Share

135. Bagian 11

last update Last Updated: 2022-05-22 01:01:37

“Benar nona. Saya berasal dari negeri yang sangat jauh, dan tujuan saya mau ke Berar” ucap Bintang. Wajah Sarahhajj langsung berubah saat mendengar perkataan Bintang.

“Tuan mau ke Kesultanan Berar?” tanya Sarahhajj lagi mengulangi ucapan Bintang tadi. Bintang mengangguk mantap.

“Kebetulan sekali tuan, saya juga mau ke Kesultanan Berar, kebetulan saya orang sana” ucap Sarahhajj lagi hingga kali ini wajah Bintang yang berubah.

“Wah... kebetulan sekali”

“Saya senang bila tuan mau bersama-sama saya menuju ke Kesultanan Berar, karena saat ini keadaan sedang sangat kacau, banyak kejahatan dimana-mana” ucap Sarahhajj lagi berharap.

“Ditemani wanita secantik nona. Tentu saja saya senang bila bisa bersama-sama nona menuju ke Kesultanan Berar” ucap Bintang menggoda. Sarahhajj tersenyum mendengar godaan itu, entah kenapa hatinya senang berbicara dengan Bintang, seperti berbicara dengan or

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 12

    Kumar bertindak cepat, dua anak panah besar sudah berada ditangannya, kali ini Kumar menggunakan kedua tanganya untuk menarik kedua anak panah itu dari busurnya, sedangkan untuk merenggangkan busur, Kumar menggunakan salah satu kakinya. Bintang yang melihat hal itu cukup terkejut, karena dari tembakan panah pertama saja Bintang sudah dibuat kaget dengan kekuatannya, apalagi dengan dua anak panah ditambah merenggangkan busur panah dengan kaki, pastilah kekuatannya sangatlah luar biasa.Cringg....!!!Bintang mencabut Pedang Bintang Angkasa yang ada dipunggungnya. Sebilah pedang dengan desain yang sangat unik, pedang berwarna hitam dari ujung pedang hingga sampai ke gagang pedang, bintik-bintik putih dan keemasan tampak disepanjang hulu pedang, tapi bila diperhatikan dengan seksama, warna hitam pada pedang ternyata adalah sebuah sebuah gambar ruang angkasa, sedangkan bintik-bintik putih dan keemasan yang ada disepanjang hulu pedang adalah bintang-bintang ya

    Last Updated : 2022-05-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 13

    Kreaakk...Bintang membuka pintu. Tapi kedua mata Bintang langsung membesar saat melihat sosok Sarahhajj yang tersandar dipinggir ranjang dengan memegang sebelah dadanya, terlihat darah merembes keluar dari jubah Bintang yang dikenakannya. Bintang segera mendekati sosok wanita berwajah cantik sensual ini, Bintang dapat melihat didada sebelah kanan yang mengeluarkan darah terdapat serpihan panah yang menancap, rupanya serpihan panah-panah yang hancur tadi melewati tubuh Bintang telah mengenai Sarahhajj yang telah mengintip pertarungan Bintang dari dalam gubuk.“Sa..saya tak ingin mati tuan. Saya tak ingin mati!” ucap Sarahhajj dengan wajah pucat, terlihat jelas ketakutan diwajahnya.“Tenanglah nona, saya akan mencoba menolong nona” ucap Bintang mencoba menenangkan seraya mengamati serpihan panah yang menancap didada kanan Sarahhajj.“Maaf... bolehkah saya” Bintang tak melanjutkan ucapannya, Sarahhajj sepertinya mengerti

    Last Updated : 2022-05-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 14

    “T-to...tolong tuan, tolong selamatkan saya” ucap Sarahhajj dengan suara bergetar, sementara Bintang masih terpaku diam menatap susu buah dada Sarahhajj yang ada tepat didepan matanya, tapi Bintang tidak lagi menatap keindahan susu buah dada itu, melainkan warna hitam yang secara perlahan mulai membesar disekitar area puting buah dada itu.“Hanya ada satu cara untuk mengeluarkan racun itu nona, tapi...” Bintang menghentikan ucapannya seakan ragu untuk meneruskannya.“Tapi apa tuan?”“Saya.. harus... menyedot racun itu” ucap Bintang akhirnya hingga kembali membuat wajah Sarahhajj berubah memerah.“Aa...apa...apakah tidak ada cara lain tuan?” tanya Sarahhajj dengan suara bergetar“Ada... kita harus memotong area yang sudah terkena racun” ucap Bintang hingga membuat wajah Sarahhajj semakin berubah pucat. Sarahhajj menyadari apa yang baru saja dikatakan oleh Bintang.“

    Last Updated : 2022-05-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 15

    “Owwhhh.... Aaahhh...!” sementara Sarahhajj semakin mendesah panjang tanpa henti seraya terus menekan kepala Bintang dengan kuat untuk lebih menghisap puting buah dadanya yang sudah mulai mengeras, hal ini membuat Bintang juga mulai lupa daratan, bila tangan kirinya menopang tubuh Sarahhajj dipangkuannya, tangan kanan yang sejak tadi meremas-remas lembut buah dada Sarahhajj, kini mulai meremas dengan kuat hingga menonjolkan puting buah dada indah itu kedalam sedotan Bintang.“Aaaaahhhhh....Eessstttt,!!” hilang sudah kendali Sarahhajj atas apa yang dialaminya. Begitu pula dengan Bintang. Sarahhajj merasakan jantung di dadanya berdegup makin keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung.“Aaahh”, Sarahhajj mendesah merasakan remasan lembut Bintang di buah dadanya yang menonjol di dadanya, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya.“Dadamu sangat indah nona”, sebuah pujian ya

