasakan kekuatan besar yang ada ditubuh Sultan Fathullah.Kening Bintang semakin berkerut memperhatikan apa yang dilakukan oleh Sultan Fathullah yang secara perlahan mulai melepas mahkota yang ada dikepalanya, membiarkan rambutnya yang panjang terjuntai kebawah, Sultan Fa
Blezzzsshhh....!Tiba-tiba saja tubuh Bintang memancarkan cahaya putih yang begitu lembut, bahkan mutiara naga yang ada diantara kedua alis Bintang yang biasanya berwarna merah, terlihat berubah menjadi putih. Bintang mencoba kembali meningkatkan kekuatannya dan mengambil kekuatan alam yang banyak, tiba-tiba saja rambut Bintang yang hitam terangkat berdiri dan secara perlahan warna hitam rambut Bintang berubah menjadi putih bercahaya, secara perlahan Bintang mulai terlihat mampu untuk bangkit. Hal ini membuat wajah Sultan Fathullah berubah. Wajah Sultan Fathullah semakin berubah saat melihat Bintang mampu bangkit berdiri.Mata ke-3 Sultan Fathullah terlihat semakin merah membara, hal ini dikarenakan Sultan Fathullah menambah kekuatan gravitasi miliknya. Di tempat Bintang berdiri, Bintang dapat merasakan tekanan yang semakin kuat menekan tubuhnya kebawah, saat ini Bintang memang mampu bertahan ditempatnya, tapi sebenarnya, Bintang tak bisa menggerakkan tubuhnya. Hal ini
Weerrr ! Weerrr !Kembali Sultan Fathullah melepaskan sinar dari kedua matanya. Tapi lagi-lagi wajah Sultan Fathullah berubah saat melihat sosok Bintang menghilang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.Bleegar ! Bleegar !Dua sinar yang tadi keluar dari kedua mata Sultan Fathullah kembali menghantam sosok Bintang dan menimbulkan dua ledakan yang cukup dahsyat.Weerrr ! Weerrr !Kembali Sultan Fathullah melepaskan sinar dari kedua matanya. Tapi lagi-lagi wajah Sultan Fathullah berubah saat melihat sosok Bintang menghilang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Bintang muncul beberapa tombak dari tempatnya semula.Weerrr ! Weerrr !Tapi kali ini Sultan Fathullah bergerak cepat dengan kembali melepaskan serangan sinar matanya.Bleegar ! Bleegar !Ledakan kembali terjadi.Weerrr ! Weerrr ! Bleegar ! Bleegar !Sultan Fathullah terus memburu kemanapun sosok Bintang bergerak dengan kedua sinar matanya. Tapi selalu ha
Serangan aneh yang dilancarkan oleh Sultan Fathullah benar-benar membuat Bintang kewalahan, walaupun sejauh ini Bintang masih bisa menghindarinya. Bintangpun kini secara perlahan mulai bergerak kearah Sultan Fathullah karena menurut Bintang hanya itu satu-satunya cara menghadapi serangan aneh Sultan Fathullah.Tapi tiba-tiba Mata ke-3 milik Sultan Fathullah kembali memancar terang, dan ;Weerrr...!Satu lubang hitam besar muncul dihadapan Sultan Fathullah, Bintang yang saat ini bergerak maju menghentikan gerakan majunya seraya terus menghindari serangan aneh Sultan Fathullah.Wuuuttt ! Wuuuttt !Sultan Fathullah melancarkan serangan sinar dari kedua matanya kearah lubang hitam besar yang ada dihadapannya. Kedua sinar yang keluar dari mata Sultan Fathullah tampak menghilang tertelan lubang hitam tersebut.Bintang yang masih direpotkan oleh dua lubang hitam yang menyerangnya, tiba-tiba saja kembali dikejutkan oleh satu lubang hitam besar yang
Akh ! Akh ! Akh ! Akh ! Akh! Akh!!Beberapa prajurit armada persekutuan Kesultanan Dekkan yang terlambat melindungi diri, dipaksa tersungkur tewas karena anak panah yang menancap ditubuh mereka. Belum lagi hilang rasa terkejut armada persekutuan Kesultanan Dekkan, dari arah langit, muncul sosok-sosok yang berterbangan dari arah langit, jumlahnya cukup banyak hingga hampir menutupi permukaan langit. Semuanya adalah pasukan elit udara Wijayanagara yang datang membantu. Dengan modifikasi sayap besi yang ada dipunggung mereka, pasukan elit Wijayanagara yang dibentuk Bintang bisa terbang dan melepaskan serangan hujan panah kearah kapal-kapal armada persekutuan Kesultanan Dekkan.Bantuan yang datang membuat armada laut Wijayanagara kembali bersemangat bertempur. Beberapa teriakan terdengar memberikan semangat para pasukan elit Wijayanagara untuk terus melancarkan serangan anak panah dari arah langit, hal ini membuat prajurit armada perseku
Beberapa orang Jenderal tampak menggunakan teropong panjang ditangan mereka untuk melihat lebih jelas kapal hitam yang baru saja datang tersebut. Dan wajah mereka terlihat langsung berubah saat melihat bendera yang ada dikapal hitam tersebut dan yang lebih mengejutkan ternyata isi dari kapal itu semuanya adalah wanita.“Perompak.” ucap mereka hampir bersamaan mengenali bendera yang ada dikapal hitam tersebut.“Apakah ada yang mengenali benderanya, dari perompak mana mereka?!” tanya salah satu Jenderal lagi, tapi tak ada satupun Jenderal yang bisa menjawab hal itu.“Untuk apa kapal perompak itu kemari?” tanya salah seorang Jenderal lagi.“Mungkin Wijayanagara meminta bantuan mereka” ucap Jenderal yang lain.“Ha..ha..ha...! sudah sebegitu hinanyakah Wijayanagara sampai-sampai meminta bantuan perompak untuk perang ini!” ucap salah satu Jenderal tertawa diikuti oleh tawa yang
“Ketua!” seorang awak kapal terlihat langsung menjura pada Ketua Siren.“Ada apa Garsya?” ucap Ketua Siren tanpa berpaling kepada sosok gadis jelita dengan dua lesung pipit diwajahnya.“Jika diizinkan, biarkan saya mencoba memperlambat kapal mereka ketua!” ucap Garsya. Kali ini Ketua Siren tampak memalingkan pandangannya kearah Garsya.“Apa kau mampu?” tanya Ketua Siren“Saya yakin mampu, ketua” ucap Garsya.“Jika kau memang merasa mampu, silahkan saja” ucap Ketua Siren.“Terima kasih ketua” ucap Garsya lagi seraya menjura hormat. Garsya kemudian terlihat berjalan kepinggiran kapal. Dipinggiran kapal, Garsya menghentikan langkah, sejenak terlihat kedua mata Garsya terpejam, mulutnya terlihat berkomat kamit membaca sesuatu. Apa yang dilakukan Garsya menarik perhatian awak kapal yang lain, bahkan Ketua Siren sendiri tampak memperhatikan kearah Garsya dengan tat