“Jika kau memang Ksatria Pengembara, coba kau hadapi auman singaku ini!” ucap Raja Singa Tembaga lagi seraya menghirup dalam-dalam udara yang ada disekitarnya dengan mulutnya, perutnya mengempis, dadanya mengembang besar, pertanda Raja Singa Tembaga benar-benar tak main-main kali ini untuk mengerahkan auman singanya.
Di tempatnya, Bintang yang penasaran dengan kekuatan auman singa seperti yang dikatakan oleh Gye dan Rahib Anathadika segera mengerahkan tenaga dalamnya pada kedua kakinya untuk bertahan dari serangan auman singa Raja Singa Tembaga.
“Gye... Rahib Anathadika! Menyingkirlah!” ucap Bintang kepada keduanya yang berada dibelakangnya, Gye dan Rahib Anathadika segera menyingkir, dan ;
WHOAAAARRRR!!!!!!!!!!!!!
Raja Singa Tembaga mengeluarkan auman singa yang luar biasa keras dan dahsyatnya kearah Bintang yang sudah berdiri beberapa tombak dihadapannya. Akibatnya, gelombang angin dah
WHHOOOAAAAARRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!Raja Singa Tembaga kembali mengeluarkan auman singa yang luar biasa keras dan dahsyatnya kearah sosok Bintang yang masih berdiri dengan energi pelindung jubah sakti 9 dewanya, gelombang angin dahsyat penghancur itupun melesat cepat kearah Bintang, sungguh dahsyat auman singa yang dikeluarkan Raja Singa Tembaga kali ini, lebih dahsyat dari sebelumnya, badai menerjang mengiringi serangan auman singa Raja Singa Tembaga.Bintang mendorong telapak tangannya kedepan, dan ;Wweerrrrrr!!!!Weeesshhhhh!!!Gelombang suara dahsyat dari auman singa yang menyentuh energi pelindung emas ditelapak tangan Bintang kembali lenyap seperti terserap masuk kedalam energi pelindung emas tersebut. Hal ini tentu saja kembali mengejutkan Raja Singa Tembaga bahkan mengejutkan semua yang ada ditempat itu. Ternyata kekuatan jubah sakti 9 dewa memang tak tertandingi.Raja Singa Te
Bintang sendiri masih terlihat sangat tenang menghadapi kedua lawannya, berbeda dengan Gye dan Rahib Anathadika yang terlihat begitu semangat mengalahkan lawan-lawannya, saat Bintang menoleh kearah atas, matahari terlihat mulai tinggi menyengat, Bintang menyadari kalau hal ini harus segera diakhiri.Huuppp!!!Bintang melompat mundur menghindari serangan keduanya, Elang Perak dan Raja Singa Tembaga yang melihat hal itu segera memburu sosok Bintang kedepan. Tapi dugaan mereka salah besar bila menyangka kalau lawan mereka terdesak oleh serangan mereka, Bintang melompat mundur untuk ;Cringgg!!!Pedang Bintang Angkasa terlepas dari warangkanya, bertepatan dengan datangnya serangan Elang Perak dan Raja Singa Tembaga.Trang!!! Trang!!! Trang!!! Trang!!! Trang!!!Dengan Pedang Bintang Angkasanya Bintang menangkis serangan keduanya hingga menimbulkan pijaran bunga api dari benturan senjata ditangan Bintang dan senjata-senjata ditan
Ggggrrrrrrr!!! Ggggrrrrrrr!!! Ggggrrrrrrr!!!Di saat semuanya terdiam, tiba-tiba saja tempat itu dilanda getaran yang cukup hebat, tapi getaran itu begitu terlihat dan terasa terjadi pada bangunan besar yang menjadi markas utama Aliran Rasi Bintang, sementara disekitar bangunan itu hanya bergetar tidak terlalu kuat.Kini semua perhatian tampak tertuju kearah bangunan besar yang menjadi markas utama Aliran Rasi Bintang tersebut yang kini terlihat semakin bergetar dengan keras. Semua dapat menduga kalau getaran tersebut bukanlah gempa yang terjadi, karena getaran keras hanya terjadi di wilayah bangunan besar tersebut, sedangkan ditempat lain sekitarnya hanya getaran yang tidak terlalu kuat saja yang terjadi.Semua mata membesar saat melihat tiba-tiba saja disalah satu dinding ruangan tampak susunan batu-batu batanya mengeluarkan semburat sinar keemasan dan mulai terbuka dan terpisah satu sama lain, melayang keluar dari susunan pondasi bangunannya
