Share

122. Bagian 13

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malam itu, Bintang dan Kim si Hyang masuk kamar lebih awal, karena keduanya memang tengah memendam rindu yang amat sangat. Di dalam kamar, Kim si Hyang tampak menyuruh Bintang untuk menunggunya diatas peraduan, sementara Kim si Hyang berada dibilik untuk mengganti pakaiannya.

Tak lama kemudian, Kim si Hyang sudah muncul dengan mengenakan gaun tidur putih dengan garis-garis merah, dan gaun putih itu sangat tipis hingga cukup memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya yang indah dibalik gaunnya itu. Bahkan bukan itu saja yang sangat menarik dari sosok jelita Kim si Hyang, gaun transparan yang digunakannya tampak begitu rendah dibagian dadanya hingga belahan kedua bukit kembarnya yang membusung indah terlihat jelas dari balik pakaian tipisnya, sungguh sosok Kim si Hyang terlihat sangat menggairahkan bagi Bintang yang menatapnya.

Kim si Hyang terlihat berjalan dengan lemah gemulai kearah Bintang, lalu duduk ditepi pembaringan, dari wajahnya terlihat seringai senyum indahnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 14

    Malam itu puncak Himalaya kembali di landa badai, Bintang dan Kim si Hyang memutuskan untuk menginap dulu malam itu digubuk kediaman Da Bai Lian, baru besok akan turun gunung. Di dalam gubuk, terlihat Bintang dan Kim si Hyang berada diatas peraduan. Kim si Hyang tampak tengah tertidur pulas dipelukan Bintang, sementara Bintang masih terjaga. Hal ini dapat terlihat dari kedua mata Bintang yang masih terbuka. Selimut yang menutupi tubuh keduanya tampak tak mampu menyembunyikan sosok bugil keduanya yang berada didalam selimut, hal ini semakin meyakinkan melihat onggokan pakaian yang ada dibawah ranjang. Bintang masih terjaga karena masih memikirkan apa yang terjadi pada Da Bai Lian si Dewi Salju. Dan hal ini memang tidak Bintang beritahukan kepada Kim si Hyang agar Kim si Hyang tidak kepikiran tentang hal ini.Bintang yang sempat memeriksa keadaan Da Bai Lian si Dewi Salju tahu, kalau Da Bai Lian si Dewi Salju tewas bukan karena sakit tapi melainkan karena luka dalam ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 15

    Keesokan harinya, Bintang dan Kim si Hyang segera meninggalkan puncak Himalaya. Tapi baru saja tiba dikaki bukit gunung Himalaya, langkah keduanya terhenti karena satu sosok tubuh telah menghadang langkah mereka. Wajah Bintang berubah melihat siapa yang telah menghadang mereka.“Apa benar kau murid Da Bai Lian si Dewi Salju?” tanya sosok yang menghadang.“Benar. siapa kau?” ucap Kim si Hyang dengan tajamnya. Sementara sosok yang menghadang hanya tampak tersenyum.“Aku Ratu Neraka Es ..” jawab sosok penghadang itu yang tak lain memang adalah Ratu Neraka Es.“Ratu Neraka Es.. Ada urusan apa kau menghadang kami?” tanya Kim si Hyang lagi dengan tegas.“Sebagai murid Da Bai Lian, aku menantangmu untuk mendapatkan untuk menentukan siapa penguasa dingin sejati didunia ini!” ucap Ratu Neraka Es lagi. Kim si Hyang terdiam mendengar hal itu dan berpaling kearah Bintang yang ada dis

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 16

    Bleepp! Bleepp! Bleepp! Bleepp! Bleepp!Terlihat setiap titik hujan yang jatuh menyentuh tanah, tanah tersebut langsung berlubang dalam, ini membuktikan kalau serangan Ratu Neraka Es benar-benar tak main-main, terlambat sedikit saja Kim si Hyang bergerak, tubuhnya bisa berlubang.“Salju Terbang, heaaa!” Kim si Hyang langsung melepaskan jurus dahsyatnya.Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Salju yang sangat banyak yang ada dibawah, terlihat langsung berterbangan keatas, menyongsong hujan es bulan.Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb!Hujan es bulan bertemu dengan salju terbang, hasilnya terlihat ledakan-ledakan salju diudara. Cukup lama keduanya saling menyerang seperti itu, hingga akhirnya Ratu Neraka Es menghentikan serangannya, sosok Ratu Neraka Es sendiri tampak turun kembali kebawah.“Tappp..”. tiba-tiba saja Kim si Hyang merapatkan kedua tangannya didepan dada. Tapi tak ada yang terjadi sesudahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   122. Bagian 17

    Sukma Ratu Neraka Es yang terdesak akhirnya memilih untuk kembali ke raganya, dan ;“Penjara es abadi.!!” ucap Ratu Neraka Es.Wwwerrr!Disekeliling tubuh Ratu Neraka Es tiba-tiba muncul balok-balok es yang membentuk perisai bagi sosok Ratu Neraka Es.Deebbhhh! Deebbhhh! Deebbhhh!Sinar-sinar pelangi 7 warna langsung hilang begitu tersentuh balok-balok es yang tercipta dari jurus penjara es abadi milik Ratu Neraka Es. Kali ini wajah Kim si Hyang yang berubah melihat hal itu.Tuuiittt.!! Tuuiittt.!! Tuuiittt.!!Kembali Kim si Hyang merapal salah satu jurus seruling naga emasnya, Kim si hyang tampak memainkan nada yang berbeda. Suara yang mendayu-dayu tersebut memunculkan cahaya bayangan puluhan pedang yang tampak meliuk-liuk berputar-putar mengelilingi sosok Kim si hyang, jurus ‘seribu pedang’ dikerahkan.Wussshh..!!! Wussshh..!!! Wussshh..!!!Bayangan puluhan pedan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   123. Utusan Iblis Langit - Iblis Kematian

