Ditempatnya Nenek Yun Si-u menarik keras Kecapi Dewa yang ada ditangannya, dan ;
“Busur Dewa, heaaa.!”. Nenek Yun Si-upun melepaskan salah satu jurus pamungkasnya.
Jreeenggg.!!!
Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!
Puluhan sinar keemasan yang keluar Kecapi Dewa yang ada ditangan Nenek Yun Si-u terlihat langsung membentuk sebuah panah yang melesat cepat kearah Kim si Hyang.
Tuuiittt.!! Tuuiittt.!! Tuuiittt.!!
Kim si Hyang dengan cepat merubah alunan suara serulingnya, dan ;
Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!
Kembali dari lubang-lubang seruling itu keluar sinar-sinar merah yang langsung membentuk wujud burung hong yang langsung melesat kedepan, inilah jurus Burung Hong.
BLLLEEEGGAAARRRR!
Ledakan dahsat terjadi saat jurus Busur Dewa bertemu dengan burung hong. Membuat tempat itu bergetar dengan hebat.
“Sudah cukup!” teriak Nenek Yun Si-u menyudahi latihan mere
Malam itu, Bintang dan Kim si Hyang masuk kamar lebih awal, karena keduanya memang tengah memendam rindu yang amat sangat. Di dalam kamar, Kim si Hyang tampak menyuruh Bintang untuk menunggunya diatas peraduan, sementara Kim si Hyang berada dibilik untuk mengganti pakaiannya.Tak lama kemudian, Kim si Hyang sudah muncul dengan mengenakan gaun tidur putih dengan garis-garis merah, dan gaun putih itu sangat tipis hingga cukup memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya yang indah dibalik gaunnya itu. Bahkan bukan itu saja yang sangat menarik dari sosok jelita Kim si Hyang, gaun transparan yang digunakannya tampak begitu rendah dibagian dadanya hingga belahan kedua bukit kembarnya yang membusung indah terlihat jelas dari balik pakaian tipisnya, sungguh sosok Kim si Hyang terlihat sangat menggairahkan bagi Bintang yang menatapnya.Kim si Hyang terlihat berjalan dengan lemah gemulai kearah Bintang, lalu duduk ditepi pembaringan, dari wajahnya terlihat seringai senyum indahnya.
Malam itu puncak Himalaya kembali di landa badai, Bintang dan Kim si Hyang memutuskan untuk menginap dulu malam itu digubuk kediaman Da Bai Lian, baru besok akan turun gunung. Di dalam gubuk, terlihat Bintang dan Kim si Hyang berada diatas peraduan. Kim si Hyang tampak tengah tertidur pulas dipelukan Bintang, sementara Bintang masih terjaga. Hal ini dapat terlihat dari kedua mata Bintang yang masih terbuka. Selimut yang menutupi tubuh keduanya tampak tak mampu menyembunyikan sosok bugil keduanya yang berada didalam selimut, hal ini semakin meyakinkan melihat onggokan pakaian yang ada dibawah ranjang. Bintang masih terjaga karena masih memikirkan apa yang terjadi pada Da Bai Lian si Dewi Salju. Dan hal ini memang tidak Bintang beritahukan kepada Kim si Hyang agar Kim si Hyang tidak kepikiran tentang hal ini.Bintang yang sempat memeriksa keadaan Da Bai Lian si Dewi Salju tahu, kalau Da Bai Lian si Dewi Salju tewas bukan karena sakit tapi melainkan karena luka dalam ya
Keesokan harinya, Bintang dan Kim si Hyang segera meninggalkan puncak Himalaya. Tapi baru saja tiba dikaki bukit gunung Himalaya, langkah keduanya terhenti karena satu sosok tubuh telah menghadang langkah mereka. Wajah Bintang berubah melihat siapa yang telah menghadang mereka.“Apa benar kau murid Da Bai Lian si Dewi Salju?” tanya sosok yang menghadang.“Benar. siapa kau?” ucap Kim si Hyang dengan tajamnya. Sementara sosok yang menghadang hanya tampak tersenyum.“Aku Ratu Neraka Es ..” jawab sosok penghadang itu yang tak lain memang adalah Ratu Neraka Es.“Ratu Neraka Es.. Ada urusan apa kau menghadang kami?” tanya Kim si Hyang lagi dengan tegas.“Sebagai murid Da Bai Lian, aku menantangmu untuk mendapatkan untuk menentukan siapa penguasa dingin sejati didunia ini!” ucap Ratu Neraka Es lagi. Kim si Hyang terdiam mendengar hal itu dan berpaling kearah Bintang yang ada dis
Bleepp! Bleepp! Bleepp! Bleepp! Bleepp!Terlihat setiap titik hujan yang jatuh menyentuh tanah, tanah tersebut langsung berlubang dalam, ini membuktikan kalau serangan Ratu Neraka Es benar-benar tak main-main, terlambat sedikit saja Kim si Hyang bergerak, tubuhnya bisa berlubang.“Salju Terbang, heaaa!” Kim si Hyang langsung melepaskan jurus dahsyatnya.Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Salju yang sangat banyak yang ada dibawah, terlihat langsung berterbangan keatas, menyongsong hujan es bulan.Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb!Hujan es bulan bertemu dengan salju terbang, hasilnya terlihat ledakan-ledakan salju diudara. Cukup lama keduanya saling menyerang seperti itu, hingga akhirnya Ratu Neraka Es menghentikan serangannya, sosok Ratu Neraka Es sendiri tampak turun kembali kebawah.“Tappp..”. tiba-tiba saja Kim si Hyang merapatkan kedua tangannya didepan dada. Tapi tak ada yang terjadi sesudahnya.