Dua Sosok digdaya sudah berdiri saling berhadapan, baik Bintang maupun Rahib Attadattha terlihat saling menatap satu sama lain, seakan ingin mengukur ilmu masing-masing. Sosok Rahib Attadattha tiba-tiba saja berubah menjadi keemasan metalik, dari ujung kepalanya yang plontos menjalar kesekujur tubuhnya. Rupanya Rahib Attadattha sudah mengerahkan Perisai genta emas Tahap ke-12 kesekujur tubuhnya. Rahib Attadattha sepertinya menyadari siapa lawan yang dihadapinya kali ini, makanya Rahib Attadattha langsung mengerahkan perisai genta emas tahap ke-12nya.Bintang yang melihat hal itu, segera mengerahkan cakra petir yang ada ditubuhnya.Zzgggghhh...! Zzgggghhh...!Tubuh Bintang langsung diliputi energi cakra petir disekujur tubuh Bintang. Rahib Attadattha yang melihat hal itu tampak tersenyum.“Coba kau serang aku!” ucap Rahib AttadatthaBintang terkejut mendengar hal itu, tapi ini kesempatan bagi Bintang u
“Bersiaplah menerima serangan Bab Besar dari ilmu pembasuh sumsumku Ksatria Pengembara!” ucap Rahib Attadattha seraya mengepalkan tinjunya.Bintang yang melihat Rahib Attadattha mulai serius, segera merapatkan kedua tangannya membentuk mudra didepan dada.Blesshhh..!!!Tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar dari ujung kaki hingga ke ujung kerambutnya. Simbol bulan muncul ditangan kanan, simbol matahari muncul di tangan kiri dan terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua mata Bintang tampak tertutup dan begitu terbuka, kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Inilah wujud sempurna dari jurus Cermin Agung Matahari RembulannyaMata Rahib Attadattha terlihat membesar melihat sosok menakjubkan Bintang yang ada dihadapannya, bukan saja Rahib Attadattha yang terpana melihat hal itu, Gye dan Rahib Anathadika (padahal buta, hehe..) ikut terpan
Sementara itu sosok Bintang dan Rahib Attadattha kembali saling menatap satu sama lain. Dihati keduanya saling mengagumi kemampuan masing-masing.Tapppp!!!Rahib Attadattha tiba-tiba mengatupkan kedua tangannya didepan dada dengan kedua mata terpejam.“Makhluk Hidup dan Diriku Satu Haluan” ucap Rahib Attadattha pelan.Wuuussshhhh!!!Sebuah medan energi keluar dari tubuh Rahib Attadattha dan langsung meringkupi tempat itu hingga kini sosok Bintang dan Rahib Attadattha berada didalam ruang medan energi tersebut. Bintang sendiri langsung menatap keadaan disekitarnya yang sudah termasuk kedalam ruang lingkup medan energi tersebut. Ini seperti jurus Monochrome Dimension milik Bintang. Perlahan kedua mata Rahib Attadattha kembali terbuka.Blasshh! Blasshh!Kembali kedua tangan Rahib Attadattha mengeluarkan gelembung energi, sepertinya Rahib Attadattha kembali akan menggunakan ilmu pembasuh sumsumnya, bab be
Wuuuttt!!! Wuuuttt!!!Tiba-tiba saja sosok Bintang sudah berada disebelah kiri Rahib Attadattha dan langsung melancarkan serangan dahsyatnya.Bleeepppp!!!Kali ini sosok Rahib Attadattha yang menghilang dari hadapan Bintang, dan ;Wuuuttt!!!Sosok Rahib Attadattha muncul dari arah sebelah kanan Bintang dan melancarkan serangan gelembung energinya.Bleeepppp!!!Sosok Bintang kembali menghilang dari hadapan Rahib Attadattha, dan ;Wuuuttt!!!Bintang kembali melancarkan serangannya dan secara bergantian kedua sosok digdaya ini seling menghilang dari pandangan, lalu kemudian menyerang, dan hal ini terus terjadi diberbagai tempat, hingga pertarungan keduanya sangat sulit untuk dilihat oleh pandangan, karena terkadang keduanya menghilang dan muncul diberbagai tempat tanpa bisa ditebak dimana kemunculan berikutnya akan terjadi.Buuummm!!! Buuummm!!! Buuummm!!!Puncaknya, ledakan dahsyat terjadi di dalam medan ener
Angin berhembus dengan kencang, mengibarkan pakaian keduanya, baik Bintang maupun Rahib Attadattha terlihat masih saling pandang satu sama lain, seakan saling mengukur kemampuan masing-masing, tapi tidaklah demikian. Dari tubuh keduanya terpancar kekuatan tenaga dalam dahsyat masing-masing. Rahib Attadattha mengangkat kedua telapak tangannya membentuk mudra. Plashhh...!!! Kedua tangan Rahib Attadattha terlihat langsung memancarkan cahaya kuning keemasan yang begitu terang, seiring dengan terangkatnya sosok Rahib Attadattha keudara. Inilah jurus pertama dari Tapak Budha. “Sinar Sang Budha Menyeruak”. Bintangpun tak tinggal diam melihat hal itu. Bintang langsung mengangkat tangan kanannya kearah langit. Zzgggghhh...!!! Zzgggghhh...!!! Telapak tangan kanan Bintang sudah mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya petir. Inilah jurus Cakra petir Tunggal milik Bintang, rupanya Bintang menggunakan jurus cakra petirnya sela