    Sosok Ratu Neraka Es terlihat mengeluarkan cahaya putih yang terang benderang yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat hebat. Sosok wanita berkulit putih salju dengan pandangan mata dingin. Bahkan seluruh rambutnya yang tadi berwarna biru telah berubah putih. Ratu Neraka Es benar-benar berubah wujud menjadi sosok dingin sedingin es. Semua serangan yang dilancarkan oleh Kim si Hyang dari serangan seruling naga emasnya, berhasil dimentahkan dengan sangat mudah oleh sosok Ratu Neraka Es.Weerrrrrr!Wajah Kim si Hyang berubah terkejut saat tiba-tiba saja sosok Ratu Neraka Es sudah berada tepat didepannya. Begitu mengerikan sekali kecepatan yang diperlihatkan oleh Ratu Neraka Es.“Penjara ‘es abadi’..!” ucap Ratu Neraka Es dengan angkernya. Wajah Kim si Hyang semakin berubah pucat saat keduanya membeku dan secara perlahan kebekuan itu menjalar keatas, hingga akhirnya kini sosok Kim si Hyang sudah membeku seluruhnya.D

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   123. Bagian 2

    “LEDAKAN AMARAH BULAN!”“Auman Naga di Puncak Himalaya.... Ghraagh!”Hampir bersamaan, Ratu Neraka Es dan Kim Si Hyang sama-sama melepaskan jurus pemungkas yang mereka miliki. Serangkum angin beku melesat dari sosok Ratu Neraka Es, auman naga yang membentuk sosok naga ikut melesat kedepan dengan ganasnya. Dua jurus dahsyat inipun bertemu.Kedua pukulan dahsyat itu bertemu, tapi tidak bertabrakan satu sama lain, melainkan sama-sama menembus bayangan, hingga serangan angin beku milik Ratu Neraka Es tetap menyasar kearah Kim Si Hyang tetap mengarah kearah Ratu Neraka Es. Wajah Ratu Neraka Es berubah melihat hal itu, terkejut, sementara Kim Si Hyang yang memang sudah mengetahui kemampuan Auman Naga di Puncak Himalayanya tidak terlalu terkejut. Terlambat bagi Ratu Neraka Es untuk menyadari serangan mematikan tersebut, hingga ;“Aakhhhhhhh.!”. ditempatnya berada sosok Ratu Neraka Es menjerit k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   123. Bagian 3

    Malam datang, badai salju terlihat semakin kuat menerpa, sehingga Bintang dan Kim Si Hyang terpaksa menumpang menginap disalah satu rumah penduduk yang mereka lewati, karena memang didaerah yang Bintang dan Kim Si Hyang lewati, sangat jarang ada perumahan penduduk. Untung saja pemilik rumah sangat baik dan mengizinkan mereka untuk bermalam. Hanya saja karena rumah itu cukup kecil dan hanya punya satu kamar tidur, Bintang dan Kim Si Hyang terpaksa harus tidur diruang tamu yang hanya ada sebuah sofa, tapi Bintang dan Kim Si Hyang tidak mempermasalahkan hal itu, Bintang dan Kim Si Hyang sudah cukup bersyukur bisa berlindung malam itu dari badai salju yang terjadi.“Luar biasa sekarang kemampuan dinda... kanda sampai kagum melihat pertarungan dinda tadi” ucap Bintang kepada Kim Si Hyang yang tampak tengah menyandarkan dirinya dipelukan Bintang. Keduanya tampak menatap kearah tungku perapian yang ada dihadapan mereka.“Iya kanda... nenek terus melatih kim

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   123. Bagian 4

    Bintang dan Kim Si Hyang melanjutkan perjalanan mereka, kali ini tidak ada hambatan yang menghalangi perjalanan mereka. Hanya kemesraan yang selalu keduanya perlihatkan di manapun mereka berdua. Bagi Kim Si Hyang sendiri bisa berdua bersama-sama Bintang dalam waktu yang cukup lama sudah sangat membahagiakan hatinya, Kim Si Hyang berharap waktu ini cukup lama berlangsung agar bisa lebih berlama-lama dengan Bintang.Hari itu, Bintang dan Kim Si Hyang tiba Di sebuah desa yang cukup ramai penduduknya. Desa itu berada dipinggiran sebuah sungai yang cukup besar, dimana tujuan Bintang dan Kim Si Hyang adalah menyeberangi sungai itu besok, sehingga malam itu Bintang dan Kim Si Hyang memutuskan untuk menginap didesa itu malam ini. Bukan hanya Bintang dan Kim Si Hyang yang banyak menginap didesa tersebut, juga banyak pedagang dan pendekar-pendekar yang juga ingin menyeberang besok, sehingga ikut menginap didesa tersebut. Kebetulan malam itu ada keramaian didesa tersebut yang diadakan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status