Sukma Ratu Neraka Es yang terdesak akhirnya memilih untuk kembali ke raganya, dan ;“Penjara es abadi.!!” ucap Ratu Neraka Es.Wwwerrr!Disekeliling tubuh Ratu Neraka Es tiba-tiba muncul balok-balok es yang membentuk perisai bagi sosok Ratu Neraka Es.Deebbhhh! Deebbhhh! Deebbhhh!Sinar-sinar pelangi 7 warna langsung hilang begitu tersentuh balok-balok es yang tercipta dari jurus penjara es abadi milik Ratu Neraka Es. Kali ini wajah Kim si Hyang yang berubah melihat hal itu.Tuuiittt.!! Tuuiittt.!! Tuuiittt.!!Kembali Kim si Hyang merapal salah satu jurus seruling naga emasnya, Kim si hyang tampak memainkan nada yang berbeda. Suara yang mendayu-dayu tersebut memunculkan cahaya bayangan puluhan pedang yang tampak meliuk-liuk berputar-putar mengelilingi sosok Kim si hyang, jurus ‘seribu pedang’ dikerahkan.Wussshh..!!! Wussshh..!!! Wussshh..!!!Bayangan puluhan pedan
Sosok Ratu Neraka Es terlihat mengeluarkan cahaya putih yang terang benderang yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat hebat. Sosok wanita berkulit putih salju dengan pandangan mata dingin. Bahkan seluruh rambutnya yang tadi berwarna biru telah berubah putih. Ratu Neraka Es benar-benar berubah wujud menjadi sosok dingin sedingin es. Semua serangan yang dilancarkan oleh Kim si Hyang dari serangan seruling naga emasnya, berhasil dimentahkan dengan sangat mudah oleh sosok Ratu Neraka Es.Weerrrrrr!Wajah Kim si Hyang berubah terkejut saat tiba-tiba saja sosok Ratu Neraka Es sudah berada tepat didepannya. Begitu mengerikan sekali kecepatan yang diperlihatkan oleh Ratu Neraka Es.“Penjara ‘es abadi’..!” ucap Ratu Neraka Es dengan angkernya. Wajah Kim si Hyang semakin berubah pucat saat keduanya membeku dan secara perlahan kebekuan itu menjalar keatas, hingga akhirnya kini sosok Kim si Hyang sudah membeku seluruhnya.D
“LEDAKAN AMARAH BULAN!”“Auman Naga di Puncak Himalaya.... Ghraagh!”Hampir bersamaan, Ratu Neraka Es dan Kim Si Hyang sama-sama melepaskan jurus pemungkas yang mereka miliki. Serangkum angin beku melesat dari sosok Ratu Neraka Es, auman naga yang membentuk sosok naga ikut melesat kedepan dengan ganasnya. Dua jurus dahsyat inipun bertemu.Kedua pukulan dahsyat itu bertemu, tapi tidak bertabrakan satu sama lain, melainkan sama-sama menembus bayangan, hingga serangan angin beku milik Ratu Neraka Es tetap menyasar kearah Kim Si Hyang tetap mengarah kearah Ratu Neraka Es. Wajah Ratu Neraka Es berubah melihat hal itu, terkejut, sementara Kim Si Hyang yang memang sudah mengetahui kemampuan Auman Naga di Puncak Himalayanya tidak terlalu terkejut. Terlambat bagi Ratu Neraka Es untuk menyadari serangan mematikan tersebut, hingga ;“Aakhhhhhhh.!”. ditempatnya berada sosok Ratu Neraka Es menjerit k
Malam datang, badai salju terlihat semakin kuat menerpa, sehingga Bintang dan Kim Si Hyang terpaksa menumpang menginap disalah satu rumah penduduk yang mereka lewati, karena memang didaerah yang Bintang dan Kim Si Hyang lewati, sangat jarang ada perumahan penduduk. Untung saja pemilik rumah sangat baik dan mengizinkan mereka untuk bermalam. Hanya saja karena rumah itu cukup kecil dan hanya punya satu kamar tidur, Bintang dan Kim Si Hyang terpaksa harus tidur diruang tamu yang hanya ada sebuah sofa, tapi Bintang dan Kim Si Hyang tidak mempermasalahkan hal itu, Bintang dan Kim Si Hyang sudah cukup bersyukur bisa berlindung malam itu dari badai salju yang terjadi.“Luar biasa sekarang kemampuan dinda... kanda sampai kagum melihat pertarungan dinda tadi” ucap Bintang kepada Kim Si Hyang yang tampak tengah menyandarkan dirinya dipelukan Bintang. Keduanya tampak menatap kearah tungku perapian yang ada dihadapan mereka.“Iya kanda... nenek terus melatih kim