    Last Updated : 2022-05-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 16

    Rembulan tampak bersinar cerah malam itu, ditemani Bintang-bintang yang bertaburan dikaki langit, angin berhembus perlahan, sesekali terdengar suara binatang malam yang memecah kesunyian malam. Di dalam gubuk yang awalnya menjadi tempat kediaman 5 pemanah gunung. Di atas pembaringan, terlihat sepasang muda mudi yang tengah terbaring berpelukan, dimana sosok jelita Sarahhajj tampak tengah terbaring dengan memeluk dada Bintang yang tampak hanya bertelanjang dada, Bintang masih tampak mengenakan celana panjangnya, sedangkan sosok jelita sensual Sarahhajj hanya tampak menutupi tubuhnya dengan sebagian jubah Bintang sehingga beberapa bagian-bagian ditubuhnya terlihat dengan jelas. Sarahhajj sepertinya tertidur pulas dengan senyum merekah diwajahnya, terlihat jelas kepuasan diwajahnya setelah bercinta dengan Bintang. Sementara Bintang masih terlihat terbuka kedua matanya, entah apa yang Bintang pikirkan, tatapan mata Bintang terlihat kosong menatap atap-atap gubuk tersebut.

    Last Updated : 2022-05-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 17

    “Saat ini penjagaan di Kotaraja Berar sangat ketat, banyak mata-mata yang tertangkap karena mencoba masuk ke wilayah Kesultanan Berar” ucap Sarahhajj lagi hingga semakin membuat wajah Bintang berubah.“Apa tuan seorang mata-mata?” tanya Sarahhajj lagi tiba-tiba yang melihat perubahan diwajah Bintang. “Tapi tuan tenang saja, saya tidak akan mengadukan tuan” ucap Sarahhajj tersenyum kearah Bintang. Hingga Bintang ikut tersenyum datar.“Apa yang ingin tuan ketahui tentang Kesultanan Berar, mungkin saya bisa membantu”ucap Sarahhajj menawarkan bantuannya kepada Bintang. Bintang terdiam mendengar hal itu, Bintang mempertimbangkan segala sesuatunya.“Nona... eh nyonya” ucap Bintang gugup menyebutkan status Sarahhajj.“Panggil saja namaku Sarahhajj atau nona Sarahhajj, biar lebih akrab” ucap Sarahhajj tersenyum.“Nona Sarahhajj. Apa kau tentang tentang mata-mata dari Wijayana

    Last Updated : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   135. Bagian 18

    Siang itu, Bintang dan Sarahhajj yang menggunakan masing-masing kuda, tampak tiba didepan pintu gerbang sebuah kotaraja yang cukup besar dan ramai penduduknya. Sarahhajj sudah mengenakan pakaian bangsawan yang sudah dibelinya diperjalanan saat menuju Kesultanan Berar. Termasuk mengenakan kerudung dan cadar penutup wajah.Bintang dibuat kaget dan heran saat melihat para prajurit penjaga pintu gerbang tampak langsung menjura hormat pada Sarahhajj. Sarahhajj sendiri hanya tersenyum kearah Bintang, lalu menyuruh Bintang tetap mengikuti langkah kudanya. Di sepanjang jalan memasuki Kesultanan Berar, banyak orang-orang yang menjura hormat pada Sarahhajj yang tampak hanya mengangguk-anggukan kepalanya membalas juraan hormat orang-orang dan ini tentu semakin membuat Bintang heran dan penasaran tentang siapa sebenarnya Sarahhajj.Akhirnya mereka tiba disebuah rumah yang mirip bangunan istana, sangat mewah dan megah. Beberapa orang prajurit tampak menyambut kedatangan Sarahhajj d

    Last Updated : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   136. Tugas Negara III (Jago-Jago Istana)

    BINTANG berjalan dibelakang sosok Sarahhajj, bila Sarahhajj mengenakan cadar diwajahnya, Bintang sendiri tampak mengenakan caping bambu dikepalanya, di sepanjang perjalanan memasuki tempat kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, sosok Bintang menjadi perhatian, sementara setiap orang yang berpapasan dengan Sarahhajj, terlihat langsung menjura hormat. Bintang sendiri sebenarnya sangat dikejutkan dan tidak menyangka, kalau Sarahhajj adalah istri dari Perdana Menteri Imad Shah Mulk, orang terpenting di Kesultanan Berar, mengenakan caping adalah idenya Sarahhajj agar sosok Bintang tidak begitu dikenali, bahkan ada kejutan yang telah dipersiapkan oleh Sarahhajj.Di pintu rumah megah itu, terlihat barisan orang-orang yang telah menunggu mereka hingga saat keduanya tiba, terlihat barisan orang-orang itu menjura hormat dihadapan Sarahhajj, hanya beberapa saja yang tetap berdiri menatap kedatangan Sarahhajj bersama Bintang. Salah satunya adalah seorang laki-laki berperawakan tua, ber

    Last Updated : 2022-05-24

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status